Anda di halaman 1dari 13

PALEOLITHIKUM (KEBUDAYAAN BATU TUA)

A) KEBUDAYAAN PACITAN

Sumber: Direktorat Geografi Sejarah. 2009. Atlas


Sumber: Direktorat Geografi Sejarah. 2009. Atlas
Prasejarah Indonesia. Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Prasejarah Indonesia. Jakarta: Kementerian
Kapak perimbas (chopper): Alat batu inti atau Kebudayaan dan Pariwisata.
serpih yang dicirikan oleh tajaman monofasial yang
membulat, lonjong, atau lurus, dihasilkan melalui Pahat genggam (hand adze): Alat
pangkasan pada satu bidang dari sisi ujung (distal) batu inti yang dicirikan oleh bentuk alat yang persegi
ke arah pangkal (proksimal). Ciri yang atau bujur sangkar dengan tajaman yang tegak lurus
membedakan kapak perimbas dengan serut pada sumbu alat. Selain itu dikenal pula Kapak
adalah ukuran dimana serut yang kasar dan massif genggam awal (proto-hand axe), Kapak genggam
digolongkan sebagai kapak perimbas, sementara (hand axe).
yang halus dan kecil digolongkan serut.
B) KEBUDAYAAN NGANDONG

Sumber : Taufik Abdullah dan A.B


Lapian (ed). 2012.
Indonesia Dalam Arus Sejarah. jilid I. Sumber: Harry Widianto dan Truman Simanjuntak.
Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve. 2011. Sangiran Menjawab
Jakarta. Dunia (Edisi Khusus). Jawa Tengah: Balai Pelestarian
Artefak dari tulang Situs Manusia Purba Sangiran.
Artefak jenis flake

Sumber: Direktorat Geografi Sejarah. 2009. Atlas Prasejarah Indonesia. Jakarta:


Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Artefak yang ditemukan di situs Ngebung
MESOLITHIKUM (KEBUDAYAAN BATU MADYA)

Sumber: Direktorat Geografi Sejarah. 2009. Atlas Prasejarah


Indonesia. Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Sumber: Taufik Abdullah dan A.B Lapian (ed). 2012.
Indonesia Dalam Arus Sejarah. jilid I. Jakarta: PT
Kjokkenmoddinger yang terdapat di Pulau Bintan, Ichtiar Baru van Hoeve. Jakarta..
Kep. Riau Batu Pipisan

Sumber: Taufik Abdullah dan A.B Lapian (ed). 2012. Indonesia


Dalam Arus Sejarah. jilid I. Jakarta. PT Ichtiar Baru van Hoeve. Sumber: Direktorat Geografi Sejarah. 2009. Atlas
Prasejarah Indonesia. Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan
Kapak Genggam Pariwisata.

Goa Lowo: Abris Sous Roche nan Eksotis


di Ponorogo
NEOLITHIKUM (KEBUDAYAAN BATU MUDA)

Sumber: Taufik Abdullah dan A.B Lapian (ed). 2012. Indonesia Dalam
Sumber: Taufik Abdullah dan A.B Lapian Arus Sejarah. jilid I. Jakarta. PT Ichtiar Baru van Hoeve.
(ed). 2012. Indonesia Dalam Arus Sejarah.
jilid I. Jakarta. PT Ichtiar Baru van Hoeve.
Kapak Lonjong
Kapak Persegi
MEGALITHIKUM (KEBUDAYAAN BATU BESAR)

a). Menhir
Menhir merupakan tiang atau tugu batu yang didirikan sebagai sarana dalam memuja arwah
nenek moyang. Menhir banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Kalimantan, dan Sulawesi Tengah.
Istilah Menhir ini diambil dari bahasa Keltik, yang berasal dari kata men yang berarti "batu" dan hir
yang berarti "panjang". Batu-batu ini juga dinamakan dengan Megalith (batu besar) karena ukurannya
yang besar pula.

Menhir

b). Dolmen
Dolmen merupakan bangunan yang berbentuk seperti meja batu, berkaki menhir (menhir yang
agak pendek). Bangunan ini digunakan sebagai tempat sesaji dan pemujaan terhadap nenek moyang.
Adapula dolmen yang di bawahnya berfungsi sebagai kuburan. Bangunan semacam ini dinamakan
dengan pandusha.

Dolmen

c). Sarkofagus
Sarkofagus merupakan peti kubur batu yang bentuknya seperti lesung dan memiliki tutup.
Sarkofagus banyak ditemukan di daerah Bali. Bersama dengan Sarkofagus, juga ditemukan tulang-
tulang manusia berserta dengan bekal kubur, seperti perhiasan, periuk, dan beliung. Peti kubur
merupakan peti mayat yang terbuat dari batu-batu besar. Kubur batu dibuat dari lempengan atau
papan batu yang disusun persegi empat, sehingga berbentuk peti mayat yang dilengkapi dengan alas
dan bidang atasnya juga berasal dari papan batu.

Sarkofagus
d). Kubur Batu
Kubur batu ini hampir sama dengan sarkofagus, begitu pula dengan fungsinya. Bedanya
terletak jika kubur batu ini terbuat dari lempengan/lembaran batu yang lepas-lepas dan dipasang pada
keempat sisinya, bagian alas serta bagian atasnya. Kubur peti batu ini banyak ditemukan di daerah
Kuningan, Jawa Barat.

Kubur Batu

e). Punden Berundak


Punden berundak merupakan bangunan dari batu yang disusun secara bertingkat. Fungsi dari
bangunan ini ialah sebagai pemujaan. Punden berundak ditemukan di daerah Lebak Sibedug, Banten
Selatan.

Punden Berundak

f). Arca
Arca merupakan patung yang dibuat dengan menyerupai dari bentuk manusia serta binatang.
Binatang yang digambarkan, diantaranya seperti gajah, kerbau, kera, dan harimau. Arca ini banyak
ditemukan, antara lain seperti di Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Bentuk
arca manusia bersifat dinamis yang berarti wujud manusia dengan penampilan dinamis seperti arca
batu gajah.

Arca batu gajah


ZAMAN PERUNGGU

Sumber: Direktorat Geografi Sejarah. 2009. Atlas Prasejarah Sumber: Taufik Abdullah dan A.B Lapian (ed). 2012.
Indonesia. Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Indonesia Dalam Arus Sejarah. jilid I. Jakarta: PT Ichtiar Baru
van Hoeve. Jakarta..
Kapak Corong
Berbagai bentuk Candrasa

Sumber: Taufik Abdullah dan A.B Lapian (ed). 2012. Indonesia


Dalam Arus Sejarah. jilid I. Jakarta. PT Ichtiar Baru van Hoeve.
Sumber: Direktorat Geografi Sejarah. 2009. Atlas
Nekara Prasejarah Indonesia. Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Arca Perunggu

Sumber: Direktorat Geografi Sejarah. 2009. Atlas


Prasejarah Indonesia. Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Aneka Ragam Perhiasan dari Perunggu

Sumber: Direktorat Geografi Sejarah. 2009. Atlas


Prasejarah Indonesia. Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan
Pariwisata.

Bejana Perunggu dari Kerinci (Sumatera)

Anda mungkin juga menyukai