lain-lain. Akan tetapi bahan itu akan habis dan butuh waktu lama untuk diperbaharui, sehingga
kita akan mengalami krisis energi.untuk mengantisipasi itu maka sekarang ini diutamakanlah
pemanfaatan renewable energy atau energi terbarukan yang tersedia secara gratis dan mudah di
dapatkan untuk di gunakan sebagai pembangkit Listrik diantaranya ; energi matahari, energi air,
energi pasang surut air, energi panas bumi dan lain-lain.
Kondisi georafis Indonesia yang di kelilingi pegunungan dan sungai-sungai yang
memiliki potesi besar, dimanfaatkan PT. PLN untuk menghasilkan energi listrik bertenaga air
(PLTA ) di daerah SUL-SEL, salah satunya pembangkit listrik yang di bangun di kabupaten
Pinrang, desa bakaru.
Proyek PLTA Bakaru adalah salah satu proyek sistem energi elektrik sulselrabar di
lingkungan PT. PLN (Persero). Proyek ini adalah proyek induk pembangkit hidro dan transmisi
SulSel,SulBar yang berjarak 246 Km dari kota Makassar. Proyek ini awalnya dibangun untuk
memenuhi kebutuhan akan listrik di kota Makassar serta Industri yang berkembang seperti
semen tonasa dan perusahaan besar lainnya yang terletak di pantai barat Sul-Sel.
Proyek PLTA Bakaru dibangun untuk meningkatkan penyediaan produksi tenaga non-
BBM di Sul-Sel yaitu dengan memanfaatkan energi potensial air dari aliran sungai Mamasa yang
merupakan anak sungai Saddang. PLTA Bakaru terdiri dari dua unit prmbangkit dengan
kapasitas total sebesar 126 MW. Tenaga listrik yang dibangkitkan akan disalurkan melalui
jaringan transmisi 150 KV.
Secara Garis Besar Tahapan Proyek PLTA Bakaru adalah seperti berikut :
1. Studi kelayakan yang dilaksanakan JICA (Japan International Corporation Agancy) pada
2. Tahap perencanaan dasar, dimulai pada tahun 1977 – 1981 yang dilaksanakan oleh
NEWJEC.
4. Studi analisa dampak lingkungan oleh pusat studi lingkungan (PSL) UNHAS.
13. peresmian sinkronisasi oleh Mentamben Ir. Drs. Ginanjar Kartasasmita, Tanggal 22
Desember 1990.
Sejak diresmikan 1991, PLTA Bakaru telah beroperasi lebih dari seperempat abad atau
28 tahun, sebagai PLTA dengan mode operasi base load PLTA Bakaru hampir tidak pernah
berhenti beroperasi selama 24 jam perhari.
DCC (DAM CONTROL CENTER)
Waduk PLTA Bakaru terletak pada ketingian 615,5 m diatas permukaan air laut. Dengan
kedalaman efektif 3,5 m dengan luas waduk 209,82 Ha waduk PLTA bakaru dapat menampung
sekitar 5.800.000 M3 Selanjutnya air yang ditampung di waduk akan masuk ke terowongan pacu
hulu melalui intake.