Anda di halaman 1dari 39

32

BAB III

LAPORAN AKTUALISASI

A. Capaian Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

Kegiatan 1: Merancang persiapan pelaksanaan pembelajaran

Waktu pelaksanaan Selasa-Jum’at, 8-11 Oktober 2019


kegiatan
Tahapan kegiatan 1. Konsultasi dengan Kepala Sekolah selaku Mentor
2. Membuat analisis KI-KD
3. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
4. Menyampaikan dan meminta persetujuan mengenai perangkat
yang dibuat
Output 1. Notulen hasil konsultasi
2. Dokumentasi foto saat konsultasi
3. Dokumen analisis KI-KD
4. Print out RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
5. Perangkat pembelajaran yang sudah disetujui
Keterkaitan nilai-nilai 1. Akuntabilitas
dasar ASN Telah membuat perangkat pembelajaran sesuai dengan
kurikulum yang berlaku dan dapat dipertanggungjawabkan
2. Nasionalisme
Telah bermusyawarah dengan Kepala Sekolah dan guru lainnya
dalam pembuatan perangkat pembelajaran
3. Etika publik
Telah membuat perangkat pembelajaran secara professional
4. Komitmen mutu
Telah mempertimbangkan kondisi lingkungan dalam menyusun
RPP agar tercipta pembelajaran yang efektif dan efisien
5. Anti korupsi
Telah menyususn RPP dengan mandiri dan terbuka
Kontribusi terhadap Kegiatan 1: Merancang persiapan pelaksanaan pembelajaran
visi-misi organisasi Kegiatan menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
sesuai dengan Permendikbud No. 22 Tahun 2016 Tentang Standar
Proses Pendidikan dengan mengaplikasikan visi sekolah yaitu:
Menuju sekolah yang berprestasi, berbudaya, disiplin, dan bertakwa,
dan misi sekolah yaitu: mewujudkan perangkat kurikulum yang
lengkap.
Penguatan nilai Kegiatan menyusun perangkat pembelajaran ini memiliki nilai
organisasi penguatan organisasi yaitu tanggung jawab, keadilan, dan saling
menghargai.

32
33

Lampiran 1: merancang persiapan pelaksanaan pembelajaran

Gambar 3.1 konsultasi dengan Kepala Sekolah dan meminta persetujuan

Gambar 3.2. Notulen Hasil Konsultasi


34

Gambar 3.3 Surat persetujuan melaksanakan aktualisasi

Gambar 3.4. RPP yang telah di setujui Kepala Sekolah


35

Gambar 3.5. Analisis KI-KD


36

Kegiatan 2: Membuat media pembelajaran Index Card Match (ICM)

Waktu pelaksanaan Senin-Selasa, 14-15 Oktober 2019


kegiatan
Tahapan kegiatan 1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Membuat media pembelajaran Index Card Match (ICM)

Output 1. Dokumentasi Alat dan bahan


2. Index Card Match
3. Dokumentasi pembuatan Index Card Match
4. Daftar pertanyaan dan jawaban
Keterkaitan nilai-nilai 1. Akuntabilitas
dasar ASN Dalam pembuatan media pembelajaran Index Card Match
(ICM), saya telah mengedepankan adanya sikap kejelasan target
dan tanggung jawab
2. Nasionalisme
Telah membuat media pembelajaran dengan menunjukkan sikap
adil sehingga media tersebut dapat digunakan oleh semua siswa.
3. Etika publik
Telah membuat media pembelajaran secara cepat, tepat dan
akurat serta berkonsultasi dengan guru lainnya dengan santun.
4. Komitmen mutu
Telah membuat media pembelajaran dengan efektif dan efisien,
yaitu menggunakan modal yang minimal tetapi tujuan tetap
tercapai.
5. Anti korupsi
Telah membuat media pembelajaran secara sederhana tetapi
dapat menunjukkan rasa kepedulian saya dalam memotivasi
siswa untuk belajar lebih aktif dan giat.
Kontribusi terhadap Kegiatan 2: Membuat media pembelajaran Index Card Match
visi-misi organisasi (ICM)
Dengan melakukan kegiatan ini secara berkualitas dan dilandasi
dengan nilai – nilai ANEKA maka telah memberikan kontribusi
terhadap pencapaian visi sekolah yaitu: menuju sekolah yang
berprestasi, berbudaya, disiplin dan bertakwa, dan salah satu misi
sekolah yaitu: melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien,
sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal sesuai
dengan potensi yang dimiliki.
Penguatan nilai Kegiatan membuat media pembelajaran ini memiliki nilai penguatan
organisasi organisasi yaitu tanggung jawab, keadilan, dan keunggulan/kualitas
37

Lampiran 2: Membuat media pembelajaran Index Card Match (ICM)

(a) (b)

Gambar 3.6. (a) alat dan bahan ICM, dan (b) proses pembuatan ICM

Gambar 3.7 Index Card Match

Index Card Match yang dibuat adalah sebanyak 14 pasang setiap pertemuan.
Setiap pasang Index Card Match terdiri atas pertanyaan dan jawaban seputar materi yang
telah dipelajari. Materi pada pertemuan pertama adalah sifat fisika dan sifat kimia, maka
pertanyaan dan jawaban pada Index Card Match adalah seputar sifat fisika dan sifat
38

kimia. Berikut adalah daftar pertanyaan dan jawaban Index Card Match pada pertemuan
pertama.
Tabel 3.1. Daftar Pertanyaan dan Jawaban Index Card Match pada Pertemuan Pertama

No Pertanyaan Jawaban
1 Sifat yang dapat diamati panca indra disebut …. Sifat fisika
2 Sifat yang dapat dikenali melalui pengamatan dan Sifat kimia
pengukuran terhadap perubahan kimia disebut ….
3 Suatu logam dapat menghantarkan panas dan listrik Daya Hantar
karena logam memiliki sifat …. (konduktivitas)
4 - Bentuk tidak tetap tergantung wadahnya, Cair
volume tetap
- Jarak antar partikel agak renggang sehingga
dapat bergerak bebas
Ciri-ciri di atas sangat sesuai untuk zat ….
5 Di setiap SPBU terdapat tulisan “dilarang merokok”. Mudah terbakar
Peringatan ini bertujuan mengingatkan konsumen
bahwa beberapa zat di SPBU memiliki sifat ….
6 Mudah tidaknya suatu zat untuk bereaksi disebut …. Kereaktifan
7 Benda yang tidak dapat menghantarkan listrik atau Isolator
panas disebut ….
8 Benda yang dapat menghantarkan listrik atau panas Konduktor
disebut …
9 - Mempunyai bentuk dan volume tetap Padat
- Jarak antar partikel sangat rapat sehingga tidak
dapat bergerak bebas
Adalah ciri-ciri dari zat ….
10 Suhu ketika suatu zat mulai membeku disebut …. Titik beku
11 Suhu terendah ketika suatu zat mulai mendidih disebut Titik didih
….
12 Minyak goreng yang dicampur air akan membentuk Massa jenis (kerapatan)
lapisan pemisah. Hal ini karena perbedaan ….
13 Garam yang dilarutkan dalam air dapat Ionisasi
menghantarkan listrik karena garam mengalami ….
14 Kemampuan suatu zat untuk dapat memengaruhi Kemagnetan
medan magnet disebut ….

Berikut adalah daftar pertanyaan dan jawaban Index Card Match pada pertemuan
kedua
Tabel 3.2. Daftar Pertanyaan dan Jawaban Index Card Match pada Pertemuan Kedua

No Pertanyaan Jawaban
1 Perubahan yang tidak menghasilkan zat baru disebut Perubahan fisika
….
2 Perubahan yang menghasilkan zat baru disebut …. Perubahan kimia
3 Kapur barus yang dibiarkan di tempat terbuka lama- Menyublim
39

No Pertanyaan Jawaban
kelamaan akan habis. Peristiwa itu disebut ….
4 Singkong diubah menjadi tapai, susu diubah menjadi Fermentasi (peragian)
keju, dan tepung diubah menjadi roti. Hal ini
memanfaatkan perubahan kimia berupa ….
5 Perubahan kimia pada proses fotosintesis Glukosa dan oksigen
menghasilkan zat baru berupa ….
6 Perubahan wujud cair menjadi padat disebut …. Membeku
7 Cuka dicampur soda kue merupakan perubahan kimia. Gelembung gas
Hal ini ditandai dengan terbentuknya ….
8 Perubahan kimia ditandai dengan adanya …. Perubahan warna, suhu,
terbentuk endapan, dan
terbentuk gas
9 Kain diubah menjadi baju merupakan contoh Baju tidak membentuk zat
perubahan fisika karena …. baru
10 Perubahan fisika pada pembakaran lilin adalah …. Melelehnya lilin
11 Perubahan kimia pada pembakaran lilin adalah …. Terbakarnya sumbu lilin
menjadi abu
12 Garam yang dilarutkan dalam air akan menjadi larutan Pelarutan
garam yang terasa asin sebagaimana awalnya. Hal ini
karena garam tersebut mengalami perubahan fisika
berupa ….
13 Besi berkarat adalah contoh perubahan kimia. Hal ini Oksigen dan air
karena ada reaksi antara besi dengan ….
14 Gas yang dihasilkan pada reaksi antara asam cuka CO2 (karbondioksida)
dengan soda kue adalah ….
40

Kegiatan 3: Pembuatan angket motivasi belajar dan menyusun soal evaluasi

Waktu pelaksanaan 16-22 Oktober 2019


kegiatan
Tahapan kegiatan 1. Membuat kisi-kisi skala motivasi
2. Membuat angket
3. Menvalidasi angket
4. Menentukan kisi-kisi soal
5. Membuat soal evaluasi
6. Membuat kunci jawaban
7. Membuat rubrik penilaian dan pedoman penskoran
Output 1. Kisi-kisi skala motivasi
2. Angket yang sudah divalidasi
3. Print out kisi-kisi soal
4. Dokumen soal dan jawaban
5. Print out rubriK
Keterkaitan nilai-nilai 1. Akuntabilitas
dasar ASN Telah membuat angket dan soal evaluasi dengan jelas dan
tanggung jawab.
2. Nasionalisme
Telah bermusyawarah dengan validator angket agar
menghasilkan angket yang dapat dipertanggung jawabkan dan
tidak mengandung unsur SARA (Suku, Agama, Ras, dan
Antargolongan) yang dapat memecah belah persatuan anak
bangsa. Saya juga telah membuat soal yang isinya tidak
diskriminatif terhadap salah satu suku, agama, ras, dan
golongan.
3. Etika publik
Telah membuat angket dan soal evaluasi secara tepat dan
akurat, serta berkonsultasi dengan validator angket dengan
menjujung tinggi sikap santun dan menghargai komunikasi.
4. Komitmen mutu
Telah membuat soal angket dan soal evaluasi yang berorientasi
mutu.
5. Anti korupsi
Telah membuat angket dan soal evaluasi dengan
mengedepankan sikap adil (tidak diskriminatif )sehingga angket
dapat diisi oleh semua siswa.
Kontribusi terhadap Kegiatan 3: Pembuatan angket motivasi belajar dan menyusun
visi-misi organisasi soal evaluasi
Dengan melakukan kegiatan ini secara berkualitas dan dilandasi
dengan nilai – nilai ANEKA maka telah memberikan kontribusi
terhadap pencapaian visi sekolah yaitu: menuju sekolah yang
berprestasi, berbudaya, disiplin dan bertakwa, dan misi sekolah
yaitu: mewujudkan perangkat kurikulum yang lengkap dan
menumbuhkan motivasi belajar siswa.
Penguatan nilai Kegiatan pembuatan angket motivasi dan soal evaluasi ini memiliki
organisasi nilai penguatan organisasi yaitu tanggung jawab, keadilan, dan saling
menghargai
41

Lampiran 3: Pembuatan angket motivasi belajar dan menyusun soal evaluasi


Kisi-kisi Skala Angket Motivasi Belajar IPA
Tabel 3.3. Kisi-kisi Skala Angket Motivasi Belajar
No. Indikator Item Jumlah
Positif Negatif
1 Minat terhadap pelajaran IPA 1, 2 3 3
2 Adanya hasrat untuk belajar IPA 5, 6, 7 4 4
3 Adanya harapan dan cita-cita 8, 9, 11 10 4
4 Lingkungan belajar yang kondusif 13, 14 12 3
5 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 16 15, 17 3
6 Partisipasi aktif dalam belajar 18, 19, 20 21 4
7 Keinginan untuk berhasil dalam belajar 22, 25 23, 24 4
8 Tekun menghadapi tugas 27, 28 26, 29, 30 5
JUMLAH 30

Tabel 3.4. Skor jawaban skala motivasi (pernyataan positif)


Pilihan Skor
Selalu 4
Sering 3
Kadang-kadang 2
Tidak Pernah 1

Tabel 3.5. Skor jawaban skala motivasi (pernyataan negatif)


Pilihan Skor
Selalu 1
Sering 2
Kadang-kadang 3
Tidak Pernah 4
42
43

Gambar 3.8 Angket Yang Telah di Validasi


44

Gambar 3.9 Surat keterangan validasi


45

KISI-KISI SOAL PRE TES


Kompetensi Inti : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
Tabel 3.6. Kisi-Kisi Soal Pre Tes
Kompetensi Indikator Nomor Butir Soal Jumlah
Dasar C1 C2 C3 C4 Soal
Memahami Dapat 1, 3 2, 4, 5 6 6
konsep menjelaskan
campuran dan sifat fisika dan
zat tunggal sifat kimia
(unsur dan Dapat 7, 8, 9 10 4
senyawa), sifat mendeskripsikan
fisika dan perubahan fisika
kimia, dan perubahan
perubahan kimia .
fisika dan Jumlah 2 6 1 1 10
kimia dalam
kehidupan
sehari-hari.

KISI-KISI SOAL POST TES


Kompetensi Inti : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
Tabel 3.7. Kisi-Kisi Soal Pos Tes
Kompetensi Nomor Butir Soal Jumlah
Indikator
Dasar C1 C2 C3 C4 Soal
Memahami Dapat 1, 3 2, 4, 5, 7, 8 9 10
konsep menjelaskan 6, 10
campuran dan sifat fisika dan
zat tunggal sifat kimia
(unsur dan Dapat 12 11, 13, 17 14, 16, 10
senyawa), sifat mendeskripsikan 15, 19, 18
fisika dan perubahan fisika 20
kimia, dan perubahan
perubahan kimia .
fisika dan Jumlah 3 10 3 4 20
kimia dalam
kehidupan
sehari-hari.
46

SOAL PRE TES


NILAI
Nama :
Kelas : VII A
Hari/tanggal :
MAPEL : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Air suling, gula, alkohol, dan garam termasuk contoh dari ....
a. campuran
b. unsur
c. senyawa
d. larutan

2. Bensin dapat digolongkan sebagai zat cair karena ....


a. bentuk tidak tetap, volume tidak tetap
b. bentuk tetap, volume tetap
c. bentuk tidak tetap, volume tetap
d. bentuk tetap, volume tidak tetap

3. Diketahui beberapa macam unsur.


(1) besi (3) timbal
(2) raksa (4) timah
Unsur yang berwujud cair pada suhu kamar adalah ....
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)

4. Sifat-sifat materi di bawah ini yang merupakan sifat kimia yaitu ....
a. gula melarut
b. air membeku
c. kertas terbakar
d. kamper menyublim

5. Minyak tanah dan minyak sayur memiliki sifat fisika yang sama yaitu ....
a. bau
b. wujud
c. titik didih
d. berat jenis
47

6. Disediakan dua buah benda yaitu jarum dan benang. Ketika gunting didekatkan
pada keduanya, maka jarum akan menempel pada gunting, sementara benang tetap
di tempatnya. Sifat yang ditunjukkan jarum merupakan sifat ....
a. kekerasan
b. kemagnetan
c. kerapatan
d. kelarutan

7. Contoh perubahan kimia yang mendatangkan kerugian yaitu ....


a. Lilin dibakar
b. Besi berkarat
c. Singkong menjadi tapai
d. Beras dimasak menjadi nasi

8. Diketahui beberapa contoh perubahan sebagai berikut.


1) Telur direbus
2) Pakaian dijemur
3) Susu menjadi masam
4) Biji kopi menjadi serbuk kopi
Perubahan kimia ditunjukkan oleh nomor ....
a. 1) dan 3)
b. 1) dan 4)
c. 2) dan 3)
d. 2) dan 4)

9. Peristiwa berikut yang menghasilkan zat baru yaitu ....


a. Garam yang melarut
b. Pembuatan gula
c. Pembuatan tempe
d. Filamen lampu pijar menyala

10. Pernyataan berikut ini yang benar yaitu ....


a. Ledakan bom merupakan perubahan fisika
b. Pada perubahan kimia tidak timbul zat baru
c. Peragian merupakan perubahan kimia
d. Termometer mengalami perubahan fisika
48

SOAL POS TES


NILAI
Nama :
Kelas : VII A
Hari/tanggal :
MAPEL : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Perhatikan hal-hal berikut ini!
1) volume 3) sifat
2) massa 4) luas
Beberapa hal yang dimiliki oleh setiap materi yaitu nomor ....
a. 1) dan 3) c. 2) dan 3)
b. 1) dan 4) d. 2) dan 4)

2. Bensin dapat digolongkan sebagai zat cair karena ....


a. bentuk tidak tetap, volume tidak tetap
b. bentuk tetap, volume tetap
c. bentuk tidak tetap, volume tetap
d. bentuk tetap, volume tidak tetap

3. Diketahui beberapa macam unsur.


(1) besi (3) timbal
(2) raksa (4) timah
Unsur yang berwujud cair pada suhu kamar adalah ....
a. (1) c. (3)
b. (2) d. (4)

4. Sifat-sifat dibawah ini yang merupakan sifat kimia saat garam dapur dilarutkan ke
dalam air yaitu ....
a. daya ionisasi c. kerapatan
b. daya hantar listrik d. kelarutan

5. Sifat-sifat materi di bawah ini yang merupakan sifat kimia yaitu ....
a. gula melarut c. kertas terbakar
b. air membeku d. kamper menyublim

6. Minyak tanah dan minyak sayur memiliki sifat fisika yang sama yaitu ....
a. bau c. titik didih
b. wujud d. berat jenis

7. Disediakan dua buah benda yaitu jarum dan benang. Ketika gunting didekatkan
pada keduanya, maka jarum akan menempel pada gunting, sementara benang tetap
di tempatnya. Sifat yang ditunjukkan jarum merupakan sifat ....
49

a. kekerasan c. kerapatan
b. kemagnetan d. kelarutan

8. Saat pengujian terhadap daya hantar listrik, larutan garam menyebabkan bola
lampu menyala, sedangkan larutan gula tidak karena ....
a. larutan garam lebih stabil daripada larutan gula
b. larutan gula dan larutan garam berbeda berat jenisnya
c. larutan garam dapat terionisasi, sedangkan larutan gula tidak dapat
d. larutan gula dan larutan garam berbeda tingkat kereaktifannya

9. Saat eksperimen terhadap mentega. Mentega diletakkan di ujung sendok logam,


sendok plastik, dan penggaris plastik yang masing-masing ujung lainnya dicelupkan
ke dalam air panas. Hasilnya didapatkan bahwa mentega yang diletakkan di ujung
sendok logam lebih cepat meleleh. Hal ini karena sendok logam memiliki ....
a. sifat kimia kereaktifan c. sifat kimia ionisasi
b. sifat fisika konduktivitas d. sifat fisika kelarutan

10. Minyak goreng dan air jika dicampur akan membentuk lapisan yang memisahkan
keduanya. Hal ini karena perbedaan sifat fisika berupa ....
a. kelarutan c. wujud
b. titik didih d. massa jenis

11. Contoh perubahan kimia yang mendatangkan kerugian yaitu ....


a. lilin dibakar c. singkong menjadi tapai
b. besi berkarat d. beras dimasak menjadi nasi

12. Ciri-ciri perubahan fisika adalah ....


a. menghasilkan zat baru
b. perubahannya bersifat tetap
c. zat yang terbentuk sifatnya berbeda
d. dapat dikembalikan ke bentuk semula

13. Diketahui beberapa contoh perubahan sebagai berikut.


1) Telur direbus 3) Susu menjadi masam
2) Pakaian dijemur 4) Biji kopi menjadi serbuk kopi
Perubahan kimia ditunjukkan oleh nomor ....
a. 1) dan 3) c. 2) dan 3)
b. 1) dan 4) d. 2) dan 4)

14. Pada saat manusia bernapas, oksigen yang masuk ke dalam tubuh akan mengalami
perubahan kimia setelah bereaksi dengan glukosa. Hasil perubahan tersebut berupa
....
a. karbon dioksida dan air
b. karbon dioksida dan sukrosa
c. karbon monoksida dan air
50

d. karbon monoksida dan sukrosa

15. Peristiwa berikut yang menghasilkan zat baru yaitu ....


a. garam yang melarut c. reaksi antara cuka dan soda kue
b. pembuatan gula d. filamen lampu pijar menyala

16. Diketahui hasil pengamatan perubahan materi sebagai berikut.


1) Setelah dipanaskan, dihasilkan senyawa yang berbeda wujudnya.
2) Tidak mengalami perubahan rasa dan warna.
3) Setelah didinginkan, zat kembali ke wujud semula.
Berdasarkan data tersebut, materi mengalami perubahan ....
a. fisika c. bentuk
b. kimia d. rasa

17. Seorang siswa SMPN 3 Ngambur sedang menyalakan lilin. Perubahan kimia yang
terjadi pada peristiwa tersebut adalah ....
a. melelehnya lilin yang terbakar
b. membekunya lilin pada bagian bawah
c. terbakarnya sumbu lilin yang menyala
d. terbentuknya cairan lilin bening di sekitar nyala api

18. Pernyataan berikut ini yang benar yaitu ....


a. Ledakan bom merupakan perubahan fisika
b. Pada perubahan kimia tidak timbul zat baru
c. Peragian merupakan perubahan kimia
d. Termometer mengalami perubahan fisika

19. Cuplikan kecil batu kapur apabila dimasukkan dalam larutan asam klorida akan
membentuk gelembung gas. Peristiwa tersebut menunjukkan adanya perubahan ....
a. fisika c. warna
b. kimia d. rasa

20. Sifat-sifat logam natrium sebagai berikut.


1) Mudah dipotong dengan pisau.
2) Berwujud putih mengkilap.
3) Mudah bereaksi dengan oksigen.
4) Mempunyai titik leleh 98oC.
Di antara sifat-sifat tersebut yang merupakan sifat kimia natrium yaitu ....
a. 1) dan 2) c. 3)
b. 1) dan 3) d. 4)
51

KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN PRE TES

Tabel 3.8 Kunci Jawaban dan Rubrik Pre Tes


Kunci Jawaban Rubrik
1. C 1. Jika dijawab benar skor 10
2. Jika dijawab salah/tidak dijawab skor 0
2. C
3. Jumlah skor total adalah 100
3. B
4. C
5. B
6. B
7. B
8. A
9. C
10. C

KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN POS TES

Tabel 3.9 Kunci Jawaban dan Rubrik Pos Tes


Kunci Jawaban Rubrik
1. C 11. B 1. Jika dijawab benar skor 5
2. Jika dijawab salah/tidak dijawab skor 0
2. C 12. D
3. Jumlah skor total adalah 100
3. B 13. A
4. A 14. A
5. C 15. C
6. B 16. A
7. B 17. C
8. C 18. C
9. B 19. B
10. D 20. C
52

Kegiatan 4: Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan metode eksperimen dan


media pembelajaran Index Card Match

Waktu pelaksanaan 25 Oktober - 1 Nopember 2019


kegiatan
Tahapan kegiatan 1. Membagi angket pra tindakan
2. Membagi soal pre-test
3. Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok kecil terdiri dari
5-6 orang
4. Menjelaskan metode pembelajaran yang akan digunakan dalam
pembelajaran
5. Menyajikan materi pokok
6. Mengajak agar masing-masing kelompok melakukan
eksperimen, membuat kesimpulan, dan menjawab pertanyaan
terkait eksperimen yang dilakukan
7. Membagikan Index Card Match (kartu permainan) secara acak
kepada semua siswa
8. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang diberikan dari
temannya
9. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran
10. Membagikan angket motivasi
11. Membagikan soal post tes
Output 1. Dokumentasi berupa foto kegiatan pembelajaran
2. Angket yang sudah diisi oleh siswa
3. Soal pre test dan post test yang telah diisi oleh siswa
Keterkaitan nilai-nilai 1. Akuntabilitas
dasar ASN Telah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
tujuan pemecahan isu, sehingga nampak akan kejelasan
targetnya.
2. Nasionalisme
Telah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan berdasar
pada nilai persamaan derajat sehingga tidak ada diskriminasi.
3. Etika publik
Telah bertanggung jawab atas tugas menjadi seorang guru
dalam melakukan kegiatan proses pembelajaran serta saya telah
menggunakan bahasa yang santun kepada siswa.
4. Komitmen mutu
Telah melakukan kegiatan pembelajaran dengan efektif dan
efisien.
5. Anti korupsi
Telah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan
alokasi waktu yang telah ditentukan (disiplin waktu) dalam
RPP.
Kontribusi terhadap Kegiatan 4: Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan
visi-misi organisasi metode eksperimen dan media pembelajaran Index Card Match
Dengan melakukan kegiatan ini secara berkualitas dan dilandasi
dengan nilai – nilai ANEKA maka telah memberikan kontribusi
53

terhadap pencapaian visi sekolah yaitu: menuju sekolah yang


berprestasi, berbudaya, disiplin dan bertakwa, dan salah satu misi
sekolah yaitu: melaksanakan pembelajaran yang efektif dan
efisien, sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal
sesuai dengan potensi yang dimiliki
Penguatan nilai Kegiatan pembelajaran ini memiliki nilai penguatan organisasi yaitu
organisasi disiplin, tanggung jawab, keadilan, saling menghargai dan toleransi

Gambar 3.10. Pelaksanaan Pre Tes dan Pembagian Angket

Gambar 3.11. Angket Pra Tindakan Yang Telah Diisi


54

Gambar 3.12. Angket Setelah Tindakan Yang Telah Diisi Siswa

Gambar 3.13. Soal Pre Tes dan Pos Tes Yang Telah Diisi Siswa
55

Gambar 3.14. Pelaksanaan Pembelajaran


56

Kegiatan 5 : Melakukan penilaian dan analisis hasil belajar

Waktu pelaksanaan 4-8 November 2019


kegiatan
Tahapan kegiatan 1. Mengoreksi hasil kerja siswa
2. Menganalisis hasil kerja siswa
3. Menganalisis hasil angket
Output 1. Dokumen hasil pekerjaan siswa
2. Hasil kerja siswa
3. Daftar nilai siswa
4. Rekapitulasi hasil angket
5. Rekapitulasi hasil kerja siswa
6. Laporan hasil analisis
Keterkaitan nilai-nilai 1. Akuntabilitas
dasar ASN Telah transparan terkait dengan hasil penilaian yaitu
memperlihatkan nilai kepada siswa dan melaporkannya kepada
Kepala Sekolah.
2. Nasionalisme
Telah melakukan penilaian dengan adil dan tidak diskriminatif.
3. Etika publik
Telah berusaha mengoreksi jawaban siswa dengan cermat dan
penuh tanggung jawab.
4. Komitmen mutu
Telah melakukan penilaian secara efektif dan efisien.
5. Anti korupsi
Telah bersikap jujur dan adil dalam memberikan penilaian
terhadap siswa
Kontribusi terhadap Kegiatan 5 : Melakukan penilaian dan analisis hasil belajar
visi-misi organisasi Dengan melakukan kegiatan ini secara berkualitas dan dilandasi
dengan nilai – nilai ANEKA maka telah memberikan kontribusi
terhadap pencapaian visi sekolah yaitu: menuju sekolah yang
berprestasi, berbudaya, disiplin dan bertakwa, dan salah satu misi
sekolah yaitu: melaksanakan pembelajaran yang efektif dan
efisien, sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal
sesuai dengan potensi yang dimiliki
Penguatan nilai Kegiatan melakukan penilaian dan evaluasi memiliki nilai penguatan
organisasi organisasi yaitu tanggung jawab dan keadilan
57

Gambar 3.15. Daftar Nilai Pre Tes dan Pos Tes

Gambar 3.16. Mengoreksi Angket dan Pre Tes/Pos Tes

Berikut ini adalah hasil rekapitulasi angket pra tindakan.


Tabel 3.10. Hasil Rekapitulasi Angket Pra Tindakan
No Nama Skor (xi) xi2
1 Agus Istiqlal 86 7396
2 Ahmad Aidit 73 5329
3 Anisa Oktavia 88 7744
4 Dea Okja Saliwa 86 7396
5 Desti Sartika 88 7744
58

No Nama Skor (xi) xi2


6 Dimas Donara 62 3844
7 Ella Martiyana 97 9409
8 Febi Yolanda 83 6889
9 Gustina Azzahra 75 5625
10 Imam Andriyan 76 5776
11 Jumina 100 10000
12 Lauri Dika Saputra 87 7569
13 Lekat Mariah 79 6241
14 Marhani 85 7225
15 Muhammad Toni 68 4624
16 M.Nurkholis 63 3969
17 Pangestu 90 8100
18 Raudatul Zanah 77 5929
19 Rendi Ega Pratama 99 9801
20 Rindang Ayu Ranika 89 7921
21 Riyanti 82 6724
22 Rurun Ameliya 83 6889
23 Saffan As Saffat 82 6724
24 Saiful Anam 78 6084
25 Syahrul Asiddik 77 5929
26 Syahrur Ropik 85 7225
27 Usmansyah 77 5929
28 Yamin 54 2916
Rata-rata (Mi) 81,04
∑ 2.269 186.951

Analisa data dalam aktualisasi ini adalah analisa deskriptif kuantitatif terhadap
angket motivasi belajar. Analisis deskriptif adalah analisis yang menggunakan suatu data
yang akan dibuat sendiri maupun dibuat secara berkelompok (Riduwan dan Akdon,
2007: 27).
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penggunaan teknik analisis ini adalah
sebagai berikut.
a. Menghitung jumlah skor setiap butir pernyataan sesuai dengan pedoman penskoran
yang telah dibuat.
b. Menjumlah skor dari tiap-tiap butir pernyataan.
c. Mencari persentase perolehan skor berdasarkan interval skor dengan rumus

P =
Keterangan:
P : persentase (%)
59

f : jumlah siswa tiap interval skor


N : Number of Case (banyaknya individu) ((Muhammad Ali, 1993:186)
d. Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kategori.
e. Kesimpulan berdasarkan tabel kategori
Dengan menggunakan interpretasi skor ini data tentang motivasi belajar dapat
dikelompokkan dalam kriteria tertentu. Pembuatan tabel kategori dengan ketentuan
kriteria variabel motivasi belajar yang disusun melalui perhitungan dalam tabel sebagai
berikut.
Tabel 3.11. Kriteria Motivasi Belajar
No Rentangan Norma Kategori
1 Mi + 1,5 Sdi – Mi + 3 Sdi Sangat Tinggi
2 Mi + 0,5 Sdi – Mi + 1,5 Sdi Tinggi
3 Mi - 0,5 Sdi – Mi + 0,5 Sdi Sedang
4 Mi - 1,5 Sdi – Mi - 0,5 Sdi Rendah
5 Mi - 3 Sdi – Mi - 1,5 Sdi Sangat Rendah
Sumber: Anas Sudijono (2010: 174-175)
Keterangan:
X : Skor motivasi
Mi : Rata-rata hitung ideal
Sdi: Simpangan baku ideal (standar deviasi)
Nilai simpangan baku ideal (standar deviasi) dapat dicari menggunakan ms. Excel
atau dengan perhitungan manual menggunakan rumus.

s=

Keterangan:
s : simpangan baku (standar deviasi)
n : banyaknya sampel
xi : nilai x ke-i
Data hasil rekapitulasi angket yang diperoleh diatas kemudian disubtitusikan
kedalam rumus untuk mencari nilai simpangan baku (standar deviasi).

s=
60

s=

s=

s = 10,68

Dari hasil pencarian diatas, maka dapat dibuat tabel kriteria motivasi belajar sebagai
berikut:

Tabel 3.12. Kriteria Motivasi Belajar


No Rentangan Norma Kategori
1 97 – 120 Sangat Tinggi
2 86 – 97 Tinggi
3 76 – 86 Sedang
4 65 – 76 Rendah
5 49 – 65 Sangat Rendah

Berikut akan dijelaskan hasil dari skor angket motivasi pra tindakan keseluruhan:
Tabel 3.13. Analisis Motivasi Belajar Siswa Pada Pra Tindakan
No Batasan Skor Frekuensi Persentase Kategori
1 96,5 – 120 97 – 120 3 10,71 % Sangat Tinggi
2 85,5 – 96,5 86 – 97 7 25 % Tinggi
3 75,5 – 85,5 76 – 86 12 42,87 % Sedang
4 64,5 – 75,5 65 – 76 3 10,71 % Rendah
5 49 – 64,5 49 – 65 3 10,71 % Sangat Rendah

Data dari tabel di atas mengenai motivasi belajar siswa dapat diperjelas melalui
diagram berikut ini

Gambar 3.17. Diagram Motivasi Belajar IPA pada Pra Tindakan


61

Berdasarkan hasil pra tindakan tersebut, 3 siswa (10,71 %) berkategori sangat


tinggi, 7 siswa (25 %) berkategori tinggi, 12 siswa (42,87 %) berkategori sedang, 3 siswa
(10,71 %) berkategori rendah, dan 3 siswa (10,71 %) berkategori sangat rendah. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Ngambur masih
mempunyai motivasi belajar yang rendah pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Persentase jumlah siswa yang memiliki motivasi belajar minimal pada kategori tinggi
adalah 10 siswa atau 35,71 %
Berikut ini adalah hasil rekapitulasi angket setelah tindakan:
Tabel 3.14. Hasil Rekapitulasi Angket Setelah Tindakan
No Nama Skor (xi) xi2
1 Agus Istiqlal 92 8464
2 Ahmad Aidit 83 6889
3 Anisa Oktavia 94 8836
4 Dea Okja Saliwa 110 12100
5 Desti Sartika 101 10201
6 Dimas Donara 76 5776
7 Ella Martiyana 108 11664
8 Febi Yolanda 105 11025
9 Gustina Azzahra 99 9801
10 Imam Andriyan 73 5329
11 Jumina 107 11449
12 Lauri Dika Saputra 96 9216
13 Lekat Mariah 93 8649
14 Marhani 91 8281
15 Muhammad Toni 81 6561
16 M.Nurkholis 87 7569
17 Pangestu 107 11449
18 Raudatul Zanah 101 10201
19 Rendi Ega Pratama 93 8649
20 Rindang Ayu Ranika 87 7569
21 Riyanti 105 11025
22 Rurun Ameliya 106 11236
23 Saffan As Saffat 95 9025
24 Saiful Anam 90 8100
25 Syahrul Asiddik 99 9801
26 Syahrur Ropik 84 7056
27 Usmansyah 89 7921
28 Yamin 89 7921
Rata-rata (Mi) 94,32
∑ 2.641 251.763
62

