BAB 1. PENDAHULUAN
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
4.2. PEMBAHASAN
Alat-alat dan bahan kimia juga harus kita jaga dengan baik dan benar agar
tidak cepat rusak. Sebelum melakukan praktikum selanjutnya praktikan harus
benar-benar mengetahui fungsi dan cara menggunakan alat-alat dan bahan kimia
tersebut. Agar dalam praktikum selanjutnya bisa mempermudah kita dalam
melakukan praktikum. Sedangkan alat- alat kimia kebanyakan terbuat dari bahan-
bahan yang mudah rusak karena hampir 80% dari alat kimia yang terbuat dari
kaca. Adapun alat kimia yang terbuat dari kaca contohnya : tabung reaksi, pipet,
corong, gelas ukur, labu erlenmeyer, cawan petri, labu tahar, buret, thermometer
dan labu ukur.
Sedangkan bahan kimia secara umum bersifat racun yang tentunya sangat
berbahaya bagi tubuh kita. Oleh karena itu praktikan harus hati-hati dalam
penggunaannya bahan–bahan kimia. Sedangkan cara untuk menghindari agar
praktikan tidak terkena racun bahan kimia, dengan memahami dengan baik sifat
dan akibat yang ditimbulkan dari bahan kimia yang akan kita gunakan.
13
14
14
15
karena para praktikan masih belum mengtahui bahan-bahan kimia yang berbahaya
dan yang tidak berbahaya demi keselamatan kita semua.
Demi keselamatan kerja dan berhasilnya analisis kimia khusus analisis
kuantitatif, label yang tertera pada bahan kimia harus diperhatikan. Hal ini
disebabkan bahwa semua bahan kimia adalah beracun, oleh karena itu maka
beberapa contoh bahan kimia yang harus mendapat perhatian khusus dan
ditangani secara hati-hati karena sifatnya sangat berbahaya, bahan tersebut seperti
KOH, AgNO3, C2H5OH, NH4Cl, Methanol dan lain-lain. Bila zat-zat ini perlu
diukur dengan tepat, ambilah dengan buret atau pipet dengan pompa isap jangan
sekali-kali menggunakan mulut.
Hindarkanlah bahan-bahan tersebut kontak langsung dengan kulit atau
mata pada saat menuangkan cairan atau mengambil bahan karena bila terkena
kulit bisa merusak kulit dan jaringan tubuh serta juga bisa menyebabakan
kebutaan apa bila terkena mata dan uapnya bisa merusak paru-paru.Menghindari
kemungkinan terkena bahaya bahan kimia, maka praktikan dilarang makan dan
minum apalagi sampai merokok pada saat melakukan praktikum, karena merokok
bukan hanya menimbulkan kebakaran juga dapat menyebabkan terisapnya zat-zat
yang beracun. Maka dari itu harus berhati-hati dalam melakukan percobaan
dilaboratorium.
Pada saat selesai praktikum dilakukan maka alat-alat kimia yang
digunakan harus dicuci dengan hati-hati dan bersih karena banyak alat-alat kimia
yang terbuat dari kaca serta agar sisa zat kimia yang lain tidak terkontraminasi
oleh zat kimia yang sudah digunakan, ini juga berfungsi agar alat-alat kimia
tersebut lebih tahan lama dan steril dari kuman-kuman serta bakteri.
Setelah mengikuti praktikum ini dan mengetahui jenis bahan kimia dan
alat-alat kimia dengan benar maka akan mempermudah praktikum selanjutnya.
Hendaknya para praktikan mencari dan belajar sendiri tentang alat-alat dan bahan
kimia yang sering digunakan dalam praktikum agar praktikan lebih mengetahui
benar fungsi dan manfaat dari alat dan bahan tersebut.
15
16
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah sebagai
berikut :
1. Dengan mengenal alat dan bahan praktikum diharapkan kepada para
praktikan agar tidak melakukan kesalahan pada praktikum selanjutnya.
2. Setiap kali melakukan praktikum, kita harus mengetahui cara penggunaan
alat yang dipakai saat praktikum.
5.2 Saran
16
17
diberikan oleh asisten dosen. Serta asisten dosen harus lebih interaktif dalam
memberikan materi Pratikum.
17