Oleh :
Eddy R. Sumaatmadja :
SARI
Inventarisasi dan Evaluasi Endapan batubara di dalam Cekungan Kutai dimaksudkan untuk
mempelajari keadaan geologi secara umum, khususnya terhadap formasi pembawa endapan batubara, salah
satunya yang menjadi sasaran inventarisasi adalah Formasi Pamaluan.
Daerah penyelidikan termasuk dalam wilayah Propinsi Kapimantan Timur yang mencakup 2 (dua)
Kabupaten yaitu :
• Blok Longiram secara administratif termasuk Kecamatan Longiram dan Barongtongkok, Kabupaten
Kutai Barat; secara geografis terletak antara koordinat 00000’00’’–00007’00’’ LS dan 115029’00’’–
115040’00’’ BT.
• Blok Mentawir secara administratif termasuk Kecamatan Sepaku, Kabupaten Paser Penajam Utara,
Provinsi Kalimantan Timur; secara geografis Daerah Mentawir terletak antara koordinat 00050’00’’–
00059’00’’ LS dan 116040’00’’–116051’00’’ BT.
Daerah inventarisasi adalah bagian Cekungan Kutai bagian barat dan tengah yang diisi oleh batuan
sedimentasi sejak Oliosen Awal hingga Plio Plistosen yang menghasilkan Formasi Pamluan, Pulubalang,
Balikpapan dan Kampungbaru yang semuanya mengandung batubara.
Hasil interpretasi dii kedua blok yaitu : Dalam Blok Longiram batubara ditemukan dalam Formasi
Pamaluan dan Tuyu dengan ketebalan berkisar dari beberapa cm sampai dengan 4,40 meter, kemiringan 60 -
260 dan paling tidak terdapat 3 (tiga) lapian Utama ; sedangkan dalam Blok Mentawir batubara ditemukan
dalam Formasi Pulubalang dengan ketebalan berksar dari beberapa cm sampai 1,70 meter, kemiringan 50 –
380 dan terdapat 3 (tiga) lapisan batubara dalam Formasi Pulubalang ; da ;am Formasi Pama ;uan tidak
diketemukan lapisan batubara.
.
Hasil analisa kimia batubara menunjukan Formasi Pamaluan nilai kalori sekitar 5210 kal/gram dan
dalam Formasi Pulubalang sekitar 5.183 – 7.256 kal/gram.
Sumberdaya yang dihitung hanya Blok Longiram sebesar 10.276.500 ton, sedangkan Blok Mentawir
sekitar 155.376 ton.
4. KESIMPULAN
1. Dari hasil inventarisasi dalam Blok Longiram, batubara terdapat dalam Formasi Tuyu dan Pamaluan;
sedangkan Dalam Blok Mentawir batubara terdapat dalam Formasi Pulubalang.
2. Dari hasil analisa kimia batubara dalam Formasi Pamaluan (Blok Longiram) nilai kalorinya berkisar dari
4.159 – 5.210 cal/gram; sedangkan secara megascopis batubaranya diperkirakan >6,000 kal/gram, sehingga
perlu dikaji ulang mengenai kualitas. Sedangkan batubara dalam Formasi Pulubalang cukup tinggi (Blok
Mentawir) berkisar 5.183 – 7.256 cal/gram.
3. Dari hasil perhitungan sumberdaya batubara dalam Blok Longiram dalam Formasi pamaluan sekitar 9,60
juta ton, untuk itu di sarankan untuk dikembangkan lebih lanjut dan mengenai kualitas batubaranya perlu
dikaji ulang. cukup tinggi (Blok Mentawir) berkisar 5.183 – 7.256 cal/gram.
DAFTAR PUSTAKA
Geoservice Report No.10.151, 1980; Recent Development in Indonesia Coal Geology, (Unpublished).
Hidayat. S dan Umar. I, 1994; Peta Geologi Lembar Balikpapan, skala 1 : 250.000, Kalimantan, Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
Koesoemadinata, R.P., dan Hardjono., 1977; Kerangka sedimenter endapan batubara Tersier Indonesia.
Pertemuan Ilmiah Tahunan ke VI, IAGI.
N. Suwarna dan T. Apandi, 1994; Peta Geologi Lembar Longiram skala 1 : 250.000, Kalimantan, PPPG,
Bandung.
Supriatna, Sukardi dan Rustandi, 1994; Peta Geologi Lembar Samarinda skala 1 : 250.000, Kalimantan, PPPG,
Bandung.
Supriatna, Sukardi dan Rustandi, 1994; Peta Geologi Lembar Samarinda skala 1 : 250.000, Kalimantan, PPPG,
Bandung.
Qa Aluvial (Qa) berupa lempung dan lanau, pasir dan Delta - Laut Dangkal
HOLOSEN
kerikil, merupakan endapan sungai.
K
U
A
R PLISTOSEN
T
E
R FORMASI KAMPUNGBARU (Tpkb) terdiri dari lempung
Tpkb pasiran, batupasir dengan sisipan batubara dan tuf, 500-800 Delta - Laut Dangkal
PLIOSEN setempat mengandung lapisan tipis oxida besi dan
limonit.
M
FORMASI Merogoh (Tmm) terdiri dari lava, diabas,
I tuf, breksi gunungapi dan aglomerat; batuan
Tmm -
Akhir diperkirakan merupakan hasil kegiatan unungapi
O yang berasal dari G. Merogoh.
T S
Tengah
E E
N Awal
R