Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konsep dasar geografi dalam pembelajaran IPS di artikan pada
pembahasan dari penelaahan geografi selalu di tinjaudari kaitan faktor-faktor
geografi dengan kepentingan kehidupan sosial manusia di permukaan bumi.
Semakin hari bumi tempat manusia berdiri akan semakin tua, karena itu
diperlukan kesadaran dari diri kita untuk dapat menjaga bumi ini dengan baik
dan benar. Jika tidak mempunyai kesadaran akan hal ini maka bisa dipastikan
kalau bumi ini semakin lama akan semakin buruk. Hal-hal buruk itu akan
menimpa diri kita dan membuat banyak kerugian.
Hal terbaik yang bisa kita lakukan saat ini adalah mencegah hal-hal
buruk itu terjadi. Karenanya diperlukan kerjasama dari semua pihak. Salah satu
cara yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak kehancuran bumi ini
adalah dengan bagaimana kita harus mengetahui tentang dasar-dasar bumi,
berhubungan dengan hal ini maka kita harus mengetahui tentang dasar-dasar
bumi, mempelajari tentang bumi kita, serta ilmu-ilmu yang terdapat di
dalamnya, yaitu ilmu geografi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Geografi ?
2. Bagaimana Konsep Geografi ?
3. Bagaimana Pembelajaran IPS ?
4. Bagaimana Hubungan Geografi dengan IPS ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk Mengetahui Pengertian Geografi.
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Konsep Geografi.
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Pembelajaran IPS.
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Hubungan Geografi dengan IPS.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Geografi

Ida Bagus Made Astawa dan I Made Sarmita (2018:1-2) dalam


bukunya Geografi Penduduk menyatakan bahwa geografi pada hakikatnya
merupakan bidang/ ilmu yang mempelajari gejala-gejala di permukaan
bumi yang memiliki kompleksitas yang selalu berubah. Permukaan bumi
dalam hal ini di pelajari secara menyeluruh (holistik) dengan
memperhatikan tiap-tiap gejala secara teliti sebagai konsekuensi adanya
interaksi, interalasi dan integrasi keruangan yang terjadi antara manusia dan
manusia maupun manusia dan lingkungannya. Jadi, sebagai bidang ilmu,
pengkajian yang dilakukan geografi akan selalu melihat keseluruhan gejala
di dalam ruang (holistik) dengan memerhatikan secara mendalam tiap aspek
yang menjadi komponennya.

B. Konsep Geografi
1. Konsep Lokasi
Konsep lokasi adalah posisi suatu tempat,benda, peristiwa, atau
gejalah dipermukaan bumi dalam hubungannya dengan tempat, benda,
gejala, dan peristiwa lain. Terdapat dua komponen lokasi, yaitu arah dan
jarak. Arah menunjukan posisi suatu tempat jika dibandingan dengan
tempat dimana orang tersebut berada. Adapun jarak adalah ukuran jauh
atau dekatnya dua benda atau gejala tersebut. Contoh, bandung terletak
disebelah selatan jakarta, arah tersebut akan berbeda jika orang yang
bertanya berbeda di semarang bandung terletak disebelah barat. Contoh
lain adalah istilah timur tengah. Timur tengah adalah sebutan negara
arab bagi orang eropa, sedangkan orang yang berada dsebelah timur arab
tentu harus menyebutkan sebagai daerah barat tengah. Jadi, arah suatu
tempat bersifat relatif. Demikian pula dengan istilah dekat atau jauh,

2
besar atau kecil, cepat atau lambat, yang pasti arah dan jarak akan
menentukan intensitas hubungan dari dua tempat yang berbeda.
2. Konsep Jarak dan Keterjangkauan
Jika jarak di hubungkan dengan keuntungan yang diperoleh,
manusia cenderung akan memperhitungkan jarak misalnya, antara
Bandung dengan Jakarta jaraknya 140 km dahuluh jarak tempuh
Bandung-Jakarta naik bus mencapai 5 jam. Sekarang dengan adanya
jalan tol Cipularang dapat dijangkau 3 jam saja dengan jenis kendaraan
yang sama waktu tempuh tersebut akan berbeda jika orang tersebut
mempergunakan jalan Sukabumi dan Cianjur. Waktu tempuh Bandung-
Jakarta akan berbeda pula jika menggunakan kereta api atau pesawat
terbang, bahkan jika seseorang mempergunakan telepon untuk
berhubungan dengan orang di Jakarta, rasanya tidak punya waktu
tempuh lagi. Semakin lengkap sarana dan prasarana komunikasi dan
transportasi seolah-olah semakin dekat jarak antara dua tempat sehingga
hubungan dan pengaruh (baik positif maupun negatif ) akan semakin
intensif. Sebaliknya, walaupun dua tempat jarak absolutnya relatif
dekat, tetapi jika transportasi dan komunikasinya tidak ada atau terbatas,
akan semakin lama dan terbatas hubungan yang di jalin.
3. Konsep Tempat
Tempat dapat mencerminkan karakter fisik dan sosial suatu
daerah. Suatu tempat dibentuk oleh karakter fisik (seperti iklim, jenis
tanah, tata air, morfologi, flora dan fauna) dan manusia yang hidup di
dalamnya (seperti jumlah penduduk, kepadatan, perkembangan
penduduk, pendidikan pendapatan, dan kebudayaan).
4. Konsep Hubungan Timbal Balik
Setiap gejala dipermukaan bumi ini pada dasarnya merupakan
hubungan timbal balik antara berbagai faktor. Hubungtan ini dapat
terjadi antara faktor fisik dan faktor fisik dan manusia serta di antara
faktor manusia dan faktor manusia.

3
5. Konsep Perwilayahan Regionalisasi
Tema yang paling mendasar dari studi geografi adalah region.
Sedangkan kajian utamanya adalah berbagi bentuk region dan
perubahannya.
C. Pembelajaran IPS
IPS adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan di SD yang
mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang
berkaitan dengan isu sosial. Mata pelajaran IPS di dalamnya memuat materi
Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.
Sebaiknya pembelajaran IPS mampu mempersiapkan, membina,
dan membentuk kemampuan siswa yang menguasai pengetahuan, sikap,
nilai, dan kecakapan dasar yang diperlukan bagi kehidupan di masyarakat.
Kualitas dan keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh
kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan menggunakan metode
pembelajaran.
Oleh karena itu, rancangan pembelajaran guru hendaknya diarahkan
dan difokuskan sesuai dengan kondisi dan perkembangan potendi siswa
agar pembelajaran yang dilakukan benar-benar berguna dan bermanfaat
bagi siswa, sehingga mereka mampu menjadikan apa yang dipelajarinya
sebagai bekal dalam memahami dan ikut serta dalam melakoni kehidupan
masyarakat dilingkungannya.
Menurut Ilmu Soemantri IPS diajarkan di SD, dimaksudkan agar
siswa menjadi manusia dan warga negara yang baik seperti yang diharapkan
oleh dirinya, orang tua, masyarakat, dan agama. Dengan demikian,
pembelajaran IPS di SD pada dasarnya dimaksudkan untuk pengembangan
pengetahuan, sikap, nilai-moral, dan keterampilan siswa agar menjadi
manusia dan warga negara yang baik.
Rancangan pembelajaran guru, hendaknya diarahkan dan
difokuskan sesuai dengan kondisi perkembangan potensi siswa agar

4
pembelajaran yang dilakukannya benar-benar berguna dan bermanfaat bagi
siswa.
Dengan demikian, pembelajaran pendidikan IPS semestinya
diarahkan pada upaya pengembangan iklim yang kondusif bagi siswa untuk
belajar sekaligus melatih pengetahuan, sikap, nilai dan keterampilannya
selama pembelajaran. Melalui mata pelajaran IPS siswa diarahkan untuk
menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggungjawab, serta
warga dunia yang cinta damai.
D. Hubungan Geografi Dengan IPS
Keterkaitan geografi dengan IPS dapat di lihat dari ilmun penunjang
geografi yang antara lain; geologi, geofisika, metereologi, astronomi,
biogeografi, geomorfologi, hidrografi, oseanografi, paleontologi,
antropogeografi, geografi matematik, geogrfi historik, geografi regional,
geografi pilitik, geografi fisik, geografi manusia.
Para ahli ilmu bumi sekarang telah membuat pengkhususan untuk
ilmu bumi, baik secara fisik (geogrfi fisik) maupun secara sosio-kultural
(geografi sosial). Geografi juga melakukan pengamtan terhadap bentuk dan
struktur bumi. Selain itu, geografi juga mempeajari perubahan yang terjadi
dalam unsur tata bumi, misalnya tumbuhnya perkotaan serta
perkembangannya di masa mendatang.
Tujuan pokok geografi sebenarnya terletak jauh di balik segala
uraian dan pemetaan ciri fisik bumi geografi berusaha menjelaskan pola
ruang yang berkaitan dengan ciri fisik bumi dan unsur manusiawi. Pola dan
fariasi dipelajari bersama-sama dan tidak di pilih-pilih, penjelasan tentang
pola ruang di jelaskan secara global.
Semua itu berhubungan dengn IPS karena mempelajari tentang
interaksi makhluk hidup dan lingkungan serta kejadian dan keadaan di
bumi.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengetahuan geografi menjadi bulat dan utuh dengan meletakkan
manusiansebagai unsur utama, sehingga tidak lagi membedakan antara
geografi fisik dan geografi manusia atau kultural. Menyadari pentingnya
aspek manusia dibahas sejajar dengan faktor-faktor geografi lainnya
menempatkan kedepan geografi penduduk menjadi kajian yang menarik
dalam lingkup geografi, khususnya geografi manusia.
Geografi penduduk sebagai cabang geografi manusia mempelajari
manusia sebagai penduduk, baik dari kuantitas maupun kualitasnya dalam
perspektif keruangan.
B. Saran
Dengan adanya pembuatan makalah ini penulis mengharapkan agar
senantiasa dapat dimanfaatkan dan sebagai literatur atau sebagai bahan
rujukan bagi mahasiswa dalam menambah wawasan pengetahuannya.
Sehingga mampu memberikan kontribusi dalam proses pembelajaran dan
pendidikan.

6
DAFTAR PUSTAKA

Made Astawa Ida Bagus, Sarmita I Made. 2018. Geografi Penduduk. PT Raja
Grafindo Persada: Depok

Hartono.2007. Geografi Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Citra Praya:


Bandung

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=pembelajaran-ips.com (diakses pasa tanggal


26 Oktober 2019 pukul 20:23)

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=konsep-geografi-dalam-ips (diakses pasa


tanggal 26 Oktober 2019 pukul 20:40)

Anda mungkin juga menyukai