Oleh:
NIM: 201402011
PRODI KEPERAWATAN
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2018
SKRIPSI
Oleh :
ii
iii
iv
HALAMAN PERNYATAAN
NIM 201402011
Kabupaten Madiun
dan pemaparan asli dari saya sendiri. Jika terdapat karya orang lain, saya akan
maka saya bersedia menerima sanksi akademik dan sanksi lain sesuai dengan
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Email :-
Riwayat Pendidikan :
Riwayat Pekerjaan :-
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
viii
DAFTAR ISI
ix
2.3.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene ......... 22
2.3.4. Dampak Yang Timbul Pada Masalah Personal Hygiene ....... 24
2.4. Konsep Menstruasi .......................................................................... 24
2.4.1. Pengertian ............................................................................... 24
2.4.2. Fisiologi Menstruasi ............................................................... 25
2.4.3. Faktor Yang Mempengaruhi Menstruasi ................................ 26
2.4.4. Personal Hygiene Saat Menstruasi ......................................... 27
2.4.5. Tujuan Personal Hygiene Saat Menstruasi ............................. 27
2.4.6. Pelaksanaan Personal Hygiene Saat Menstruasi .................... 28
2.4.7. Bahaya Akibat Kurangnya Menjaga Kebersihan saat
Mentruasi ................................................................................ 30
2.5. Konsep Remaja ............................................................................... 31
2.5.1. Pengertian Remaja .................................................................. 31
2.5.2. Perkembangan Remaja dan Ciri-cirinya ................................ 31
2.5.3. Tugas-tugas Perkembangan Remaja ...................................... 32
2.5.4. Perubahan Fisik Pada Remaja Putri ....................................... 33
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN
3.1. Kerangka Konsep ............................................................................ 36
3.2. Hipotesa Penelitian .......................................................................... 37
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Desain Penelitian ............................................................................. 38
4.2.Populasi dan Sampel ........................................................................ 39
4.2.1. Populasi .................................................................................. 39
4.2.2. Sampel .................................................................................... 39
4.3.Kriteria Sampel ................................................................................ 40
4.4.Teknik Sampling ............................................................................. 41
4.5. Kerangka Kerja Penelitian .............................................................. 42
4.6. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................................. 43
4.6.1. Variabel Penelitian ................................................................. 43
4.6.2. Definisi Operasional Variabel ................................................ 43
4.7. Instrumen Penelitian ........................................................................ 44
4.7.1. Uji Validitas .......................................................................... 45
4.7.2. Uji Reliabilitas ....................................................................... 45
4.8. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 46
4.9. Prosedur Pengumpulan Data ........................................................... 46
4.9.1. Metode Pengumpulan Data ................................................... 46
4.9.2. Prosedur Pengolahan Data .................................................... 48
4.10. Analisa Data .................................................................................. 50
4.10.1.Analisa Univariat ................................................................. 50
4.10.2.Analisa Bivariat ................................................................... 51
4.11. Etika Penelitian .............................................................................. 52
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Gambaran dan Lokasi Penelitian .................................................... 55
5.2. Hasil Penelitian ............................................................................... 56
5.2.1. Data Umum Responden ........................................................ 56
5.2.2. Data Khusus Responden ........................................................ 57
x
5.3. Pembahasan ..................................................................................... 60
5.3.1. Perilaku Personal Hygiene Saat Menstruasi Sebelum di
Lakukan Peer Group Education Pada Siswi di SMP Negeri
2 Dagangan Kabupaten Madiun ............................................. 60
5.3.2. Perilaku Personal Hygiene Saat Menstruasi Setelah di
Lakukan Peer Group Education Pada Siswi di SMP Negeri
2 Dagangan Kabupaten Madiun ............................................. 63
5.3.3. Pengaruh Peer Group Education Terhadap Perilaku
Personal Hygiene Saat Menstruasi Pada Siswi di SMP
Negeri 2 Dagangan Kabupaten Madiun ................................. 66
5.4. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 68
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan ..................................................................................... 70
6.2. Saran ................................................................................................ 70
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 72
Lampiran-lampiran ....................................................................................... 75
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
DAFTAR SINGKATAN
xv
DAFTAR ISTILAH
Analysis : Analisis
Andragogi : azas pendidikan orang dewasa
Anonymity : Tanpa nama
Arteri : Pembuluh darah, yang membawa darah dari
jantung
Attitude : Sikap pada aspek afektif
Benefit ratio : Resiko
Body Image : Citra diri
Cleaning : Pembersihan
Coding : Pengkodean
Community Based : Berbasis komunitas
Confidentiality : Kerahasiaan
Culturally Appropripate : Cocok Secara Budaya
Data entry : Proses pemindahan data
Dependent : Bebas
Desidua fungsionalis : 2/3 bagian endometrium
Disintregasi : Peluruhan
Douche : Proses pembilasan atau pembersihan vagina
dengan menyemprotkan air atau larutan
tertentu ke dalam rongga vagina.
