Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah
atau barang setengah jadi menjadi barang yang memiliki nilai tambah
untuk mendapatkan keuntungan. Hasil industri tidak hanya berupa
barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. Home berarti rumah, tempat
tinggal, ataupun kampung halaman. Sedang Industry, dapat diartikan
sebagai kerajinan, usaha produk barang dan ataupun perusahaan.
Singkatnya, Home Industry (atau biasanya ditulis/dieja dengan “Home
Industri”) adalah rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil.
Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini
dipusatkan di rumah.
Roti John merupakan salah satu jenis industri makanan yang ada di
Indonesia. Roti Jhon ini bisa dibilang jajanan kekinian yang tengah naik
daun alias populer di kalangan penggemar kuliner Indonesia. Jika dilihat
dari bentuknya, roti John terdiri dari roti Baguette lunak dengan isian
seperti telur dadar, sayuran, daging cincang, sosis, rempah-rempah, serta
campuran saus sambal dan mayonnaise.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana biografi owner Roti Jhon?
2. Bagaimana sejarah awal Roti Jhon?
3. Bagaimana awal usaha Roti Jhon?
4. Dimana saja cabang dari usaha Roti Jhon?
5. Faktor apa yang mendorong owner menggerakkan usaha ini?
6. Cara promosi apa saja yang dilakukan oleh sang owner untuk
mempromosikan usahanya?
7. Masalah apa saja yang dihadapi dalam menjalankan usaha Roti Jhon
ini?

1
Universitas Sriwijaya
8. Bagaimana cara membuat Roti Jhon?
9. Berapakah gaji awal dan gaji perbulan yang diperoleh owner dalam
menjalankan usaha Roti Jhon ini?
10. Berapa gaji karyawan dari usaha Roti Jhon ini?
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui biografi owner Roti Jhon.
2. Mengetahui sejarah awal Roti Jhon.
3. Mengetahui awal usaha dari Roti Jhon.
4. Mengetahui cabang dari usaha Roti Jhon.
5. Dapat mengetahui faktor apa saja yang mendorong owner
menggerakkan usaha Roti Jhon ini.
6. Mengetahui cara promosi yang dilakukan oleh sang owner untuk
mempromosikan usahanya.
7. Mengetahui masalah yang dihadapi dalam menjalankan usaha Roti
Jhon.
8. Mengetahui cara pembuatan Roti Jhon.
9. Mengetahui gaji awal dan gaji perbulan yang diperoleh owner dalam
menjalankan usaha Roti Jhon.
10. Mengetahui gaji karyawan dari usaha Roti Jhon.

2
Universitas Sriwijaya
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Biografi Pengusaha


Nama : Fitri Handayani
TTL : 10 April 1994
Status : Lajang
Lulusan : D3 Administrasi Poltek
Fitri Handayani adalah seorang pengusaha muda asal Palembang. Ia
lahir di Palembang, 10 April 1994. Orang-orang disekitar biasa
memanggilnya Fitri. Saat ini Fitri berusia 25 tahun . Usia Fitri , usia yang
dikatakan sangat muda, dengan semangatnya yang selalu berkobar-
kobar untuk menjalankan usahanya. Ia di besarkan dari keluarga yang
berkecukupan. Dengan tekadnya, Fitri ingin merubah keadaan keluarganya
yang selalu berkecukupan. Fitri merupakan lulusan D3 Administrasi Poltek.
Fitri sudah memulai kariernya di dalam dunia bisnis yaitu pada saat ia
duduk di taman kanak-kanak, ia berjualan pensil, penggaris, dan bahkan juga
berjualan buku. Ia mengakui bahwa sejak kecil ia memang sudah suka
berbisnis. Awal karier ia berjualan olshop dari SMA sampai ia selesai kuiah,
namun bisnis tersebut gagal karena ia ditipu oleh pelanggannya, kemudian
Fitri bangkit dan mulai meristis usaha baru yaitu dengan berjualan roti, meski
sempat di tentang dan tidak disetujui oleh orang tuanya akan tetapi Fitri selalu
optimis dan ulet sehingga ia dapat membuktikan kepada kedua orang tuanya
bahwa ia bisa sukses dengan berjualan roti, dan hingga saat ini ia sudah
memiliki 5 cabang roti sendiri.
2.2 Sejarah Roti Jhon
Roti John bisa dibilang jajanan kekinian yang tengah naik daun alias
populer di kalangan penggemar kuliner Indonesia.
Makanan ini pertama kali populer di Indonesia, lebih tepatnya di kota
Surabaya berkat kehadirannya di kios Roti John Surabaya.
Muncul memberikan variasi roti terbaru, tak anyal sajian ini menjadi jajanan
favorit arek-arek Suroboyo, dan hingga akhirnya kini menjalar ke kota-kota

3
Universitas Sriwijaya
besar lainnya di Indonesia seperti Jakarta, Bogor, Bandung, dan masih banyak
lagi.
Jika dilihat dari bentuknya, roti John terdiri dari roti Baguette lunak
dengan isian seperti telur dadar, sayuran, ham, daging cincang, sosis, rempah-
rempah, serta campuran saus sambal dan mayonnaise.

2.3 Berasal dari Semenanjung Malaysia


Walaupun baru saat ini populer di Indonesia, Roti John ternyata telah
lebih dahulu populer di semenanjung Malaysia seperti di negara Malaysia,
Singapura, dan Brunei Darrusalam.
Menurut buku Not Just A Good Food Guide Singapore, makanan
Malaysia ini ditemukan di Singapura oleh Shukor, seseorang yang
mempunyai kios yang sekarang Taman Serasi Food Centre, dekat Botanical
Gardens.
Cerita dimulai ketika Shukor sering dimintai banyak orang barat yang tinggal
di daerah tersebut untuk menggorengkan mereka telur dadar bawang Bombay
yang sering mereka makan dengan roti. Permintaan ini membuat Shukor
menemukan kombinasi makanan baru yang menggabungkan dua bahan yang
sangat dicintai konsumennya, dari situlah Roti John berasal.
Lalu bagaimana bisa dinamakan Roti John? Shukor pun menjelaskan
seperti ini. Roti adalah kata “Bread” di Malayasia, dan dulu, masyarakat lokal
memanggil warga asing berkulit putih dengan sebutan “John”.

4
Universitas Sriwijaya
Karena makanan ini dibuatkan untuk mereka, jadi wajar saja jika
menggunakan kata John pada nama makanan ini.
2.4 Cabang Usaha Roti Jhon
Membuka cabang lokasi bisnis merupakan hal yang diimpikan dan
menjadi suatu tanda kesuksesan bisnis. Dimana dengan membuka cabang
lokasi bisnis ini pelaku bisnis dapat menunjukkan bahwa ia mencoba untuk
memperluas target pemasaran dan mencoba menguasainya. Di sini Roti Jhon
sudah memiliki cabang lokasi bisnis di beberapa tempat baik di dalam
provinsi maupun di luar provinsi. Untuk wilayah Sumatera Selatan khususnya
kota Palembang, gerai ini sudah dibuka di beberapa tempat seperti di daerah
Bukit, Kenten, dan Palembang Indah Mall (PIM). Selain itu, gerai ini juga
sudah ada di daerah Muara Enim, Sumatera Selatan. Dan cabang bisnis ini
pun sudah ada di daerah Jambi.
2.5 Faktor Pendorong Membuka Bisnis
Keputusan seseorang menjadi pengusaha didorong oleh beberapa
kondisi dan motivasi. Yang mendorong owner Roti Jhon ini menjadi seorang
pebisnis adalah karena sejak kecil sudah menggemari kebiasaan berjualan.
Sejak TK sang owner sudah belajar berjualan, seperti berjualan kue dan alat
tulis kepada teman-temannya. Karena kegemaran dan kecakapannya dalam
berjualan inilah yang kini menjadi faktor pendorong sang owner menggeluti
bidang bisnis dan membuka bisnis Roti Jhon.
2.6 Cara Promosi yang Dilakukan Oleh Owner Roti Jhon
Kunci sukses seorang pebisnis ternyata tak hanya terletak pada
kualitas produk yang dipasarkan, akan tetapi juga dilihat dari cara promosi
yang dijalankan. Bahkan sebagus apapun produk yang dijual, tidak akan dapat
dikenali oleh banyak orang tanpa didukung strategi promosi yang efektif.
Cara promosi produk tidak selamanya membutuhkan biaya besar. Cara
promosi yang dilakukan oleh owner Roti Jhon ini adalah dengan
memanfaatkan media sosial yang sekarang sudah semakin canggih ini yaitu
dengan cara promosi produk di akun-akun media sosial seperti akun
Instagram yang sudah banyak pengikutnya atau biasa disebut dengan istilah

