Dosen Pengampu:
YENI MEGALINA, S.Pd, M.Si
Oleh:
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat
dan pertolongan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Mini Riset
berupa angket mengenai “Pengembangan Mediavideo Dengan Pendekatan
Metakognitif Berbasis Masalah Pada Materi Gerak Harmonik Sederhana”,
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Yeni
Megalina,S.Pd.,M.Pd sebagai dosen pembimbing yang memberikan dukungan
sera kepercayaan kepada penulis. Dimana dengan adanya pemberian tugas ini
penulis semakin dapat memahami materi dan semakin berfikir kristis dalam
penyusunan laporan hasil Mini Riset
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada orang tua yang telah
membantu penulis menyelesaikan tugas ini melalui doa dan materi yang penulis
butuhkan. Dan kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan
dan kritik sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Vera Margaretha
NIM. 4173321058
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I (PENDAHULUAN)
BAB V
A. Kesimpulan..................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Penerapan suatu media pengajaran harus ditinjau dari segi keefektifan,
keefisienan, karakteristik materi pelajaran dan keadaan siswa. Video merupakan
jenis media yang menampilkan pesan visual dan audtif yang dapat terwujud
dengan animasi gerak, visual statis, visual dinamis yang dilengkapi dengan audio
tertentu. Melalui Video aktivitas dan kreatifitas siswa dalam belajar mengajar
dapat ditingkatkan, penyampaian materi pelajaran dapat dipermudah.
B. Tujuan Penelitian
C. Rumusan Masalah
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Fisika
Belajar merupakan proses yang selalu dialami manusia secara sadar maupun
tanpa disadari. Manusia selalu mengalami proses belajar dalam aspek
kehidupannya, baik itu berupa suatu pengetahuan maupun pengalaman. Salah satu
tempat terjadinya proses belajar yaitu di sekolah. Di sekolah terjadi interaksi
antara pendidik dengan peserta didik, maupun antar peserta didik itu sendiri.
Dalam suatu proses pembelajaran berlangsung terdapat interaksi diantara masing-
masing objek. Sekolah merupakan lingkup lingkungan yang erat hubungannya
sebagai tempat mencari ilmu, tempat belajar yang mengedepankan aspek kognitif
berupa ilmu pengetahuan dari mata pelajaran yang diperoleh, aspek sikap yang
diperoleh dari didikan pendidik maupun interaksi dengan teman sebaya, serta
aspek keterampilan yang diperoleh dari pelatihan atau praktikum maupun
kegiatan yang mengedepankan aspek psikomotor guna menambah dan melatih
keterampilan peserta didik.
Fisika merupakan bagian dari sains yang pada hakikatnya adalah kumpulan
pengetahuan, cara berpikir, dan penyelidikan. Fisika sebagai kumpulan
pengetahuan dapat berupa fakta, teori, dan model. Fisika sebagai cara berpikir
merupan aktifitas yang berlangsung di dalam pikiran orang yang berkecimpung di
dalamnya karena adanya rasa ingintahu dan hasrat untuk memahami fenomena
alam (Hikmawati, 2015).
3
B. Media Video
Media audio visual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara
juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video,
berbagai ukuran film, dan lain sebagainya. Hal ini juga dijelaskan oleh Arsyad
(2011:45) yang mendefinisikan bahwa media audio visual adalah jenis media
yang melibatkan pendengaran dan penglihatan dalam suatu proses pembelajaran.
Sedangkan menurut Rusman (2013:63) menjelaskan bahwa media audio visual
yaitu media dengan kombinasi audio dan visual atau bisa disebut media pandang
dengar.
Salah satu bentuk dari media audio visual adalah video. Video merupakan
jenis media yang menampilkan pesan visual dan audtif yang dapat terwujud
dengan animasi gerak, visual statis, visual dinamis yang dilengkapi dengan audio
tertentu. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Sanaky (2013:123) yang menjelaskan
bahwa video merupakan salah satu media audio visual dengan karakteristik
4
gambar bergerak yang disertai dengan unsur suara, dapat digunakan untuk sekolah
jarak jauh, dan memiliki perangkat slow motion untuk memperlambat proses atau
peristiwa yang berlangsung. Video dapat digunakan sebagai media yang dapat
digunakan peserta didik untuk mempelajari materi. Dari kerucut pengalaman
Edgar Dale dapat diketahui bahwa tingkatan pengalaman dengan menggunakan
media audio visual lebih baik dibandingkan media cetak berupa lambang kata
ataupun lambang visual.
Dengan adanya media video proses belajar dapat dilakukan di mana saja.
Seiring perkembangan zaman, teknologi kian pesat berkembang. Penggunaan
laptop merupakan kebutuhan bagi manusia, tidak lain juga bagi peserta didik.
