Anda di halaman 1dari 10

Di bulan Ramadhan, biasanya Guru-guru akan mengadakan kegiatan Pesantren Kilat yang

ditujukan untuk mendidik moral bagi para generasi muda. Seusainya melakukan kegiatan, maka
tak jarang kita akan disuruh untuk membuat sebuah laporan tentang kegiatan Pesantren Kilat
yang telah kita lakukan. Sekarang penulis akan mem-publikasikan salah satu karya sastra dari
penulis mengenai Pesantren Kilat yang pernah penulis alami sendiri.. Semoga dapat bermanfaat
^^

Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Allah SWT atau Tuhan Yang
Maha Esa karena berkat rahmat-Nya dan perlindungan-Nya penulis dapat
menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Pesantren Kilat SMA/K Kabupaten
Karangasem”.
Dalam pelaksanaan karya tulis ini, penulis banyak mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak yang tidak mungkin penulis ucapkan satu persatu. Untuk
itu, penulis ucapkan terima kasih sebesar - besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu penulis dalam pelaksanaan karya tulis ini.
Penulis sadari, bahwa dalam karya tulis ini masih mengandung banyak
kesalahan dan kekurangan yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari pembaca demi
kesempurnaannya karya tulis ini sehingga sesuai dengan apa yang diharapkan.
Pada akhir kata, penulis meminta maaf atas banyaknya kesalahan yang
penulis perbuat. Besar harapan penulis semoga karya tulis ini mampu
memberikan manfaat bagi para pembaca.

Karangasem, 05 September 2013


Penulis

Daftar Isi
Judul …………………………………………………………………………………… i
Kata Pengantar ………………………………………………………………. ii
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………….. 2
1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………………….. 2
1.4 Metode Penelitian ………………………………………………….. 2
Bab II ISI
1.1 Penyampaian Pesantren Kilat secara umum ……… 3
1.2 Penyampaian Pesantren Kilat seperti yang diselenggarakan Tim Guru
Agama Islam SMA/K Kabupaten Karangasem ……………………………………… 4
Bab III PENUTUP
1.1 Kesimpulan ……………………………………………………………. 12
1.2 Saran ………………………………………………………………………. 12
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………….. 13

Bab I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada zaman era globalisasi dan modern, banyak pada generasi muda
bangsa yang meninggalkan bahkan melupakan ajaran agamanya. Seperti yang
kita ketahui, angka rendahnya moral pemuda bangsa saat ini sangat
memperihatinkan. Jika hal ini terus berlangsung, maka tidak heran jika
kehancuran dunia ini yang menjadi tanggungannya. Perusakan moral oleh para
generasi muda bangsa sudah setiap hari dapat kita lihat, seperti contohnya ; seks
bebas, hamil diluar nikah, tawuran, kekerasan yang dilakukan para siswi, dll.
Hal ini harus segera ditangani, apa jadinya bangsa ini bila para generasi
mudanya telah hancur sebelum meneruskan pembangunan di Negara tercinta
kita ini. Perusakan moral diatas disebabkan oleh berbagai macam factor. Seperti
salah satunya ; kurangnya perhatian orang tua terhadap kehidupan sang anak,
kurangnya pembibitan dan pengamal nilai-nilai luhur maupun agama yang kuat
terhadap diri anak itu sendiri. Masalah ini bukanlah masalah yang sepele apalagi
masalah yang setiap harinya bisa dibicarakan tanpa adanya upaya penanggulan.
Salah satu upaya yang paling simple yang dapat dilakukan adalah dengan
mengadakan penyuluhan ataupun pesantren kilat mengenai penanaman
pendidikan agama khususnya agama Islam, agama yang kita cintai ini. Seperti
yang telah dilakukan oleh Tim Guru Agama Islam SMA/K Karangasem.

1.2. Rumusan Masalah


Apa itu Pesantren Kilat?
Apa saja kegiatan-kegiatan yang ada dalam Pesantren Kilat?
Apa manfaat yang terkandung dalam kegiatan Pesantren Kilat?
Mengapa kita perlu menanamkan iman dan taqwa?
Mengapa kita wajib melaksanakan ibadah shalat?

1.3. Tujuan Masalah


Tujuan dari pembuatannya karya tulis ini adalah untuk memberikan
gambaran yang jelas mengenai pentingnya Pendidikan Agama Islam dikalangan
siswa/i muslim guna menanggulangi perusakan moral yang tengah gencar
terjadi di kalangan masyarakat.
1.4. Metode Penulisan
Metode Kepustakaan  Mengumpulkan data melalui berbagai sumber untuk
refrensi dalam penulisan karya tulis.
Metode Observasi  Melakukan pengamatan materi karya tulis secara
langsung.

Bab II
ISI
2.1. Penyampaian Pesantren Kilat secara umum
Pesantren kilat merupakan suatu kegiatan yang sangat positif untuk
dilakukan dalam rangka membentuk karakter islami pada siswa di sekolah.
Melalui kegiatan pesantren kilat pula dapat membina akhlakul karimah diantara
para siswa, memperkenalkan kepada siswa untuk menjadikan masjid sebagai
wadah mempersatukan umat serta memberikan pendidikan agama islam sejak
dini kepada siswa untuk membentengi akhlak dan moralnya agar tidak
terpengaruh pada budaya global yang negatif. Kegiatan pesantren kilat harus
dilakukan sejak dini dan akan terus digelorakan secara berkelanjutan karena
menjadi suatu langkah pendidikan yang strategis bagi siswa, orang tua dan
sekolah. Pesantren kilat dianggap sebagai suatu investasi di dunia maupun di
akhirat bagi siswa, orang tua maupun guru. Bagi siswa, melalui kegiatan
pesantren kilat maka siswa akan dituntut belajar sejak dini mempelajari agama
islam seperti membaca dan menghafal surat-surat Al Qur’an, berdoa, dan lain-
lain. Bagi orang tua, melalui kegiatan pesantren kilat maka akan membantu
mereka dalam mendidik anaknya membentuk karakter yang islami, menjadikan
anak-anaknya menjadi anak yang shalih dan shalihah yang senantiasa
mendoakan mereka. Bagi guru, melalui kegiatan pesantren kilat maka akan
menjadi suatu kerja sosial (ibadah) yang akan mendapatkan balasan pahala dari
Allah SWT jika dilandasi dengan penuh keikhlasan.
2.2. Penyampaian Pesantren Kilat seperti yang diselenggarakan Tim Guru
Agama Islam SMA/K Kabupaten Karangasem
Pesantren Kilat diadakan pada tanggal 28 Juli 2013 bertepatan saat bulan
Ramadhan pada pukul 08.00 WITA di Pondok Pesantren Nurul Huda. Pesantren
kilat ini dihadiri oleh siswa/i muslim SMA/K seKabupaten Karangasem.
Berikut kegiatan yang terselenggara dengan sederhana namun berarti ;
2.2.a Pembukaan
Pembukaan dilakukan pada pukul 08.30 WITA oleh Tim Guru Agama
Islam. Kemudian pembukaan dilanjutkan dengan pembacaan Ayat Al-Quran
oleh salah satu siswi SMAN 2 Amlapura. Setelah pembacaan ayat Al-Quran,
pembukaan juga dihiasi dengan sepatah duapatah kata dari guru-guru
pembimbing Agama Islam.
2.2.b Pemberian Materi
Pada pukul 10.00 – 11.00 WITA para siswa/i mendapatkan materi
Pesantren Kilatnya yang pertama, yang diisi oleh Bapak Mursalin. Dalam
materinya Pak Mursalin menjelaskan mengenai “Penanaman Iman dan Taqwa”
Pengertian iman dan takwa ;
Iman menurut bahasa ialah percaya, membenarkan atau meyakini sesuatu
dengan hati
Iman ialah mengikrarkan dengan lisan, meyakini dengan hati dan mengamalkan
dengan anggota badan
Pengertian iman dapat disimpulkan mempercayai semua ajaran yang
disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW, yang bersumber dari Allah SWT,
yang tidak cukup dengan pengakuan saja tetapi mesti direalisasikan dalam
bentuk pengamalan terhadap ajaran yang dibawakan oleh Nabi kemudian akan
timbullah ketaqwaan di dalam diri manusia setelah proses keimanan tersebut
Usaha menanamkan iman ;
Pendidikan keimanan perlu ditanamkan sejak dini sebagaimana menurut
pendapat Al-Ghazali yang dikutif oleh Zainuddin yakni:
“Ketahuilah, bahwa apa yang telah kami sebutkan itu mengenai penjelasan
akidah (keyakinan) maka sebaiknya di dahulukan kepada anak-anak pada awal
pertumbuhannya. Supaya dihafalkan dengan baik, kemudian senantiasalah
terbuka pengertiannya nanti sedikit demi sedikit sewaktu dia telah besar. Jadi
permulaan dengan menghafal, lalu memahami, kemudian beretika,
mempercayai dan membenarkan dan yang berhasil pada anak-anak tanpa
memerlukan bukti.”
Jadi cara memperteguh iman adalah melalui tiga unsur dari pengertian iman
itu sendiri yaitu ;
Dibaca dan diucapkan dengan lisan atau bahkan dihafalkan ayat-ayat maupun
hadis yang berhubungan erat dengan keimanan.
Memahami pengertiannya dan mencamkan dalam pikirannya kemudian diakui
kebenarannya dalam hati, agar dapat meresap sedalam-dalamnya.
Mengamalkan ajaran-ajarannya yang terkandung di dalamnya.
Ilmu pengetahuan keagamaan memang bisa dipelajari, namun keyakinan
tidak bisa dipelajari tapi harus ditumbuhkan atau ditanamkan, oleh karena itu
perlu upaya- upaya kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait diantaranya
yaitu sebagai berikut:
~Kerja Sama Guru Agama (Sekolah) dengan orang tua peserta didik
~ Kerjasama Guru Agama dengan Aparat Sekolah (Kesatuan Wawasan)
~ Pendidikan Agama dalam Keluarga
Iman dan taqwa merupakan hal yang pertama dan paling utama dalam
ajaran islam yang mesti tetanam dalam setiap individu, sehingga pendidikan
keimanan merupakan fondasi dari ilmu pengetahuan dan aspek pendidikan
lainnya serta merupakan pedoman dan pandangan hidup seorang muslim.
Sehingga dalam memahami dan mendalami serta meyelidiki ajaran Islam,
menghayati dan mengamalkannya harus berlandaskan keimanan yang kuat
bahkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan keulatan iman manusia akan dapat mengokohkan kehidupan batin,
dapat mengembangkan perasaan moral, susila, dan akhlak dapat membangun
spritual yang stabil. Maka dapat dikatakan bahwa pendidikan keimanan
merupakan asa dari segala upaya pendidikan dan dasar penompang bagi
kehidupan manusia baik sebagai individu maupun masyarakat.
2.2.c Penyampaian Materi kedua
Pada materi kali ini, tidak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan
diatas. Materi kedua ini disampaikan oleh Ibu Hajah Rosidah pada pukul 11.00
– 12.00 WITA. Pada materi ini, Bu Rosidah membahas tentang afalan teori
beribadah ;
Wudhu ; Wudhu adalah membasuh,mengalirkan dan membersihkan dengan
menggunakan air yang suci dan mensucikan,pada setiap anggota wudhu (
wajah/muka,kedua tangan,kepala/rambut,dan kedua kaki),sebagai persiapan
seorang muslimuntuk beribadah kepada Allah SWT.
Adapun dalil Al-Qurannya yaitu surat Al-Maidah ayat 6,
‫صالةَِ إِلَى قُمتُمَ إِذَا آ َمنُواَ الَّذِينََ أَيُّ َها يَا‬ َّ ‫ق إِلَى َوأَي ِديَ ُكمَ ُو ُجو َه ُكمَ فاغ ِسلُواَ ال‬ َِ ِ‫س ُحواَ ال َم َراف‬ َ ‫بِ ُرؤُو ِس ُكم َوأَر ُجلَ ُكمَ َوام‬
‫ين ِإلَى‬َِ َ‫اط َّه ُرواَ ُجنُباَ ُكنتُمَ َو ِإن ال َكعب‬ َّ َ‫ضى ُكنتُم َو ِإن ف‬ َ ‫علَى أَوَ َّمر‬ َ َ‫ط َّمن ُكم أ َ َحدَ َجاء أَو‬
ََ َ‫سفَر‬ َِ ِ‫الَ َمست ُ َُم أَوَ ِمنَالغَائ‬
‫ساء‬ َ ِ‫ص ِعيداَ فَتَيَ َّم ُمواَ َماء ت َِجدُواَ فَلَمَ الن‬ َ َ‫طيِبا‬ َ َ‫س ُحوا‬ َ ‫ل ي ُِري َدُ َما ِمن َهُ َوأَيدِي ُكم بِ ُو ُجو ِه ُكمَ فَام‬ََ َ‫علَي ُكم الل ُه ِليَجع‬
َ َ‫ِمن‬
َ‫ط َّه َر ُكمَ ي ُِري َدُ َولَـ ِكن َح َرج‬ َ ُ‫علَي ُكمَ نِع َمت َ َهُ َو ِليُتِ ََّم ِلي‬ َّ
َ َ‫ت َش ُك ُرونََ لَ َعل ُكم‬
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat,
maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah
kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu
junub maka mandilah, dan jika kamu sakit [403] atau dalam perjalanan atau
kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh [404] perempuan, lalu
kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik
(bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak
menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan ni'mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur”
Adapaun syarat-syarat syahnya wudhu adalah:
~Islam,
~Berakal,
~Tamyiz,
Yang dimaksud dengan tasmiyah adalah membaca “bismillah”.
Bolehjuga apabila ditambah dengan “Ar-Rohmanir Rohim“. Tasmiyah
ketika hendak memulai shalat merupakan syarat sah wudhu berdasarkan sabda
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidak ada shalat bagi orang yang tidak
berwudhu dan tidak ada wudhu bagi orang yang tidak menyebut nama
Allah(bertasmiyah,)”(HR.IbnuMajah,hasan)
~Niat,
Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam bersabda,“Sesungguhnya amal itu
tergantung niatnya, dan setiap orang hanyalah mendapatkan apa yang
diniatkannya”(HR.BukharidanMuslim).
Oleh karena itu, orang yang dhohirnya(secara kasat mata) berwudhu, akan tetapi
niatnya hanya sekedar untuk mendinginkan badan atau menyegarkan badan
tanpa diniati untuk melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya maka
wudhunya tidak sah. Dan yang perlu untuk diperhatikan, bahwa niat di sini
letaknya di dalam hati dan tidak perlu dilafazkan.

~Istishhab

~Istinja dan Istijmar sebelumnya(bila setelah buang hajat)

~Air yang thahur (suci lagi mensucikan),


Air dikatakan suci atau masih suci manakala tidak tercampur oleh zat/barang
yang najis sehingga menjadi berubah salah satu dari tiga sifat, yaitu bau, rasa
dan warnanya.

~Air yang mubah(bukan hasil curian misalnya),


Apabila air diperoleh dengan cara mencuri, maka tidak sah berwudhu
dengan air tersebut. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, “Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Maha Baik. Dia tidak menerima
sesuatu kecuali yang baik.” (HR. Muslim). Sudah dimaklumi, bahwa mencuri
merupakan perbuatan yang tidak baik dan keharamannya sudah jelas. Oleh
karena itu, air hasil curian (yang merupakan barang yang tidak baik) tidak sah
digunakan untuk berwudhu.
~Menghilangkan sesuatu yang menghalangi air meresap dalam pori-pori.
Tidak sah wudhu seseorang yang memakai kutek atau yang lainnya yang
dapat menghalangi sampainya air ke kulit.
Shalat ;
"Jagalah shalat-shalat tersebut dan salat pertengahan (al-wustha)." (QS al-
Baqarah: 238).
Kata shalawat (shalat-shalat) pada ayat di atas berbentuk jamak atau plural yang
dalam bahasa Arab berjumlah tiga atau lebih. Kemudian ia ditambah dengan
shalat wustho (shalat pertengahan). Jadi kalau mencermati ayat di atas berarti
Allah paling tidak menyuruh untuk menjaga empat shalat. Namun kata
pertengahan menunjukkan posisinya berada di tengah. Jika hanya empat maka
tidak ada yang ditengah. Sehingga agar ada yang peris di tengah berarti minimal
jumlahnya lima. Dari sini saja dapat diketahui kelemahan logika mereka yang
mengatakan bahwa shalat hanya dua waktu, tiga waktu dan seterusnya. Ini
secara logika sesuai dengan makna bahasa yang ada.
Melihat QS ar-Rum ayat 17- 18 yang berbunyi,
(Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan
waktu kamu berada di waktu subuh. Dan bagi-Nyalah segala puji di langit dan
di bumi dan di waktu kamu berada pada sore hari dan di waktu kamu berada di
waktu Zuhur).
Menurut Ibnu Abbas ra (mufassir dari kalangan sahabat yang mendapat doa
khusus dari Nabi saw agar diberi pemahaman dan kemampuan takwil), menurut
beliau maksud dari bertasbih pada ayat tersebut adalah shalat. Jadi shalatlah
kamu kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari (Maghrib dan Isya),
dan ketika berada di waktu subuh,ketika berada di waktu sore (asar) dan ketika
berada di waktu zuhur(HR Ibn Jarir). Dengan demikian jumlahnya lengkap
menjadi lima waktu.
Merujuk pada ayat al-Quran surat al-Hasyr ayat 7 yang berbunyi,
(Maka apa yang dibawa Rasul kepadamu ambillah dan apa yang dia larang
tinggalkanlah)
Ayat di atas jelas menyuruh kita untuk mengambil semua yang diajarkan oleh
Rasulullah saw; terutama dalam masalah ibadah mahdah; dan lebih khusus lagi
terkait masalah shalat. Sebab Rasul saw bersabda, "Shalatlah kalian
sebagaimana melihatku shalat."
Nah terkait dengan itu Rasulullah saw menyebutkan kewajiban shalat lima
waktu dalam sejumlah hadits. Di antaranya beliau bersabda, "Bagaimana
Menurut kalian seandainya ada sungai di depan pintu rumah salah seorang dari
kalian di mana dia mandi di dalamnya setiap hari lima kali, apakah masih ada
kotorannya yang tersisa sedikit pun?” Mereka menjawab,”Tidak ada kotoran
yang tersisa sedikit pun.” Rasulullah saw bersabda, “Begitulah perumpamaan
shalat lima waktu, dengannya Allah menghapus kesalahan-kesalahan.” (HR. al-
Bukhari dan Muslim).
Jadi kalau kita mau menelaah ayat-ayat di atas secara tulus, benar, dan dengan
pemahaman yang sahih seperti yang menjadi pegangan para sahabat, tabiin, dan
seterusnya di mana mereka melaksanakan shalat lima waktu seperti yang
diwajibkan, insya Allah kita akan selamat dari pemahaman sesat.
Tayyamun ;
Tayamum menurut arti bahasa adalah menyengaja, sedangkan menurut arti
syara' adalah mengusapkan debu pada wajah dan kedua tangan dengansyarat–
syarattertentu.
Tayammum merupakan salah satu sarana bersuci dari hadast kecil atau
hadast besar, sebagai pengganti wudlu' atau mandi, disaat seseorang tidak bisa
menggunakan air dikarenakan terdapat suatu halangan.
Rukun – rukun Tayammum
1. Niat
2. Memindah debu
3. Mengusap wajah
4. Mengusap kedua tangan sampai siku-siku
5. Tartib
2.2.d Istirahat dan Shalat dzuhur
Pada jam 12.30 – 01.15 WITA siswa/i memperoleh waktu untuk istirahat
dan bersenda gurau dengan teman-teman atau saudara-saudara yang baru kita
kenali. Senda gurau pun disusul dengan shalat dzuhur berjamaah di Masjid
blablabala
2.2.e Pembentukan Forum Komunikasi Pelajar + Pencarian Bakat
Kegiatan selanjutnya adalah Pembentukan Forum Komunikasi Pelajar dan
Pencarian Bakat. Adapun pembentukannya atau encariannya bertujuan untuk ;
~Untuk menjalin tali silaturahmi yang kuat dalam diri para siswa/i sebagai
saudara muslim.
~Untuk membentuk suatu organisasi yang berguna dalam perundingan
kegiatan-kegiatan keAgamaan antara SMA/K yang ada di seluruh Kabupaten
Karangasem.
~Untuk mencari bakat atau potensi-potensi apa saja yang dimiliki oleh siswa/i
muslim. Bakat-bakat inilah yang nantinya akan dibina lebih lanjut. Jika memang
dirasa siswa/i yang berbakat itu telah memiliki potensi yang kuat, maka siswa/i
itu sudah siap untuk mengikuti berbagai macam lomba keAgamaan yang
menunggunya sehingga dapat meraih berbagai macam penghargaan yang
membanggakan.
2.2.f Istirahat kembali dan Shalat Ashar
Seusai bermusyawarah untuk menentukan susunan organisasi forum
komunikasi pelajar, kami kembali diberikan istirahat dan bersiap-siap untuk
shalat ashar bersama.
2.2.g Debat Agama
Nah, kegiatan yang selanjutnya adalah Debat Agama Islam. Para siswa/i
dibagi menjadi beberapa kelompok yang sudah ditemani bersama masing-
masing Tim Guru Agama Islam. Kelompok-kelompok inilah yang selanjutnya
akan saling beradu argument dan menjatuhkan argument yang bertentangan
dengan opini mereka. Menjatuhkan disini dimaksudkan bukanlah dengan
kekerasan maupun keamarahan, melainkan melalui bahasa yang sopan, jelas,
dan tentunya sesuai dengan kenyataan yang ada. Kita akan saling mengadu
pendapat-pendapat yang real dan bertentangan. Begitu seterusnya sehingga para
Tim Guru yang memberikan jawaban akhirnya.
2.2.h Materi afalan dan Pemberian Ayat Al-Quran
Siswa/i secara acak disuruh untuk membaca ayat Al-Quran yang kemudian
akan diperbaiki oleh Tim Guru jika memang lafadz yang diucapkan kurang
tepat.
2.2.i Buka Puasa
Akhirnya tiba juga saat yang kita tunggu-tunggu. Jam telah menyatakan
pukul 18.20 WITA dan itu tandanya utnuk berbuka puasa. Kami membaca doa
bersama-sama kemudian menyantap hidangan yang telah disuguhkan.
Seusai berbuka puasa, kami melanjutkan dengan shalat magrib bersama.
Setelah shalat magrib kami pun menikmati kembali nasi yang telah disediakan
disana. Semua orang terlihat sangat menikmati nasi yang disediakan. Tawa
kami pun ikut menghiasi persaudaraan akrab yang terjalin saat itu. Hanya dalam
±sehari saja, kami telah menjadi satu kesatuan saudara yang akrab.
2.2.j Penutup
Inilah kegiatan terakhir yang kami jalani. Setelah makan bersama, kami
pun berpamitan untuk pulang dengan Tim Guru dan saudara-saudara lainnya.
Rasanya tidak rela untuk berpisah dengan saudara-saudara baru kami. Rasanya
tidak rela untuk mengakhiri kegiatan pada hari itu.

