Oleh:
KRISTININGRUM, S.T, S.Pd
Oleh:
KRISTININGRUM, S.T, S.Pd
17. Lomba karya ilmiah akademik yang pernah di ikuti tiga tahun terakhir
ABSTRAK
Karya inovasi pembelajaran ini dikembangkan atas dasar kurangnya keterampilan tari
siswa kelas VI dan kurang terampilnya guru dalam pembelajaran terkait praktek menari,
penyebabnya karena guru tidak memiliki latar belakang dan keahlian dalam menari.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan karya inovasi pembelajaran Art Trace
guna meningkatkan keterampilan menari siswa dengan menggunakan perangkat TIK
dalam pengoperasiannya. Model yang digunakan pada penelitian ini adalah Perancangan
dan pengembangan (D&D) yang kelayakan media pembelajaran ini telah di validasi oleh
ahli materi dan ahli media yang kompeten dibidangnya. Dari hasil validasi media dan
validasi materi yang telah dilakukan didapat presentase dari ahli materi sebesar 89% dan
ahli media sebesar 94%. Dari hasil validasi tersebut para ahli sepakat menyatakan bahwa
karya inovasi ini masuk dalam kategori Sangat Baik sehingga karya inovasi ini dapat
dikatakan layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Pada kegiatan pembelajaran,
keterampilan menarinya meningkat dengan baik, ini dibuktikan dengan hasil belajar yang
diperoleh siswa. Dimana sebelum menggunakan karya inovasi ini berada dibawah KKM,
dengan skor rata-rata keterampilan tari sebesar 65,95 meningkat menjadi 80,94.
Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat
dan rahmat-Nya penyusunan naskah Inovasi Pembelajaran ini dapat selesai. Shalawat serta
salam semoga selalu Allah SWT curahkan kepada teladan kita Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga, sahabat dan umatnya hingga akhir zaman, Aamiin.
Dalam penyusunan karya inovasi pembelajaran ini saya selaku penulis banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga karya inovasi pembelajaran ini dapat
selesai tepat pada waktunya. Di kesempatan yang baik ini saya ingin menyampaikan
ucapan terima kasih dan rasa hormat yang sebesar-besarnya kepada:
1. Suami tercinta Yuriz Ferdina Sakti, A.Md serta anak-anakku tersayang Muhammad
Rafif Naufal dan Muhammad Fiqri Karim yang selalu memotivasi dan menjadi
semangat serta inspirasi penulis dalam menyelesaikan naskah ini.
2. Orangtua penulis, Alm. Bapak Isak Suharto, Alm. Bapak Warsono, Alhm. Ibu
Suyatmi, Ibu Poniseh, Bapak Hermizal dan Ibu Sri Hayu Winarti yang selalu
mengiringi penulis dengan doanya.
3. Sahabat tersayang Yuli Setiani, S.Pd dan Margi Mulyawati, S.Pd yang selalu
mendorong dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan naskah.
4. Bapak Bambang Warsita, M.Pd, selaku Ahli Multi Media Pembelajaran Pustekkom
Kemdikbud yang telah membatu memvalidasi inovasi pembelajaran ini.
5. Bapak Armain Susanto, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SDN Karang Satria 04 yang
telah memberikan izin dan rekomendasi untuk mengikuti lomba inovasi
pembelajaran ini dan selaku Ahli Materi Kurikulum 13 yang telah memvalidasi
inovasi pembelajaran ini.
6. Seluruh dewan guru dan staf SDN Karang Satria 04 Kecamatan Tambun Utara yang
telah berpartisipasi dalam kegiatan diseminasi karya inovasi pembelajaran ini.
7. Seluruh siswa-siswa kelas IVB SDN Karang Satria 04 Kecamatan tambun Utara
tahun ajaran 2017-2018 dan kelas IVC tahun ajaran 2018-2019 yang telah membantu
dan ikut berpartisipasi serta selalu memberikan dukungannya dalam pembuatan
karya inovasi pembelajaran ini.
8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan naskah ini yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
Tiada harta berharga dan untaian kata yang indah untuk membalas budi baik semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan karya inovasi pembelajaran ini. Semoga Allah
SWT memberikan balasan pahala yang berlipat ganda, dan semoga karya inovasi
pembelajaran ini nantinya dapat bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
Kristinningrum15@gmail.com | i
BAB III KARYA INOVASI PEMBELAJARAN
A. Simpulan ....................................................................................................... 28
B. Saran .............................................................................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Kristinningrum15@gmail.com | ii
DAFTAR GAMBAR
Kristinningrum15@gmail.com | iii
Gambar 3.25 Penerapan media Articulate Traditional Dance Pada
Pembelajaran………………………………………… 21
Gambar 3.26 Perbandingan Hasil Belajar Sebelum dan Sesudah
Menggunakan media Art Trace..................................... 25
Gambar 3.27 Perbandingan KK Sebelum dan Sesudah
Menggunakan media Art Trace……………………....... 25
Gambar 3.28 Skala Linkert…………………………………………... 26
Gambar 3.29 Kualifikasi Perubahan Skor………….………………... 26
Gambar 3.30 Kegiatan Diseminasi dan Pelatihan Pembuatan media
Articulate Traditional Dance………………………... 27
Kristinningrum15@gmail.com | iv
DAFTAR LAMPIRAN
Kristinningrum15@gmail.com | v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kristinningrum15@gmail.com | 1
langkah-langkah kegiatan menari yang terdapat pada buku paket. Selain itu tidak
tersedianya media pembelajaran yang efektif dalam mendukung proses pembelajaran pada
materi Tari Kreasi Daerah yang menjadi salah satu penyebab siswa menjadi bosan dan
jenuh saat pembelajaran SBdP. Sebenarnya guru tahu sekali bahwa media pembelajaran
sangat dibutuhkan dan efektif untuk membantu guru dalam menunjang kegiatan
pembelajaran agar siswa dapat menyerap dan memahami materi pelajaran dengan baik dan
tepat. Untuk itu, seharusnya guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam merancang
kegiatan pembelajaran dengan melibatkan media pembelajaran. Guru pun seharusnya dapat
menciptakan atau membuat media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran abad 21. Selain itu media pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan
tari siswa yang ada kurang efektif untuk digunakan dalam pembelajaran karena hanya
berupa hasil print out gambar gerakan tari atau berupa video gerakan tari yang tidak
bertahap.
Untuk meningkatkan keterampilan menari siswa peneliti mencoba membuat inovasi
pembelajaran Art Trace dengan berbantuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Penggunaan media Art Trace ini diperlukan untuk meningkatkan keterampil menari siswa
sesuai dengan karakter siswa sekolah dasar, mengembangkan keterampilan komunikasi
dan kolaborasi siswa serta ketrampilan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) itu sendiri, meningkatkan efektifitas, efisiensi dan kemenarikan proses
pembelajaran, serta meningkatkan keterampilan motorik siswa khususnya dalam menari.
Berdasarkan paparan diatas, peneliti telah melakukan perancangan dan
pengembangan media Art Trace dengan tujuan dapat mengembangkan media pembelajaran
yang layak serta dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran SBbP sehingga dapat
meningkatkan keterampilan menari siswa pada tari kreasi daerah di kelas VI SDN Karang
Satria 04.
B. Rumusan Masalah
1. Apa keungulan atau kelebihan media Art Trace dalam pembelajaran?
2. Apa media Art Trace layak diterapkan pada kegiatan pembelajaran SBdP?
3. Apa Manfaat media Art Trace untuk siswa kelas VI?
Kristinningrum15@gmail.com | 2
C. Tujuan
Tujuan dikembangkannya karya inovatif Art Trace ini adalah:
1. untuk mengetahui keunggulan atau kelebihan media Art Trace;
2. untuk mengetahui layak atau tidak karya inovasi media Art Trace diterapkan pada
kegiatan pembelajaran SBdP;
3. untuk mengetahui manfaat media Art Trace bagi siswa kelas VI dari aspek kognitif,
afektif dan psikomotor .
D. Manfaat
Hasil Inovasi pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:
1. Siswa.
a. Meningkatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor siswa
b. Meningkatkan keterampilan siswa dalam khususnya dalam seni tari.
c. Melatih siswa untuk berkomunikasi, berkolaborsi dan berpikir kritis sesuai karakter
siswa sekolah dasar sehingga pengetahuan tentang tari kreasi daerah meningkat .
d. Meningkatkan keterampilan siswa dalam menggunakan komputer dan teknologi
informasi komunikasi (TIK).
2. Guru
a. Meningkatkan wawasan dan informasi tentang pendekatan-pendekatan pada
pembelajaran.
b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang teknologi informasi dan
komunikasi (TIK).
c. Termotivasi untuk membuat karya inovatif lain baik yang berbasis TIK mau pun tidak
berbasis TIK.
3. Kepala Sekolah
a. Sebagai bahan literatur untuk pengembangan variasi kegiatan belajar mengajar.
b. Memotivasi guru lain untuk membuat inovasi pembelajaran berbasis TIK.
Kristinningrum15@gmail.com | 3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Media Pembelajaran
Sri Anitah (Anitah, 2005) mengatakan bahwa kata “media” merupakan salah satu
bentuk jamak dari kata “medius” atau “medium” yang diambil dari bahasa latin. Kata
“media” menurut arti sebenarnya adalah perantara atau pengantar, perantara kepada
akseptor pesan dari pemberi pesan. Sedangkan menurut Daryanto (Daryanto, 2011) media
pembelajaran adalah alat atau perlengkapan lain yang dipakai guru untuk memberikan
pesan berupa bahan belajar kepada siswanya untuk memotivasi dan mengalihkan
perhatian, keinginan, pemikiran serta perasaan siswa pada pembelajaran agar tujuan
pembelajaran terlaksana dengan baik. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran adalah alat atau perlengkapan yang digunakan untuk menyalurkan
informasi kepada penerima dari sumbernya. Pada hakikatnya media pembelajaran adalah
penghubung antara sumber belajar dengan siswa sebagai penerima bahan belajar sehingga
tujuan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik
Kristinningrum15@gmail.com | 4
diantara keduanya. Pembelajaran interaktif adalah proses pembelajaran yang didalamnya
terjadi aksi timbal balik antara siswa dan guru atau siswa dengan media belajar.
Jadi, media Articulate Traditional Dance atau Art Trace adalah suatu tayangan
audio visual yang berisi gambar, teks, suara dan video yang berisi tentang materi kreasi
daerah (traditional dance) sehingga memungkinkan terjadinya interaksi antara perangkat
TIK (komputer) sebagai media dengan siswa/guru sebagai pengguna. Media Articulate
Traditional Dance ini dikemas sedemikian rupa agar terlihat menarik bagi siswa yang
dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar offline atau media belajar untuk meningkatkan
katerampilan menari siswa sekaligus dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang
tentang tari kreasi daerah.
C. Keterampilan Menari
Keterampilan menurut (KBBI, 2015) adalah kecakapan dalam menyelesaikan
tugas. Sedangkan menurut Muhibin Syah (Syah, 2006) keterampilan adalah kegiatan yang
dilakukan menggunakan seluruh anggota tubuh yang menyelaraskan kerja urat syaraf dan
otot. Berdasarkan dua pengertian tersebut, keterampilan adalah kecakapan yang nampak
dalam kegiatan jasmaniah untuk menyelesaikan tugas.
Menari dalam KBBI adalah melakukan gerakan berirama yang berulang dengan
iringan suara alat musik. Bagong Kusumadiarja (Dedy, 2017) mengartikan menari adalah
gerak ritmis yang menjadi alat ekspresi manusia. Jadi, menari adalah gerakan yang
dilakukan berulang (ritmis) dengan pola tertentu selaras dengan suara alat musik yang
mengiringinya.
Dari pengertian diatas, dapat di simpulkan bahwa keterampilan menari adalah
kecakapan dalam menggerakan anggota badan secara teratur dengan di iringi suara alat
musik.
Kristinningrum15@gmail.com | 5
Pada aspek kognitif, segala kegiatan selalu berkaitan dengan kemampuan kerja
otak. Penilaian pada aspek kognitif ini dapat berupa mengingat, menghafal, menganalisa,
menyimpulkan, dan lain-lain. Sedangkan pada aspek psikomotor, lebih kepada cara siswa
bergerak dalam kegiatan pembelajaran. Dan penilaian pada aspek afektif lebih
menekankan pada perubahan sikap dan prilaku pada siswa dalam kegiatan belajar.
Jadi penilaian pada ketiga aspek ini sangat tepat digunakan dalam pembelajaran
dan sesuai dengan kurikulum 2013 yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya.
Kristinningrum15@gmail.com | 6
f. bila perlu siapkan busana, aksesoris dan tata rias tari.
Sebaiknya sebelum melakukan peragaan tari siswa mengenal terlebih dahulu jenis
tari nusantara dan propinsi asalnya. Berikut beberapa contoh tari dan propinsi asalnya.
1. DKI Jakarta : Tari Ronggeng Belantek, Tari Topeng
2. Jawa Barat : Tari Jaipong
3. Jawa Tengan : Tari Serimpi, Tari Merak
4. Bali : Tari Pendet, Tari Kecak
5. Aceh : Tari Saman, Tari Seudati
6. Sumatera Barat : Tari Piring
7. Papua : Tari Suanggi
8. Maluku : Tari Lenso
9. Sulawesi Selatan ; Tari Pakarena
10. Kalimantan Barat : Tari Manang
Tari Indang merupakan tari kreasi daerah dari Sumatera Barat. Tarian ini dapat
diperagakan mulai siswa sekolah dasar karena gerakannya yang mudah, variatif dan indah.
Tari ini menggunakan pola lantai lurus dimana penarinya berada pada posisi duduk bersila
dan menghadap penonton. Tari Indang ini dilakukan oleh 5-10 orang penari. Musik
pengiring tari Indang adalah lagu Dindin Badindin yang memiliki tempo cepat. Tari Indang
merupakan salah satu tari yang diajarkan di kurikulum 2013 pada siswa kelas VI.
Kristinningrum15@gmail.com | 7
BAB III
KARYA INOVASI PEMBELAJARAN
A. Ide Dasar
Cukup banyak sumber belajar interaktif yang tersedia secara online untuk berbagai
jenjang sekolah dan berbagai mata pelajaran. Tetapi sangat sulit menemukan sumber
belajar online untuk pelajaran SBdP khususnya pada bidang seni tari, bahkan peneliti
belum menemukan satupun sumber belajar interaktif untuk mata pelajaran SBdP yang
sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Dimana media pembelajaran
adalah alat yang digunakan untuk mempermudah dalam mentranfer ilmu pengetahuan,
seperti pendapat (Anitah, 2005). Kurangnya media pembelajaran untuk mata pelajaran seni
budaya dan keterampilan (SBdP) khususnya pada materi tari kreasi daerah di kelas VI
SDN Karang Satria 04 mendasari peneliti untuk membuat karya inovasi ini. Jenis karya
inovasi pembelajaran yang dirancang adalah media Art Trade.
Media Art Trace ini merupakan akronim dari Articulate Traditional Dance. Art
kependekan dari articulate storyline, yang merupakan perangkat lunak yang digunakan
untuk membuat media Art Trace. Sedang Trace akronim dari Traditional Dance yang
berarti “tarian tradisional”, karena materi yang di bahas pada media ini tentang tari kreasi
daerah. Art Trace itu sendiri berarti “jejak seni” yang secara filosofi berarti pengharapan
penulis agar media ini menjadi salah satu “jejak” untuk pelajaran seni khususnya seni tari
pada pendidikan di Indonesia.
Pengembangan karya inovasi Art Trace ini bertujuan untuk meningkatan
keterampilan menari siswa dengan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan serta
dapat melakukan penilaian secara langsung pada media Art Trace ini. Pada pembelajaran
abad 21 ini guru harus dapat melakukan perubahan dalam pembelajaran salah satunya
terkait keterampilan teknologi dengan berinovasi dalam pengembangan media
pembelajaran agar aspek kognitif, afektif dan psikomotor siswa meningkat dengan baik
sesuai dengan pendapat (Nurbudiyani, 2013) dalam jurnalnya.
Kristinningrum15@gmail.com | 8
B. Rancangan Karya Inovasi Pembelajaran
1. Rancangan Art Trace
Media Art Trace dikembangkan dengan menampilkan konten video tari yang diedit
untuk setiap gerakan sehingga memudahkan siswa untuk mengulang video sampai hafal
gerakan tersebut setelah hafal siswa dapat beralih pada gerakan selanjutnya. Selain itu
media ini dilengkapi penilaian secara kognitif, afektif, dan psikomotor yang memudahkan
guru untuk melakukan penilaian.
Karya inovasi pembelajaran ini terdiri dari beberapa menu/scene antara lain:
Pembuka, pendahuluan, materi, evaluasi, game edukasi, KD dan daftar pustaka. Rancangan
pembuatan karya inovasi ini adalah sebagai berikut:
a. Menu pembuka terdapat 2 slide, yaitu slide opening yang terdapat logo tutwuri
handayani dan dan slide identitas yang berisi identitas tentang mata pelajaran, judul
materi, kelas, semester dan nama pembuat.
b. Menu pendahuluan terdapat 2 slide juga, pada slide pertama berisi kata pengantar dan
slide kedua berisi video tari pakarena sebagai warming up atau apersepsi.
c. Menu materi terdiri dari 7 slide. Slide materi berisi materi tentang materi Tari
Nusantara diantararanya jenis tari daerah dan propinsi asalnya, pola lantai tari,
Kristinningrum15@gmail.com | 9
persiapan yang dilakukan dalam peragaan tari, dan memperagakan tari kreasi daerah
“Indang” yang diiringi lagu atau musik.
d. Menu Penilaian Menari , terdiri dari dari kotak-kotak warna yang akan memunculkan
nama gerakan tari yang di inginkan dan video gerakan tersebut. Tata letaknya di buat
berurutan dengan tujuan sebagai bahan evaluasi bagi siswa untuk mengatahui geak tari
yang telah di kuasai dan yang belum dikuasai.
Kristinningrum15@gmail.com | 10
f. Menu KI, KD dan daftar pustaka. Terdiri dari beberapa slide yang berisi dimana pada
daftar pustaka berisi daftar buku referensi atau daftar bacaan lain yang menjadi
rujukkan. Sedangkan pada menu KI dan KD berisi tentang KI dan KD tentang materi
yang disajikan pada karya inovasi berikut tujuan belajarnya.
C. Proses Penemuan/Pembaharuan
Proses awal penemuan/pembaharuan sebuah karya cipta atau inovasi yakni dengan
melihat sumber belajar online yang telah ada pada disiplin ilmu yang lain, khususnya
produk ataupun media yang berbasis TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Penggunaan TIK dalam pembelajaran lebih menarik siswa dibandingkan yang
menggunakan media konvensional. Selain itu penggunaan TIK ini ramah lingkungan dan
mudah diaplikasikan sebab pada saat ini TIK sudah menjadi bagian dari pekerajaan guru
sehari-hari. Dari itu, penulis sekaligus peneliti merenung dan berpikir, mengapa
pembelajaran SBbP ini tidak disiapkan dalam konsep yang ditampilkan dalam media yang
memanfaatkan TIK karena sangat sulit mencari sumber belajar online untuk mata pelajaran
SBdP terutama pada materi tari kreasi daerah. Proses berikutnya adalah proses
Kristinningrum15@gmail.com | 11
mengeksplorasi ide. Dalam proses ini, peneliti memunculkan berbagai ide-ide secara
bersamaan. Banyak sekali ide-ide yang bermunculan untuk menciptakan sebuah media
belajar yang juga bermanfaat sebagai sumber belajar offline dengan berbantuan TIK yang
dikreasikan sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu media pembelajaran yang lebih
menarik dari media yang telah ada.
Pada saat Workshop Inovasi pembelajaran yang di selenggarakan oleh Dirjen GTK
Kemdikbud dimana kegiatan dilaksanakan di Hotel Mirah Bogor pada tanggal 24-28 Juli
2018, penulis mendapat masukan dari beberapa peserta workshop yang juga guru sekolah
dasar dari wilayah Indonesia lainnya terkait media interkatif Art Trace ini. Salah satu
diantaranya menyarankan agar saat pembelajaran ada kamera yang menampilkan siswa
yang sedang berlatih menari ketika menggunakan media ini dan siswa tersebut dapat
melihat dirinya dalam video lalu dapat membandingkan gerakannya dengan gerakan penari
dalam video. Bahkan beberapa narasumber/ pemateri memberi masukan terkait penilaian
yang dapat di integrasikan dengan media Art Trace ini, seperti memasang alat sensor untuk
mendekteksi gerakan tari yang salah dari siswa sampai penilaian dari aspek kognitif,
afektif dan psikomotor.
Media Art Trace ini merupakan multimedia interaktif pertama yang dibuat untuk
pelajaran SBdP khususnya pada materi Tari Kreasi Daerah. Media ini berbeda dengan
multimedia interaktif yang lain karena di lengkapi dengan penilaian melalui tiga aspek
sekaligus yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Selain itu video tari telah melalui proses
editing dimana video diedit untuk satu gerakan tari sehingga siswa dapat mengulang video
tanpa membutuhkan waktu yang lama dan dapat diulang sesering mungkin sampai siswa
hafal betul setiap gerakan tari.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, pada pembelajaran SBdP siswa
terlihat malas karena guru tidak menggunakan media yang tepat, sehingga membuat siswa
merasa bosan, tidak aktif yang pada akhirnya menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.
Inovasi pembelajaran yang menggunakan media Art Trade diharapkan dapat menjadi
solusi yang tepat. Hasilnya, diharapkan siswa lebih bersemangat, senang dan aktif dalam
kegiatan pembelajaran sehingga keterampilan menari siswa dan hasil belajar siswa
meningkat. Kerangka berpikir ini secara singkat dapat digambarkan pada bagan berikut:
Kristinningrum15@gmail.com | 12
Gambar 3.7 Bagan Diagram Alir
Adapun langkah – langkah pembuatan media Art Trace menggunakan articulate
storyline adalah sebagai berikut:
1. Menu Pembuka
Menu pembuka ini terdiri dari 2 slide yaitu slide pembuka dan slide indentitas. Klik
program Articulate Storyline 2x > New project > Kotak > new slide
Kristinningrum15@gmail.com | 13
Gambar 3.10 Tampilan Slide awal
Klik insert > picture > from file > pilih gambar yang ingin dijadikan background > ok atur
sedemikian rupa hingga terlihat rapi.
Setelah itu klik insert > text box, maka di tampilan akan muncul kotak, lalu ketik
“Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan” atur tulisan sedemikian rupa pilih font yang
sesuai. Klik kembali insert > pictures > from file > pilih gambar tutwuri handayani > open,
atur gambar agar terlihat rapi. Untuk trigger pilih next slide untuk slide berikutnya.
Copy-paste trigger
Gambar 3.12 Pembuatan Slide Pembuka
Klik slide yang telah dibuat > copy > paste. Setelah itu akan muncul slide yang sama
dibawah slide yang dicopy. Hapus gambar tutwuri handayani pada slide yang baru,
Kristinningrum15@gmail.com | 14
tambahkan text box untuk membuat identitas mata pelajaran, materi, kelas-semester dan
nama pembuat. Trigger next > next slide dan untuk trigger previous > previous slide.
trigger
Klik insert > picture > from file > pilih gambar yang ingin dijadikan background > ok atur
sedemikian rupa hingga terlihat rapi. Lalu klik insert > shapes > text box, beri tulisan “Tari
Nusantara” kemudian atur agar terlihat rapi. Klik kembali insert > shapes > rounded
rectangle untuk membuat pilihan menu seperti yang tunjukkan tanda panah. Membuat
warna yang berbeda menggunakan format.
Kristinningrum15@gmail.com | 15
Untuk menampilkan gambar, klik insert > picture > from file > pilih gambar > open.
Sedangkan untuk kata pengantar masukan text box. Atur sedemikina rupa hingga rapi.
Untuk Trigger jangan diubah.
Kristinningrum15@gmail.com | 16
b. Slide 2
Klik new slide > copypaste-kan slide 1 di slide 2. Ubah teks yang ada, masukan
gambar peta dengan klik insert > picture > masukan gambar peta > inser. Pilih 10 propinsi
untuk di tampilkan tari tradisionalnya, klik insert > shapes > rectangle, letakan di propinsi
Aceh, beri nomor. Lakukan seperti itu pada 10 sampel propinsi. Masukan video tari sesuai
propinsinya pada slide ini, klik insert > video > from file > pilih video yang diinginkan .
Pada kotak nomor buat trigger dengan menghubungkan dengan video tarian yang akan
ditampilkan.
d. Slide 7
Pembuatan slide 7 hampir sama dengan slide 2 karena pada slide ini menampilkan
video untuk setiap gerakan tari Indang. Klik new slide > copypaste-kan slide 2 di slide 7.
Ubah teks yang ada. Hapus gambar peta, lalu dengan klik insert > shape > pilih bentuk
kotak > insert >beri teks didalam kotak. Buat lima belas kotak, untuk kotak ke lima belas
buat ukuran yang agak besar. Lalu klik insert > shapes > rectangle, letakan di atas kotak
Kristinningrum15@gmail.com | 17
yang pertama di buat dan atur agar kotak kedua transparan. Lakukan seperti itu pada 14
kotak lainnya. Masukan video tari sesuai urutan gerakannya pada slide ini, klik insert >
video > from file > pilih video yang diinginkan . Pada kotak nomor buat trigger dengan
menghubungkan dengan video tarian yang akan ditampilkan.
4. Menu Penilaian
a. Pembuatan slide penilaian menari
Untuk games, klik new slide > quiz > pilih true and false > open. Masukan video pada
form sheet, ubah pilihan true dan false menjadi “sesuai” dan “tidak sesuai” beserta kunci
jawabannya yaitu sesuai karena setiap siswa yang melakukan gerakan tari yang sesuai
mendapat skor 10 dan bila tidak sesuai mendapat skor 0 (nol).
b. Pembuatan slide penilaian afektif
klik new slide > quisioner > pilih pick one > open. Buat pertanyaan pada queation box
dan jawaban pada answer box. Beri tema yang sesuai dengan slide yang lain dengan
mengcopy-paste.
Kristinningrum15@gmail.com | 18
Gambar 2.23 Pembuatan Games
6. Menu KI dan KD
Pada menu ini, buka kembali story view > new scene > kotak baru. Lalu copypaste-
kan slide identitas pada menu pembuka, ganti text yang ada dengan KI dan KD
materi tari kreasi daerah.
7. Menu Daftar Pustaka
Untuk menu ini, seperti pada menu KI dan KD buka scene baru pada story view >
klik kotak baru yang muncul > copy slide identitas yang ada pada menu pembuka,
lalu pada ganti text yang ada dengan membuat daftar pustaka tentang buku
referansi, link video, musik dan gambar-gambar.
Kristinningrum15@gmail.com | 19
inovasi ini adalah instrutur nasional kurikulum 13 tahun 2017 dari Kab. Bekasi, sedangkan
ahli media yang melakukan validasi media adalah salah seorang staf ahli multimedia
pembelajaran pada Pustekkom Kemdikbud.
Penilaian untuk pengembangan Inovasi pembelajran Art Trace ini ditetapkan
dengan nilai yang diperoleh paling sedikit B (Baik). Jadi, bila nilai rerata dari ahli media
dan ahli materi memperolah nilai minimal B (baik) maka inovasi pembelajaran ViPI
dinyatakan layak.
a) Laptop dinyalakan lalu carilah folder yang berisi video pembelajaran interaktif dan pilih
file Art Trace yang berformat swf. Klik dua kali pada file tersebut atau klik kanan
kemudian pilih “open with” kemudian pilih salah satu software pembuka video.
b) Video dengan format flash yang bisa dikendalikan dengan tombol di keybord atau dengan
menggunakan mouse atau menngunakan tool tanda panah pada keyboard.
c) Untuk memulai klik tombol “next” yang ada pada pojok kanan bawah slide pembuka,
maka akan tampil slide pembuka ke 2, kemudian klik “next” lagi untuk masuk ke dalam
menu utama.
d) Pada menu utama, sebelah kiri slide terdapat pilihan menu pendahuluan, materi, penilaian
menari, games, kuis, daftar pustaka dan KI-KD. Pilih salah satu menu yang diinginkan
dengan mengklik menu yang dipilih. Sebaiknya pembelajaran menggunakan Art Trace ini
dilakukan dengan memulai dari menu pendahuluan, menu materi di lanjutkan ke menu
penilaian, games dan kuis.
e) Untuk menu Penilaian, guru atau siswa melakukan pengamatan gerakan tari siswa lain lalu
mencocokan dengan video yang ada pada slide. Bila gerakan sebagian besar sama dengan
gerakan penari pada video maka klik “sesuai”. Jika gerakan tidak sama atau hanya sedikit
yang sama, maka klik “tidak sesuai”.
f) Untuk menjalankan menu games Hotspot 1 klik 2 kali kemudian klik “next” untuk
memulai game. Setiap pertanyaan harus diselesaikan dulu dengan mengklik nomor yang
Kristinningrum15@gmail.com | 20
terdapat pada peta, jika jawaban benar atau salah bisa dilanjutkan dan hasil yang diperoleh
ditampilkan setelah semua pertanyaan dikerjakan semua.
g) Untuk menjalankan menu games Click & Drop, klik 2 kali kemudian klik “next” untuk
memulai game. Gambar di klik dan diletakan di kotak yang telah disediakan dan jika
semua gambar telah selesai diletakan di kotak hasil dapat diketahui setelah semua
pertanyaan dikerjakan semua.
Kristinningrum15@gmail.com | 21
3. Kendala dan upaya perbaikan
Penggunaan media Art Trace dalam kegiatan belajar mengajar memiliki beberapa
kendala, antara lain:
a. Pada saat persiapan memerlukan waktu beberapa menit, sehingga waktu yang seharusnya
digunakan untuk materi digunakan untuk persiapan. Upaya yang dilakukan adalah
persiapan dilaksanakan sebelum jam pelajaran dimulai.
b. Jumlah laptop/PC yang terbatas menjadi salah satu kendala pembelajaran menggunakan
media Art Trace. Upaya yang dilakukan adalah membentuk kelompok dan setiap
kelompok diberikan kesempatan untuk mengoperasikan video pembelajaran interaktif
dengan menggunakan laptop sekolah atau meminjam laptop pribadi milik guru di SDN
Karang Satria 04.
Kristinningrum15@gmail.com | 22
b. Dalam penyusunan dan pembuatan dibutuhkan waktu yang panjang agar hasil bisa
maksimal.
c. Penggunaan software articulate storyline tidak dapat di instal pada semua program
windows.
d. Pembuatan animasi interaktif diperlukan ketelitian agar animasi bisa berjalan sesuai
yang diinginkan.
Kristinningrum15@gmail.com | 23
Sedangkan hasil validasi materi dan validasi media yang telah dilakukan oleh ahli adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.2 Hasil Validasi Ahli
Validasi Skor Persentase Rerata Skor Rentang Skor
Media 58 89% 4,4 > 4,2
Materi 94 94% 4,7 > 4,2
Kristinningrum15@gmail.com | 24
Hasil Belajar
100 80.8 80.94
61.75 65.95
50
0
Pengetahuan Tari Nusantara Katerampilan Tari
KKM
95%
100% 86%
80%
54%
60% 41%
40%
20%
0%
Pengetahuan Tari Nusantara Katerampilan Tari
Selain peningkatan hasil belajar secara kognitif dan psikomotor, penggunaan media
interaktif ini juga efektif untuk aspek afektif. Siswa terlihat lebih bersemangat dan senang,
meraka tidak lagi merasa bosan dan kesulitan dalam mempelajari materi Tari Kreasi
Daerah. Bahkan mereka berharap semua mata pelajaran menggunakan media interaktif
seperti Art Trace ini.
