1 Karbon (C)
A.Sejarah Karbon
Karbon adalah salah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur nonlogam dan merupakan unsur
penyusun senyawa-senyawa organik. Nama karbon berasal dari bahasa latin carbo yang berarti coal
(charcoal) yang artinya arang. Karbon pertama kali ditemukan sebagai arang di zaman prasejarah,
bahkan nama penemunya tidak diketahui. Karbon tidak diakui sebagai unsur hingga abad ke-17 setelah
Robert Boyle menyatakan bahwa unsur adalah zat yang tidak dapat didekomposisi menjadi zat yang
lebih sederhana. Sementara itu, Antoine Laurent Lavoisier, perintis buku kimia Traité Élémentaire de
Chimie yang diterbitkan tahun 1789, menyatakan karbon sebagai unsur yang dapat teroksidasi dan
dapat diasamkan.
Karbon terjadi secara alami dalam beberapa bentuk. Berlian, grafit, dan amorf. karbon telah dikenal
sepanjang sejarah tertulis, tapi tidak diketahui bahwa ketiganya adalah bentuk yang berbeda dari
substansi yang sama sampai pada akhir abad ke-18.
Lavoisier menunjukkan bahwa berlian adalah bentuk karbon pada tahun 1772. Dia membakar berlian
yang sudah ditimbang dengan sampel karbon dan menunjukkan bahwa kedua zat tidak menghasilkan
uap air dan menghasilkan jumlah yang sama dari gas karbon dioksida per gram. Karbon merupakan
unsur ke-19 yang paling banyak terdapat di kerak bumi yaitu dengan prosentase berat 0,027%, dan
menjadi unsur paling banyak ke-4 terdapat jagat raya setelah hydrogen, helium, dan oksigen. Ditemukan
baik di air, darat, dan atmosfer bumi, dan didalam tubuh makhluk hidup. Karbon membentuk
senyawaan hampir dengan semua unsur terutama senyawa organik yang banyak menyusun dan menjadi
bagian dari makhluk hidup.
B. Sifat-sifat Karbon
Adapun sifat fisis dari karbon adalah sebagai berikut:
Lambang :C
Nomor Atom :6
Golongan : IVA
Periode :2
Blok :s
Massa atom standar : 12,001 sma
Konfigurasi elektron : 1s2 2s22p2
Massa jenis : 2,26 g•cm−3
Titik lebur : 3825 K
Titik didih : 5100 K
Entalpi penguapan : -715 kJ•mol−1
Kapasitas kalor : 0.709 J .g-1. K-1
Elektronegativitas : 2,55
Potensial ionisasi : 11,260 volt
Jari-jari atom : 0,91 Å
Adapun sifat khas dari atom karbon diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Atom Karbon memiliki 4 elektron valensi.
Atom karbon memiliki empat elektron valensi, keempat elektron valensi tersebut dapat membentuk
empat ikatan kovalen melalui penggunaan bersama pasangan elektron dengan atom-atom lain.
b. Atom - atom karbon dapat mengadakan katenasi yaitu kemampuan untuk membentuk rantai
karbon. Ada dua bentuk rantai karbon, yaitu terbuka (alifatik, yang terdiri atas rantai lurus dan rantai
bercabang) dan tertutup (siklik). Akibat dari katenasi itu adalah timbulnya peristiwa isomeri, yaitu zat -
zat kimia yang mempunyai rumus molekul yang sama tetapi rumus strukturnya berbeda.
c. Unsur karbon dapat membentuk ikatan-ikatan kimia yang kuat, baik sebagai ikatan tunggal, ikatan
rangkap atau sebagai ganda tiga. Ini terbukti dari besarnya energi ikatan yang dapat kita lihat di bawah
ini :
Ikatan tunggal : C - C dengan enegi ikatan : + 356 kJ 1/mol
Ikatan rangkap: C=C dengan energi ikatan + 598kJ 1/mol
Ikatan ganda tiga: C=C dengan energi ikatan: + 813 kJ 1/mol
Ikatan tunggal: C - H dengan energi ikatan : + 416 kJ 1/mol
Karbon ditemukan di alam ditemukan dalam tiga bentuk alotropik, yaitu amorf, grafit, dan berlian
(diamond).
Adapun sifat-sifat karbon berdasarkan alotropinya antara lain:
1. Amorf
Unsur karbon dalam bentuk amorf, selain terdapat dialam,juga dihasilkan dari
pembakaran terbatas minyak bumi (jumlah oksigen terbatas, sekitar 50 % dari jumlah oksigen yang
diperlukan untuk pembakaran sempurna). Secara alami, karbon amorf dihasilkan dari perubahan serbuk
gergaji,lignit batu bara,gambut,kayu,batok kelapa,dan biji-bijian.
2. Grafit
Grafit adalah zat bukan logam yang mampu mengantarkan panas dengan baik. Bentuk kristal mikro
grafit banyak kita kenal sebagai arang,jelaga,atau jelaga minyak. Sifat fiska grafit ditentukan oleh sifat
dan luasnya permukaan. Bentuk grafit yang halus akan mempunyai permukaan yang relatif lebih
luas,sehingga dengan sedikit gaya tarik akan mudah menyerap gas dan zat terlarut. Grafit, terdapat
dalam bentuk padatan yang memiliki ukuran kristal dan tingkat kemurnian yang berbeda-beda.
3. Diamond
Diamond adalah salah satu contoh alotrop yang terbaik dari karbon dan memiliki nilai ekonomi yang
tinggi, dimana sifatnya yang keras dan memiliki optikal optis sehingga banyak dipakai dalam berbagai
industri dan untuk bahan baku perhiasan. Diamond menjadi mineral alami terkeras yang pernah ada,
tidak ada unsur alam yang dapat memotong diamond maupun menarik (merenggangkan) diamond.
Setiap karbon yang terdapat dalam diamond berikatan secara kovalen pada empat atom karbon yang
lain dalam bentuk geometri tetrahedral. Dan tetrahedral ini membentuk 6 cincin karbon seperti
sikloheksana dalam bentuk konformasi “kursi” sehingga hal ini mengakibatkan tidak adanya sudut ikatan
yang mengalami ketegangan. Jalinan struktur kovalen yang stabil inilah membuat sifat diamond menjadi
keras.
Di tahun 1811, kimiawan Perancis Joseph L. Gay-Lussac dan Louis Jacques Thenard juga mungkin telah
membuat silikon murni dengan mereaksikan kalium dengan apa yang sekarang
kita sebut silikon tetrafluorida untuk menghasilkan suatu padatan coklat kemerahan yang mungkin
silikon amorf.
Pada 1824 kimiawan Swedia Jöns Jakob Berzelius menghasilkan sampel dari silikon amorf, solid coklat,
dengan mereaksikan kalium fluorosilikat dengan kalium, memurnikan produk dengan mencuci berulang-
ulang. Itu dinamakan silicium unsur baru. Pada saat itu, konsep semikonduktor berbaring abad di masa
depan dan ilmuwan memperdebatkan apakah unsur baru adalah logam atau bukan logam. Berzelius
percaya itu adalah logam, sementara Humphry Davy mengira itu bukan logam. Masalahnya adalah
bahwa unsur baru adalah konduktor baik listrik dari nonmetals, tapi tidak sebagus konduktor sebagai
logam.
Silikon diberi nama pada tahun 1831 oleh kimiawan Skotlandia Thomas Thomson. Dia tetap bagian dari
nama Berzelius, dari 'silicis', yang berarti batu. Dia mengubah akhiran elemen dengan elemen on
karena itu lebih mirip dengan nonmetals boron dan karbon daripada untuk logam seperti kalsium dan
magnesium. (Silicis, atau batu api, mungkin penggunaan pertama kali silikon dioksida).
