ABSTRACT
Oleh
Evi Nurlaila
Caswita
Een Y Haenilah
Magister Keguruan Guru SD
Nurlailaevi421@yahoo.co.id Hp. 085269614860
ABSTRACT
This study aims to produce the product specifications in the form of elementary
teachers pedagogical content-based self-reflection, and the effectiveness of
primary teachers pedagogical content-based self-reflection. This research is a
research and development (Research and Development) adaptation of Borg and
Gall. The collection of data through observation, interviews, questionnaires,
written test and Focus group discussion, and then analyzed quantitatively and
qualitatively. Results of the research is a primary school teacher pedagogical
content products based on self-reflection, analysis of the data shows that primary
school teachers pedagogical content-based self-reflection is effective in improving
pedagogical competence of primary school teachers.
ABSTRAK
PENGEMBANGAN KONTEN PEDAGOGIK GURU SD
BERBASIS SELF REFLECTION
kompetensi guru juga akan lebih baik. Melalui self reflection, guru dapat
Dengan demikian perlu pengkajian merenungkan dan menilai
agar persepsi guru tentang konten pembelajaran yang telah terjadi
pedagogik guru SD dapat terpenuhi sehingga guru dapat mengevaluasi
dan kompetensi guru lebih baik. Salah pembelajaran dengan desain yang
satu langkah yang dilakukan guru agar lebih baik terutama yang berkaitan
dapat mengetahui tingkat pemahaman dengan konten pedagogik.
konten pedagogik adalah dengan
melakukan self reflection (refleksi Dengan self reflection guru dapat
diri). mengetahui kekurangan dan
kebutuhan yang diperlukan dalam
Self reflection (refleksi diri) adalah mencapai standar konten . Munculnya
bagian dari bentuk penilaian diri kesadaran akan pentingnya self
seorang guru. Sadtyadi (2013: 6) reflection akan menjadi kebiasaan bagi
mengatakan pengembangan instrumen guru untuk selalu introspeksi dan
penilaian kinerja guru melalui penilaian meningkatkan konten pedagogik. Guru
diri sendiri, teman sejawat dan atasan, akan beranggapan bahwa self
menjadi sangat dibutuhkan dalam reflection adalah sebuah kebutuhan
rangka menghasilkan penilaian kinerja yang sangat menunjang kualitas
yang lebih komprehensif. Tahapan kontennya. Hal ini sejalan dengan
dalam melakukan self reflection pendapat Pekkarinen (2014) bahwa
(Kopelman: 2012, 3) yaitu: adanya refleksi dianggap sebagai elemen
kesadaran guru akan adanya kelemahan kunci dalam pengembangan seseorang
dan kekurangan dalam pembelajaran, sebagai guru.
mencari tahu informasi tentang
permasalahan dalam pembelajaran Berdasarkan studi pendahuluan, hasil
serta solusinya, guru menginginkan UKG (uji kompetensi guru) guru SD
adanya perubahan serta perbaikan pada konten pedagogik dengan rata-
dalam pembelajaran, melaksanakan self rata nasional mencapai 48,94, yakni
reflection secara berkelanjutan. berada di bawah standar konten
minimal (SKM), yaitu 55. Kondisi ini
Refleksi diri (self reflection) terjadi antara lain disebabkan guru SD
sebagai alat penting untuk kurang memahami konten pedagogik.
mengklarifikasi dan memberikan Berdasarkan angket yang penulis
makna terhadap ide-ide kompleks berikan kepada guru SD di MKGSD
dan pengalaman yang dimiliki oleh Unila diperoleh data bahwa 82,3%
seorang guru. Berdasarkan fenomena dari 17 responden menyatakan tidak
yang ada di lapangan, guru SD tidak puas terhadap hasil UKG tahun 2015.
