Anda di halaman 1dari 14

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN :
PENATAAN KAWASAN PANTAI BARAT DAN
PANTAI TIMUR (BANPROV)

LOKASI :
KABUPATEN PANGANDARAN

SUMBER DANA :
APBDP

TAHUN ANGGARAN 2019

PT. ………………..

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN : PENATAAN KAWASAN PANTAI BARAT DAN PANTAI TIMUR (BANPROV)


LOKASI : KABUPATEN PANGANDARAN
SUMBER DANA/TA : APBDP/2019

A. PENDAHULUAN
Pekerjaan Persiapan pada Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur
(BANPROV) Kabupaten Pangandaran meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan untuk
mendukung pelaksanaan permulaan pekerjaan yang meliputi :
1. Administrasi dan Dokumentasi

Pembuatan photo dokumentasi selama pelaksanaan pekerjaan pada keadaan


kondisi sebelum pelaksanaan, pada saat pelaksanaan dan setelah selesai
pelaksanaan pekerjaan (0%, 50%, dan 100 %) pengambilan opname photo tersebut
dilakukan satu titik, / posisi pengambilan tetap. Selain itu membuat laporan
pelaksanaan pekerjaan harian, mingguan, dan bulanan yang meliputi : progres
kemajuan pekerjaan, jumlah tenaga kerja, peralatan, dan bahan yang digunakan.
Untuk dokumentasi ini dilakukan selama masa pekerjaaan hingga selesai pekerjaan.
Kemudian perlu diadakan koordinasi dengan pihak proyek beserta masyarakat
setempat (pemuka masyarakat setempat) guna dapat membicarakan masalah –
masalah yang mungkin timbul apabila pekerjaan ini dimulai, baik menyangkut
teknis maupun non teknis.

2. Pekerjaan Pengukuran dan Pasang Patok Ukur


Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan ada beberapa kegiatan penunjang
pokok yang harus dilakukan yaitu antara lain :
 Koordinasi Awal Sebelum Pelaksanaan
Sebelum pelaksaan fisik dilakukan rapat koordinasi persiapan pelaksanaan
dengan unsur-unsur yang terkait yang biasa disebut dengan Pree Construction
Meeting (PCM).
PCM perlu dilakukan sebagai wahana silaturahmi, saling kenal personil-personil
yang terlibat dari masing-masing Stake Holders, juga pembahasan persamaan
persepsi dalam penanganan masalah ataupun hal-hal yang ditemui dalam
gambar/spesifikasi teknik ataupun kondisi lapangan dan lain-lain.
 Mutual Check Awal
Dari hasil pengukuran dilkakukan pengeplotan perencanaan ke
lapangan/uitzet dan dilakukan penggambaran sebagai gambar kerja atau

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
Shop Drawing dan dilakukan perhitungan volume serta dibuatkan berita acara
Mutual Check Awal (MC.0).

3. Penyediaan Bedeng/Gudang Sementara (Sewa)


Untuk kegiatan penyimpanan bahan material dan alat akan disiapkan berupa
gudang yang terdekat dari lokasi pekerjaan dengan cara sewa kepada
masyarakat setempat dengan ukuran luasan dapat ditambah sesuai kebutuhan
dilapangan.

4. Pengadaan Kantor Lapangan/Direksikeet (Sewa)


Untuk kegiatan pengawasan dan koordinasi seluruh stakeholders dilapangan
dibuatkan direksikeet atau sewa kepada masyarakat setempat dengan ukuran
luasan dapat ditambah sesuai kebutuhan dilapangan

5. Pekerjaan Pasang Papan Nama Proyek


Papan Nama Proyek perlu dibuat sesuai dengan ketentuan-ketentuan serta
dipasang pada lokasi/tempat yang telah disetujui oleh Direksi pekerjaan.
Papan Nama Proyek sebagai Informasi tentang proyek, sekurangnya
mencantumkan antara Lain : Nama Lembaga Pemilik/Owner, Sumber Dana dan
Besaran Dana, Nama Pekerjaan, Kontraktor Pelaksana, Konsultan Pengawas,
Jangka waktu Pelaksanaan dan sesuai dengan ketentuan, sehingga publik bisa
mengetahui atau membaca tentang keberadaan proyek tersebut.

6. Pengujian Laboratorium

Untuk menjaga kualitas atau Mutu pekerjaan di lapangan dan untuk pengendalian
mutu Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
Kabupaten Pangandaran akan menyiapkan Laboraturium di Base camp. Berbagai
jenis peralatan untuk pengujian seperti alat pengujian aspal, alat pengujian tanah,
alat pengujian beton dan alat pengujian agregat kasar dan agregat halus dan
sebagainya kesemuanya akan dilengkapi. Jenis peralatan pengujian yang
disediakan adalah disesuaikan dengan daftar mobilisasi dan sesuai dengan
kebutuhan lapangan.

6.1. Sistem Pengendalian Mutu


Kualitas pekerjaan dari suatu proyek benar-benar dituntut dari masing-
masing item pekerjaan. Untuk itu pelaksana akan menyiapkan Laboraturium
dilokasi pekerjaan atau base camp yang ada dengan berbagai peralatan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
pengujian. Untuk menjamin mutu bahan dari hasil pekerjaan, pemeriksaan
pengujian akan dilakukan seperti sebagai berikut :
1. Pengujian Beton
 Test kubus
 Slump test
 Uji kuat tekan
 Uji kelenturan
 dll
2. Pengujian bahan Tanah
 CBR Laboraturium
 CBR Lapangan
• Kepadatan lapangan > Sand Cone
• Kepadatan Laboraturium > Proctor test
 Pemeriksaan Kadar air
 Pemeriksaan Berat Jenis
 Plastisitas Indeks, Batas-batas Atterberg
3. Pengujian Agregat
 Analisa saringan
 Berat Jenis
 Abrasi
 Dll
Referensi yang dijadikan pedoman pengendalian mutu bahan yang
digunakan dan hasil pelaksanaan pekerjaan yang dicapai di lapangan ada
beberapa pedoman yaitu :
1. Spesifikasi Umum
2. Spesifikasi Khusus
3. Standar AASHTO dan SNI
Ketentuan-ketentuan lain dari Sistim Pengendalian mutu ini adalah :
a. Pengendalian mutu akan dilakukan sejak pengadaan seluruh bahan
dasar yang akan digunakan pada pekerjaan Kegiatan ini.
b. Pengendalian mutu ini dijalankan untuk memeriksa dan menjamin agar
bahan-bahan yang digunakan pada pekerjaan ini telah memenuhi
ketentuan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik.
c. Pemeriksaan mutu bahan akan dilaksanakan oleh pelaksana dengan
personil lapangan sebagai Quality Engineer dan Material Pavement
Engineer.
d. Hasil pemeriksaan mutu akan diperiksa oleh pihak konsultan supervisi
dan Direksi Pekerjaan untuk dapat disetujui.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
7. Pemeliharaan dan Perlindungan Lalu Lintas

Membuat Rambu-rambu lalulintas dan penerangannya yang digunakan selama


pelaksanaan pekerjaan untuk menghindari terjadinya kecelakaan selama
pekerjaan.
Dalam melaksanakan pekerjaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan
Pantai Timur (BANPROV) Kabupaten Pangandaran, daerah pekerjaan dalam area
Jalan. Setiap tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan mulai dari awal
Pelaksanaan Pekerjaan sampai dengan akhir kegiatan di lapangan diusahakan
tidak mengganggu arus lalu lintas dan yang ada di sekitar lokasi pekerjaan. Aktifitas
arus lalu lintas yang terhambat akibat adanya kegiatan proyek akan merugikan
pengguna jalan raya.
 Agar dalam pelaksanaan pekerjaan tidak terjadi kerugian dipihak
pengguna jalan, maka Manajemen lalu lintas dapat dilaksanakan dengan
cara sebagai berikut :
 Mengatur secara tepat jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan di
lapangan.
 Memasang rambu-rambu di sekitar lokasi pekerjaan, dan menempatkannya
secara tepat dan benar.
 Menempatkan petugas pengatur lalu lintas untuk mengatur dan
mengarahkan arus lalu lintas.
Pada saat pekerjaan dilaksanakan, rambu-rambu diletakkan sepanjang daerah
galian, tujuannya agar lalulintas tidak masuk atau terperosok ke dalam daerah
galian. Rambu-rambu yang dipasang haruslah mempunyai cat dengan
pantulan cahaya, guna menghindari kecelakaan di malam hari.