Pada tahun 1854 Henri Deville memproduksi silikon kristal untuk pertama kalinya menggunakan metode
elektrolitik. Dia mengelektrolisis lelehan murni sebuah natrium klorida untuk menghasilkan silisida
aluminium. Ketika silikon telah dihilangkan dengan air, meninggalkan kristal silikon.
a. Keramik.
b. Semen
c. Kaca
d. Silikon
e. Zeolit
A.Sejarah Germanium
Germanium berasal dari bahasa Latin: Germania, Jerman. Germanium ditemukan sekitar 100 tahun yang
lalu oleh ahli kimia Rusia, Mendeleev Omitri pada tahun 1871. Sementara pada tahun 1886, seorang
kimiawan Jerman, Clemens Winkler, memutuskan untuk memberi nama unsur baru germanium, sebagai
penghormatan kepada tanah airnya.
1. Mengambil unsur ini secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-bijih seng.
2. Sebagai produk sampingan beberapa pembakaran batubara.
3. Germanium dapat dipisahkan dari logam-logam lainnya dengan cara distilasi
fraksi tetrakloridanya yang sangat reaktif. Teknik ini dapat memproduksi germanium dengan
kemurnian yang tinggi
B. Sifat Germanium
• Massa atom :72,59
• Bilangan oksidasi :4
• Nomor atom :32
• Titik didih :2830 c
• Titik leleh :937,4 c
• Massa jenis :5,32 g/ml
• Kerapatan :1,88 gr/ml
• Sifat fisik pada suhu kamar :abu-abu putih
• Jumlah ikatan dalam senyawa :4
• Rumus klorida :GeCl4
• Titik didih kloridanya :84
• Bentuknya :kristal dan rapuh
• Bersifat : semikonduktor dengan kemurnian yang sangat tinggi
C.Kegunaan Germanium
• Ketika germanium didoping dengan arsenik, galium atau unsur-unsur lainnya digunakan sebagai
transistor dalam banyak barang elektronik.
• Sebagai semikonduktor
• Sebagai bahan pencampur logam, sebagai fosfor di bola lampu pijar dan sebagai katalis.
• Germanium dan germanium oksida tembus cahaya sinar infra merah dan digunakan dalam
spekstroskopi infra merah dan barang-barang optik lainnya, termasuk pendeteksi infra merah yang
sensitif
• Index refraksi yang tinggi dan sifat dispersi oksidanya telah membuat germanium sangat berguna
sebagai lensa kamera wide-angle dan microscope objectives. Bidang studi kimia organogermanium
berkembang menjadi bidang yang penting.
D. Kegunaan Timah
• Timah merupakan logam ramah lingkungan, penggunaan untuk kaleng makanan tidak berbahaya
terhadap kesehatan manusia. Kebanyakan penggunaan timah putih untuk pelapis/pelindung, dan
paduan logam dengan logam lainnya seperti timah hitam dan seng.
• Logam timah banyak dipergunakan untuk solder(52%).Timah dipakai dalam bentuk solder
merupakan campuran antara 5-70% timah dengan timbale akan tetapi campuran 63% timah dan 37%
timbale merupakan komposisi yang umum untuk solder. Solder banyak digunakan untuk menyambung
pipa atau alat elektronik
• Industri plating (16%) , logam timah banyak dipergunakan untuk melapisi logam lain seperti seng,
timbale dan baja dengan tujuan agar tahan terhadap korosi. Aplikasi ini banyak dipergunakan untuk
melapisi kaleng kemasan makanan dan pelapisan pipa yang terbuat dari logam.
• Pewter, merupakan paduan antara 85-99% timah dan sisanya tembaga, antimony, bismuth, dan
timbale. Banyak dipakai untuk vas, peralatan ornament rumah, atau peralatan rumah tangga.
• Untuk bahan dasar kimia (13%)
• Kuningan & perunggu (5,5%)
• Industri gelas (2%)
• Dan berbagai macam aplikasi lain (11%).
A. Sejarah Timbal
Timbal dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Lead” dengan simbol kimia “Pb”. Simbol ini berasal dari
nama latin timbal yaitu “Plumbum” yang artinya logam lunak. Logam timbal telah dipergunakan oleh
manusia sejak ribuan tahun yang lalu (sekitar 6400 SM) hal ini disebabkan logam timbal terdapat
diberbagai belahan bumi, selain itu timbal mudah di ekstraksi dan mudah dikelola. Unsur ini telah lama
diketahui dan disebutkan di kitab Exodus. Para alkemi mempercayai bahwa timbal merupakan unsur
tertua dan diasosiasikan dengan planet Saturnus.
Timbal didapatkan dari galena (PbS) dengan proses pemanggangan. Timbal tidak ditemukan bebas
dialam akan tetapi biasanya ditemukan sebagai biji mineral bersama dengan logam lain misalnya seng,
perak, dan tembaga. Sumber mineral timbal yang utama adalah “Galena (PbS)” yang mengandung 86,6%
Pb dengan proses pemanggangan, “Cerussite (PbCO3)”, dan “Anglesite”(PbSO4).timbal organik
ditemukan dalam bentuk senyawa Tetra Ethyl Lead (TEL) dan Tetra Methyl Lead (TML).
C. Kegunaan Timbal
• Tetra etil lead disingkat sebagai TEL adalah senyawa organometalik yang memiliki
rumus Pb(CH3CH2). TEL dipakai sebagai zat “antiknocking” pada bahan bakar.
• PbCl2 merupakan salah satu reagen berbasis timbal. Banyak digunakan sebagai bahan untuk
produksi kaca yang menstransimisikan inframerah, memproduksi kaca ornament, dan juga sebagai
bahan cat.
• PbO2 (Plumbi oksida atau Timbal(IV) oksida) digunakan sebagai katoda dalam accu.
• Timbal tetroksida (Pb3O4) banyak dipergunakan oleh industri penghasil baterai, kaca timbal,
dan cat anti korosi.
• Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik.
• Timbal dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada peralatan pancing untuk
pemberat disebakan timbale memiliki densitas yang tinggi, harganya murah dan mudah untuk
digunakan.
• Lembaran timbal dipakai sebagai bahan pelapis dinding dalam studio musik
• Timbal dipakai untuk pelindung alat-alat kedokteran, laboratorium yang menggunakan radiasi
misalnya sinar X.
Bahaya timbal (Timah Hitam) :
1. Dapat menyebabkan keracunan kronik pada otak dan pembuluh darah/saraf tubuh. Kandungan
timbal yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya penurunan perkembangan intelegensia dan rentan
terhadap ketidaksimbangan sistem saraf tubuh.
2. Dapat menyebabkan penyakit pernafasan dan pencernaan akut. Unsur timbal beresiko tinggi merusak
kerja sistem metabolisme tubuh (ginjal, hati) serta menyebabkan infeksi pada sistem pernafasan.
3. Dapat menyebabkan melemahnya kerja zat-zat pembangun tulang pada tubuh anak. Hal ini dapat
merusak struktur kandungan tulang tubuh anak pada masa pertumbuhannya, sehingga berpotensi
menyebabkan kerapuhan tulang (osteophorosis).
1) Silikon bereaksi dengan halogen, secara umum reaksi yang terjadi dapat dituliskan seperti berikut.
Si + 2X2 SiX4
2) H4SiO4(l) + Na4SiO4 + H2O(I)
4NaOH(I) natrium ortosilikat
3) Silikon membentuk garam dari asam oksi, antara lain seperti berikut.
_Na2SiO3 = Natrium metasilikat
_Mg2SiO4 = Magnesium ortosilikat
_LiAl(Si03)2 = Litium aluminium metasilikat
4) SiO32-( aq) +H2O(l) D HsiO3(aq) +OH-(aq)
5) Silikon membentuk molekul-mlekul dan ion-ion raksasa, dimana atom oksigen menempati
kedudukan yang berselang seling.mfjkfjdkj