Anda di halaman 1dari 20

SISTEM INFORMASI E-LAUNDRY

Disusun oleh :
Annisa Oktafiani 12170861
Dion Yudi L 12170417
M. Irfan Pratama 12172637
Siska Putri Sholehah 12172439
Yunan Widyanto 12172044

Kelas : 12.4A.05

Program Studi Sistem Informasi


Universitas Bina Sarana Informatika
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas laporan dari mata kuliah Sistem Informasi dengan judul
“SISTEM INFORMASI E-LAUNDRY”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Bekasi,22 April 2019

Penulis

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR................................................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................................................ ii
BAB I........................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................................................... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat ............................................................................................................. 2
1.3 Metode Penelitian.................................................................................................................. 2
1.4 Ruang Lingkup Masalah ...................................................................................................... 3
1.5 Sistematika Penulisan ........................................................................................................... 3
BAB II....................................................................................................................................................... 4
KONSEP DAN TEORI ................................................................................................................................ 4
2.1 Konsep Dasar Sistem ............................................................................................................ 4
2.2 Teori Pendukung ................................................................................................................... 4
2.3 Pengertian Sistem Informasi ................................................................................................ 5
2.3.1. Komponen Sistem Informasi.............................................................................................. 6
2.3.2. Kegiatan Sistem ................................................................................................................... 6
BAB III ..................................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................ 7
3.1 Sejarah Laundry ................................................................................................................... 7
3.2 Profil Perusahaan.................................................................................................................. 8
3.3 Struktur Organisasi Perusahaan ......................................................................................... 9
3.4 Prosedur Sistem Berjalan................................................................................................... 10
3.4.1 ERD (Entity Relationship Diagram) .............................................................................. 12
3.4.2 LRS (Logical Relational Structure) ................................................................................ 13
3.5 Spesifikasi Sistem Dokumen Berjalan............................................................................... 14
BAB IV ................................................................................................................................................... 15
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................................................... 15
4.1 Kesimpulan .......................................................................................................................... 15
4.2 Saran .................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dengan perkembangan zaman yang sangat pesat seperti saat ini menjadikan banyak
usaha dan jasa berlomba-lomba untuk menjadi yang terdepan dan memenuhi kebutuhan
konsumennya terutama dalam hal yang bersifat praktis, dengan adanya website yang
kami kembangkan untuk usaha dan jasa laundry diharapkan menambah efesiensi dalam
waktu,tenaga,dan biaya sehingga menaikkan kelas dari laundry konfensional ke
laundry berbasis web (E-Laundry).

Bisnis laundry, pelayanan merupakan aspek kualitas jasa yang sangat penting.
Karena jasa pelayanan ini tidak terlepas dari persaingan antar usaha penyedia jasa yang
sejenis. Dari berbagai laundry yang ada, berlomba-lomba untuk memperoleh
kepercayaan kepada pelanggan dengan mengemukakan kualitas yang terbaik. Setiap
pelanggan mengharapkan bahwa service yang akan didapat sesuai dengan harapan yang
dijanjikan oleh penyedia jasa. Terlebih dapat melebihi dari harapan itu sendiri. Namun,
apabila tidak direspon dengan baik dan cepat oleh pihak penyedia jasa dapat
menyebabkan suatu masalah yang kemudian berujung penurunan kepercayaan dari
pelanggan terhadap pihak penyedia jasa.

Jasa (Service) adalah tindakan atau kinerja yang ditawarkan suatu pihak kepada
pihak lainnya, baik buruk kualitas jasa yang diberikan oleh suatu usaha. kepada para
pelanggan akan berpengaruh pada nama usaha itu sendiri.

Kasus diusaha penyedia jasa laundry yaitu konsumen akan banyak memakai jasa
salah satu laundry tertentu jika laundry tersebut dapat memberikan kualitas jasa yang
lebih baik dari laundry-laundry lainnya seperti rasa aman terhadap barang yang akan di
laundry, nyaman saat berada di lokasi laundry, keramah–tamahan dari karyawan
kepada pelanggan, kelengkapan peralatan yang tersedia, harga yang ditawarkan
bervariasi sehingga dapat terjangkau oleh pelanggan, kecepatan dan ketangkasan dalam
melayani pelanggan, serta dapat memberikan informasi yang benar dan cepat jika
terdapat masalah yang terjadi.

Permasalahan tersebut perlunya perhatian khusus dari pihak pengelola laundry


sebab para pelanggan merasa dihargai dan diperhatikan oleh penyedia jasa laundry.
Istilah “pembeli adalah raja” berlaku untuk kasus ini. Namun jika usaha tidak
memperdulikan akan hal kualitas jasa yang ditawarkan dan hanya berorientasi pada
profit, apabila dibiarkan berlarut-larut akan membawa dampak yang besar bagi usaha,
yang mana berakibat para pelanggan memungkinkan untuk pergi dari usaha tersebut
dan pindah ke pesaingnnya yang lebih baik dari usaha tersebut.

1
1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan
Terciptanya e-laundry ini dimaksudkan untuk mengatasi permasalahan sehingga
mencapai suatu harapan yang diinginkan yaitu :

 Meningkatkan pelayanan dengan cepat dan efisien


 Mempermudah mengontrol data
 Mempermudah proses pengumpulan data dan langsung menjadi laporan yang
akurat
 Melambangkan usaha sebagai usaha yang berkelas
 Meningkatkan pelayanan usaha yang lebih profesional

Manfaat

Manfaat adanya sistem laundry ini dimaksudkan guna menciptakan kinerja yang
lebih baik kepada pelanggan agar kinerja menjadi cepat, efektif dan efesien sehingga
memberikan kepuasan lebih bagi pengguna dan pelanggan, dengan waktu respon yang
lebih cepat dan produktifitas yang lebih tinggi untuk keperluan usaha laundry.

1.3 Metode Penelitian

Metode pengumpulan data untuk penelitian ini diperoleh dari :

a. Studi Kepustakaan
Membaca, mencari, memahami bahan – bahan kuliah, jurnaljurnal, buku-buku dan
penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan perencanaan strategi
sistem dan teknologi informasi yang dapat digunakan sebagai landasan teori
penelitian.
b. Studi Lapangan
Dalam tahap ini akan dilakukan survei lapangan terhadap Launtuk memperoleh
data dan informasi yang dibutuhkan seperti profil perusahaan, proses bisnis
perusahaan, dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses bisnis, dan
dokumen lainnya. Mencari informasi mengenai lingkungan internal dan eksternal

2
perusahaan seperti kompetitor langsung PT. Italindo Citramodern, pelanggan dan
distributor.

1.4 Ruang Lingkup Masalah

Sahabat Laundry bergerak di bidang jasa mencuci pakaian , ruang lingkup dalam
penelitian ini mencangkup :

1. Pada sistem informasi dan teknologi informasi yang sedang berjalan pada
Sahabat Laundry untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari
sistem informasi maupun teknologi informasi pada usaha.

2. Strategi sistem dan teknologi informasi yang dibuat berdasarkan hasil dari
analisis bagian eksternal dan internal Sahabat Laundry yang
disesuaikan dengan kondisi nyata dan karakteristik khusus pada
usaha tersebut.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dibagi menjadi 5 bab dan isi pokok dari masingmasing
bab dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penulisan, ruang
lingkup, tujuan, manfaat, dan metodologi serta sistematika
penulisan pada skripsi.

BAB 2 LANDASAN TEORI


Bab ini akan menjelaskan mengenai landasan teori yang menjadi
dasar bagi pembahasan skrispsi ini. Teori diambil dari beberapa
buku referensi ataupun jurnal-jurnal.

BAB 3 ANALISIS ARCHITECTURE YANG SEDANG BERJALAN


Bab ini berisi tentang latar belakang, struktur organisasi, dan
proses bisnis yang terjadi di perusahaan dari awal hingga akhir,
masalah dan usulan pemecahan masalah.

BAB 4 REKOMENDASI ARCHITECTURE YANG BARU


Bab ini menjelaskan mengenai perencanaan usulan arsitektur baru
untuk perusahaan yang diharapkan dapat membantu PT. Italindo
Citramodern untuk mencapai tujuan dan visi, misi perusahaan.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini merupakan penutup dari pembahasan skripsi ini yang akan
menjelaskan kesimpulan apa yang dibahas dan apa yang dianalisis,
yang diharapkan bermanfaat bagi pihak perusahaan untuk dapat
lebih meningkatkan kinerja perusahaan di masa yang akan datang.

3
BAB II

KONSEP DAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Perancangan suatu program aplikasi terdiri dari satu kesatuan sistem. Terdapat dua
kelompok pendekatan didalam memdefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada
prosedur dan yang menekankan pada komponen.
Menurut Jogiyanto (2008 : 34) Pengertian sistem dengan pendekatan prosedur
dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan
tertentu.
Sedangkan pengertian pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen
Menurut Jogiyanto (2008 : 34). Sistem merupakan kumpulan dari komponen yang
saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk
mencapai tujuan tertentu.
Pengertian sistem menurut Kenneth E.Kendall dan Julie E.Kendal (2006 : 523)
Sistem adalah Serangkaian sub system yang saling terkait dan tergantung satu sama
lainnya, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sudah di
tetapkan sebelumnya.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah di kemukakan diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan elemen atau bagian-bagian atau komponen-
komponen atau prosedur-prosedur yang terintegrasi satu sama lain dan bekerja secara
harmonis untuk mencapai tujuan tertentu atau maksud tertentu

2.2 Teori Pendukung


Pada dasar teori ini akan dibahas mengenai teori-teori yang akan membantu untuk
memecahkan permasalahan pada jasa laundry. Teori-teori tersebut meliputi beberapa
konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan sistem yang digunakan serta
faktor-faktor pendukung dalam pelaksanaan perancangannya.
Klasifikasi Sistem Dari berbagai sudut pandang, sistem dapat diklasifikasikan
menjadi beberapa bagian, yaitu :
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik
(physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide dan
tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara
fisik.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan
manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui

4
proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah
sistem yang dirancang oleh manusia.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem


tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi
dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sedangkan sistem tak tentu adalah
sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung
unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka
(open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh oleh lingkungan luarnya.Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang
berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya.
Pengertian Informasi Informasi sangatlah penting dalam suatu organisasi. Suatu sistem
yang kurang mendapatkan informasi tidak akan bisa bekerja dengan baik, menjadi
lemah dan berakhir.
Menurut Azhar Susanto (2000 : 37) Informasi merupakan hasil dari pemrosesan data,
akan tetapi tidak semua dari hasil pemrosesan data tersebut bisa menjadi informasi.
Menurut Raymon Mc Leod dalam Azhar Susanto (2000 : 38) mendefinisikan Informasi
sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan informasi adalah data yang telah diolah
sehingga menghasilkan nilai yang lebih bermakna dan bermanfaat bagi penerimanya.

2.3 Pengertian Sistem Informasi


Sistem informasi dalam sebuah sistem meliputi pemasukan data (input)
kemudian diolah melalui suatu model dalam pemrosesan data dan hasil informasi akan
ditangkap kembali sebagai suatu input dan seterusnya sehingga membentuk siklus
informasi yang dapat diperoleh dari sistem informasi sebagai sistem khusus dalam
organisasi untuk mengolah informasi tersebut.
Menurut Al–Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 13) Sistem informasi didefinisikan sebagai
sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan
informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk pengendali informasi.

Lain halnya dengan Azhar Susanto (2000 : 59) Sistem informasi adalah kumpulan dari
sub – sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama
lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data
menjadi informasi yang berguna.

5
2.3.1. Komponen Sistem Informasi
Komponen Sistem Informasi terdiri dari :
1. Hardware, terdiri dari komputer, printer dan jaringan.
2. Software, merupakan kumpulan dari perintah atau fungsi yang ditulis dengan aturan
tertentu untuk memerintahkan komputer dalam melaksanakan tugas tertentu.
3. Data, merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut
untuk menghasilkan suatu informasi.
4. Prosedur, menghubungkan berbagai perintah dan aturan yang akan menentukan
rancangan dan penggunaan sistem informasi.
5. Manusia, yang terlibat dalam kegiatan sistem informasi seperti operator,pemimpin
sistem informasi dan sebagainya.
2.3.2. Kegiatan Sistem
Informasi Kegiatan yang terdapat dalam sistem informasi adalah sebagai berikut :
1. Input, menggambarkan bagaimana suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk
diproses.
2. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu
informasi yang bernilai tambah.
3. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses tersebut.
4. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.
5. Control, suatu kegiatan untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan
sesuai dengan yang diharapkan.

6
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Laundry


Laundry ( Binatu ) adalah kata benda yang mengacu pada tindakan pencucian
pakaian dan linen, dimana proses pencucian sedang dilakukan atau yang telah dicuci.
Laundry pertama kali dilakukan di sungai dengan merendam dan membiarkan air
membawa pergi bahan yang dapat menyebabkan noda dan bau. Cara seperti ini masih
dilakukan di beberapa daerah pedesaan. Usaha ini untuk menghilangkan kotoran,
dilakukan dengan cara sering digosok, memutar atau memukul-mukulkan terhadap batu
datar atau pada papan. Tehnik ini digunakan umum di Eropa dan juga digunakan oleh
pemukim di Amerika Utara, teknik yang mirip juga telah diidentifikasi di Jepang
bahkan sampai Indonesia.

Bila tidak ada saluran air yang tersedia / sungai , binatu dilakukan di tong air / ember
/ kuali logam yang diisi dengan air bersih dan dipanaskan di atas api, air mendidih
bahkan lebih efektif daripada dingin dalam menghilangkan kotoran. Setelah bersih,
pakaian yang diperas keluar – dipelintir untuk menghilangkan sebagian besar
air. Kemudian digantung di tiang atau jemuran di luar ruang untuk mencari udara
kering, atau kadang-kadang hanya tersebar di rumput bersih.
Mencuci pakaian dan linen rumah tangga, cara mencuci ini dipergunakan pada
perkiraan abad ke-19 di Eropa, Amerika Utara dan dunia dengan
menggunakan peralatan binatu. Awalnya dengan menggunaka sebuah bak air panas,
sebuah papan dalam bingkai kayu. Air dapat dipanaskan dalam panci besar, logam besar
atau tembaga pada pengapian.
Sekitar tahun 1864-an dari American Civil War menunjukkan dua tentara bekerja
keras, dengan peralatan untuk mencuci ( Washboards ) yang bisa dibawa ke tepi sungai.
Pada periode ini juga sabun sudah mulai digunakan, yaitu senyawa alkali (yang terbuat
dari kayu abu, lemak dan garam) yang dicetak kotak-kotak besar, pemakaiannya
dengan cara mencampurkannya ke air panas untuk mencuci menghilangkan spot noda.

Pada dekade sekitar 1880-an sabun cukup banyak tersedia. Perkembangan ilmu
pengetahuan, industri dan perdagangan memiliki dampak yang signifikan terhadap
pekerjaan rumah tangga. Sabun dari yang balok kotak-kotak sudah mulai diproduksi
bubuk (powder), pada periode ini binatu sudah mulai berkembang dan menucuci sudah
mulai menggunakan pati kanji dan bubuk biru / pati biru ( blau / blue ) untuk pakaian
atau linen yang warna putih maupun terang. Berbagai bahan kimia dapat digunakan
untuk meningkatkan daya pelarut air, seperti senyawa dalam soaproot atau akar yucca
digunakan oleh suku-suku asli Amerika.. Sabun, suatu senyawa yang terbuat dari alkali
(dari kayu-abu) dan lemak, adalah bahan yang digunakan oleh binatu kuno dan sangat
umum.

7
Pada 1870-an itu telah diproduksi dalam berbagai bentuk yang berbeda
dengan kemasan yang baru seperti kotak, bulat, tas khas atau botol kaca untuk bahan
cair, pewarna dan produk untuk memulihkan pakaian hitam yang pudar saat dicuci.
Boraks dan soda cuci dikemas dalam berbagai nama. Borax bahkan digunakan sebagai
nama merek untuk sabun dan tepung, dan dipromosikan sebagai produk ampuh
pembersih semua bahan.
Periode 1870 -1914 Chruch Roy dan Christine Clark, mulai mengembangkan produk
branded yaitu perlengkapan rumah tangga termasuk peralatan mencuci (bak logam /
panci, jemuran, jepitan) yang dikemas di Inggris,, ( Enterprise & Society – Sep 2001).
Pada awal abad 20-an mulai ditemukan proses mekanik binatu dengan berbagai mesin
cuci. Biasanya, mesin ini menggunakan sebuah pengaduk bertenaga listrik untuk
menggantikan menggosok dengan tangan pada sebuah papan cuci. Pada awalnya mesin
hanya menggunakan tenaga tangan. Kemudian mangler berkembang bertenaga listrik
dengan bak berlubang dan berputar keluar, air akan keluar jika berlebih dan siklus ini
disebut siklus spin.

3.2 Profil Perusahaan


Sahabat Laundry adalah unit usaha yang bergerak dibidang laundry atau binatu
dengan konsep cuci dan setrika per kilogram. Sahabat Laundry juga tersebar di 5 cabang
di bekasi. Dengan harga terjangkau dan timbal balik pelayanan hasil cuci laundry yang
memuaskan, Sahabat Laundry patut untuk berkembang dan menjadi usaha laundry yang
dapat menjadi referensi tempat laundry bagi masyarakat.
Sahabat Laundry berusaha untuk menjadi usaha laundry kiloan yang terbaik dan
dapat memenuhi kebutuhan semua pelanggan kami. Bagi kami, pelanggan merupakan
guru dan penasihat terbaik sehingga melalui masukan-masukan yang kami terima, kami
dapat selalu mawas diri dan meningkatkan kinerja serta mutu pelayanan kami di masa
yang akan datang.

Visi Sahabat Laundry


 Menjadi laundry kiloan terbaik di Bekasi dengan berorientasi pada kepuasan
pelanggan.

Misi Sahabat Laundry


 Menghasilkan pencucian laundry yang bersih dan rapi sehingga memuaskan
pelanggan.
 Memberikan pelayanan laundry kiloan secara cepat dan tepat waktu.
 Memberikan pelayanan yang ramah terhadap pelanggan.

8
3.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Job Description (Deskripsi Pekerjaaan)


1. Bagian administrasi (kasir) bertugas menerima pakaian yang ingin dicuci dan disetrika,
menimbang dan membuat nota pembayaran. Jika konsumen membayar lunas di muka,
maka nota tersebut dicap “Lunas dan Tanggal Pembayaran”, tetapi jika konsumen belum
membayar, maka pembayaran dapat dilakukan pada saat pengambilan cucian.
2. Bagian keuangan bertugas menentukan prosedur penetapan dan perhitungan pembelian
bahan-baku serta membuat neraca dan laporan laba rugi.
3. Bagian operasional bertugas mencuci dan menyetrika pakaian. Setelah pakaian telah
dicuci dan disetrika, kemudian bertugas mengemasi pakaian tersebut sesuai nomor urut
dan jumlah pakaian.
4. Bagian pemasaran bertugas untuk mempromosikan usaha.

9
3.4 Prosedur Sistem Berjalan
Analisis prosedur sistem yang memberikan gambaran tentang sistem yang saat ini
sedang berjalan. Analisis prosedur bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana
cara kerja sistem tersebut sehingga kelebihan dan kekurangan sistem dapat diketahui.

Berikut adalah prosedur-prosedur yang sedang berjalan pada Sahabat Laundry.


Prosedur faktur transaksi laundry yang sedang berjalan

1. Konsumen datang langsung ketempat cucian laundry dan menyerahkan cucian


kepada kasir.

2. Petugas kasir mencatat barang yang akan di cuci beserta total harga yang mesti
dibayar pada faktur yang terdiri dari 3 rangkap.

3. Konsumen dapat membayar pada saat memberikan cucian atau saat mengambil
cucian yang sudah selesai, jika saat memberikan cucian sudah dibayar lunas maka
kasir akan memberikan stempel lunas di 3rangkap faktur tadi.

4. Faktur 1 diberikan kepada konsumen untuk sebagai bukti pengambilan cucian jika
sudah selesai.

5. Faktur 2 disertakan pada cucian yang akan di cuci agar tidak tertukar dengan cucian
konsumen lainnya.

6. Faktur 3 di arsipkan untuk laundry itu sendiri.

7. Pada saat pengambilan cucian konsumen menyerahkan faktur 1 kepada kasir dan kasir
akan mengecek faktur 2 yang sesuai dengan faktur 1, jika lunas kasir akan langsung
memberikan cucian beserta faktur 2 kekonsumen jika belum lunas kasir meminta
sesuai dengan total harga yang mesti di bayar lalu diberikan cucian beserta faktur

Prosedur laporan transaksi laundry yang sedang berjalan :

1. Faktur 1 dan faktur 3 yang sudah di pegang oleh kasir akan di arsipkan untuk kemudian
dicatat dan disimpan ke dalam bentuk laporan transaksi laundry lalu kemudian di
serahkan kepada pemilik laundry.

2. Adapaun yang dicatat Pada laporan transaksi yang diantaranya no faktur, Nama, Berat
(Kg), total harga,tgl laporan, elemen Tgl Laporan berisi tanggal laporan tersebut
dicatat, dan isi dari elemen yang lain diperoleh dari nota bukti pembayaran.

Prosedur faktur pembelian bahan baku yang sedang berjalan

1. Bagian pencucian menyerahkan data bahan baku yang di butuhkan kepada supplier.

2. Suplier membuat faktur bahan baku apa saja di beli, dimana faktur tersebut terdiri dari
2 rangkap, rangkap 1 untuk bagian pencucian, rangkap 2 di arsipkan untuk supplier
itu sendiri.

10
Prosedur laporan pembelian bahan baku yang sedang berjalan

1. Faktur 1 yang telah di berikan supplier tadi diperiksa lagi oleh bagian pencucian, jika
sudah cukup maka faktur tersebut di serahkan kepada kasir yang kemudian membuat
laporan pembelian BB untuk di berikan terhadap pemilik.

2. Adapun yang dicatat pada laporan pembelian bahan baku diantaranya adalah Tgl
Laporan, Tgl Pembelian, Nama Pesanan, Harga, Jumlah, Total, Tgl Laporan berisi
tanggal laporan tersebut dicatat, Tgl Pembelian berisi tanggal pada saat pembelian
bahan baku laundry, sedangkan isi dari elemen yang lain diperoleh dari nota pembelian
bahan baku.

11
3.4.1 ERD (Entity Relationship Diagram)

id_karyawa Nama_karya
No_telp
n wan
Notes Date

Karyawan Memproses

Transaksi Paket

Id_Pelangga
Pelanggan Melakukan Tarif
n

Memiliki
Berat

Nama_pela
No_telp Alamat
nggan
Total
Paket

Berat Tarif

12
3.4.2 LRS (Logical Relational Structure)

Karyawan

Id_Karyawan *
Nama_karyawan
No_telp

Transaksi Paket
Paket *
Tarif
Date Berat *
Berat Tarif
Total
Notes
Pelanggan

Id_Pelanggan *
Nama_pelanggan
No_telp
Alamat

13
3.5 Spesifikasi Sistem Dokumen Berjalan

Dokumen yang digunakan pada sistem informasi Sahabat Laundry adalah sebagai
berikut :

1. Nama Dokumen: Faktur bukti pembayaran.


Sumber : Kasir.
Fungsi : Untuk mengetahui bukti jumlah pembayaran dan mengetahui data transaksi
laundry.
Rangkap : 3.
Elemen : No.Faktur, tgl diterima,tgl selesai,tgl pengambilan, Nama, jenis barang,
berat (Kg), harga, jumlah, total.

2. Nama Dokumen: Laporan Data Transaksi.


Sumber : Kasir.
Fungsi : Untuk mengetahui data transaksi laundry.
Rangkap : 1
Elemen : No.faktur, tgl laporan, nama, berat(Kg), total harga.

3. Nama Dokumen: Faktur Pembelian Bahan Baku.


Sumber : Supplier.
Fungsi : Untuk mengetahui barang dan jumlah bahan baku yang di beli.
Rangkap : 2
Elemen : No.faktur, tgl pembelian, nama, nama barang, banyak barang, harga,
jumlah, total

4. Nama Dokumen: Laporan Pembelian Bahan Baku.


Sumber :Kasir.
Fungsi :Untuk mengetahui biaya yang telah dikeluarkan dalam pembelian bahan
baku.
Rangkap :1.
Elemen :Tgl laporan, tgl pembelian, nama bahan baku, jumlah, harga, total.

14
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Dari uraian dan penjelasan serta pembahasan keseluruhan materi pada bab-bab
sebelumnya dan dalam pengakhiri pembahasan “Analisis dan Perancangan Sistem
Informasi Jasa Laundy pada Sahabat Laundry dengan Menggunakan Visual Basic 6.0”
maka penyusun mengambil kesimpulan bahwa :
1. Pengolahan data di Sahabat Laundry masih bersifat manual sehingga dalam
penyajian informasi masih kurang cepat dan akurat serta dalam penyimpanan data
masih kurang begitu aman.
2. Penggunaan sistem yang masih manual mempunyai keterbatasan dalam proses
pencarian data karena data tersebut masih tersimpan dalam bentuk catatan pada
buku atau lembaran - lembaran kertas.
3. Untuk meminimalisasi masalah-masalah tersebut maka diperlukan suatu sistem
pengolahan data transaksi jasa laundry yang diharapkan dapat menghasilkan
informasi yang akurat dan tepat waktu.

4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, juga sebagai pertimbangan bagi pihak Sahabat
Laundry di dalam meningkatkan pelayanan, penulis mempunyai beberapa saran yang
dapat dipertimbangkan oleh pemilik jasa laundry. Adapun saran yang penyusun
usulkan sebagai bahan pertimbangan untuk pihak Sahabat Laundry untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja yaitu :
1. Mengganti sistem yang masih manual menjadi sistem yang terkomputerisasi,
dimana sistem terkomputerisasi dapat mengolah dan menyajikan data lebih akurat
dan tepat waktu dibandingkan dengan sistem yang manual.
2. Melakukan pertimbangan terhadap sistem yang penyusun usulkan, sistem tersebut
dapat digunakan untuk proses pengolahan data.
3. Jika sistem yang penyusun usulkan ini digunakan oleh pihak Sahabat Laundry maka
perlu diadakan pelatihan personil dalam menangani pengolahan data secara
terkomputerisasi yang akan bertindak sebagai operator program, supaya proses
penginputan data, record transaksi, sampai penyajian laporan dapat berjalan dengan
lancar.
4. Dalam pembuatan aplikasi ini penyusun menyadari bahwa masih banyak
kekurangan, baik dari segi penulisan, desain maupun dalam pembuatan aplikasi
dikarenakan keterbatasan penyusun, untuk itu saran dan kritik sangat penyusun
harapkan. Serta harapan penyusun semoga sistem ini dapat dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya.

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penyusun sampaikan. Penyusun berharap
sistem yang diusulkan ini dapat membantu dalam proses pencatatan data, pencarian data dan

15
pengolahan data serta pembuatan laporan. Sehingga dapat menghasilkan informasi yang
akurat dan tepat waktu yang berguna dalam pengambilan keputusan bagi Sahabat Laundry

16
DAFTAR PUSTAKA

- Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. CV Andi Offset. Yogyakarta


- Azhar Susanto. 2000. Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya.
Linggajaya. Bandung
- Al-Bahra bin Ladjamudin. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
- Azhar Susanto. 2000. Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya.
Linggajaya. Bandung

17

Anda mungkin juga menyukai