5
Universitas Sriwijaya
endorse. Selain endorse, owner Roti Jhon melakukan promosi dengan
menyebarkan brosur kepada orang banyak.
2.7 Masalah yang Dihadapi
Setiap usaha yang dijalani pasti akan mendapatkan masalah, baik masalah
yang kecil ataupun yang besar. Begitu juga dengan UMKM Roti Jhon ini, seperti
kekurangan bahan produksi. Sedikitnya bahan yang tersedia di toko-toko membuat
usaha in kesulitan dalam memenuhi bahan-bahan produksinya. Kekurangan bahan
seringkali terjadi, namun itu tidak berpengaruh signiifikan dengan produksi yang
ada. Selain itu, permasalahan yang dihadapi adalah kenaikan harga bahan-bahan
produksi, yang menyebabkan harga produk naik dan otomatis membuat konsumen
berkurang.
2.8 Biaya dan Gaji Karyawan
Adapun biaya yang digunakan pertama kali untuk membeli alat dan bahan
sebesar Rp7.000.000,00. Biaya tersebut tidak minjam dari pihak manapun, murni
dari pemilik sendiri. Biaya tersebut merupakan hasil dari penjualan olshop
sebelumnya. Penghasilan bulan pertama yang didapat Roti Jhon wong kito hampir
Rp30.000.000,00. Hal ini merupakan pencapain luar biasa. Pada saat ini Roti Jhon
wong kito ini telah membuka 3 cabang, yaitu di Palembang Indah Mall (PIM) dan 2
lagi pinggir jalan. Untuk cabang di PIM, usaha ini bekerja sama dengan Gojek,
sehingga menggunakan sistem bagi hasil 70:30. Untuk di beberapa cabang lainnya,
Roti Jhon ini memiliki 4 karyawan. Dimana pembayaran gaji 1 samapi 2 minggu
sekali.

6
Universitas Sriwijaya
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah bahwasanya dalam
membangun suatu usaha membutuhkan jiwa yang besar. Karena dalam
menjalani suatu usaha akan banyak menghadapi rintangan berat, baik biaya
maupun hal lainnya. Pun dengan Roti Jhon wong kito. Bermodalkan jiwa
usaha dari kecil, owner Roti Jhon mampu membangun uahanya sampai saat
terus membuka cabang di beberapa tempat.
3.2 Sarana
Adapun saran untuk usaha ini adalah lebih meningkatkan produk Roti Jhon
agar lebih bersifat dinamis, tidak tergilas oleh perkembangan zaman. Selain itu,
sarnnya agar lebih memperbanyak variasi produk.

7
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA

Advertorial. 2018. Sejarah Roti John, Makanan kekinian yang Wajib Kamu
Coba! Diakses pada tanggal 11 April 2019 dari www.tribunnews.com

8
Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN

Gambar 1: Pertemuan awal dengan Owner Gambar 2: Proses Pembuatan Produk

Gambar 3: Proses Wawancara Gambar 4: Foto Bareng Owner Roti Jhon

9
Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai