Kasus dikelola dan dilaporkan dalam karya tulis ilmiah oleh Eka Antika
Pasien yaitu Tn. S dengan diabetes melitus yang dirawat di ruang Gabriel lII
Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda sejak tanggal 20 Mei 2019. Data yang diperoleh
A. Pengkajian
sebagai berikut :
1. Identitas Pasien
Nama pasien Tn. S umur 47 tahun dengan jenis kelamin laki-laki, pasien
menikah dan memiliki tiga orang anak. Agama pasien adalah islam,
2. Keluhan Utama
Mual
3. Riwayat Kesehatan
kurang lebih dua hari, mual yang ia rasakan disebabkan oleh nyeri pada
ulu hatinya, mual dirasakan kadang kadang saja dan berlangsung selama
kurang lebih dua menit, pagi ini pasien ada muntah sebanyak dua kali.
nyeri dirasakan saat pasien makan, skala nyeri dua, nyeri berlangsung
kurang lebih dua sampai tiga menit dan nyeri berkurang saat beristirahat.
pasien mengatakan saat masuk rumah sakit pada tanggal 19 mei 2019
April 2019 luka pada kaki kanannya dilakukan operasi di Rumah Sakit
segala aktivitas, badan tidak lemas dan dapat makan secara teratur.
sudah selama ±10 tahun, tetapi tidak tahu mengapa kadar gula darahnya
unit.
b. Kajian Metabolik-Nutrisi
Pasien mengatakan saat dirumah dia makan tiga kali sehari, biasanya
makan nasi free sugar, sayur dan ikan. Kadang-kadang dia juga
lebih satu botol aqua besar kadang lebih. Berat badannya sebelum
sakit 65 kg.
bulan yang lalu ±65 kg dan tinggi badan pasien 165 cm. Pasien
adalah nasi goreng. Pasien mengatakan saat kemarin muntah ±10 kali
dan pagi ini muntah 2 kali saat makan karena nyeri pada ulu hatinya.
Pasien tidak memakai alat bantu makan, pasien minum satu botol
aqua besar sejak kemarin pagi. Mukosa kering, nafas pasien bau.
BAB terakhir pasien pada tanggal 17 Mei 2019 dan berwarna hitam.
Tabel 3.1 Balance cairan 24 jam (19 sampai 20 Mei pukul 07.30 WITA)
Pasien mengatakan biasa BAK kurang lebih tujuh kali sehari kadang
tidak terhitung dengan warna urin jernih dengan bau amonia, dan BAB
Pasien mengatakan BAK kurang lebih lima kali, berwarna kuning dan
agak keruh, tidak ada nyeri tekan pada kandung kemih, dan pasien
Pasien mengatakan saat ini badannya terasa lemah dan tidak bisa
sampai 05.00, tidur siang kurang lebih satu jam. Tidur pasien nyenyak
dan sulit untuk kembali memulai tidur karena rasa mual dan cegukan
pusing ketika duduk. Pasien mengatakan nyeri pada ulu hatinya ketika
5. Pemeriksaan Fisik
tekanan darah 140/70 mmHg, nadi 80 kali/menit dengan irama teratur, pulsasi
a. Pemeriksaan kepala
Bentuk kepala pasien lonjong, sebaran rambut pasien rata, rambut tampak
bersih dan tidak ada ketombe, tidak terdapat luka pada kepala, tidak
cahaya positif pada mata kiri dan positif pada mata kanan. Terdapat
b. Pemeriksaan Thorax
Pola napas pasien teratur, bunyi napas vesikuler pada kanan dan kiri,
tidak ada sesak napas, tidak ada memakai otot bantu untuk bernapas,
pergerakan dada pasien simetris. Irama jantung reguler, tidak ada nyeri
c. Pemeriksaan Abdomen
d. Pemeriksaan ekstermitas
Tidak terdapat fraktur, tidak terdapat dekubitus, terdapat luka pada jari
telunjuk tangan kiri sepanjang ±2cm dan selebar ±1cm. Pada pasien
luas luka ±15 cm, panjang ±20cm dan dalamnya ±10cm, produksi pus
banyak dan ada perdarahan aktif, daerah sekitar luka bengkak. Kulit
sudah diderita ±7 bulan. kulit pasien kering, kulit pucat, akral teraba
hangat. Turgor kulit sedang, tidak ada edema tidak ada pembesaran
Tabel 3.3 Pengkajian Risiko Jatuh Pasien Dewasa (Morse Fall Scale)
risiko jatuh dikarenakan pasien memiliki dua diagnosa penyakit. Pasien saat
6. Terapi
c. Obat :
Table 3.4 Daftar terapi obat
PRAKTIKUM 1:
PERINTAH: