Ggag
Ggag
PENDAHULUAN
Kelenjar getah bening termasuk dalam susunan retikuloendotel, yang tersebar di seluruh
tubuh. Kelenjar inimempunyai fungsi penting berupa barier atau filter terhadap kuman-
kuman/bakteri-bakteri yang termasuk ke dalam badan dan barier pula untuk sel-sel tumor ganas
(kanker). Disamping itu bertugas pula untuk membentuk sel-sel limfosit darah tepi. Limfadenitis
adalah peradangan kelenjar getah bening (kelenjar limfe) regional dari lesi primer akibat adanya
infeksi dari bagian tubuh yang lain.
Streptokokus dan bakteri staphylococcal adalah penyebab paling umum dari limfadenitis,
meskipun virus, protozoa, rickettsiae, jamur, dan basil TB juga dapat menginfeksi kelenjar getah
bening. Streptokokus dan bakteri penyebab adalah pagar staphylococcal limfadenitis Umum,
meskipun virus, protozoa, rickettsiae, jamur, dan TBC juga dapat menginfeksi kelenjar getah
bening.
Penyakit yang melibatkan kelenjar getah bening di seluruh tubuh termasuk
mononucleosis, infeksi sitomegalovirus, toksoplasmosis, dan brucellosis. Gejala awal
limfadenitis adalah pembengkakan kelenjar yang disebabkan oleh penumpukan cairan jaringan
dan peningkatan jumlah sel darah putih akibat respon tubuh terhadap infeksi. Pembesaran
kelenjar terjadi karena adanya hiperplasia limfoid dan terbentuknya tuberkel, kemudian terjadi
granulasi kronis, di kelenjar terjadi nekrosis dan perkejuan. Kelenjar dapat membesar dan
melekat satu dengan yang lainnya serta melekat dengan jaringan sekitarnya, kemudian terjadi
perkejuan selanjutnya terbentuk abses.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI LIMFADENITIS
Limfadenitis adalah peradangan pada satu atau beberapa kelenjar getah bening.
Peradangan tersebut akan menimbulkan hiperplasia kelenjar getah bening hingga terasa
membesar secara klinik. Kemunculan penyakit iniditandai dengan gejala munculnya benjolan
pada saluran getah bening misalnya ketiak, leher dan sebagainya. Kelenjar getah bening yang
terinfeksi akan membesar dan biasanya teraba lunak dan nyeri. Kadang-kadang kulit diatasnya
tampak merah dan teraba hangat.
6. Others
Malaioplakia (most common in the mesenteric lymph nodes)
2.7 MANIFESTASI KLINIS LIMFADENITIS
Kelenjar getah bening yang terserang biasanya akan membesar dan jika diraba terasa
lunak dan nyeri, selain itu gejala klinis yang timbul adalah demam, nyeri tekan, dan tanda
radang. Kulit di atasnya terlihat merah dan terasa hangat, pembengkakan ini akan menyerupai
daging tumbuh atau biasa disebut dengan tumor. Dan untuk memastikan apakah gejala-gejala
tersebut merujuk pada penyakit limfadenitis maka perlu adanya pengangkatan jaringan
untuk pemeriksaan di bawah mikroskop.
Limfadenitis pada taraf parah disebut limfadenitis kronis. Limfadenitis ini terjadi ketika
penderita mengalami infeksi kronis, misal pada kondisi ketika seseorang dengan faringitis kronis
akan ditemukan pembesaran kelenjar getah bening leher (limfadenitis). Pembesaran di sini
ditandai oleh tanda radang yang sangat minimal dan tidak nyeri. Pembesaran kronis yang
spesifik dan masih banyak di Indonesia adalah akibat tuberkulosa. Limfadenitis tuberkulosa ini
ditandai oleh pembesaran kelenjar getah bening, padat/keras, multiple dan dapat berhubungan
satu sama lain.
Limfadenitis tuberculosa pada kelenjar getah bening dapat menjadi besar
dan berhubungan sehingga leher penderita itu bias disebut seperti bull neck. Pada keadaan seperti
ini kadang-kadang sulit dibedakan dengan limfoma malignum. Limfadenitis tuberkulosa
diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan histopatologi, terutama yang tidak disertai oleh
tuberkulosa paru.
Ukuran: Normal bila diameter 0,5 cm (pada lipat paha >1,5cm dikatakan abnormal).
Pembesaran KGB leher bagian posterior terdapat pada infeksi rubela dan mononukleosis.
Pada pembesaran KGB oleh infeksi virus, KGB umumnya bilateral (dua sisi-kiri/kiri dan kanan),
lunak dan dapat digerakkan. Bila ada infeksi oleh bakteri, kelenjar biasanya nyeri pada
penekanan, baik satu sisi atau dua sisi dan dapat fluktuatif dan dapat digerakkan. Adanya
kemerahan dan suhu lebih panas dari sekitarnya mengarahkan infeksi bakteri dan adanya
fluktuatif menandakan terjadinya abses.
Bila limfadenitis disebabkan keganasan, tanda-tanda peradangan tidak ada, KGB keras
dan tidak dapat digerakkan (terikat dengan jaringan di bawahnya). Pada infeksi oleh
mikobakterium pembesaran kelenjar berjalan mingguan-bulanan, walaupun dapat mendadak,
KGB menjadi fluktuatif dan kulit diatasnya menjadi tipis, dan dapat pecah.
Adanya tenggorokan yang merah, bercak-bercak putih pada tonsil, bintik-bintik merah
pada langit-langit mengarahkan infeksi oleh bakteri streptokokus. Pembengkakan pada jaringan
lunak leher (bull neck) mengarahkan kepada infeksi oleh bakteri difteri. Faringitis, ruam-ruam
dan pembesaran limpa mengarahkan kepada infeksi epstein barr virus. Adanya radang pada
selaput mata dan bercak koplik mengarahkan kepada campak.
Lekositosis biasanya tanpa perubahan. Pada akhirnya, kultur darah menjadi positif,
umumnya spesies stafilokokus atau streptokokus. Pemeriksaan kultur dan sensitivitas pada
eksudat luka atau pus dapat membantu pengobatan infeksi.
2. Pemeriksaan Mikrobiologi
Pemeriksaan mikrobiologi yang meliputi pemeriksaan mikroskopis dan kultur. Spesimen
untuk mikrobiologi dapat diperoleh dari sinus atau biopsi aspirasi. Dengan pemeriksaan ini kita
dapat memastikan adanya mikroorganisme pada spesimen.
Kultur (contoh dikirim ke laboratorium dan diletakkan pada kultur medium yang
membiarkan mikroorganisme untuk berkembang) kemungkinan diperlukan untuk memastikan
diagnosa dan untuk mengidentifikasikan organisme penyebab infeksi.
3. Ultrasonografi (USG)
USG merupakan salah satu teknik yang dapat dipakai untuk mengetahui ukuran, bentuk,
dan gambaran mikronodular. USG juga dapat dilakukan untuk membedakan penyebab
pembesaran kelenjar (infeksi, metastatik, lymphoma, atau reaktif hiperplasia).
4. Biopsi
Biopsi adalah pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh manusia
untuk pemeriksaan patologis mikroskopik. Biopsi Aspirasi Jarum Halus (Fine Needle
Aspiration Biopsy/ FNAB), adalah prosedur biopsi yang menggunakan jarum sangat tipis yang
melekat pada jarum suntik untuk menarik (aspirasi) sejumlah kecil jaringan dari lesi
abnormal. Sampel jaringan ini kemudian dilihat di bawah mikroskop.
Biopsi kebanyakan dlakukan untuk mengetahui adanya kanker. Bagian apapun dari
tubuh, seperti kulit, organ tubuh maupun benjolan dapat diperiksa.
Indikasi Fine Needle Aspiration Biopsy :
· Pasien yang menjalani FNAB umumnya dideteksi memiliki massa jaringan lunak di bawah
permukaan kulit atau mukosa selama pemeriksaan klinis. Massa leher dapat dideteksi dengan
teknik ini. Karena massa yang dalam sulit dibiopsi, FNAB dapat sangat membantu.
· Kegagalan untuk mengecil setelah 4-6 minggu dapat menjadi indikasi untuk dilaksanakan biopsi
KGB.
· Biopsi dilakukan terutama bila terdapat tanda dan gejala yang mengarahkan kepada keganasan.
· KGB yang menetap atau bertambah besar walau dengan pengobatan yang adekuat
mengindikasikan diagnosis yang belum tepat.
5. CT Scan
CT Scan adalah mesin x-ray yang menggunakan komputer untuk mengambil gambar
tubuh untuk mengetahui apa yang mungkin menyebabkan limfadenitis. CT scan dapat digunakan
untuk membantu pelaksanaan biopsi aspirasi kelenjar limfe intratoraks dan intraabdominal. CT
Scan dapat mendeteksi pembesaran KGB servikalis dengan diameter 5 mm atau lebih.