Anda di halaman 1dari 10

MASALAH RUU KKS BAGI

MASA DEPAN DEMOKRASI,


EKONOMI DIGITAL, PRIVASI
DAMAR JUNIARTO

PARAMADINA PUBLIC POLICY • 25 SEPTEMBER 2019


DAMAR JUNIARTO

Executive Director SAFEnet


Southeast Asia Freedom of Expression Network

Former VP Regional Government Relations GO-JEK

Former Head Division of Internet Freedom ICT Watch

Founder Forum Demokrasi Digital

IVLP 2018: Cyber Policy and Freedom of Expression

YNW Award Marketeers Award 2018 for Netizen


RUU KKS MENGATUR TENTANG BSSN

• BBSN merupakan transformasi Lembaga Sandi


Negara/Lemsaneg dengan Direktorat Keamanan
Informasi (Ditkominfo) Kemkominfo.
• Pada tanggal 19 Mei 2017, Presiden Joko
Widodo menandatangani Peraturan Presiden
(Perpres) Nomor 53 Tahun 2017 dan Perubahan
Peraturan Presiden Nomor 133 tahun 2017
tentang Badan Siber dan Sandi Negara.
• Bila RUU KKS ini disahkan, maka BSSN akan
memiliki kedudukan hukum yang lebih kuat
daripada sebelumnya yang hanya diatur lewat
Peraturan Presiden (Perpres)
PERBEDAAN BSSN DI PERPRES DAN RUU KKS
PERPRES Nomor 53 Tahun 2017 RUU KKS
• BSSN adalah wadah koordinasi • BSSN adalah badan yang melaksanakan urusan
pemerintahan dalam bidang Keamanan dan Ketahanan
• Tujuan: Siber
1. Dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional • Tujuan:
2. Dapat mewujudkan keamanan nasional 1. Melindungi dari ancaman siber (keamanan)
• BSSN adalah lembaga pemerintah non kementerian, yang 2. Meningkatkan daya saing dan inovasi Siber (ekonomi dan
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden teknologi)
melalui menteri yang menyelenggarakan koordinasi,
sinkronisasi, dan pengendalian penyelenggaraan 3. Tata kelola siber (internet governance)
pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan.
4. Diplomasi siber
Sumber: https://setkab.go.id/inilah-peraturan-presiden- • BSSN berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab
tentang-badan-siber-dan-sandi-negara/ kepada Presiden
DIAM-DIAM, MENGEJUTKAN!
Draft RUU KKS Pembentukan Akan Disahkan di
Inisiatif Baleg DPR
diketahui Pansus DPR Rapat Paripurna DPR
Mei 2019
Agustus 2019 16 Sept 2019 30 Sept 2019

• Termasuk salah satu dari Prioritas Legislasi Nasional (Prolegnas) 2019.


• RUU KKS ini merupakan inisiatif Badan Legislatif (Baleg) DPR yang dikirim ke
pemerintah pada bulan Mei 2019.
• Keberadaan draft RUU KKS baru diketahui publik Agustus 2019.
• Diputuskan RUU KKS dibahas dalam Pansus DPR 16 September 2019.
• Beredar jadwal Pansus DPR. Tidak ada RDPU. Akan ditetapkan pada Rapat
Paripurna 30 September 2019.
PRINSIP DASAR PENGATURAN SIBER

1. Pengaturan Siber hendaknya tidak digunakan untuk melanggar hak asasi, terutama
kebebasan berekspresi, berserikat, berkumpul, dan privasi. Negara dan organisasi dalam
pemerintahan harus menahan diri dari membuat undang-undang atau pengaturan yang
akan melibatkan pemantauan atau pemfilteran konten “proaktif”, yang tidak konsisten
dengan hak atas privasi dan kemungkinan besar menjadi sensor pra-publikasi.
https://freedex.org/wp-content/blogs.dir/2015/files/2018/05/G1809672.pdf
2. Karena sifat siber yang melibatkan banyak sekali pihak sebagaimana definisi siber yang
diacu BSSN sendiri maka wajib dibahas dengan melibatkan banyak pemangku kepentingan
(ABCG-Academics-Business-CSO-Government). Di DNA internet (yang diakui mayoritas
masyarakat global terdapat prinsip participatory bottom-up process.
https://www.internetsociety.org/resources/doc/2016/internet-governance-why-the-
multistakeholder-approach-works/
MASALAH RUU KKS
MENGANCAM PRIVASI DAN KEBEBASAN BEREKSPRESI
• Dalam rancangan RUU KKS, perihal jaminan kebebasan berekspresi dan perlindungan atas privasi di ranah siber
tidak ditekankan sama sekali, tidak tertulis eksplisit. Ada sejumlah pasal yang berpotensi mengancam privasi dan
kebebasan berekspresi.
MEMBATASI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI YANG MELINDUNGI HAK ASASI
• Rancangan RUU KKS memuat cukup banyak pasal yang mengatur mengenai kewenangan sertifikasi, akreditasi,
perizinan dari BSSN. Pasal-pasal ini dapat membatasi perkembangan teknologi yang melindungi hak asasi.
Terutamanya teknologi open source dan inisiatif yang prinsipnya melindungi dari praktek monopoli perusahaan
teknologi keamanan siber dan pendulangan data oleh perusahaan teknologi informasi.
MENGHALANGI KAPASITAS INDIVIDU DALAM MENINGKATKAN KEAMANAN SIBER
• Pasal-pasal tersebut juga mengatur mengenai kewajiban akreditasi dari BSSN terhadap upaya pelatihan keamanan
siber. Ini tentunya akan menghalangi banyak warga untuk mendapat pelatihan keamanan siber yang selama ini
dilakukan dan dilaksanakan secara swadaya oleh masyarakat.
MINIM PARTISIPASI MULTISTAKEHOLDER
• Idealnya dalam penyusunan penetapan Daftar Infrastruktur Kritikal ini BSSN tidak sendiri, tetapi melibatkan forum
tata kelola internet yang selama ini mengampu banyak kepentingan dalam ranah siber.
PETA MASALAH RUU KKS
• Pasal 47 • Pasal 17-27
• Pasal 48 • Pasal 31
• Pasal 66 ayat 1

AKADEMIK BISNIS

CSO PEMERINTAH

• Pasal 11 ayat 2d • Pasal 38 ayat 1


• Pasal 14 ayat 2f • Pasal 39
• Pasal 31
MASUKAN MASYARAKAT

1. SAFENET https://id.safenet.or.id/2019/09/rilis-pers-dpr-dan-pemerintah-indonesia-segera-tunda-
pembahasan-ruu-keamanan-dan-ketahanan-siber/https://www.merdeka.com/teknologi/safenet-
minta-tunda-pembahasan-ruu-keamanan-dan-ketahanan-siber.html
2. ID INSTITUTE http://institute.id/wp-content/uploads/2019/09/DIM-RUU-KKS-singkat.docx
3. PANDI https://nasional.kompas.com/read/2019/09/05/14534481/pengelola-domain-internet-
menolak-jika-ruu-kks-disahkan-terburu-buru
4. Mastel https://www.indotelko.com/read/1567984598/mastel-ruu-kamtansiber
5. Indonesia Cyber Security Forum https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190822192049-185-
423895/tak-libatkan-industri-ruu-kamtansiber-disebut-monopoli
6. ELSAM https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190905180423-185-427911/elsam-bssn-bisa-
selewengkan-kekuasaan-lewat-ruu-kamtansiber
SAFEnet is a network of digital rights defenders in Southeast Asia which was
established on 27 June 2013 in Bali, Indonesia. The establishment of SAFEnet was
motivated by the widespread criminalization of netizens because of its expression
on the Internet after the enactment of Law No. 11 of 2008 concerning Information
and Electronic Transactions (UU ITE). This prompted a number of bloggers,
journalists, Internet governance experts, and activists to form this association.

In 2018, SAFEnet began to widen the issue of advocacy towards the fulfilment of
digital rights after previously only focusing on advocating freedom of expression on
the Internet.

safenet.or.id
F/TW/IG/YT: @safenetvoice

Anda mungkin juga menyukai