Muhar Sepriawan1)
Abstrak
Tanah lunak Pontianak memiliki karakteristik yang kurang menguntungkan bagi konstruksi,
karena daya dukung tanah yang rendah dan besarnya penurunan yang dapat terjadi akibat beban
yang dipikulnya, demikian pula dengan konsistensi yang relatif tinggi. Sifat-sifat tanah lunak yang
kurang menguntungkan tersebut banyak dipengaruhi oleh air. Semakin rendah kadar air maka daya
dukung tanah semakin besar. Dengan demikian, salah satu cara untuk menstabilisasi tanah lunak
adalah mengeluarkan air pori dari tanah tersebut. Metode elektroosmosis merupakan salah satu
metode yang dapat digunakan untuk mengurangi kadar air yang ada pada tanah lunak, sedemikian
hingga dapat mengurangi besarnya penurunan yang terjadi akibat pembebanan. Pada pengujian
konsolidasi elektroosmosis masing-masing berupa konsolidasi dengan 24 jam (pre-loading), 48
jam (pre-loading) baik dengan ataupun tanpa pengaruh medan listrik. Hasil uji laboratorium
menunjukkan adanya perubahan nilai indeks pemampatan yang signifikan berkisar antara 5,30 %
sampai 17,88 % terhadap pengujian konsolidasi dengan adanya pre-loading dan pengaruh medan
listrik, sehingga dapat disimpulkan kekakuan tanah lebih meningkat jika menggunakan medan
listrik dilihat dari besarnya perubahan nilai indeks pemampatan. Proses pemampatan yang terjadi
juga memberikan hasil yang lebih baik di mana dengan waktu yang sama pada saat tekanan
diberikan regangan atau penurunan yang terjadi lebih besar jika dengan menggunakan
elektroosmosis. Jika regangan atau penurunan yang terjadi sama waktu yang dibutuhkan lebih
cepat jika dibandingkan hanya dibebani secara konsolidasi mekanik biasa.
Kata-kata kunci: tanah lunak Pontianak, stabilisasi tanah lunak, metode elektroosmosis, dan
proses pemampatan
213
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 12 NOMOR 2 – DESEMBER 2012
Perubahan parameter sifat fisis tanah, Tanah lunak diberi tegangan listrik
khususnya kadar air, akan berpengaruh melalui elektroda pada saat yang
terhadap kekuatan tanah tersebut. bersamaan dengan jalannya uji
Semakin rendah kadar air maka daya konsolidasi yang menggunakan
dukung tanah semakin besar. Dengan oedometer dalam metode Terzaghi. Pada
kata lain, salah satu cara untuk penelitian ini berbeda dengan penelitian
menstabilisasi tanah lunak adalah sebelumnya di mana uji konsolidasi biasa
mengeluarkan air pori dari tanah tersebut. dilakukan setelah pengujian dengan
Seperti yang telah diketahui bahwa tanah metode elektroosmosis, sedangkan pada
lunak memiliki koefisien permeabilitas penelitian kali ini elektroosmosis dan
yang sangat kecil sehingga untuk konsolidasi dilakukan bersama-sama.
mengeluarkan air porinya memerlukan Konsolidasi adalah salah satu fenomena
waktu yang lama. Melalui gejala yang penting di dalam mekanika tanah,
elektrokinetik, akan menimbulkan khususnya pada tanah berbutir halus.
pergerakan silang ion-ion di dalam tanah
dan menimbulkan pengaruh sementasi, Paper ini menjelaskan hasil uji
koagulasi dan pada akhirnya konsolidasi yang diberikan beban sesuai
meningkatkan kekuatan tanah dengan prinsip beban bertambah yaitu
(Rustamaji, 2007). 0,25 kg/cm2, 0,5 kg/cm2, 1 kg/cm2,
2 kg/cm2, 4 kg/cm2 dan 8 kg/cm2. Selama
Metode elektroosmosis merupakan salah itu tanah lunak akan diberikan aliran
satu metode yang potensial untuk listrik, di mana elektroda dipasang ke
mengurangi kadar air yang ada pada dalam tanah lunak dan dialirkan arus DC
tanah lunak, sehingga dapat mengurangi ±10 mA ke elektroda tersebut secara
besarnya penurunan yang terjadi apabila konstan.
dilakukan pembebanan. Penggunaan
metode ini dengan cara menempatkan Berdasarkan masalah yang telah
katoda dan anoda di dalam tanah dengan diuraikan maka penelitian ini mempunyai
suatu jarak tertentu. Di antara katoda dan tujuan untuk mengetahui besarnya
anoda diberikan suatu medan listrik penurunan yang terjadi setelah dilakukan
dengan arus listrik searah sehingga air pembebanan mekanis dan medan listrik.
akan mengalir dari anoda ke katoda. Di samping itu, juga untuk mengetahui
Dengan mengurangi kadar air dalam pengaruh gejala elektroosmosis terhadap
tanah, penurunan tanah yang terjadi proses konsolidasi pada tanah lunak
diharapkan akan semakin berkurang, dan dengan pendekatan Terzaghi.
meningkatkan kekuatan tanah. Pengujian
tanah setelah elektroosmosis lebih kaku 2. METODE PENELITIAN
dibandingkan dengan sebelum pengujian
pengujian elektroosmosis sehingga Bahan-bahan yang digunakan dalam
terlihatnya peningkatan kekuatan tanah penelitian ini antara lain tanah, elektroda
(Tika, 2005) aktif yang terbuat dari besi, batu pori
214
Studi Pemampatan Tanah Lunak Pontianak dengan Pengaruh Gejala Elektroosmosis
(Muhar Sepriawan)
215
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 12 NOMOR 2 – DESEMBER 2012
216
Studi Pemampatan Tanah Lunak Pontianak dengan Pengaruh Gejala Elektroosmosis
(Muhar Sepriawan)
Konsolidasi
Konsolidasi + E
1,4
1,2
Tabel 3. Nilai Cc dan Cv pada tipe pengujian konsolidasi tanah dengan atau tanpa
elektroosmosis
Tipe pengujian konsolidasi tanah
Cc Cv
Konsolidasi 1,057 1,44110–4
Konsolidasi + elektroosmosis 0,869 3,93810–4
Konsolidasi dengan 24 jam (pre-loading) 0,904 2,26010–4
Konsolidasi dengan 24 jam (pre-loading) + elektroosmosis 0,868 4,63010–4
Konsolidasi dengan 48 jam (pre-loading) 1,001 3,36510–4
Konsolidasi dengan 48 jam (pre-loading) + elektroosmosis 0,894 4,20010–4
217
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 12 NOMOR 2 – DESEMBER 2012
50 10
40 8
Konsolidasi+ E
30 Konsolidasi 6
Tekanan (Kg/cm2)
20 4
Regangan (ɛ) (%)
Tekanan (kg/cm2 )
10 2
0 0
-10 -2
-20 -4
-30 ηt = 17,07% -6
-40 -8
-50 -10
0 50 100 150 200
Waktu (t) (jam)
Gambar 3. Grafik regangan dan tekanan terhadap waktu (pada pengujian konsolidasi
tanpa pre-loading)
biasa pada saat regangannya sama, dapat tE : waktu dari pengujian konsolidasi
juga dirumuskan sebagai berikut: ditambahkan medan listrik
(elektroosmosis) pada saat
tK tE regangan yang sama (jam).
t 100% (2)
tK
4. PENUTUP
di mana
ηt : efisiensi waktu (%) Berdasarkan analisis data dari hasil
tK : waktu dari pengujian konsolidasi penelitian, yang dilandasi oleh beberapa
pada saat regangan yang sama pemikiran melalui suatu pendekatan
(jam)
218
Studi Pemampatan Tanah Lunak Pontianak dengan Pengaruh Gejala Elektroosmosis
(Muhar Sepriawan)
50 10
40 8
jam (pre-loading)
24 Jam (Pre-Loading) + EE
30 jam (pre-loading)
24 Jam (Pre-Loading) 6
Tekanan
Tekanan(Kg/cm2)
20 4
Tekanan (kg/cm2 )
Regangan (ɛ) (%)
10 2
0 0
-10 -2
-20 -4
-30 ηt = 3,7% -6
-40 -8
-50 -10
0 50 100 150 200 250
Waktu (t) (jam)
Gambar 4. Grafik regangan dan tekanan terhadap waktu (pada pengujian konsolidasi
dengan 24 jam [pre-loading])
219
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 12 NOMOR 2 – DESEMBER 2012
50 10
40 48 Jam
jam (Pre-Loading)
(pre-loading) + E 8
jam (pre-loading)
48 Jam (Pre-Loading)
30 Tekanan (Kg/cm2) 6
20 4
Regangan (ɛ) (%)
Tekanan (kg/cm2 )
10 2
0 0
-10 -2
-20 -4
-30 -6
ηt = 9,2%
-40 -8
-50 -10
0 50 100 150 200 250 300
Waktu (t) (jam)
Gambar 5. Grafik regangan dan tekanan terhadap waktu (pada pengujian konsolidasi
dengan 48 jam [pre-loading])
220
Studi Pemampatan Tanah Lunak Pontianak dengan Pengaruh Gejala Elektroosmosis
(Muhar Sepriawan)
221
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 12 NOMOR 2 – DESEMBER 2012
222