Anda di halaman 1dari 5

Silabus 2

Resume film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta


Seorang pemuda dari betawi Rosyid merupakan pemuda muslim yang idealis dan terobsesi
menjadi seniman besar seperti WS Rendra. Ia berasal dari keluarga yang sederhana. Ia adalah
pemuda yang humoris, meskipun ia belum melanjutkan pendidikan ke jenjang yang tinggi,
namun ia sangat peduli dengan keadaan sekitar, terutama mengenai pendidikan anak jalanan, ia
merupakan salah satu pengajar untuk anak-anak jalanan. Gaya seniman Rosyid dengan rambut
kribonya membuat Mansur, sang ayah, kesal karena tidak mungkin bagi Rosyid memakai peci.
Padahal peci bagi ayahnya adalah lambang kesalehan dan kesetiaan kepada tradisi keagamaan.
Bagi Rosyid, bukan sekadar kribonya yang membuatnya tidak mungkin memakai peci, melainkan
karena Rosyid tidak ingin keberagamaannya dicampur-baur oleh sekadar tradisi leluhur yang
disakralkan.Meskipun mempunyai sikap yang idealis, Rosyid adalah seorang anak yang
menyayangi kedua orang tuanya.

Rosyid juga memiliki sebuah tongkrongan seniman. Disuatu ketika dia bertemu seorang
gadis cantik yang bernama Delia. Delia adalah seorang gadis beragama ktisten dari keluarga
yang “mampu”. Berbeda dengan Rosyid, Delia melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih
tinggi, namun ia tidak sombong, ia juga peduli dengan keadaan sekitar, ia menjadi salah satu
anggota SAR untuk bencana alam yang kepincut pada sosok rosyid. Tentu saja ini hubungan
yang sangat nekad, Rosyid dan Delia adalah dua anak muda yang rasional dalam menyikapi
perbedaan. Tapi orang tua mana yang rela dengan kisah cinta mereka. Maka mereka pun
mencari cara untuk memisahkan Rosyid dan Delia. Jurus Mansur ayahnya rosyid adalah Ia
berupaya menjinakkan Rosyid dengan meminta nasihat Said, sepupunya yang ternyata telah
tega menipunya. Akhirnya Muzna, ibu rosyid pun turun tangan. Sang ibu dengan bantuan
rodiah, adik dari suaminya, menjodohkan nasyid dengan Nabila, gadis cantik berjilbab yang
ternyata mengidolakan Rosyid, sang penyair dan sekaligus teman masa kecilnya Rosyid.

Berbeda lagi dengan jurus Frans dan Martha, orang tua Delia, yang mencoba mengirim Delia
sekolah ke Amerika. Namun, cinta Rosyid dan Delia begitu kuat, tapi sekuat itu juga
tantangannya. Selain perbedaan agama ternyata ada beban psikologis yang harus dihadapi jika
mereka meneruskan hubungan itu hingga ke ikatan pernikahan.

Pesan tersirat : harus bertoleransi dalam beragama, harus berani mengemukakan pendapat
demi kebenaran, harus memimilih milih dalam berkumpul dengan sebuah kelompok karena bisa
jadi kelompok tersebut bukan membawa kita ke jalan yang benar tetapi sebaliknya malah
membawa kita ke jalan yang sesat dan membuat kita terjerumus dalam ajaran tersebut.

Pesan Pokoknya : tentang toleransi beragama dan kesadaran untuk menjaga keragaman etnik di
Indonesia.

Relavansinya dengan pancasila : Sikap toleransi dalam beragama, mengemukakan pendapat ,


menghargai perbedaan, musyawarah, dialog, anti anarkisme, larangan salingmenuduh dan
memfitnah, melerai sebuah pertikaian, serta pentingnya saling memaafkan.

Silabus 3
1. Apakah urutan sila Pancasila pada pidato 1 Juni 1945? Apakah penjelasan
Soekarno tentang

Kebangsaan?

Prikemanusiaan?

Demokrasi?

Kesejahteraan sosial?

Ketuhanan?

Bung Karno telah menyampaikan 4 prinsip dasar negara yakni:

1.Kebangsaan Indonesia :

Dalam pidatonya Bung Karno mengatakan bahwa tentunya semua anggota BPUPKI sepakat
bahwa negara yang didirikan adalah untuk semua rakyat dari ujung Aceh sampai Irian, kini
Papua. "Dasar pertama, yang baik dijadikan dasar buat negara Indonesia, ialah dasar
Kebangsaan. Kita mendirikan satu Negara Kebangsaan Indonesia," kata Bung Karno.

Bung Karno meminta maaf kepada umat Islam dan anggota BPUPKI Ki Bagoes Hadikoesoemo
yang merupakan ulama dari Yogyakarta sekaligus Ketua Umum PP Muhammadiyah periode
1942-1945. "Saya minta, Saudara Ki Bagoes Hadikoesoemo dan Saudara-saudara Islam lain,
maafkanlah saya memakai perkataan kebangsaan‖ ini! Saya pun orang Islam," tambah Bung
Karno.

Kebangsaan yang dimaksud, kata Bung Karno, bukan dalam artian sempit. "Di atas satu
kebangsaan Indonesia, dalam arti yang dimaksudkan oleh Saudara Ki Bagoes Hadikoesoemo
itulah, kita dasarkan negara Indonesia," papar Bung Karno.

2. Internasionalisme atau perikemanusiaan:

Justru inilah prinsip saya yang kedua. Inilah filosofi schprincipe yang nomor dua, yang saya
usulkan kepada Tuan-tuan, yang boleh saya namakan“internasionalime“. Tetapi jikalau saya
katakan internasionalisme, bukanlah saya bermaksud kosmopolitisme, yang tidak mau adanya
kebangsaan, yang mengatakan tidak ada Indonesia, tidak ada Nippon,tidak ada Birma, tidak ada
Inggris, tidak ada Amerika, dan lain-lainnya.
Internasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak berakar didalam buminya nasionalisme.
Nasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak hidup dalam taman-sarinya
internasionalisme. Jadi, dua hal ini, saudara-saudara, prinsip 1 dan prinsip 2, yang pertama-
tama saya usulkan kepada tuan-tuan sekalian, adalah bergandengan erat satu sama lain.

3. Mufakat atau demokrasi:

Dasar ke 3 ialah dasar mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan. Negara Indonesia
bukan satu negara untuk satu orang, bukan satu negara untuk satu golongan, walaupun
golongan kaya. Tetapi kita mendirikan negara ―semua buat semua ― satu buat semua, semua
buat satu. Saya yakin, bahwa syarat yang mutlak untuk kuatnya negara Indonesia ialah
permusyawaratan, perwakilan," kata dia.

4. Kesejahteraan sosial:

Prinsip ke-4 yang diusulkan Bung Karno adalah kesejahteraan. Bagi Sukarno tak boleh ada
kemiskinan di dalam Indonesia merdeka. "Saya di dalam 3 hari ini belum mendengarkan prinsip
itu, yaitu prinsip kesejahteraan, prinsip tidak akan ada kemiskinan di dalam Indonesia
Merdeka,".

5. "Prinsip yang kelima hendaknya: Menyusun Indonesia Merdeka dengan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Prinsip Ketuhanan! Bukan saja bangsa Indonesia bertuhan, tetapi
masing-masing orang Indonesia hendaknya bertuhan Tuhannya sendiri. Yang Kristen
menyembah Tuhan menurut petunjuk Isa al Masih, yang Islam bertuhan menurut petunjuk Nabi
Muhammad SAW, orang Buddha menjalankan ibadatnya menurut kitab-kitab yang ada padanya.
Tetapi marilah kita semuanya bertuhan. Hendaknya negara Indonesia ialah negara yang tiap-tiap
orangnya dapat menyembah Tuhannya dengan cara yang leluasa," papar Bung Karno.

2. Apakah redaksi sila-sila Pancasila dalam pidato Soekarno ?

3. Bagaimana sikap Soekarno tentang urutan sila-sila dalam Pancasila?

Menerima hasil sidang yang sudah disepakati secara saksama dan mufakat.

4. sila ketuhanan menjadi dasar atau mengarah kepada empat sila


Menurut saya sila pertama menjadi dasar kenapa? Karena sila pertama Pancasila Ketuhanan Yang
Maha Esa sebagai fondamen dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bangsa yang beriman
dan kemudian bertaqwa akan lebih mudah mengamalkan sila sila selanjutnya seperti
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan peerwakilan guna menuju keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Ibarat bangunan maka Pancasila itu berbentuk sebuah piramid.
Sebagai lantai dasarnya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa dan selanjutnya pada lapisan kedua
ketiga keempat dan terakhir kelima adalah sila sila Pancasila yang lainnya sesuai dengan
urutannya. Apabila bangsa ini memiliki keimanan yang kokoh maka akan lebih mudah baginya
untuk bersikap kemanusiaan yang adil dan beradab. Tidak ada perlakuan diskriminasi antara
sesama rakyat dalam pergaulan sehari hari, semua didasarkan atas persaudaran yang karib dan
akrab. Dengan modal sila pertama dan kedua itu, persatuan Indonesia akan lebih langgeng,
mengingat bahwa bangsa ini menyadari bahwa dirinya ditakdirkan dalam perbedaan.

Anda mungkin juga menyukai