Validasi yang dilakukan menggunakan analisa data nilai berdasarkan mutu dengan
satu kemungkinan (variabel) yaitu secara kualitatif. Analisa kualitatif ini menggunakan
skala yang dikembangkan oleh (Usman & Setiady, 2011) sebagai berikut:
Kristinningrum15@gmail.com | 25
Gambar 3.28 Skala Linkert
Skor berdasarkan nilai jumlah atau nilai rerata total diubah menjadi nilai
berdasarkan mutu (kualitatif). Perubahan skor tersebut menggunakan kualifikasi
(Widoyoko, 2009), sebagai berikut:
Dari data pada tabel 3.2 hasil validasi yang diperoleh dari ahli materi untuk inovasi
pembelajaran Art Trace masuk dalam kategori BAIK SEKALI (BS) dan hasil validasi dari
ahli media pun masuk dalam kategori BAIK SEKALI (BS), sehingga inovasi pembelajaran
ini dinyatakan layak digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Lembar validasi ahli materi
dan media terlampir.
F. Diseminasi
Diseminasi yang dilakukan pada rekan-rekan guru di SDN Karang Satria 04.
Tujuan diseminasi ini agar guru SDN Karang Satria 04 mengetahui bahwa media
pembelajaran dapat dibuat menggunakan perangkat lunak articulate pada komputer.
Kristinningrum15@gmail.com | 26
Selanjutnya penulis membimbing guru yang ingin membuat media pembelajaran
menggunakan TIK. Hasil diseminasi, rekan guru merasa senang karena mendapat solusi
dalam membuat pembelajaran yang menyenangkan dengan karya inovasi Art Trace. Selain
itu Guru di SDN Karang Satria 04 termotivasi untuk belajar membuat sendiri media
pembelajaranyang lain yang serupa dengan Art Trace sehingga dapat dipergunakan pada
kegiatan pembelajaran. Beberapa orang rekan guru mengusulkan agar media interkatif ini
dapat dibuat pada materi lain dalam pelajaran SBdP atau untuk materi pelajaran yang lain.
Berikut adalah foto kegiatan dideminasi dan pelatihan pembuatan media Art Trace satuan
pendidikan.
Gambar 3.30 Kegiatan diseminasi dan Pelatihan Pembuatan media Art Trace
Kristinningrum15@gmail.com | 27
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari penelitian pada pengembangan media interaktif Art Trace ini, penulis
menyimpulkan bahwa media interaktif Art Trace ini “Layak” digunakan dalam
pembelajaran SBdP pada materi Tari Kreasi Daerah. Hal ini dikuatkan dengan hasil
validasi yang dilakukan oleh ahli media dan ahli materi dengan hasil nilai “sangat baik”.
Hasil belajar peserta didik ketika menggunakan media Art Trace pada pembelajaran juga
mengalami peningkatan, baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotor. Dari hasil
perolehan skor rata-rata siswa secara keseluruhan untuk pengetahuan tentang Tari Kreasi
Daerah menggunakan media Art Trace, sebelumnya 60,75 meningkat menjadi 80,80 dan
perolehan skor rata-rata siswa untuk keterampilan tari yang sebelumya 65,95 meningkat
menjadi 80,94. Hal ini dikarenakan media Art Trace memudahkan siswa untuk berlatih
menari, dimana media ini dibuat dengan video tari yang telah disunting sedemikian rupa
untuk setiap gerakan agar siswa dapat dengan mudah mengulang satu gerakan sesering
mungkin sampai siswa hafal gerakan tersebut. Selain itu, media Art Trace ini memiliki
keunggulan dari segi penilaian yang telah di integrasikan dengan media ini dan media Art
Trace merupakan multimedia interaktif yang pertama untuk pelajaran SBdP.
B. Saran
Saran-saran yang dapat disampaikan dari karya inovasi pembelajaran ini adalah
sebagai berikut:
1. Pada masa mendatang sebaiknya karya inovasi pembelajaran Art Trace ini dapat
digunakan pada perangakat lain seperti pada android.
2. Berdasarkan temuan pada saat implementasi, masih ada beberapa peserta didik yang
sangat kurang kemampuannya dalam menggunakan media pembelajaran berbantuan
TIK, untuk kedepannya seharusnya guru lebih sering menggunakan media interaktif
berbantuan TIK untuk mata pelajaran lainnya agar siswa terbiasa dengan perangkat
TIK dan dapat mengoperasikan perangkat TIK tanpa ada kesulitan.
Kristinningrum15@gmail.com | 28
DAFTAR PUSTAKA
Dedy, R. (2017, June 3). Seputar Pengetahuan. Dipetik Maret 10, 2018, dari
www.spengetahuan.com.
KBBI. (2015). Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. Dipetik Maret 10, 2018, dari
kbbi.web.id.
Usman, H., & Setiady, P. (2011). Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.
Lampiran 1