Tengah.
kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya atas
Praktek ini.
Penulis
MAHMUD AMIN
012 31 003
mineral di dalam perut bumi hanya dapat diketahui dari sejumlah indikasi adanya
geologis pada dasarnya belum dapat menentukan secara teliti atau kuantitatif
mengenai sumberdaya mineral tersebut, hanya saja pada tahapan ini dapat
diketahui indikasi adanya mineral, karena itulah keberadaan mineral pada tahapan
empiris maupun teoritis. Volume, tonase, kadar dan kuantitas mineral merupakan
atribut tersebut harus optimal dalam arti tak bias tidak melebihi kriteria yang
menggunakan software yang sudah ada sekarang ini tanpa mengubah filosofi
estimasi kadar Ni dengan metode inverse distance Squared (IDS)2 pada tiap blok
model yang dibuat baik secara vertikal maupun horizontal, sehingga diperoleh
suatu model endapan berupa blok 3 (tiga) dimensi yang berisi nilai kadar pada
setiap masing – masing model blok tersebut. Kemudian berdasarkan model blok
itu akan dihitung volume dan tonnasenya yang selanjutnya dalam kalkulasi
komputasi (Surpac 6.3) maka penelitian ini dititik beratkan pada perhitungan
1.2.1 Masalahan
2. Seberapa besar Tonase dan Kadar bijih Nikel yang didapat dengan
Fokus Pengamatan yang diusung pada tema ini diarahkan pada estimasi
endapan mineral pada daerah penelitian dan sebagai bahan referensi untuk
Pada tahapan ini dilakukan kajian terhadap literatur yang ada baik dari
mendukung penelitian tugas akhir ini, termasuk informasi yang diperoleh dari
a. Data Primer
Data-data utama penelitian yang diperoleh secara langsung dari tempat
penelitian yakni :
Data Pemboran.
Data Cut of Grade (CoG).
Data Density Bijih.
b. Data Sekunder
Data Pendukung yang bersumber dari Perusahan, literatur-literatur maupun
berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap survei
tinjau.
prospeksi.
eksplorasi pendahuluan.
eksplorasi rinci.
terunjuk dan sebagian sumberdaya bahan galian terukur, tetapi berdasarkan kajian
terukur yang berdasarkan kajian kelayakan semua faktor yang terkait telah
dari mineral yang memiliki nilai ekonomis pada suatu atau diatas kerak bumi
rendah. Hal ini direka dan diasumsikan dari adanya bukti geologi, tetapi tidak
berdasarkan dari informasi yang diperoleh melalui teknik yang memadai dari
lokasi mineralisasi singkapan, paritan uji, sumuran uji dan lubang bor tetapi
dapat diestimasi dengan tingkat kepercayaan yang wajar. Hal ini didasarkan
pada hasil eksplorasi, dan informasi pengambilan dan pengujian conto yang
singkapan, paritan uji, sumuran uji, terowongan uji, dan lubang bor. Lokasi
pengambilan data masih terlalu jarang atau spasinya belum tepat untuk
dapat diestimasi dengan tingkat kepercayaan yang tinggi. Hal ini didasarkan
pengambilan dan pengujian conto yang diperoleh dengan teknik yang tepat
terowongan uji, dan lubang bor. Lokasi informasi pada kategori ini secara
kadar.
yang dapat ditambang secara ekonomis. Hal ini trmasuk tambahan material
tersebut ditambang. Pada klasifikasi ini pengkajian dan studi yang tepat sudah
lingkungan, sosial dan pemerintah. Pada saat laporan dibuatb pengkajian ini
bagian dari sumberdaya mineral terukur. Hal ini termasuk material dilusi dan
Pengkajian dan studi yang tepat harus sudah dilaksanakan, dan termasuk
lingkungan, sosial dan pemerintah. Pada saat laporan dibuatb pengkajian ini
material dilusi dan “material hilang” yang kemungkinan terjadi pada saat
persyaratan tertentu seperti pada Gambar 3.2 antara lain sebagai berikut:
penaksiran harus diambil dengan pedoman yang jelas dan konsisten. Tidak
boleh ada pembobotan data yang berbeda dan harus dilakukan dengan dasar
yang kuat.
terkecil). Hal ini dilakukan dengan menggunakan data pemboran yang ada di
sumberdaya harus dicek ulang dengan kualitas dan tonase hasil penambangan
yang sesungguhnya.
galian umumnya dilakukan dengan model blok (block model). Dimensi block
yang sama dengan tinggi jenjang. Semua informasi seperti jenis batuan, kualitas
linier atau harga rata-rata tertimbang (weighting average) dari titik-titik data yang
kombinasi linier atau harga rata-rata berbobot (wieghted average) dari data lubang
bor di sekitar blok tersebut. Data didekat blok memperoleh bobot lebih besar,
sedangkan data yang jauh dari blok bobotnya lebih kecil. Bobot ini berbanding
faktor pangkat. Pilihan dari pangkat yang digunakan (ID1, ID2, ID3,...) yang
conto terhadap blok yang akan diprediksi kadarnya. Metode inverse distance dapat
( 1/d 1 ) g 1+ ( 1/d 2 ) g 2+ …+ ( 1/ dn ) gn
Gavb=
( 1/d 1 ) + ( 1/d 2 )+ …+ ( 1/dn )
Dimana :
Tb = Titk bor
d1 = jarak daerah pengaruh setiap titik bor
C1 = kadar setiap titk bor
Tb5= titik bor yang diprediksikan kadarnya
Surpac adalah salah satu perangkat lunak yang populer di bidang geologi
eksplorasi lebih dari 90 Negara. Perangkat lunak ini memberikan efisiensi dan
akurasi melalui kemudahan penggunaan, grafis tiga dimensi yang baik dan alur
kerja otomatis yang dapat disesuaikan dengan proses khusus perusahan dan data
dan permodelan Sumberdaya. Produk akhir yang penting dari estimasi adalah
model blok yang merupakan satu set poin dalam ruang yang mengandung nilai
estimasi. Salah satu metode untuk memperkirakan nilai pada titik-titik dalam
database dari data logging bor, survey yang sebelumnya sudah divalidasi dan
lainya dengan tujuan mengetahui hasil(volume), nilai atau model yang akan
dibuat nantinya.
ini, saya sangat harapkan sekiranya dari pihak PT. Bintang Delapan Mineral
3. Konsumsi
V. PENUTUP
pertimbangan bagi bapak/ibu agar dapat menerima saya untuk melaksanakan kerja
praktek (KP) di PT. Bintang Delapan Mineral. Dan untuk selanjutnya, mohon
Rencana kegiatan kerja praktek (KP) adalah selama Bulan Maret 2016
MARET
Kegiatan
1 2 3 4
Pengambilan Data
Pengolahan Data
Penyusunan Laporan
Konsultasi Laporan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
2.2.4 Vegetasi
BAB V PEMBAHASAN
BAB VI PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
LAMPIRAN C :
BIODATA
STB : 2012-31-003
AGAMA : ISLAM
EMAIL : MAHMUDAMIN15@GMAIL.COM
NOMOR HP : 0813-5606-2565
FOTO
LAMPIRAN D
DAFTAR PUSTAKA
Departemen
5. Teknik Pertambangan ITB, 2004
6. Heriawan, Mohamad Nur; Jacques Rivoirard. Resource Estimation of a
Coal Deposit
7. John. Fine Scale Modeling of a Lateritic Nickel Deposit in Indonesia,
June 2003
8. Syafrizal.Optimasi Cadangan Batubara Berdasarkan Kualitas, Studi
Kasus Batubara
9. Kode KCMI 2011, Klasifikasi Sumberdaya Mineral dan Cadangan
10. Nikel Laterit, www.geogle.com (diakses 20 januari 2016)