BAB III
LAPORAN AKTUALISASI
32
33
(a) (b)
Gambar 3.6. (a) alat dan bahan ICM, dan (b) proses pembuatan ICM
Index Card Match yang dibuat adalah sebanyak 14 pasang setiap pertemuan.
Setiap pasang Index Card Match terdiri atas pertanyaan dan jawaban seputar materi yang
telah dipelajari. Materi pada pertemuan pertama adalah sifat fisika dan sifat kimia, maka
pertanyaan dan jawaban pada Index Card Match adalah seputar sifat fisika dan sifat
38
kimia. Berikut adalah daftar pertanyaan dan jawaban Index Card Match pada pertemuan
pertama.
Tabel 3.1. Daftar Pertanyaan dan Jawaban Index Card Match pada Pertemuan Pertama
No Pertanyaan Jawaban
1 Sifat yang dapat diamati panca indra disebut …. Sifat fisika
2 Sifat yang dapat dikenali melalui pengamatan dan Sifat kimia
pengukuran terhadap perubahan kimia disebut ….
3 Suatu logam dapat menghantarkan panas dan listrik Daya Hantar
karena logam memiliki sifat …. (konduktivitas)
4 - Bentuk tidak tetap tergantung wadahnya, Cair
volume tetap
- Jarak antar partikel agak renggang sehingga
dapat bergerak bebas
Ciri-ciri di atas sangat sesuai untuk zat ….
5 Di setiap SPBU terdapat tulisan “dilarang merokok”. Mudah terbakar
Peringatan ini bertujuan mengingatkan konsumen
bahwa beberapa zat di SPBU memiliki sifat ….
6 Mudah tidaknya suatu zat untuk bereaksi disebut …. Kereaktifan
7 Benda yang tidak dapat menghantarkan listrik atau Isolator
panas disebut ….
8 Benda yang dapat menghantarkan listrik atau panas Konduktor
disebut …
9 - Mempunyai bentuk dan volume tetap Padat
- Jarak antar partikel sangat rapat sehingga tidak
dapat bergerak bebas
Adalah ciri-ciri dari zat ….
10 Suhu ketika suatu zat mulai membeku disebut …. Titik beku
11 Suhu terendah ketika suatu zat mulai mendidih disebut Titik didih
….
12 Minyak goreng yang dicampur air akan membentuk Massa jenis (kerapatan)
lapisan pemisah. Hal ini karena perbedaan ….
13 Garam yang dilarutkan dalam air dapat Ionisasi
menghantarkan listrik karena garam mengalami ….
14 Kemampuan suatu zat untuk dapat memengaruhi Kemagnetan
medan magnet disebut ….
Berikut adalah daftar pertanyaan dan jawaban Index Card Match pada pertemuan
kedua
Tabel 3.2. Daftar Pertanyaan dan Jawaban Index Card Match pada Pertemuan Kedua
No Pertanyaan Jawaban
1 Perubahan yang tidak menghasilkan zat baru disebut Perubahan fisika
….
2 Perubahan yang menghasilkan zat baru disebut …. Perubahan kimia
3 Kapur barus yang dibiarkan di tempat terbuka lama- Menyublim
39
No Pertanyaan Jawaban
kelamaan akan habis. Peristiwa itu disebut ….
4 Singkong diubah menjadi tapai, susu diubah menjadi Fermentasi (peragian)
keju, dan tepung diubah menjadi roti. Hal ini
memanfaatkan perubahan kimia berupa ….
5 Perubahan kimia pada proses fotosintesis Glukosa dan oksigen
menghasilkan zat baru berupa ….
6 Perubahan wujud cair menjadi padat disebut …. Membeku
7 Cuka dicampur soda kue merupakan perubahan kimia. Gelembung gas
Hal ini ditandai dengan terbentuknya ….
8 Perubahan kimia ditandai dengan adanya …. Perubahan warna, suhu,
terbentuk endapan, dan
terbentuk gas
9 Kain diubah menjadi baju merupakan contoh Baju tidak membentuk zat
perubahan fisika karena …. baru
10 Perubahan fisika pada pembakaran lilin adalah …. Melelehnya lilin
11 Perubahan kimia pada pembakaran lilin adalah …. Terbakarnya sumbu lilin
menjadi abu
12 Garam yang dilarutkan dalam air akan menjadi larutan Pelarutan
garam yang terasa asin sebagaimana awalnya. Hal ini
karena garam tersebut mengalami perubahan fisika
berupa ….
13 Besi berkarat adalah contoh perubahan kimia. Hal ini Oksigen dan air
karena ada reaksi antara besi dengan ….
14 Gas yang dihasilkan pada reaksi antara asam cuka CO2 (karbondioksida)
dengan soda kue adalah ….
40
Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Air suling, gula, alkohol, dan garam termasuk contoh dari ....
a. campuran
b. unsur
c. senyawa
d. larutan
4. Sifat-sifat materi di bawah ini yang merupakan sifat kimia yaitu ....
a. gula melarut
b. air membeku
c. kertas terbakar
d. kamper menyublim
5. Minyak tanah dan minyak sayur memiliki sifat fisika yang sama yaitu ....
a. bau
b. wujud
c. titik didih
d. berat jenis
47
6. Disediakan dua buah benda yaitu jarum dan benang. Ketika gunting didekatkan
pada keduanya, maka jarum akan menempel pada gunting, sementara benang tetap
di tempatnya. Sifat yang ditunjukkan jarum merupakan sifat ....
a. kekerasan
b. kemagnetan
c. kerapatan
d. kelarutan
Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Perhatikan hal-hal berikut ini!
1) volume 3) sifat
2) massa 4) luas
Beberapa hal yang dimiliki oleh setiap materi yaitu nomor ....
a. 1) dan 3) c. 2) dan 3)
b. 1) dan 4) d. 2) dan 4)
4. Sifat-sifat dibawah ini yang merupakan sifat kimia saat garam dapur dilarutkan ke
dalam air yaitu ....
a. daya ionisasi c. kerapatan
b. daya hantar listrik d. kelarutan
5. Sifat-sifat materi di bawah ini yang merupakan sifat kimia yaitu ....
a. gula melarut c. kertas terbakar
b. air membeku d. kamper menyublim
6. Minyak tanah dan minyak sayur memiliki sifat fisika yang sama yaitu ....
a. bau c. titik didih
b. wujud d. berat jenis
7. Disediakan dua buah benda yaitu jarum dan benang. Ketika gunting didekatkan
pada keduanya, maka jarum akan menempel pada gunting, sementara benang tetap
di tempatnya. Sifat yang ditunjukkan jarum merupakan sifat ....
49
a. kekerasan c. kerapatan
b. kemagnetan d. kelarutan
8. Saat pengujian terhadap daya hantar listrik, larutan garam menyebabkan bola
lampu menyala, sedangkan larutan gula tidak karena ....
a. larutan garam lebih stabil daripada larutan gula
b. larutan gula dan larutan garam berbeda berat jenisnya
c. larutan garam dapat terionisasi, sedangkan larutan gula tidak dapat
d. larutan gula dan larutan garam berbeda tingkat kereaktifannya
10. Minyak goreng dan air jika dicampur akan membentuk lapisan yang memisahkan
keduanya. Hal ini karena perbedaan sifat fisika berupa ....
a. kelarutan c. wujud
b. titik didih d. massa jenis
14. Pada saat manusia bernapas, oksigen yang masuk ke dalam tubuh akan mengalami
perubahan kimia setelah bereaksi dengan glukosa. Hasil perubahan tersebut berupa
....
a. karbon dioksida dan air
b. karbon dioksida dan sukrosa
c. karbon monoksida dan air
50
17. Seorang siswa SMPN 3 Ngambur sedang menyalakan lilin. Perubahan kimia yang
terjadi pada peristiwa tersebut adalah ....
a. melelehnya lilin yang terbakar
b. membekunya lilin pada bagian bawah
c. terbakarnya sumbu lilin yang menyala
d. terbentuknya cairan lilin bening di sekitar nyala api
19. Cuplikan kecil batu kapur apabila dimasukkan dalam larutan asam klorida akan
membentuk gelembung gas. Peristiwa tersebut menunjukkan adanya perubahan ....
a. fisika c. warna
b. kimia d. rasa
Gambar 3.13. Soal Pre Tes dan Pos Tes Yang Telah Diisi Siswa
55
Analisa data dalam aktualisasi ini adalah analisa deskriptif kuantitatif terhadap
angket motivasi belajar. Analisis deskriptif adalah analisis yang menggunakan suatu data
yang akan dibuat sendiri maupun dibuat secara berkelompok (Riduwan dan Akdon,
2007: 27).
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penggunaan teknik analisis ini adalah
sebagai berikut.
a. Menghitung jumlah skor setiap butir pernyataan sesuai dengan pedoman penskoran
yang telah dibuat.
b. Menjumlah skor dari tiap-tiap butir pernyataan.
c. Mencari persentase perolehan skor berdasarkan interval skor dengan rumus
P =
Keterangan:
P : persentase (%)
59
s=
Keterangan:
s : simpangan baku (standar deviasi)
n : banyaknya sampel
xi : nilai x ke-i
Data hasil rekapitulasi angket yang diperoleh diatas kemudian disubtitusikan
kedalam rumus untuk mencari nilai simpangan baku (standar deviasi).
s=
60
s=
s=
s = 10,68
Dari hasil pencarian diatas, maka dapat dibuat tabel kriteria motivasi belajar sebagai
berikut:
Berikut akan dijelaskan hasil dari skor angket motivasi pra tindakan keseluruhan:
Tabel 3.13. Analisis Motivasi Belajar Siswa Pada Pra Tindakan
No Batasan Skor Frekuensi Persentase Kategori
1 96,5 – 120 97 – 120 3 10,71 % Sangat Tinggi
2 85,5 – 96,5 86 – 97 7 25 % Tinggi
3 75,5 – 85,5 76 – 86 12 42,87 % Sedang
4 64,5 – 75,5 65 – 76 3 10,71 % Rendah
5 49 – 64,5 49 – 65 3 10,71 % Sangat Rendah
Data dari tabel di atas mengenai motivasi belajar siswa dapat diperjelas melalui
diagram berikut ini
Berikut akan dijelaskan hasil dari skor angket motivasi setelah tindakan
keseluruhan:
Tabel 3.15. Analisis Motivasi Belajar Siswa Setelah Tindakan
No Batasan Skor Frekuensi Persentase Kategori
1 96,5 – 120 97 – 120 11 39,28 % Sangat Tinggi
2 85,5 – 96,5 86 – 97 12 42,86 % Tinggi
3 75,5 – 85,5 76 – 86 4 14,29 % Sedang
4 64,5 – 75,5 65 – 76 1 3,57 % Rendah
5 49 – 64,5 49 – 65 0 0% Sangat Rendah
Data dari tabel di atas mengenai motivasi belajar siswa setelah tindakan dapat
diperjelas melalui diagram berikut ini
Tabel 3.16. Persentase Perbandingan Motivasi Belajar Siswa Pada Pra Tindakan dan
Setelah Tindakan
Setelah
Kategori Pra Tindakan Persentase Persentase
Tindakan
Sangat Tinggi 3 10,71 % 11 39,28 %
Tinggi 7 25 % 12 42,86 %
Sedang 12 42,87 % 4 14,29 %
Rendah 3 10,71 % 1 3,57 %
Sangat Rendah 3 10,71 % 0 0%
Jumlah 28 100 % 28 100 %
Berdasarkan tabel 3.14 di atas dapat diketahui bahwa setelah tindakan sebanyak
11 siswa atau 39,28 % berkategori sangat tinggi dibandingkan data nilai pra tindakan
yang hanya 3 siswa atau 10,71 %, 12 siswa atau 42,86 % berkategori tinggi
63
dibandingkan data nilai pra tindakan yang hanya 7 siswa atau 25 %, sebanyak 4 siswa
atau 14,29 % berkategori sedang dibandingkan data nilai pra tindakan yang 12 siswa atau
42,87 %, 1 siswa atau 3,57 % berkategori rendah dibandingkan data nilai pra tindakan
yang hanya 3 siswa atau 10,71 %, sedangkan jumlah siswa yang berkategori sangat
rendah adalah 0 siswa atau 0 % dibandingkan 3 siswa atau 10,71 %. Dari uraian di atas
dapat diketahui bahwa setelah tindakan siswa yang sudah memiliki motivasi belajar
dengan kriteria minimal pada kategori tinggi adalah 23 siswa atau 82,14 %. Hasil
tersebut sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil pra tindakan yaitu 10
siswa atau 35,71 %.
Perbandingan motivasi belajar pada pra tindakan dan setelah tindakan diperjelas
pada diagram batang berikut.
Gambar 3.19. Diagram Perbandingan Motivasi Belajar IPA pada Pra Tindakan dan Setelah
tindakan
64
BAB IV
ANALISIS KONSEPTUAL APABILA NILAI-NILAI ANEKA TIDAK
DIAPLIKASIKAN DALAM TUGAS DAN JABATAN
A. Akuntabilitas
Sesuai dengan Permenpan No 16 Tahun 2009 bahwa salah satu kewajiban guru
adalah menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP merupakan acuan
atau pedoman seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran. Komponen-komponen
yang terdapat dalam RPP, seperti alokasi waktu, indikator, kompetensi inti, kompetensi
inti, dan materi pelajaran yang terdapat dalam RPP harus sesui (konsisten) dengan KI
dan KD yang terdapat pada silabus. Jika tidak konsisten terhadap KI dan KD, Silabus
dan RPP yang disiapkan maka akan terdapat kontradiktif dari perangkat pembelajaran
tersebut. Salah satu saja dari perangkat tersebut yang berbeda maka akan menimbulkan
kekacauan dalam pedoman kegiatan pembelajaran yang kemudian berpengaruh pada
proses penerapannya. Sehingga pembelajaran yang dilaksanakan kurang terarah dan
berpengaruh pada tujuan capaian pembelajaran yang tidak maksimal. Jika sudah gagal
merencanakan kegiatan pembelajaran maka telah merencanakan kegagalan. Perilaku
64
65
demikian adalah perilaku yang tidak bertanggung jawab dengan tugas yang telah
diemban.
Selain itu, tugas pokok dan fungsi guru sebagaimana tercantum dalam Permenpan
No 16 Tahun 2009 adalah menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata
pelajaran yang diampunya. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab seorang guru dan
menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan kegiatan pembelajaran. Dalam menilai dan
mengevaluasi, seorang guru harus transparan terkait hasil evaluasi belajar siswa yaitu
dengan melaporkan kepada Kepala Sekolah dan menunjukkan kepada siswa. Jika
seorang guru tidak transparan terkait hasil penilaian, maka hal ini dapat menimbulkan
kecurigaan sehingga hilanglah rasa kepercayaan siswa kepada guru.
B. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negaranya
serta tetap menghargai bangsa lain. Nilai-nilai nasionalisme bangsa Indonesia termuat
dalam Pancasila yang merupakan falsafah bangsa. Seorang guru harus memiliki nilai-
nilai nasionalisme yang ada pada sila-sila Pancasila. Salah satu nilai nasionalisme yang
akan dianalisis dampaknya adalah nilai persatuan (sila ke 3) dan keadilan (sila ke 5).
Berdasarkan UU No 14 Tahun 2005 dan Permenpan No 16 Tahun 2009 bahwa
salah satu kewajiban guru dalam melaksanakan tugasnya adalah bertindak objektif dan
tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi
fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik
dalam pembelajaran. Oleh karena itu, seorang guru harus menerapkan nilai-nilai
nasionalisme agar dapat menunaikan kewajibannya. Jika nilai-nilai nasionalisme
(persatuan dan keadilan) tidak diterapkan, maka pembelajaran tidak akan berjalan
dengan baik, karena ada siswa yang merasa termarginalkan dari siswa lainnya, sehingga
menyebabkan hilangnya rasa persatuan dan persaudaraan di antara siswa serta membuat
guru tidak dapat melaksanakan fungsinya sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
C. Etika Publik
Nilai-nilai dasar etika publik sebagamana tercantum dalam UU No 5 Tahun 2014
harus diterapkan seorang guru ASN untuk melaksakan fungsinya sebagai pelayan
publik. Seorang guru harus berkomunikasi, berkonsultasi, dan bekerjasama dengan
kepala sekolah ataupun guru lainnya. Tanpa adanya komunikasi, konsultasi, dan
66
kerjasama maka pekerjaan yang ringan akan menjadi berat. Kesantunan sangat
diperlukan saat berkomunikasi agar tidak menimbulkan komentar negatif dan
kesenjangan.
Dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, seorang guru harus menggunakan
tutur kata yang santun kepada siswa. Jika seorang guru tidak santun, maka akan
menjatuhkan wibawa guru sebagai teladan, siswa menjadi tersinggung sehingga
pembelajaran tidak kondusif, serta siswa akan meniru guru untuk bersikap dan bertutur
kata tidak santun.
D. Komitmen Mutu
Kepuasan pelanggan merupakan alat ukur untuk mengetahui mutu sebuah
layanan. Oleh karena itu, ada empat indikator agar mutu pelayanan tetap terjaga yaitu
efektivitas, efisiensi, inovasi dan orientasi mutu. Guru sebagai pelayan siswa oleh
karena itu guru harus memperhatikan kepuasan siswa terkait pembelajaran yang
diberikan. Kepuasan siswa dapat diukur dari motivasi belajar atau hasil belajar. Guru
harus selalu berinovasi terkait strategi, metode, dan media pembelajaran. Jika tidak ada
inovasi dalam kegiatan pembelajaran, maka akan membuat siswa bosan sehingga
motivasi belajar berkurang dan hasil belajar menurun. Guru juga harus melaksanakan
kegiatan pembelajaran dengan efektif dan efisisen yaitu tercapai target atau tujuan
pembelajaran tepat waktu. Jika tidak memperhatikan efektivitas dan efisiensi maka
akan berdampak pada ketidaktercapaian tujuan pembelajaran sehingga akan merugikan
siswa maupun instansi.
E. Anti Korupsi
Menurut UU No. 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU No. 20 Tahun
2001 korupsi sendiri diartikan sebagai setiap tindakan melawan hukum dengan tujuan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian Negara. KPK bersama dengan para pakar telah
melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi yaitu jujur, peduli, mandiri,
disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil. Nilai anti korupsi
harus diterapkan dalam setiap kegiatan guru misalnya nilai disiplin. Seorang guru harus
disiplin baik waktu maupun pakaian. Seorang guru terlambat atau mengurangi waktu
pembelajaran, maka akan merugikan siswa, instansi, masyarakat (orang tua siswa),
67
bahkan Negara. Guru yang berpakaian tidak disiplin akan membuat siswa mencontoh
dan hal ini akan menjatuhkan wibawa guru di depan siswa.
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan aktualisasi ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Peningkatan motivasi belajar IPA siswa hal ini dapat dilihat pada peningkatan
persentase motivasi belajar kategori minimal tinggi sebesar 46,43 % yaitu dari
35,71 % (pra tindakan) menjadi 82,14 % (setelah tindakan) dan penurunan
persentase minimal rendah dari 21,42 % (prs tindakan) menjadi 3,57 % (setelah
tindakan).
2. Peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 92,86 % yaitu dari 7,14 % (pre
tes) menjadi 100 % (pos tes).
B. Saran
1. Guru diharapkan mampu mendeteksi rendahnya motivasi belajar siswa sedini
mungkin dan mencari penyebabnya untuk dicarikan solusinya.
2. Guru diharapkan dapat memberikan kegiatan pembelajaran yang menarik bagi
siswa diantaranya dengan cara memilih strategi, metode, model, atau media
pembelajaran yang dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.
68
69
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1993. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa
Fatimah, Elly dan Erna Irawati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Husnawan, Muhammad Arfan. 2014. Peningkatan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas V C SD Negeri Lempuyangan 1
Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi: Universitas Negeri Yogyakarta.
Kumorotomo, Wahyudi, Nana RDW., dan Amir I. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Kusumari, Bevaola, Septiana D., dan Enda L A. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Moedjiono dan Moh. Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta
Purwanto, Erwan Agus., dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Pelayanan Publik.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Ratupa, Jimmy Adolf. 2010. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Siswa Kelas IV
Melalui Pemberian Metode Penemuan Terbimbing dalam Proses Pembelajaran di SD
Negeri Langensari Yogyakarta 2010/2011. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta:
Fakultas Ilmu Pendidikan UNY.
Riduwan dan Akdon. 2007. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta
Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Suwarno, Yogi dan Tri AS. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Whole of Government.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Anti
Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Yuniarsih, Tjutju dan Muhammad Taufiq. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS:Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
70