Bab III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pesantren Kilat ini benar-benar merupakan kegiatan yang sangat
positif bagi aktivitas para generasi muda. Nah sekarang, apa yang kalian
takutkan untuk mengikuti Pesantren Kilat? Apa kalian masih merasa malas
untuk datang ke Pesantren Kilat? Sudah jelas kan, jika Pesantren Kilat ini
tidaklah menakutkan ataupun membosankan. Karena sebenarnya, Pesantren
Kilat merupakan wadah dari kumpulan kegiatan seru yang tidak akan kita
lupakan.
3.2 Saran
Diharapkannya supaya kegiatan Pesantren Kilat ini dapat diadakan
terus-menerus. Jadi tidak hanya dilakukan sekali setiap tahunnya, Melainkan
kegiatan ini bisa diadakan berangsur-angsur di setiap minggu bulan
Ramadhan.

Daftar Pustaka
http://adeyuliyanti.blogspot.com/2012/10/pentingnya-pendidikan-keimanan-dan.html
http://guraru.org/guru-berbagi/membentuk-karakter-islami-siswa-melalui-kegiatan-pesantren-
kilat-pada-bulan-ramadhan-di-sekolah/

http://ahmat-buhori.blogspot.com/2011/03/semua-tentang-sholat.html

http://www.alimancenter.com/default/konsultasi/konsultasi-ibadah/431-dalil-bahwa-shalat-wajib-
ada-lima-waktu.html

Anda mungkin juga menyukai