Berikut akan dijelaskan hasil dari skor angket motivasi setelah tindakan
keseluruhan:
Tabel 3.15. Analisis Motivasi Belajar Siswa Setelah Tindakan
No Batasan Skor Frekuensi Persentase Kategori
1 96,5 – 120 97 – 120 11 39,28 % Sangat Tinggi
2 85,5 – 96,5 86 – 97 12 42,86 % Tinggi
3 75,5 – 85,5 76 – 86 4 14,29 % Sedang
4 64,5 – 75,5 65 – 76 1 3,57 % Rendah
5 49 – 64,5 49 – 65 0 0% Sangat Rendah

Data dari tabel di atas mengenai motivasi belajar siswa setelah tindakan dapat
diperjelas melalui diagram berikut ini

Gambar 3.18. Diagram Motivasi Belajar IPA pada Pra Tindakan

Tabel 3.16. Persentase Perbandingan Motivasi Belajar Siswa Pada Pra Tindakan dan
Setelah Tindakan
Setelah
Kategori Pra Tindakan Persentase Persentase
Tindakan
Sangat Tinggi 3 10,71 % 11 39,28 %
Tinggi 7 25 % 12 42,86 %
Sedang 12 42,87 % 4 14,29 %
Rendah 3 10,71 % 1 3,57 %
Sangat Rendah 3 10,71 % 0 0%
Jumlah 28 100 % 28 100 %

Berdasarkan tabel 3.14 di atas dapat diketahui bahwa setelah tindakan sebanyak
11 siswa atau 39,28 % berkategori sangat tinggi dibandingkan data nilai pra tindakan
yang hanya 3 siswa atau 10,71 %, 12 siswa atau 42,86 % berkategori tinggi
63

dibandingkan data nilai pra tindakan yang hanya 7 siswa atau 25 %, sebanyak 4 siswa
atau 14,29 % berkategori sedang dibandingkan data nilai pra tindakan yang 12 siswa atau
42,87 %, 1 siswa atau 3,57 % berkategori rendah dibandingkan data nilai pra tindakan
yang hanya 3 siswa atau 10,71 %, sedangkan jumlah siswa yang berkategori sangat
rendah adalah 0 siswa atau 0 % dibandingkan 3 siswa atau 10,71 %. Dari uraian di atas
dapat diketahui bahwa setelah tindakan siswa yang sudah memiliki motivasi belajar
dengan kriteria minimal pada kategori tinggi adalah 23 siswa atau 82,14 %. Hasil
tersebut sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil pra tindakan yaitu 10
siswa atau 35,71 %.
Perbandingan motivasi belajar pada pra tindakan dan setelah tindakan diperjelas
pada diagram batang berikut.

Gambar 3.19. Diagram Perbandingan Motivasi Belajar IPA pada Pra Tindakan dan Setelah
tindakan
64

BAB IV
ANALISIS KONSEPTUAL APABILA NILAI-NILAI ANEKA TIDAK
DIAPLIKASIKAN DALAM TUGAS DAN JABATAN

Berdasarkan UU No 5 Tahun 2014, fungsi seorang ASN adalah sebagai pelaksana


kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Fungsi tersebut
dijalankan oleh seorang ASN sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi bidangnya
masing-masing. Guru merupakan bagian dari ASN yang memiliki tanggung jawab
besar dalam mewujudkan tujuan Negara yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945
yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, seorang guru harus memahami
Tugas Pokok dan Fungsinya dalam mewujudkan tujuan mulia tersebut.
Sebagaimana tercantum dalam UU No 14 Tahun 2005 Pasal 20, bahwa salah satu
kewajiban guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya adalah merencanakan
pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran. Dalam melaksanakan kewajibannya tersebut, seorang
guru ASN harus menerapkan nilai-nilai dasar ASN (ANEKA). Berikut analisis
konseptual apabila nilai-nilai ANEKA tidak diaplikasikan dalam tugas dan jabatan
sebagai seorang guru:

A. Akuntabilitas
Sesuai dengan Permenpan No 16 Tahun 2009 bahwa salah satu kewajiban guru
adalah menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP merupakan acuan
atau pedoman seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran. Komponen-komponen
yang terdapat dalam RPP, seperti alokasi waktu, indikator, kompetensi inti, kompetensi
inti, dan materi pelajaran yang terdapat dalam RPP harus sesui (konsisten) dengan KI
dan KD yang terdapat pada silabus. Jika tidak konsisten terhadap KI dan KD, Silabus
dan RPP yang disiapkan maka akan terdapat kontradiktif dari perangkat pembelajaran
tersebut. Salah satu saja dari perangkat tersebut yang berbeda maka akan menimbulkan
kekacauan dalam pedoman kegiatan pembelajaran yang kemudian berpengaruh pada
proses penerapannya. Sehingga pembelajaran yang dilaksanakan kurang terarah dan
berpengaruh pada tujuan capaian pembelajaran yang tidak maksimal. Jika sudah gagal
merencanakan kegiatan pembelajaran maka telah merencanakan kegagalan. Perilaku

64
65

demikian adalah perilaku yang tidak bertanggung jawab dengan tugas yang telah
diemban.
Selain itu, tugas pokok dan fungsi guru sebagaimana tercantum dalam Permenpan
No 16 Tahun 2009 adalah menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata
pelajaran yang diampunya. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab seorang guru dan
menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan kegiatan pembelajaran. Dalam menilai dan
mengevaluasi, seorang guru harus transparan terkait hasil evaluasi belajar siswa yaitu
dengan melaporkan kepada Kepala Sekolah dan menunjukkan kepada siswa. Jika
seorang guru tidak transparan terkait hasil penilaian, maka hal ini dapat menimbulkan
kecurigaan sehingga hilanglah rasa kepercayaan siswa kepada guru.

B. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negaranya
serta tetap menghargai bangsa lain. Nilai-nilai nasionalisme bangsa Indonesia termuat
dalam Pancasila yang merupakan falsafah bangsa. Seorang guru harus memiliki nilai-
nilai nasionalisme yang ada pada sila-sila Pancasila. Salah satu nilai nasionalisme yang
akan dianalisis dampaknya adalah nilai persatuan (sila ke 3) dan keadilan (sila ke 5).
Berdasarkan UU No 14 Tahun 2005 dan Permenpan No 16 Tahun 2009 bahwa
salah satu kewajiban guru dalam melaksanakan tugasnya adalah bertindak objektif dan
tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi
fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik
dalam pembelajaran. Oleh karena itu, seorang guru harus menerapkan nilai-nilai
nasionalisme agar dapat menunaikan kewajibannya. Jika nilai-nilai nasionalisme
(persatuan dan keadilan) tidak diterapkan, maka pembelajaran tidak akan berjalan
dengan baik, karena ada siswa yang merasa termarginalkan dari siswa lainnya, sehingga
menyebabkan hilangnya rasa persatuan dan persaudaraan di antara siswa serta membuat
guru tidak dapat melaksanakan fungsinya sebagai perekat dan pemersatu bangsa.

C. Etika Publik
Nilai-nilai dasar etika publik sebagamana tercantum dalam UU No 5 Tahun 2014
harus diterapkan seorang guru ASN untuk melaksakan fungsinya sebagai pelayan
publik. Seorang guru harus berkomunikasi, berkonsultasi, dan bekerjasama dengan
kepala sekolah ataupun guru lainnya. Tanpa adanya komunikasi, konsultasi, dan
66

kerjasama maka pekerjaan yang ringan akan menjadi berat. Kesantunan sangat
diperlukan saat berkomunikasi agar tidak menimbulkan komentar negatif dan
kesenjangan.
Dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, seorang guru harus menggunakan
tutur kata yang santun kepada siswa. Jika seorang guru tidak santun, maka akan
menjatuhkan wibawa guru sebagai teladan, siswa menjadi tersinggung sehingga
pembelajaran tidak kondusif, serta siswa akan meniru guru untuk bersikap dan bertutur
kata tidak santun.

D. Komitmen Mutu
Kepuasan pelanggan merupakan alat ukur untuk mengetahui mutu sebuah
layanan. Oleh karena itu, ada empat indikator agar mutu pelayanan tetap terjaga yaitu
efektivitas, efisiensi, inovasi dan orientasi mutu. Guru sebagai pelayan siswa oleh
karena itu guru harus memperhatikan kepuasan siswa terkait pembelajaran yang
diberikan. Kepuasan siswa dapat diukur dari motivasi belajar atau hasil belajar. Guru
harus selalu berinovasi terkait strategi, metode, dan media pembelajaran. Jika tidak ada
inovasi dalam kegiatan pembelajaran, maka akan membuat siswa bosan sehingga
motivasi belajar berkurang dan hasil belajar menurun. Guru juga harus melaksanakan
kegiatan pembelajaran dengan efektif dan efisisen yaitu tercapai target atau tujuan
pembelajaran tepat waktu. Jika tidak memperhatikan efektivitas dan efisiensi maka
akan berdampak pada ketidaktercapaian tujuan pembelajaran sehingga akan merugikan
siswa maupun instansi.

E. Anti Korupsi
Menurut UU No. 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU No. 20 Tahun
2001 korupsi sendiri diartikan sebagai setiap tindakan melawan hukum dengan tujuan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian Negara. KPK bersama dengan para pakar telah
melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi yaitu jujur, peduli, mandiri,
disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil. Nilai anti korupsi
harus diterapkan dalam setiap kegiatan guru misalnya nilai disiplin. Seorang guru harus
disiplin baik waktu maupun pakaian. Seorang guru terlambat atau mengurangi waktu
pembelajaran, maka akan merugikan siswa, instansi, masyarakat (orang tua siswa),
67

bahkan Negara. Guru yang berpakaian tidak disiplin akan membuat siswa mencontoh
dan hal ini akan menjatuhkan wibawa guru di depan siswa.
68

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan aktualisasi ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Peningkatan motivasi belajar IPA siswa hal ini dapat dilihat pada peningkatan
persentase motivasi belajar kategori minimal tinggi sebesar 46,43 % yaitu dari
35,71 % (pra tindakan) menjadi 82,14 % (setelah tindakan) dan penurunan
persentase minimal rendah dari 21,42 % (prs tindakan) menjadi 3,57 % (setelah
tindakan).
2. Peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 92,86 % yaitu dari 7,14 % (pre
tes) menjadi 100 % (pos tes).

B. Saran
1. Guru diharapkan mampu mendeteksi rendahnya motivasi belajar siswa sedini
mungkin dan mencari penyebabnya untuk dicarikan solusinya.
2. Guru diharapkan dapat memberikan kegiatan pembelajaran yang menarik bagi
siswa diantaranya dengan cara memilih strategi, metode, model, atau media
pembelajaran yang dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.

68
69

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 1993. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa

Fatimah, Elly dan Erna Irawati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Husnawan, Muhammad Arfan. 2014. Peningkatan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas V C SD Negeri Lempuyangan 1
Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi: Universitas Negeri Yogyakarta.

Kumorotomo, Wahyudi, Nana RDW., dan Amir I. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Kusumari, Bevaola, Septiana D., dan Enda L A. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Moedjiono dan Moh. Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta

Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Purwanto, Erwan Agus., dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Pelayanan Publik.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Ratupa, Jimmy Adolf. 2010. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Siswa Kelas IV
Melalui Pemberian Metode Penemuan Terbimbing dalam Proses Pembelajaran di SD
Negeri Langensari Yogyakarta 2010/2011. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta:
Fakultas Ilmu Pendidikan UNY.

Riduwan dan Akdon. 2007. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta

Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sugihartono. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Suwarno, Yogi dan Tri AS. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Whole of Government.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Anti
Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Yuniarsih, Tjutju dan Muhammad Taufiq. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS:Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
70

Anda mungkin juga menyukai