Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (Group)

Topik : Personal Hygiene (materi & leaflet terlampir)


Hari/Tgl : Minggu, 11 November 2018
Durasi Waktu : 40 menit
Penyaji : Kelompok 6
 Aulia Nur Aziza (C051171332)
 Uthami Citra Lestari (C051171002)
 Annisa Dirani Ul Husna (C051171312)
 Grace Marlin Letlora (C0511710 38)
 Sri Rezki Nursuci (C051171512)
 Goretti Taruk (C051171026)
Tempat : Rumah KPAJ Adyaksa Baru

1. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan Anak anak jalanan diharapkan mampu
mengetahui dan memahami tentang Kebersihan diri.
1.2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 1 x 40 menit
klien dan keluarga diharapkan mampu:
1. Mengetahui tentang pengertian Kebersihan diri
2. Mengetahui dampak positif dari Kebersihan diri
3. Mengetahui tentang penyakit akibat Kebersihan diri
4. Mengetahui tentang cara melakukan Kebersihan diri

II. Sasaran
Sasaran ditujukan pada Anak anak Jalanan

1
III. Strategi Pelaksanaan
1. Metode : Ceramah, diskusi, role play
2. Media : Leaflet, flipchart.

IV. Setting
Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan penyaji (dapat disesuaikan dengan kondisi
ruangan yang tersedia)

Keterangan :
: Penyuluh
: Moderator (optional)
: Fasilitator
: Observer
: Peserta penyuluhan

V. Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu Media/
Metode
1 Fase - Salam Pembuka  Menjawab salam 15 menit Diskusi
Pendahuluan - Memperkenalkan diri  Mendengarkan
- Menyampaikan topik  Menjawab
& tujuan penyuluhan pertanyaan
- Mengkaji pemahaman awal penyuluh
peserta pendkes tentang  Menjelaskan isi Ceramah
kebersihan diri flipchart

2
2 Fase Kerja 1. Penyampaian Materi  Mendengarkan 15 menit  Proyekt
Penyaji menjelaskan tentang: dengan penuh or /
a. Pengertian Kebersihan diri perhatian Flipcha
b. Dampak positif dari rt
Kebersihan diri
c. Penyakit akibat kurangnya
Kebersihan diri
d. Cara melakukan Kebersihan
diri

2. Tanya Jawab  Bertanya 5 menit Diskusi


Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk bertanya
3. Evaluasi  Menjawab 4 menit Metode
Memberikan pertanyaan pertanyaan Teach
kepada minimal 2 audiens Back
tentang:
a. Pengertian Kebersihan diri
b. Dampak positif dari
Kebersihan diri
c. Penyakit akibat kurangnya
Kebersihan diri
d. Cara melakukan Kebersihan
diri

3 Fase Penutup  Menyimpulkan  Mendengarkan 1 menit


 Salam Penutup  Menjawab salam

3
VI. Evaluasi
a. Evaluasi Struktural
 Kontrak waktu pertemuan dengan Komunitas Peduli Anak Jalanan Makassar jelas
 Penyuluh dan Media dari Kelompok 6 tersedia lengkap pada hari H pelaksanaan

b. Evaluasi Proses
 Peserta
- 80% peserta pendkes mengikuti kegiatan sampai selesai.
- Peserta aktif berdiskusi (min. 2 orang mengajukan pertanyaan)
 Penyuluh
- Mampu memfasilitasi jalannya penyuluhan.
- Mampu menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggungjawab.
c. Evaluasi Hasil
 Pada bagian akhir, peserta secara sukarela/ditunjuk mampu menyebutkan ulang hal-
hal berikut ini: (materi lengkap terlampir pada bagian akhir)
a. Pengertian Kebersihan diri (kata kunci: bersih, sehat, mandi, potong kuku, sikat
gigi)
b. Dampak positif dari Kebersihan diri (kata kunci: harum, cantik, bersih)
c. Penyakit akibat kurangnya Kebersihan diri (minimal. 4 macam)
d. Cara melakukan Kebersihan diri (min. 3 cara)

4
LAMPIRAN MATERI LENGKAP (untuk standar pembuatan media seperti leaflet, poster, flyer, dll)

Kebersihan Diri

A. Pengertian Kebersihan diri


Personal hygiene (Kebersihan diri) adalah upaya seseorang dalam memelihara kebersihan
dan kesehatan dalam dirinya untuk memperoleh kesehatan fisik dan bertujuan untuk
mencegah timbulnya penyakit. Personal higiene pada dasarnya yang harus diperhatikan yaitu
personal hygiene yang mencakup beberapa hal seperti perawatan kulit kepala dan rambut,
mata, hidung telinga, kuku tangan dan kaki, dan perawatan tubuh secara keseluruhan.