pernah melakukan refleksi diri baik Mereka juga mengungkapkan bahwa
secara konten maupun praktek adanya kesulitan mengoperasikan
pedagogik. Hal tersebut tentu saja komputer serta memahami konten
berdampak terhadap pencapaian pedagogik ketika uji kompetensi
kompetensi ketika penikaian kinerja berlangsung. Guru SD yang terlibat
guru. Hasil penilaian kinerja yang juga menginginkan adanya sarana dan
diterima guru selama ini dianggap prasarana yang memfasilitasi
sebagai suatu rutinitas dalam peningkatan konten pedagogiknya.
pelaksanaan assessment yang
merupakan bagian dari supervisi. Faktor yang menyebabkan rendahnya
pendapat Korthagen & Vasalos (dalam bahwa terjadi peningkatan hasil belajar
Rahman: 2014, 3) bahwa konten konten pedagogik guru SD dengan
pedagogik guru SD berbasis self menggunakan konten pedagogik
reflection dapat (1) membantu guru berbasis self reflection.
dalam mengidentifikasi dan
melokalisasi masalah-masalah yang Program konten pedagogik guru SD
dihadapi guru dan sejauh mana hal dilakukan dengan cara pendekatan
tersebut dapat diperdalam atau evaluasi model CIPP (context, input,
diperluas, (2) meningkatkan process, product) yang dikembangkan
kesadarannya terhadap identitas dan oleh Stufflebeam. Komponen-
tanggung jawabnya juga dapat diraih kompenen tersebut meliputi kegiatan
dengan upaya self reflection guru, (3) sebagai berikut. Komponen Konteks
membantu guru mengintegrasikan (Context) pada program konten
seluruh aspek perkembangan pedagogik guru SD ditinjau dari
profesional secara alami dan (4) beberapa aspek, diantaranya. (a)
membantu membangun kesadaran Pencapaian konten pedagogik guru SD
guru dalam menggali sumber-sumber masih rendah dan dibawah SKM
inspirasi dan kekuatan diri. (standar kompetensi minimal). (b)
Ketersediaan buku penunjang
Berdasarkan kajian tersebut diatas, peningkatan konten pedagogic belum
pada penelitian ini konten pedagogik ada. (c) Guru SD memerlukan self
guru SD diukur melalui test sumatif reflection sebagai tolok ukur
yaitu pemberian soal preetest dan peningkatan konten pedagogik. (d)
posttest sebelum dan setelah Dukungan kepala SD
pengembangan konten pedagogik untukpeningkatankonten guru SD. (e)
guru SD berbasis self reflection. Tersedianya pengembangan konten
Melalui observasi yang dilakukan pedagogik guru SD berbasis self
peneliti mengenai konten pedagogik reflection diharapkan dapat
guru SD, memberi makna bahwa memfasilitasi guru SD dalam
pengembangan konten pedagogik peningkatan konten pedagogik.
sangat dibutuhkan bagi guru SD untuk
memperbaiki kompetensinya. Berdasarkan hasil penelitian, konten
pedagogik guru SD melalui angket
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menyatakan bahwa bapak/ibu guru SD
konten pedagogik guru SD berbasis merasa tidak puas dengan hasil UKG
self reflection yang dikembangkan 2015 dikarenakan mereka mengalami
termasuk kriteria baik, ini dapat dilihat kesulitan dalam memahami materi
dari besar skor hasil validasi isi yang yang pedagogik yang diujikan. Selain
dilakukan oleh guru SD mendapat itu juga kendala muncul dalam
jumlah skor 85, dengan rerata skor keterbatasan mereka mengoperasikan
3,03 dan persentase skor 75% dengan komputer. Bapak/ibu guru berharap
kategori “baik”. Sedangkan validasi isi agar ada yang memfasilitasi baik
menurut kepala SD jumlah skor 89, berupa sarana prasarana untuk
dengan rerata skor 3,17 dan persentase meningkatkan konten pedagogiknya.
skor 79%. Rata-rata gain pada guru
SD yang studi lanjut di MKGSD Unila Komponen Masukan (Input)
adalah sebesar 0,34 yang terkategori Evaluasi input dalam pengembangan
sedang, maka dapat disimpulkan konten pedagogik guru SD mencakup: