Anda di halaman 1dari 10

2.

1 Karbon (C)

A.Sejarah Karbon

Karbon adalah salah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur nonlogam dan merupakan unsur
penyusun senyawa-senyawa organik. Nama karbon berasal dari bahasa latin carbo yang berarti coal
(charcoal) yang artinya arang. Karbon pertama kali ditemukan sebagai arang di zaman prasejarah,
bahkan nama penemunya tidak diketahui. Karbon tidak diakui sebagai unsur hingga abad ke-17 setelah
Robert Boyle menyatakan bahwa unsur adalah zat yang tidak dapat didekomposisi menjadi zat yang
lebih sederhana. Sementara itu, Antoine Laurent Lavoisier, perintis buku kimia Traité Élémentaire de
Chimie yang diterbitkan tahun 1789, menyatakan karbon sebagai unsur yang dapat teroksidasi dan
dapat diasamkan.
Karbon terjadi secara alami dalam beberapa bentuk. Berlian, grafit, dan amorf. karbon telah dikenal
sepanjang sejarah tertulis, tapi tidak diketahui bahwa ketiganya adalah bentuk yang berbeda dari
substansi yang sama sampai pada akhir abad ke-18.
Lavoisier menunjukkan bahwa berlian adalah bentuk karbon pada tahun 1772. Dia membakar berlian
yang sudah ditimbang dengan sampel karbon dan menunjukkan bahwa kedua zat tidak menghasilkan
uap air dan menghasilkan jumlah yang sama dari gas karbon dioksida per gram. Karbon merupakan
unsur ke-19 yang paling banyak terdapat di kerak bumi yaitu dengan prosentase berat 0,027%, dan
menjadi unsur paling banyak ke-4 terdapat jagat raya setelah hydrogen, helium, dan oksigen. Ditemukan
baik di air, darat, dan atmosfer bumi, dan didalam tubuh makhluk hidup. Karbon membentuk
senyawaan hampir dengan semua unsur terutama senyawa organik yang banyak menyusun dan menjadi
bagian dari makhluk hidup.

B. Sifat-sifat Karbon
Adapun sifat fisis dari karbon adalah sebagai berikut:
Lambang :C
Nomor Atom :6
Golongan : IVA
Periode :2
Blok :s
Massa atom standar : 12,001 sma
Konfigurasi elektron : 1s2 2s22p2
Massa jenis : 2,26 g•cm−3
Titik lebur : 3825 K
Titik didih : 5100 K
Entalpi penguapan : -715 kJ•mol−1
Kapasitas kalor : 0.709 J .g-1. K-1
Elektronegativitas : 2,55
Potensial ionisasi : 11,260 volt
Jari-jari atom : 0,91 Å

Adapun sifat khas dari atom karbon diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Atom Karbon memiliki 4 elektron valensi.
Atom karbon memiliki empat elektron valensi, keempat elektron valensi tersebut dapat membentuk
empat ikatan kovalen melalui penggunaan bersama pasangan elektron dengan atom-atom lain.
b. Atom - atom karbon dapat mengadakan katenasi yaitu kemampuan untuk membentuk rantai
karbon. Ada dua bentuk rantai karbon, yaitu terbuka (alifatik, yang terdiri atas rantai lurus dan rantai
bercabang) dan tertutup (siklik). Akibat dari katenasi itu adalah timbulnya peristiwa isomeri, yaitu zat -
zat kimia yang mempunyai rumus molekul yang sama tetapi rumus strukturnya berbeda.
c. Unsur karbon dapat membentuk ikatan-ikatan kimia yang kuat, baik sebagai ikatan tunggal, ikatan
rangkap atau sebagai ganda tiga. Ini terbukti dari besarnya energi ikatan yang dapat kita lihat di bawah
ini :
Ikatan tunggal : C - C dengan enegi ikatan : + 356 kJ 1/mol
Ikatan rangkap: C=C dengan energi ikatan + 598kJ 1/mol
Ikatan ganda tiga: C=C dengan energi ikatan: + 813 kJ 1/mol
Ikatan tunggal: C - H dengan energi ikatan : + 416 kJ 1/mol
Karbon ditemukan di alam ditemukan dalam tiga bentuk alotropik, yaitu amorf, grafit, dan berlian
(diamond).
Adapun sifat-sifat karbon berdasarkan alotropinya antara lain:
1. Amorf
Unsur karbon dalam bentuk amorf, selain terdapat dialam,juga dihasilkan dari
pembakaran terbatas minyak bumi (jumlah oksigen terbatas, sekitar 50 % dari jumlah oksigen yang
diperlukan untuk pembakaran sempurna). Secara alami, karbon amorf dihasilkan dari perubahan serbuk
gergaji,lignit batu bara,gambut,kayu,batok kelapa,dan biji-bijian.
2. Grafit
Grafit adalah zat bukan logam yang mampu mengantarkan panas dengan baik. Bentuk kristal mikro
grafit banyak kita kenal sebagai arang,jelaga,atau jelaga minyak. Sifat fiska grafit ditentukan oleh sifat
dan luasnya permukaan. Bentuk grafit yang halus akan mempunyai permukaan yang relatif lebih
luas,sehingga dengan sedikit gaya tarik akan mudah menyerap gas dan zat terlarut. Grafit, terdapat
dalam bentuk padatan yang memiliki ukuran kristal dan tingkat kemurnian yang berbeda-beda.
3. Diamond
Diamond adalah salah satu contoh alotrop yang terbaik dari karbon dan memiliki nilai ekonomi yang
tinggi, dimana sifatnya yang keras dan memiliki optikal optis sehingga banyak dipakai dalam berbagai
industri dan untuk bahan baku perhiasan. Diamond menjadi mineral alami terkeras yang pernah ada,
tidak ada unsur alam yang dapat memotong diamond maupun menarik (merenggangkan) diamond.
Setiap karbon yang terdapat dalam diamond berikatan secara kovalen pada empat atom karbon yang
lain dalam bentuk geometri tetrahedral. Dan tetrahedral ini membentuk 6 cincin karbon seperti
sikloheksana dalam bentuk konformasi “kursi” sehingga hal ini mengakibatkan tidak adanya sudut ikatan
yang mengalami ketegangan. Jalinan struktur kovalen yang stabil inilah membuat sifat diamond menjadi
keras.

C. Kegunaan Senyawa Karbon


• Digunakan dalam bidang industri baja, plastik, cat, karet dan lain-lain
• Dalam bentuk intan dapat digunakan sebagai perhiasan dan untuk membuat alat pemotong,
karena sifatnya yang sangat keras
• Dalam bentuk senyawa-senyawa hidrokarbon, seperti minyak bumi dan turunannya digunakan
sebagai bahan bakar, obat-obatan, dan industri-industri petrokimia
• Gas karbondioksida (CO2) digunakan oleh tumbuhan hijau untuk proses fotosintesis yang
menghasilkan gas oksigen untuk pernapasan manusia
• Isotop karbon-14 digunakan dalam bidang arkheologi
• Dalam bentuk batu bara digunakan sebagai bahan bakar,
• Arang dapat digunakan untuk mengadsorpsi zat warna dan bahan polutan dalam pengolahan air
serta dalam air tebu pada pengolahan gula, selain sebagai obat sakit perut.
• Asam karbonat (H2CO3), digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan garam-garam
karbonat.
• Glukosa (C6H12O6), yang bermanfaat sebagai sumber energi yang digunakan untuk proses
respirasi.

2.2 Silikon (Si)


Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan nomor atom 14.
Silikon merupakan unsur periode ketiga yang paling banyak terdapat di alam. 28% dari massa kulit bumi
mengandung silikon. Silikon adalah unsur kedua yang paling berlimpah di kerak bumi, setelah oksigen.
A. Sejarah Silikon
Pada tahun 1789, kimiawan Perancis Antoine Laurent Lavoisier mengusulkan bahwa kuarsa (kristal
silikon dioksida) yang mungkin menjadi oksida dari elemen yang sangat umum, namun belum
teridentifikasi atau terisolasi. Ada kemungkinan bahwa di Inggris pada tahun 1808 Humphry Davy
berhasil mengisolasi silikon sebagian murni untuk pertama kalinya, namun dia tidak menyadarinya.

Di tahun 1811, kimiawan Perancis Joseph L. Gay-Lussac dan Louis Jacques Thenard juga mungkin telah
membuat silikon murni dengan mereaksikan kalium dengan apa yang sekarang
kita sebut silikon tetrafluorida untuk menghasilkan suatu padatan coklat kemerahan yang mungkin
silikon amorf.
Pada 1824 kimiawan Swedia Jöns Jakob Berzelius menghasilkan sampel dari silikon amorf, solid coklat,
dengan mereaksikan kalium fluorosilikat dengan kalium, memurnikan produk dengan mencuci berulang-
ulang. Itu dinamakan silicium unsur baru. Pada saat itu, konsep semikonduktor berbaring abad di masa
depan dan ilmuwan memperdebatkan apakah unsur baru adalah logam atau bukan logam. Berzelius
percaya itu adalah logam, sementara Humphry Davy mengira itu bukan logam. Masalahnya adalah
bahwa unsur baru adalah konduktor baik listrik dari nonmetals, tapi tidak sebagus konduktor sebagai
logam.

Silikon diberi nama pada tahun 1831 oleh kimiawan Skotlandia Thomas Thomson. Dia tetap bagian dari
nama Berzelius, dari 'silicis', yang berarti batu. Dia mengubah akhiran elemen dengan elemen on
karena itu lebih mirip dengan nonmetals boron dan karbon daripada untuk logam seperti kalsium dan
magnesium. (Silicis, atau batu api, mungkin penggunaan pertama kali silikon dioksida).

Pada tahun 1854 Henri Deville memproduksi silikon kristal untuk pertama kalinya menggunakan metode
elektrolitik. Dia mengelektrolisis lelehan murni sebuah natrium klorida untuk menghasilkan silisida
aluminium. Ketika silikon telah dihilangkan dengan air, meninggalkan kristal silikon.

B. Sifat Fisika Silikon


Titik leleh, ºC : 1,412
Titik didih, ºC : 2,680
Distribusi elektron : 2,84
Energi pengionan : 8,2 eV/atm atau kJ/mol
jari-jari kovalen, Å : 1,18
jari-jari ion, Å : 0,41 (Si4+)
keelektronegatifan : 1,8
C. Sifat Kimia Silikon
Silikon murni berwujud padat seperti logam dengan titik lebur 14100C. silikon dikulit bumi terdapat
dalam berbagai bentuk silikat, yaitu senyawa silikon dengan oksigen. Unsur ini dapat dibuat dari silikon
dioksida (SiO2) yang terdapat dalam pasir, melalui reaksi:
SiO2(s) + 2C(s) → Si(s) + 2CO(g)
Silikon murni berstruktur seperti Intan ( tetrahedral) sehingga sangat keras dan tidak menghantarkan
listrik, jika dicampur dengan sedikit unsur lain, seperti alumunium (Al) atau boron (B). silikon bersifat
semikonduktor (sedikit menghantarkan listrik), yang diperlukan dalam berbagai peralatan, elektronik,
seperti kalkulator dan Komputer. Itulah sebabnya silikon merupakan zat yang sangat penting dalam
dunia modern. Untuk itu dibutuhkan silikon yang kemurniannya sangat tinggi dan dapat dihasilkan
dengan reaksi:
SiCl4(g) + 2H2(g) → Si(s) + 4HCl(g)
Jari-jari silikon lebih besar dari karbon, sehingga tidak dapat membentuk ikatan π (rangkap dua atau
tiga) sesamanya, hanya ikatan tunggal (σ). Karena itu silikon tidak reaktif pada suhu kamar dan tidak
bereaksi dengan asam, tetapi dapat bereaksi dengan basa kuat seperti NaOH.
Si(s) + 4OH-(aq) → SiO4(aq) + 2H2(g)
Pada suhu tinggi, silikon dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrida, dan dengan halogen
membentuk halide, seperti:
Si(s) + 2H2 → SiH4
Si(s) + 2Cl2 → SiCl4
Batuan dan mineral yang mengandung silikon, umumnya merupakan zat padat yang mempunyai titik
tinggi, keras, yang setiap keping darinya merupakan suatu kisi yang kontinu terdiri dari atom-atom yang
terikat erat. Sebuah contoh dari zat padat demikian, adalah silikon dioksida, yang terdapat dialam dalam
bentuk kuarsa, aqata (akik), pasir, dan seterusnya.
D. Reaksi Silikon
a. Reaksi dengan Halogen
Silikon bereaksi dengan halogen secara umum, bahkan sampai terbakar dalam gas flour (menggunakan
suatu atom halogen).
Si + 2X2 → SiX4

b. Asam-oksi yang umum


Bila dipanaskan dalam udara, unsur ini bereaksi dengan oksigen dalam reaksi pembakaran yang sangat
eksotermik untuk membentuk oksida SiO2, pada hakikatnya tidak reaktif dengan air pada suhu-suhu
biasa. Namun, dua asam silikat sederhana adalah asam ortosilikat, H4SiO4, dan asam metasilikat,
H2SiO3. Kedua senyawa ini praktis dan larut dalam air, tetapi mereka memang bereaksi dengan basa.
Contohnya:
H4SiO4(s) + 4 NaOH(aq) → Na4SiO4(aq) + H2O(aq)
(nartium ortosilikat)
Bila kering seBagian (parsial) asam silikat disebut gel silika (suatu asam yang agak mirip dengan garam
buatan, NaCl). Dalam bentuk ini ia mempunyai kapasitas menyerap yang besar terhadap uap air,
belerang dioksida, asam sitrat, benzena dan zat-zat lain, ia digunakan secara luas sebagai bahan untuk
menghilangkan kelembaban dalam wadah-wadah kecil yang tertutup.
Garam-garam asam oksi dari kedua asam silikat tadi meliputi;
Na2SiO3 natrium metasilikat
Na4SiO4 natrium ortosilikat
Mg2SiO4 magnesium ortosilikat
LiAl(SiO3)2 litium alumunium metasilikat
Semua silikat ini kecuali silikat dari Na+, K+, Rb+, Cs+, dan NH4+, praktis tidak larut dalam air.
Semua silikat yang larut, membentuk larutan yang berasifat basa bila dilarutkan dalam air. Ion SiO32-,
bertindak sebagai basa dengan menghilangkan proton dari air.
SiO32-(aq) + H2O(aq) → HSiO3-(aq) + OH-(aq)
Suatu sifat kimia yang penting dari silikon adalah kecenderungan yang membentuk molekul yang
signifikan besar. Silikon cenderung membentuk ikatan tunggal (masing-masing membentuk 4 dan 3
ikatan tunggal). Silikon membentuk molekul-molekul dan ion-ion raksasa, atom oksigen membentuk
kedudukan yang berselang-seling.
D. Karakteristik silikon
Atom silikon seperti halnya atom karbon, dapat membentuk empat ikatan secara serentak silikon dalam
susunan petrahedral, unsur Si mengkristal dengan struktur kubus pusat muka (fcc) seperti intan, silikon
bersifat semi konduktor. Dalam siloka SiO2, setiap atom Si terikat pada empat atom O dan tiap atom O
terikat pada dua atom Si. Susunan struktur tersebut membentuk jaringan yang sangat besar, yaitu
struktur kristal kovalen raksasa (seperti intan). Kuarsa mempunyai titik leleh tinggi dan bersifat insulator.
Kuarsa merupakan bentuk umum untuk silika namun, sesungguhnya bentuk-bentuk silika lain banyak,
sehingga umumnya disebut mineral silika. Sebagian besar silika tidak larut dalam air. Hanya silikat dari
logam alkali yang dapat diperoleh sebagai senyawa yang larut dalam air. Sifat umum dari mineral silikat
adalah kekomplekan anion silikatnya, namun struktur dasarnya merupakan tetrahedral sederhana dari
empat atom O disekitar atom pusat Si, tetrahedral ini dapat berupa:
•Unit terpisah
•Bergabung menjadi rantai atau cincin dari 2,3,4 atau 6 gugus
•Bergabung membentuk rantai tunggal yang panjang atau rantai ganda
•Tersusun dalam lembaran
•Terikat menjadi kerangka tiga dimensi
SiO44-(aq) + 4H+(aq) → Si(OH)4(aq)
E. Reaktifitas silikon dan senyawanya
Kereaktifan silikon sama halnya dengan boron dan karbon yaitu sangat tak reaktif pada suhu biasa. Bila
mereka bereaksi, tak ada kecendrungan dari atom-atom mereka untuk kehilangan elektron-elektron
terluar dan membentuk kation sederhana, seperti B3+, C4+ dan Si4+. Ion-ion kecil ini akan mempunyai
rapatan muatan begitu tinggi, sehingga eksistensinya tidaklah mungkin. Namun atom-atom ini biasanya
bereaksi dengan persekutuan antara elektron merekamembentuk ikatan kovalen. Bila dipanaskan dalam
udara, unsur-unsur itu bereaksi dengan oksigen dalam reaksi pembakaran yang sangat eksotermik untuk
membentuk oksida B2O3, CO2 dan SiO2,Ketiga oksida ini bersifat asam.
SiO2 pada hakikatnya tidak reaktif dengan air pada suhu-suhu biasa. Namun dua asam silikat sederhana
adalah asam ortosilikat, H4SiO4 dan asam metasilikat, H2SiO3- Kedua senyawa ini praktis tak larut
dalam air, tetapi mereka bereaksi dengan basa, contohnya
H4SiO4(s) + 4NaOH(aq) → Na4SiO4(aq) + 4H2O(aq)
Bila kering sebagian (parsial), asam silikat disebut gel silika (suatu bahan yang agak mirip dengan garam
batuan, NaCl). Dalam bentuk ini, ia mempunyai kapasitas menyerap yang besar terhadap uap air,
belerang dioksida, asam nitrat, benzena dan zat-zat lain. Ia digunakan secara luas sebagai bahan untuk
menghilangkan kelembaban dalam wadah-wadah kecil.

F. Kegunaan silikon dan senyawa silikon


1. Penggunaan penting silikon
Penggunaan penting dari silikon adalah dalam pembuatan transistor, chips, komputer dan sel surya.
Untuk tujuan itu diperlukan silikon ultra murni. Silikon juga digunakan dalam berbagai jenis alise dengan
besi (baja). Sedangkan senyawa silikon digunakan dalam industri. Silica dan silikat digunakan untuk
membuat gelas, keramik, porselin dan semen.
Larutan pekat natrium silikat (Na2SiO3), suatu zat padat amorf yang tidak berwarna, yang disebut water
glass, digunakan untuk pengawetan telur dan sebagai perekat, juga sebagai bahan pengisi (fillir) dalam
detergent.
Silikon karbida (SiC), merupakan zat padat yang sangat keras digunakan untuk ampelas (abrasive) dan
pelindung untuk pesawat ulang alik terhadap suhu yang tinggi sewaktu kembali kebumi. Silica gel, suatu
zat padat amorf yang sangat berfori, dibuat dengan melepas sebagian air dari asam silikat (H2SiO3) atau
(SiO2H2O). silica gel bersifat higroskopis (mengikat air) sehingga digunakan sebagai pengering dalam
berbagai macam produk.
Bahan-bahan yang mengandung silikon yang dikenal baik

a. Keramik.
b. Semen
c. Kaca
d. Silikon
e. Zeolit

2.3 Germanium (Ge)

A.Sejarah Germanium
Germanium berasal dari bahasa Latin: Germania, Jerman. Germanium ditemukan sekitar 100 tahun yang
lalu oleh ahli kimia Rusia, Mendeleev Omitri pada tahun 1871. Sementara pada tahun 1886, seorang
kimiawan Jerman, Clemens Winkler, memutuskan untuk memberi nama unsur baru germanium, sebagai
penghormatan kepada tanah airnya.
1. Mengambil unsur ini secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-bijih seng.
2. Sebagai produk sampingan beberapa pembakaran batubara.
3. Germanium dapat dipisahkan dari logam-logam lainnya dengan cara distilasi
fraksi tetrakloridanya yang sangat reaktif. Teknik ini dapat memproduksi germanium dengan
kemurnian yang tinggi
B. Sifat Germanium
• Massa atom :72,59
• Bilangan oksidasi :4
• Nomor atom :32
• Titik didih :2830 c
• Titik leleh :937,4 c
• Massa jenis :5,32 g/ml
• Kerapatan :1,88 gr/ml
• Sifat fisik pada suhu kamar :abu-abu putih
• Jumlah ikatan dalam senyawa :4
• Rumus klorida :GeCl4
• Titik didih kloridanya :84
• Bentuknya :kristal dan rapuh
• Bersifat : semikonduktor dengan kemurnian yang sangat tinggi

C.Kegunaan Germanium
• Ketika germanium didoping dengan arsenik, galium atau unsur-unsur lainnya digunakan sebagai
transistor dalam banyak barang elektronik.
• Sebagai semikonduktor
• Sebagai bahan pencampur logam, sebagai fosfor di bola lampu pijar dan sebagai katalis.
• Germanium dan germanium oksida tembus cahaya sinar infra merah dan digunakan dalam
spekstroskopi infra merah dan barang-barang optik lainnya, termasuk pendeteksi infra merah yang
sensitif
• Index refraksi yang tinggi dan sifat dispersi oksidanya telah membuat germanium sangat berguna
sebagai lensa kamera wide-angle dan microscope objectives. Bidang studi kimia organogermanium
berkembang menjadi bidang yang penting.

2.4 Timah (Sn)


A. Sejarah Timah
Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin dengan symbol kimia Sn. Nama latin dari timah adalah
“Stannum” dimana kata ini berhubungan dengan kata “stagnum” yang dalam bahasa inggris bersinonim
dengan kata “dripping” yang artinya menjadi cair / basah, penggunaan kata ini dihubungkan dengan
logam timah yang mudah mencair.
Timah putih merupakan salah satu logam yang dikenal dan digunakan paling awal. Ditemukan pada
masa sebelum Masehi dan tidak diketahui siapa orang yang pertama kali menemukan Timah.
Timah tidak ditemukan dalam unsur bebasnya dibumi, akan tetapi diperoleh dari senyawaannya yaitu
SnO2. Timah pada saat ini diperoleh dari mineral cassiterite atau tinstone. Cassiterite adalah mineral
timah oksida dengan rumus SnO2. Berbentuk kristal dengan banyak permukaan mengkilap sehingga
tampak seperti batu perhiasan. Kristal tipis Cassiterite tampak translusen. Cassiterite adalah sumber
mineral untuk menghasilkan logam timah yang utama Cassiterite banyak ditemukan dalam deposit
alluvial/alluvium yaitu tanah atau sediment yang tidak berkonsolidasi membentuk bongkahan batu
dimana dapat dapat mengendap di dasar laut, sungai, atau danau.

B. Sifat Fisika Timah


• Fasa : padatan
• Densitas : 7,365 g/cm3 (Sn putih) 5,769 g/cm3 (Sn abu-abu)
• Titik didih : 231,93 C
• Titik didih : 2602 C
• Panas fusi : 7,03 kJ/mol
• Kalor jenis : 27,112 J/molK

C. Sifat Kimia Timah


• Bilangan oksidasi : 4,2, -4
• Nomor atom : 50
• Nomor massa : 118,71
• Elektronegatifitas : 1,96 (skala pauli)
• Energi ionisasi : 708,6 kJ/mol
• Jari-jari atom : 140 pm
• Jari-jari ikatan kovalen : 139 pm

D. Kegunaan Timah
• Timah merupakan logam ramah lingkungan, penggunaan untuk kaleng makanan tidak berbahaya
terhadap kesehatan manusia. Kebanyakan penggunaan timah putih untuk pelapis/pelindung, dan
paduan logam dengan logam lainnya seperti timah hitam dan seng.
• Logam timah banyak dipergunakan untuk solder(52%).Timah dipakai dalam bentuk solder
merupakan campuran antara 5-70% timah dengan timbale akan tetapi campuran 63% timah dan 37%
timbale merupakan komposisi yang umum untuk solder. Solder banyak digunakan untuk menyambung
pipa atau alat elektronik
• Industri plating (16%) , logam timah banyak dipergunakan untuk melapisi logam lain seperti seng,
timbale dan baja dengan tujuan agar tahan terhadap korosi. Aplikasi ini banyak dipergunakan untuk
melapisi kaleng kemasan makanan dan pelapisan pipa yang terbuat dari logam.
• Pewter, merupakan paduan antara 85-99% timah dan sisanya tembaga, antimony, bismuth, dan
timbale. Banyak dipakai untuk vas, peralatan ornament rumah, atau peralatan rumah tangga.
• Untuk bahan dasar kimia (13%)
• Kuningan & perunggu (5,5%)
• Industri gelas (2%)
• Dan berbagai macam aplikasi lain (11%).

2.5 Timbal (Pb)

A. Sejarah Timbal
Timbal dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Lead” dengan simbol kimia “Pb”. Simbol ini berasal dari
nama latin timbal yaitu “Plumbum” yang artinya logam lunak. Logam timbal telah dipergunakan oleh
manusia sejak ribuan tahun yang lalu (sekitar 6400 SM) hal ini disebabkan logam timbal terdapat
diberbagai belahan bumi, selain itu timbal mudah di ekstraksi dan mudah dikelola. Unsur ini telah lama
diketahui dan disebutkan di kitab Exodus. Para alkemi mempercayai bahwa timbal merupakan unsur
tertua dan diasosiasikan dengan planet Saturnus.
Timbal didapatkan dari galena (PbS) dengan proses pemanggangan. Timbal tidak ditemukan bebas
dialam akan tetapi biasanya ditemukan sebagai biji mineral bersama dengan logam lain misalnya seng,
perak, dan tembaga. Sumber mineral timbal yang utama adalah “Galena (PbS)” yang mengandung 86,6%
Pb dengan proses pemanggangan, “Cerussite (PbCO3)”, dan “Anglesite”(PbSO4).timbal organik
ditemukan dalam bentuk senyawa Tetra Ethyl Lead (TEL) dan Tetra Methyl Lead (TML).

B. Sifat dan Karakteristik Pb


Timbal atau Timah Hitam (Pb) adalah unsur yang bersifat logam, hal ini merupakan anomali karena
unsur-unsur diatasnya (Gol IV) yakni Karbon dan Silikon bersifat non-logam.
1. Berwarna putih kebiru-biruan dan mengkilap.
2. Lunak sehingga sangat mudah ditempa.
3. Tahan asam, karat dan bereaksi dengan basa kuat.
4. Daya hantar listrik kurang baik. (Konduktor yang buruk)
5. Massa atom relative 207,2
6. Memiliki Valensi 2 dan 4.
7. Tahan Radiasi
Sifat Fisika Timbal
Fasa pada suhu kamar : padatan
Densitas : 11,34 g/cm3
Titik leleh : 327,5 0C
Titik didih : 17490C

C. Kegunaan Timbal
• Tetra etil lead disingkat sebagai TEL adalah senyawa organometalik yang memiliki
rumus Pb(CH3CH2). TEL dipakai sebagai zat “antiknocking” pada bahan bakar.
• PbCl2 merupakan salah satu reagen berbasis timbal. Banyak digunakan sebagai bahan untuk
produksi kaca yang menstransimisikan inframerah, memproduksi kaca ornament, dan juga sebagai
bahan cat.
• PbO2 (Plumbi oksida atau Timbal(IV) oksida) digunakan sebagai katoda dalam accu.
• Timbal tetroksida (Pb3O4) banyak dipergunakan oleh industri penghasil baterai, kaca timbal,
dan cat anti korosi.
• Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik.
• Timbal dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada peralatan pancing untuk
pemberat disebakan timbale memiliki densitas yang tinggi, harganya murah dan mudah untuk
digunakan.
• Lembaran timbal dipakai sebagai bahan pelapis dinding dalam studio musik
• Timbal dipakai untuk pelindung alat-alat kedokteran, laboratorium yang menggunakan radiasi
misalnya sinar X.
Bahaya timbal (Timah Hitam) :
1. Dapat menyebabkan keracunan kronik pada otak dan pembuluh darah/saraf tubuh. Kandungan
timbal yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya penurunan perkembangan intelegensia dan rentan
terhadap ketidaksimbangan sistem saraf tubuh.
2. Dapat menyebabkan penyakit pernafasan dan pencernaan akut. Unsur timbal beresiko tinggi merusak
kerja sistem metabolisme tubuh (ginjal, hati) serta menyebabkan infeksi pada sistem pernafasan.
3. Dapat menyebabkan melemahnya kerja zat-zat pembangun tulang pada tubuh anak. Hal ini dapat
merusak struktur kandungan tulang tubuh anak pada masa pertumbuhannya, sehingga berpotensi
menyebabkan kerapuhan tulang (osteophorosis).

SIFAT FISIKA KARBON


SIFAT KARBON
Titik leleh (K) 3.51
Titik didih (K) 3.93
Distribusi elektron 2.4
Energi pengionan Ev/atm atau Kj mol-1 11.3
Jari-jari kovalen A 1.09
jari-jari ion A 0.15 (C4+)
Keelektronegatifan 2.5

SIFAT KIMIA KARBON :


1) Karbon bereaksi langsung dengan flour, dengan reaksi seperti berikut.
C(s) + 2F2(g) CF4(g)
2) Karbon dibakar dalam udara yang terbatas jumlahnya menghasilkan karbon monoksida.
2C(s) + 02(g) 2CO(g)
3) Membentuk asam oksi.
CO2(g)+H2O(l) H4 CO3(l)
4) Membentuk garam asam oksi.
Asam karbonat suatu asam diprotik yang khas, bereaksi dengan basa menghasilkan karbonat dan
bikarbonat, antara lain sebagai berikut.
_K2CO3 = Kalium karbonat
_KHCO3 = Kalium bikarbonat
_MgCO3 = Magnesium bikarbonat
5) Kecendrungan atom karbon membentuk ikatan kovalen tunggal, ikatan rangkap dua, dan ikatan
rangkap tiga yang akan membentuk senyawa organik.
6)
SIFAT FISIKA SILIKON
SIFAT SILIKON
Titik leleh (K) 1.412
Titik didih (K) 2.680
Distribusi elektron 8.2
Energi pengionan Ev/atm atau Kj mol-1 8.2
Jari-jari kovalen A 8.2
jari-jari ion A 0.41 (Si4+)
Keelektronegatifan 1.8

SIFAT KIMIA SILIKON

1) Silikon bereaksi dengan halogen, secara umum reaksi yang terjadi dapat dituliskan seperti berikut.
Si + 2X2 SiX4
2) H4SiO4(l) + Na4SiO4 + H2O(I)
4NaOH(I) natrium ortosilikat
3) Silikon membentuk garam dari asam oksi, antara lain seperti berikut.
_Na2SiO3 = Natrium metasilikat
_Mg2SiO4 = Magnesium ortosilikat
_LiAl(Si03)2 = Litium aluminium metasilikat
4) SiO32-( aq) +H2O(l) D HsiO3(aq) +OH-(aq)
5) Silikon membentuk molekul-mlekul dan ion-ion raksasa, dimana atom oksigen menempati
kedudukan yang berselang seling.mfjkfjdkj

Anda mungkin juga menyukai