B. Dampak positif dari Kebersihan diri


1. Meningkatkan derajat kesehatan
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Mencegah penyakit
4. Meningkatkan rasa percaya diri
5. Mempertahankan integritas pada jaringan
6. Membuat rasa nyaman

C. Penyakit akibat kurangnya Kebersihan diri


Penyakit yang dapat ditimbulkan akibat kurangnya personal hygiene dapat berdampak
pada kesehatan, seperti :
1. Malaria
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang hidup dan
berkembang biak di dalam sela darah manusia. Penyakit ini secara alami ditularkan
melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Dimana nyamuk banyak terdapat pada
kondisi lingkungan yang kurang baik yaitu lingkungan yang banyak terdapat genangan
air sehingga membuat perkembangbiakan nyamuk semakin banyak. Hal ini
dikarenakan tempat perkembangbiakan nyamuk adalah di air yang tegenang.
2. Diare
Orang yang tidak melakukan perilaku kebersihan diri misalnya, mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan sangat rentan terkena diare. Hal ini disebabkan akibat
infeksi oleh virus oleh bakteri yang terdapat pada tangan kemudian akan masuk ke
saluran pencernaan lewat makanan yang bersentuhan dengan tangan. Perkembangan
bakteri atau virus dapat menyebabkan diare. Usus tidak bisa menerima bakteri tersebut
sehingga membuat reaksi seperti sakit perut, mual.
3. Tifus
Penyakit akibat infeksi bakteri pada usus halus yang disebabkan oleh bakteri
Salmonella thypi. Penularan penyakit ini dapat melalui makanan dan minuman yang
tercemar bakteri S.thypi contohnya tempat makanan yang tidak dicuci bersih dapat
menjadi tempat perkembangbiakan bakteri, penggunaan air yang tidak bersih dalam

5
kegiatan sehari – hari (mandi, minum, mencuci, sikat gigi dll), dan kondisi makanan
yang terbuka sehingga memudahkan lalt hinggap pada makanan, dan lingkungan yang
tidak bersih.
4. Cacingan
Penyakit yang disebabkan oleh Ascaris lumbaris, Ancylostoma duodenale, Necator,
americans, Trichuris trichiura. Infeksinya kurang diperhatikan dan bersifat kronis
tanpa menimbulkan gejala klinis yang jelas dan dampak yang ditimbulkannya baru
terlihat dalam jangka panjang seperti kekurangan gizi, gangguan tumbuh kembang dan
gangguan kognitif pada anak. Infeksi ini disebabkan akibat rendahnya tingkat sanitasi
pribadi (Perilaku hidup bersih dan sehat) seperti kebiasaan mencuci tangan sebelum
makan, setelah BAB, kebersihan kuku, perilaku BAB tidak di WC yang menyebabkan
tanah dan lingkungan oleh feses yang mengandung telur cacing serta ketersediaan
sumber air bersih.
5. Penyakit kulit
Peradangan atau infeksi akibat terpapar bahan eksternal yang kontak pada kulit. Bahan
– bahan eksternal yang dapat menyebabkan infeksi atau peradangan pada kulit dapat
berhubungan dengan pekerjaan, paparan bahan kimia, alat – alat yang dikenakan, atau
dapat pula akibat bahan yang berada disekitarnya seperti air yang kotor dan
terkontaminasi, debu, atau polutan yang lain.

D. Cara melakukan Kebersihan diri


a. Perawatan kulit (Mandi)
Langkah – langkah
1. Menyiram tubuh mulai dari ujung kaki kemudian keatas
2. Beri sampo pada kepala
3. Bersihkan/keramas kepala
4. Cuci muka menggunakan sabun, bersihkan hidung, telinga dan leher.
5. Beri sabun pada seluruh tubuh kemudian digosok – gosok
6. Bilas menggunakan air bersih hingga sabunnya tidak terasa licin lagi pada kulit
wajah dan kulit tubuh serta tidak terdapat busa lagi pada kepala
7. Keringkan menggunakan handuk pada badan dan rambut.
8. Gunakan pakaian yang bersih.

6
b. Perawatan kuku tangan dan kaki
Langkah – langkah perawatan kuku :
9. Basahi/rendam tangan di dalam baskom
10. Keringkan menggunakan handuk atau tisu
11. Sediakan alat pemotong kuku
12. Potong kuku satu persatu secara benar
13. Bersihkan disela-sela kuku
14. Cuci tangan menggunakan sabun
15. Bilas dengan air
16. Keringkan menggunakan handuk bersih

7
c. Cuci Tangan
Langkah – langkah Cuci tangan :
17. Gosok tangan dengan posisi telapak tangan pada telapak tangan
18. Telapak tangan diatas punggung tangan kiri dengan jari – jari saling menjalin dan
sebaliknya
19. Telapak tangan dengan telapak tangan saling bertemu kemudian jari – jari saling
menjalin
20. Punggung jari – jari pada telapak tangan berlawanan dengan jari – jari saling
mengunci
21. Gosok memutar dengan ibu jari tangan kanan mengunci pada telapak kiri dan
sebaliknya
22. Gosok memutar, kearah belakang dan kearah depan dengan jari – jari tangan kanan
mengunci pada telapak tangan kiri dan sebaliknya.

8
d. Perawatan mulut (Sikat Gigi)
1) Cuci tangan.
2) Ambil dan dekatkan peralatan.
3) Keluarkan isi pasta gigi penuh dan merata pada permukaan sikat gigi.
4) Tutup kembali pasta gigi dan kembalikan pada tempatnya.
5) Mulailah berkumur dengan air.
6) Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk sudut 45 derajat di
daerah perbatasan antara gigi dengan gusi.
7) Gerakkan sikat dengan lembut dan memutar. Sikat bagian luar permukaan setiap
gigi atas dan bawah dengan posisi bulu sikat 45 derajat berlawanan dengan garis
gusi agar sisa makanan yang mungkin masih menyelip dapat dibersihkan.
8) Gunakan gerakan yang sama untuk menyikat bagian dalam permukaan gigi.
9) Gosok semua bagian permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah. Gunakan
hanya ujung bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan tekanan ringan
sehingga bulu sikat tidak membengkok.
10) Biarkan bulu sikat membersihkan celah-celah gigi. Rubah posisi sikat gigi
sesering mungkin.
11) Untuk membersihkan gigi depan bagian dalam, gosok gigi dengan posisi tegak
dan gerakkan perlahan ke atas dan bawah melewati garis gusi.
12) Berkumur- kumur sampai mulut terasa bersih.

9
13) Lap / keringkan mulut dengan handuk.
14) Rapikan alat – alat.

10
DAFTAR PUSTAKA
Putra, T.R.I. 2011. Malaria dan permasalahannya. Jurnal kedoktern Syiah Kuala, Vol.11
(2)

Cita, Y.P. (2011). Bakteri Salmonella thypi dan Demam Tifoid. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 6 (1) 42-46. https://doi.org/10.24893/JKMA

Aulia, F.I.A. (2014). Pengaruh Kesehatan Tentang Personal Hygiene terhadap


Pengetahuan dan Sikap Siswa di SDN Rembes 1 Dusun Watugimbal Kecamatan
Beringin Kabupaten Semarang. Naskah Publikasi. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

Jusfaega., Nurdiyanah., Syarfaini. (2016). Perilaku Personal Hygiene terhadap Anak


Jalanan di Kota Makassar Tahun 2016. Jurnal Higiene, Vol.2(3) September –
Desember 2016. UIN Alauddin : Makassar

Winita, Mulyati, Astuti. (2012). Upaya Pemberatasan Kecacingan di Sekolah Dasar.


Makara Kesehatan, Vol.16(2) Desember 2012 65-71. Universitas
Indonesia:Jakarta

11

Anda mungkin juga menyukai