A. PEKERJAAN TANAH
1.1. Galian Tanah untuk Pelebaran
Pekerjaan galian mencakup penggalian, pembuangan dan penumpukan galian serta
bahan lain dari jalan dan di sekitar lokasi pekerjaan. Jenis galian pada pekerjaan ini
adalah galian tanah biasa bukan yang berbatu.
Pada pekerjaan galian ini diperlukan untuk :
a. Galian Pelebaran badan jalan dan bahu jalan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
Metode Pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
a. Menggunakan Alat Berat
b. Bahan yang digunakan : tidak ada bahan yang dipergunakan
c. Alat yang digunakan : Excavator dan Dump Truck.
d. Tenaga Kerja : Mandor dan Pekerja
e. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu gambar request dan diserahkan
kepada direksi untuk disetujui.
f. Tanah digali dengan menggunakan alat berat Excavator.
g. Selama excavator mengerjakan galian, 1 unit dump truck siap di sisi galian untuk
menampung tanah bekas galian dan langsung dibuang ke luar proyek dan
disisakan sebagian material bekas galian untuk digunakan pengurugan kembali.
h. Penggalian dilakukan per segmen misalnya 50m, setiap pengerjaan 1 segmen
meliputi penggalian sampai dengan pekerjaan lapis pondasi.
i. Tenaga pekerja digunakan untuk merapikan dan membersihan tanah galian.

1.2. Pembersihan semak-semak


Pekerjaan pembersihan semak dilaksanakan sebelum pekerjaan galian tanah untuk
pelebaran jalan dikerjakan. Pekerjaan ini meliputi pembuangan lapisan tanah humus,
akar-akaran, pohon dan semak belukar.
Pada pekerjaan pembersihan semak-semak ini diperlukan untuk :
a. Daerah galian dan timbunan
b. Bahu jalan

Metode Pelaksanaannya adalah sebagai berikut :


a. Menggunakan Alat Berat
b. Bahan yang digunakan : tidak ada bahan yang dipergunakan
c. Alat yang digunakan : Motor grader.
d. Tenaga Kerja : Mandor dan Pekerja
e. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu gambar request dan diserahkan
kepada direksi untuk disetujui.
f. Tanah digali dengan menggunakan alat berat Motor grader.
g. Selama motor grader mengerjakan pembersihan semak, 1 unit dump truck siap di
sisi galian untuk menampung tanah bekas pembersihan semak dan langsung
dibuang ke luar proyek.
h. Tenaga pekerja digunakan untuk merapikan dan membersihan area yang sulit
menggunakan alat berat.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
B. PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN
1.1. Lapisan Pondasi Agregat Kelas A & Agregat Kelas B
Lapis pondasi bawah atau di sebut agregat lapis pondasi kelas B adalah bagian
perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar antara lain yaitu:
1. Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk menyebarkan beban roda.

2. Lapis peresapan, agar air tanah tidak berkumpul di pondasi.

3. Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar naik ke lapis

pondasi atas.

4. Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari beban roda-roda alat berat (akibat

lemahnya daya dukung tanah dasar) pada awal-awal pelaksanaan pekerjaan.

5. Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari pengaruh cuaca terutama hujan.

Lapis pondasi atas atau di sebut agregat lapis pondasi kelas A adalah bagian

perkerasan yang terletak antara lapis pondasi bawah dan lapisan permukaan. Fungsi

dari lapis pondasi ini antara lain yaitu:

1. Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan yang menahan gaya lintang dari

beban roda.

2. Sebagai lapisan peresapan untuk pondasi bawah.

3. Memberikan bantalan terhadap lapisan permukaan.

Metode Pelaksanaannya adalah sebagai berikut :


1. Penghamparan
Penghamparan material adalah suatu proses meratakan agregat lapis pondasi
setelah proses angkut menggunakan dump truk dari base camp. Penghamparan
material agregat tidak boleh di lakukan apabila cuaca tidak mendukung seperti
pada waktu hujan karena kadar air terlalu tinggi. Pemadatan harus dilakukan
hanya bila kadar air dari bahan berada dalam rentang 3 % di bawah kadar air
optimum sampai 1 % di atas kadar air optimum, dimana kadar air optimum
adalah seperti yang ditetapkan oleh kepadatan kering maksimum (modified)
yang ditentukan oleh spesifikasi SNI. Alat untuk menghamparkan material agregat
lapis pondasi menggunakan Motor Grader. Setelah material sudah rata sesuai

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
elevasi dan ketebalan yang di tentukan proses selanjutnya yaitu di padatkan
menggunakan alat pemadat vibratory roller
Pembongkaran bangunan lama (pasangan batu dan pasangan beton) bisa
dikerjakan parallel dengan pekerjaan galian tanah. Hasil bongkaran dibuang
keluar lokasi pekerjaan menggunakan Dump Truck, jangan sampai mengganggu
pekerjaan yang akan dikerjakan selanjutnya.

2. Pemadatan
Pemadatan adalah suatu peristiwa bertambahnya berat volume kering oleh

beban dinamis, akibat beban dinamis butir-butir agregat seperti krikil dan pasir

merapat satu sama lain yang saling mengunci sebagai akibat berkurangnya

rongga udara. Tujuan pemadatan dapat tercapai dengan pemilihan bahan

agregat, cara pemadatan, pemilihan mesin pemadat, dan jumlah lintasan atau

passing yang sesuai. Pada pekerjaan pemadatan lapis pondasi agregat di pakai

alat pemadat vibratory roller merk dengan berat 20 ton. Yang perlu di perhatikan

dalam pekerjaan pemadatan yaitu penghamparan yang agak berlubang atau

kurang rata perlu di tambahkan agregat material secara manual (menggunakan

tenaga manusia) agar mendapat hasil yang padat dan merata.

Proses pekerjaan pemadatan di lapangan yang pertama kali setelah material di

hamparkan secara merata yaitu di padatkan dengan compactor setelah agak

merata kemudian di siram air secara merata dengan menggunakan water tank

dengan kapasitas 5000 liter. Setelah air merata di permukaan agregat yang sudah

di padatkan kemudian agregat lapis pondasi di padatkan lagi dengan vibratory

roller sampai merata dan padat. Fungsi penyiraman ini untuk pemadatan, karena

dengan adanya penyiraman air ini rongga-rongga antara agregat akan

terpadatkan dengan sendirinya dan saling mengunci sehingga tidak ada rongga

udara di dalamnya.

a. Menggunakan Alat Berat


b. Bahan yang digunakan : Agregat A dan agregat B
c. Alat yang digunakan : Motor grader, Wheel loader, Dump truck, tandem roller,
water tanker
d. Tenaga Kerja : Mandor dan Pekerja

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
1.2. Timbunan Bahu Jalan (Agregat Kelas A)
Timbunan bahu jalan dilaksanakn setelah pekerjaan perkerasan beton semen selesai
dikerjakan dan telah cukup umur betonnya agar bisa dilalui kendaraan dan
mempercepat pekerjaan.

Metode Pelaksanaannya adalah sebagai berikut :


a. Menggunakan Alat Berat
b. Bahan yang digunakan : Agregat B
c. Alat yang digunakan : Motor grader, vibrator roller, dump truck
d. Tenaga Kerja : Mandor dan Pekerja
e. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu gambar request dan diserahkan
kepada direksi untuk disetujui.
f. Tahap pekerjaan dari mulai penimbunan sampai dengan pemadatan material
g. Mengngkut material dari quary menuju lokasi dengan menggunakan dump truck.
h. Menumpahkan material pada lokasi tempat dimana akan dilaksanakan
pekerjaan penimbunan
i. Meratakan material menggnakan motor grader sampai ketebalan yang
direncanakan. Sebagai panduan operator maka dipasang patok tiap jarak 50m
yang ditandai sesuai dengan tinggi hamparan
j. Memadatkan tanah dengan menggunakan vibrator roller yang dimulai sepanjang
tepid an bergerak sedikit demi sedikit.
k. Tenaga pekerja digunakan untuk merapikan dan membersihan area yang sulit
menggunakan alat berat.

C. PEK. PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN


1.1. Perbaikan Lapisan Pondasi Agregat Kelas A & Agregat Kelas B
Perbaikan Lapis pondasi bawah atau di sebut agregat lapis pondasi kelas B adalah
bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasa/jalan yang
berlubangr antara lain yaitu:
1. Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk menyebarkan beban roda.

2. Lapis peresapan, agar air tanah tidak berkumpul di pondasi.

3. Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar naik ke lapis

pondasi atas.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
4. Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari beban roda-roda alat berat (akibat

lemahnya daya dukung tanah dasar) pada awal-awal pelaksanaan pekerjaan.

5. Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari pengaruh cuaca terutama hujan.

Perbaikan Lapis pondasi atas atau di sebut agregat lapis pondasi kelas A adalah

bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi bawah dan lapisan permukaan.

Fungsi dari lapis pondasi ini antara lain yaitu:

1. Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan yang menahan gaya lintang dari

beban roda.

2. Sebagai lapisan peresapan untuk pondasi bawah.

3. Memberikan bantalan terhadap lapisan permukaan.

Metode Pelaksanaannya adalah sebagai berikut :


1. Penghamparan
Penghamparan material adalah suatu proses meratakan agregat lapis pondasi
setelah proses angkut menggunakan dump truk dari base camp. Penghamparan
material agregat tidak boleh di lakukan apabila cuaca tidak mendukung seperti
pada waktu hujan karena kadar air terlalu tinggi. Pemadatan harus dilakukan
hanya bila kadar air dari bahan berada dalam rentang 3 % di bawah kadar air
optimum sampai 1 % di atas kadar air optimum, dimana kadar air optimum
adalah seperti yang ditetapkan oleh kepadatan kering maksimum (modified)
yang ditentukan oleh spesifikasi SNI. Alat untuk menghamparkan material agregat
lapis pondasi menggunakan Motor Grader. Setelah material sudah rata sesuai
elevasi dan ketebalan yang di tentukan proses selanjutnya yaitu di padatkan
menggunakan alat pemadat vibratory roller
Pembongkaran bangunan lama (pasangan batu dan pasangan beton) bisa
dikerjakan parallel dengan pekerjaan galian tanah. Hasil bongkaran dibuang
keluar lokasi pekerjaan menggunakan Dump Truck, jangan sampai mengganggu
pekerjaan yang akan dikerjakan selanjutnya.

2. Pemadatan
Pemadatan adalah suatu peristiwa bertambahnya berat volume kering oleh

beban dinamis, akibat beban dinamis butir-butir agregat seperti krikil dan pasir

merapat satu sama lain yang saling mengunci sebagai akibat berkurangnya

rongga udara. Tujuan pemadatan dapat tercapai dengan pemilihan bahan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
agregat, cara pemadatan, pemilihan mesin pemadat, dan jumlah lintasan atau

passing yang sesuai. Pada pekerjaan pemadatan lapis pondasi agregat di pakai

alat pemadat vibratory roller merk dengan berat 20 ton. Yang perlu di perhatikan

dalam pekerjaan pemadatan yaitu penghamparan yang agak berlubang atau

kurang rata perlu di tambahkan agregat material secara manual (menggunakan

tenaga manusia) agar mendapat hasil yang padat dan merata.

Proses pekerjaan pemadatan di lapangan yang pertama kali setelah material di

hamparkan secara merata yaitu di padatkan dengan compactor setelah agak

merata kemudian di siram air secara merata dengan menggunakan water tank

dengan kapasitas 5000 liter. Setelah air merata di permukaan agregat yang sudah

di padatkan kemudian agregat lapis pondasi di padatkan lagi dengan vibratory

roller sampai merata dan padat. Fungsi penyiraman ini untuk pemadatan, karena

dengan adanya penyiraman air ini rongga-rongga antara agregat akan

terpadatkan dengan sendirinya dan saling mengunci sehingga tidak ada rongga

udara di dalamnya.

a. Menggunakan Alat Berat


b. Bahan yang digunakan : Agregat A dan agregat B
c. Alat yang digunakan : Motor grader, Wheel loader, Dump truck, tandem roller,
water tanker
d. Tenaga Kerja : Mandor dan Pekerja

1.2. Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus (B-0)


Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan harus sudah dipasang dan diikat
kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan yang dibuat dapat dari
kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang kedap dan kaku untuk
mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecora, pemadatan dan
perawatan, dan acuan dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa merusak
beton. Segera sebelum beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau diolesi
minyak disisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
Pekerjaan pengecoran dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan
konstruksi yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai. Untuk
pemadatan campuran digunakan concrete vibrator, dengan ketentuan penggunaan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
mengikuti spesifikasi teknik. Sekelompok pekerja dengan menggunkan alat bantu akan
merapihkan pengecoran setelah pengecoran dilaksanakan.
Acuan tidak dibongkar dari bidang vertical, dinding, kolom yang tipis struktur yang
sejenis lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton. Cetakan yang ditopang oleh
perancah dibawah pelat, balok, gelegar, atau struktur busur, tidak dibongkar hingga
pengujian menunjukan bahwa paling sedikit 85 % dari kekuatan rancangan beton
telah dicapai.
a. Menggunakan Alat Berat
b. Alat yang digunakan : Concrete vibrator, Dump truck, tandem roller, water tanker,
alat bantu
c. Tenaga Kerja : Mandor dan Pekerja

1.3. Perkerasan Beton Semen, Baja Tulangan & Acuan


Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, baja tulangan dan benda lain
yang harus dimasukkan kedalam beton harus sudah dipasang dan diikat kuat
sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan yang dibuat dari baja

Metode Pelaksanaannya adalah sebagai berikut :


a. Setelah dilakukan pengukuran oleh tim surveyor dengan waterpass maka akan
dilaksanakan install bekisting
b. Lembar plastik dihamparkan diatas beton kurus sebagai alas beton. Dowel terbuat
dari besi yang ditutup pvc agar beton bias bergerak (tidak terikat tulangan). Besi
polos ф25mm dipasang memanjang & besi ulir ф19mm dipasang melintang
c. Beton dituangkan perlahan-lahan sesuai ketebalan yang direncanakan.
Perhatikan cuaca & suhu karena beton yang digunakan slum-nya sangat rendah
(±5 cm). Untuk menghindari retak rambut,sebaiknya dilakukan saat malam hari
(terutama untuk daerah panas).
d. Beton diratakan keseluruh lebar jalan menggunakan spreader
e. Vibrating yaitu proses penggetaran beton agar diperoleh beton yang padat
sehingga tidak terjadi keropos
f. Pekerjaan ini dilakukan untuk menguji kerataan permukaan beton. Dilakukan
dengan mengetok jidar alumunium diatas permukaan beton.
g. Sambil menunggu beton setting (proses mengeras) penghalusan permukaan
beton terus dilakukan. Hasil trowel ini sangat bagus dengan permukaan kelihatan
rata & mengkilap

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
h. Grooving dan perencanaan yaitu pemberian tekstur pada permukaan
beton. Dilakukan oleh orang yang dapat mengenal tingkat kekerasan beton
i. Untuk melindungi beton dari retak rambut akibat cepatnya susut beton. Hal ini
harus lebih diperhatikan bila pelaksanaannya di siang hari. Bahan yang
digunakan berupa produk perawatan beton yang banyak di
pasaran. Penyemprotannya dilakukan setelah grooving saat beton belum
mengeras
j. Perawatan beton setelah umur 1-7 hari. Dengan menutup permukaan beton
dengan karung goni yang dibasah. Hal ini,untuk mencegah retak rambut beton
akibat susut yang terlalu cepat
k. Dilakukan dengan mesin pemotong khusus (Cutter Beton). Pemotongan beton
dilakukan saat beton masih cukup lunak,kira-kira jam ke 12-18 setelah pengecoran
l. Alat yang digunakan : Water tank, Concrete vibrator dan alat bantu
m. Tenaga Kerja : Mandor dan Pekerja

D. PEKERJAAN STRUKTUR
1.1. Galian untuk Pondasi TPT
Pekerjaan galian mencakup penggalian, pembuangan dan penumpukan galian serta
bahan lain dari jalan dan di sekitar lokasi pekerjaan. Jenis galian pada pekerjaan ini
adalah galian tanah biasa bukan yang berbatu.
Pada pekerjaan galian ini diperlukan untuk :
a. Galian pondasi TPT

Metode Pelaksanaannya adalah sebagai berikut :


a. Menggunakan Alat Berat
b. Bahan yang digunakan : tidak ada bahan yang dipergunakan
c. Alat yang digunakan : Excavator dan Dump Truck.
d. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu gambar request dan diserahkan
kepada direksi untuk disetujui.
e. Tanah digali dengan menggunakan alat berat Excavator.
f. Selama excavator mengerjakan galian, 1 unit dump truck siap di sisi galian untuk
menampung tanah bekas galian dan langsung dibuang ke luar proyek dan
disisakan sebagian material bekas galian untuk digunakan pengurugan kembali.
g. Penggalian dilakukan per segmen misalnya 12m, setiap pengerjaan 1 segmen
meliputi penggalian sampai dengan pasangan batu, plesteran dan timbunan.
h. Sebelum penggalian harus dibuatkan bouwplank terlebih dahulu untuk menentukan
elevasi dan memudahkan pemasangan sesuai dengan gambar.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
1.2. Pasangan Batu Untuk TPT, Plesteran dan Timbunan Tanah
Pekerjaan pasangan batu untuk TPT, plesteran dan Timbunan tanah bias dilakukan
parallel dengan pekerjaan jalan.
Pada pekerjaan ini diperlukan untuk :
a. Tembok Penahan Tanah

Metode Pelaksanaannya adalah sebagai berikut :


a. Menggunakan Tenaga manusia
b. Bahan yang digunakan : Batu kali, Semen, Pasir
c. Alat yang digunakan : Excavator, Dump Truck, dan alat bantu (cangkul, godam,
linggis dll).
d. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu gambar request dan diserahkan
kepada direksi untuk disetujui.
e. Area yang sudah digali terlebih dahulu harus dipastikan bersih dari segala macam
kotoran.
f. Lakukan pengukuran untuk menentukan posisi dinding dan kedalaman galian.
g. Setelah semua dipastikan baik pemasangan dan penyusunan batu dilaksanakan,
batu dipecah terlebih dahulu sesuai dengan ukuran yang di inginkan.
h. Sela-sela diantara susunan batu ditutup dengan campuran semen dan pasir.
i. Timbunan tanah pilihan bias dikerjakan parallel dengan pekerjaan pasangan
batu.
j. Setelah pasangan batu dan timbunan selesai dilaksanakan dilanjutkan dengan
plesteran muka atas tpt.

Demikian Metode Pelaksanaan ini dibuat, agar dalam pelaksanaan pekerjaan ini tepat
waktu, tepat mutu dan sesuai jadwal waktu pelaksanaan yang telah rencanakan.

Serang, ….2017
CV. ……………

………………
Direktur

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)

Anda mungkin juga menyukai