Pemanfaatan video pembelajaran yang dapat diakses di dalam laptop sangatlah
berguna bagi peserta didik. Dengan adanya video yang menampilkan pesan
pembelajaran secara realistik, peserta didik dapat dengan mudah memahami
materi yang sudah maupun yang belum dipelajari. Rusman (2013:220)
mengungkapkan media audio visual dapat memberikan pesan yang dapat diterima
secara lebih merata oleh peserta didik, sangat bagus untuk menerangkan suatu
proses.
Keunggulan lain media video yaitu dapat menampilkan hal yang baru dan
menarik bagi peserta didik seperti adanya animasi fisika, video fenemona fisika,
maupun video demonstrasi fisika sehingga dapat mengurangi kejenuhan dalam
belajar konvensional dengan buku cetak. Media pembelajaran menggunakan
video ini sangat baik untuk meningkatkan minat peserta didik dengan
memperlihatkan suatu hal yang menarik dan dapat menambah daya ingat peserta
didik pada materi pembelajaran. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sanaky
(2013:124) bahwa dengan penggunaan media audio visual berbasis video ini juga
mampu menambah daya tahan ingatan atau retensi tentang objek belajar yang
dipelajari pembelajar.
5
dikembangkan berisi visual statis disertai dubbing, animasi fisika, visual dinamis
berupa demonstrasi tentang materi fluida dinamis yang berdurasi kurang lebih 40
menit.
6
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Desain Penelitian
7
yang perlu diperhatikan dalam melakukan fase ini adalah : analisis pengguna,
menentukan strategi dan tema, pemilihan waktu, dan pemilihan media untuk
diseminasi.
C. Subjek Penelitian
Sampel dalam penelitian ini terdiri dari kelas fisika dik d 2019 yang
berjumlah 10 siswa.
D. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian ini berupa lembar validasi dari ahli materi, ahli media,
dan lembar observasi. Lembar validasi ahli materi digunakan untuk mengetahui
kelayakan dan kedalaman materi yang disampaikan serta relevansinya terhadap
kompetensi yang diharapkan. Lembar validasi ahli media digunakan untuk
mengetahui kelayakan media tersebut untuk digunakan dalam pembelajaran.
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kelayakan penggunaan media
dalam pembelajaran pada materi Gerak Harmonik Sederhana
E. Metode Analisis Data
Berdasarkan penelitian pengembangan ini, jenis data yang dikembangkan
adalah data deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik analisis deskriptif. Menurut Agung (2010), “Analisis deskriptif
kualitatif adalah suatu cara analisis atau pengolahan data dengan jalan menyusun
secara sistematis dalam bentuk kalimat/kata-kata, kategori-kategori mengenai
suatu objek (benda, gejala, variabel tertentu), sehingga akhirnya diperoleh
kesimpulan umum”.
Data yang diperoleh adalah data tentang kevalidan dan kemenarikan
multimedia pembelajaran interaktif pada mata materi Gerak Harmonik Sederhana.
Data ini dikumpulkan melalui validasi ahli materi, ahli media pembelajaran, dan
angket yang disebar kepada siswa. Instrumen penelitian diberikan kepada ahli
materi, ahli media pembelajaran, dan siswa yang keseluruhan dibuat dalam skala
Likert yang telah diberikan skor seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.5. Kriteria jawaban instrumen validasi pada skala Likert.
No Jawaban Skor
1. Sangat baik 4
2. Baik 3
8
3. Tidak baik 2
4. Sangat tidak baik 1
(Sudijono, 2016).
Kemudian data dianalisis secara deskriptif kualitatif, yaitu menghitung
persentase pada indikator-indikator setiap komponen pada masing-masing
instrumen validasi multimedia pembelajaran interaktif yang dikembangkan.
Interpretasi skor dihitung berdasarkan skor perolehan tiap aspek, yaitu:
jumlah indikator per kategori
% skor = x 100%
jumlah indikator total kategori
(Adisendjaja, 2008)
Hasil akhir penilaiaian akan diperoleh dalam bentuk persentase. Kemudian
persentase tersebut ditafsirkan dalam kalimat yang bersifat kualitatif yang
tercantum pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Kriteria Persentase Jawaban Instrumen Validasi oleh Validator
pada media mobile learning berbasis Android yang dikembangkan.
Skor Kriteria
81% - 100% Sangat Baik
61% - 80% Baik
41% - 60% Sedang
21% - 40% Kurang Baik
(Sugiyono, 2010)
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
10
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Media video pembelajaran fisika ini dapat digunakan sebagai bantuan dalam
proses pembelajaran siswa, karena media video dapat meningkatkan minat belajar
siswa dan penalaran siswa. Saran saya bagi guru dan calon guru dapat
menggunakan media dalam pembelajaran fisika dan dapat mengembangkan media
yang dapat digunakan dalam pembelajaran fisika
11