Editing : Penyuntingan data
Enabling factors : Faktor pemungkin
Endometrium : Selaput rahim
Evaluation : Evaluasi
Feedback : Timbal balik
Friend in need : Simpati dari teman
Health attiude : Sikap terhadap kesehatan
Health knowledge : Pengetahuan kesehatan
Health practice : Praktek kesehatan
Hematoma : Penumpukan darah yang keluar dari
pembuluh darah atau vena yang rusak
Homogency : Jenis yang sama
Hipofisis : Kelenjar endokrin seukuran kacang
Implantasi : Bercak darah pada awal kehamilan
Infiltrasi : Bocornya cairan ke jaringan
Inform Consent : Lembar persetujuan
Item favorable : Item yang mendukung penelitian
Item unfavorable : Item yang tidak mendukung penelitian
Justice : Keadilan
Knowledge : Pengetahuan
Kolaps : Kelemahan tubuh yang diikuti depresi dan
gangguan pembuluh darah
Menopause : Keadaan tidak adanya periode menstruasi
xvi
selama 12 bulan
Miometrium : Lapisan tengah dinding rahim
Nekrosis : Kematian jaringan
Observasi : Pengamatan
Ovarium : Indung telur
Ovulasi : Pelepasan sel telur dari indung telur
Panty liner : Pembalut yang berukuran kecil
Peer education : Edukasi sebaya
Personal Hygiene : kebersihan diri
Poliferasi : Pertumbuhan untuk menghasilkan jaringan
baru
Post test : Pertanyaan untuk Evaluasi akhir
Practice : Praktek
Pre disposing factors : Faktor pedisposisi
Pre test : Pertanyaan untuk mengetahui kemampuan
awal
Progesteron : Hormon yang berperan penting bagi fungsi
sistem reproduksi wanita
Prostaglandin : Zat yang dihasilkan oleh lemak dalam
setiap organ manusia
Recall : Mengingat
Reinforce : Menguatkan
Reinforcing factors : Faktor penguat
Respect human dignity : Menghargai hak asasi manusia
Rewards : Penghargaan
Right in fair treatment : Pengobatan yang adil
Right to full disclosure : Hak untuk mendapatkan jaminan
Right to justice : Prinsip keadilan
Right to privacy : Hak dijaga untuk kerahasiaannya
Right to self determination : Hak untuk berpartisipasi atau tidak
Sampling : Proses menyeleksi porsi dari populasi
Scoring : Penilaian
Sekresi : Melepaskan substansi kimiawi dalam
bentuk lendir
Sekret : Lendir
Sitesis protein : Proses pembentukan partikel protein
Software : Perangkat lunak
Stimulus : Rangsangan
Stroma : Cairan yang berada diluar tilakoid
Tabulating : Tabel data
Uterus : Rahim
Vaskular : Sistem peredaran darah
Vasokontriksi : Penyempitan pembuluh darah
Vena : Pembuluh yang membawa darah menuju
jantung
xvii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Peer Group Education Terhadap Perilaku Personal Hygiene
Saat Menstruasi Pada Siswi Di Smp Negeri 2 Dagangan Kabupaten Madiun”
dengan baik. Tersusunnya skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, saran dan
dukungan moral kepada penulis, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Drs. Aminudin, MM selaku Kepala Sekolah dan Guru serta seluruh staf SMP
Negeri 2 Dagangan Kabupaten Madiun yang telah memberikan ijin dan
kesempatan untuk melakukan penelitian
2. Zaenal Abidin, S.KM.,M.Kes (Epid) selaku ketua STIKES Bhakti Husada
Mulia Madiun.
3. Mega Arianti Putri, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Ketua Prodi Sarjana
Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.
4. Priyoto.S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku dosen pembimbing 1 beserta Muncul
Wiyana S.Kep Ns, M.Kep selaku dosen pembimbing 2 yang selalu
membimbing dengan penuh kesabaran dan ketelatenan.
5. Anastasya Eko S.Kep., Ns., M.Kes selaku dewan penguji
6. Kedua Orang tua dan adik saya yang telah memberi dorongan dan semangat
tanpa henti.
7. Teman-teman yang telah memberi dorongan dan bantuan berupa apapun
dalam penyusunan tugas proposal ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan proposal ini.
xviii
Akhir kata penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan proposal ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Wassalamualaikum Wr.Wb
xix
BAB I
PENDAHULUAN
merawat kebersihan diri (personal hygiene) pada saat menstruasi. Hygiene saat
pada saat menstruasi. Hal ini sangat penting mengingat banyak penyakit yang
timbul akibat perilaku kurang menjaga kebersihan organ kewanitaan pada saat
NTT: hanya 31% yang mengganti pembalut setiap 4-8 jam atau jika sudah kotor.
Remaja putri yang diwawancarai menyatakan bahwa hampir tidak pernah atau
isu perawatan diri terkait menstruasi yang diakibatkan oleh sikap orang tua dan
hal ini tentu menjadi penghalang bagi remaja untuk mendapatkan hak informasi
1
disebarluaskan. Terutama infeksi saluran reproduksi karena perempuan lebih
terutama menjaga kebersihan alat kelaminnya secara ekstra karena selama masa
organisme yang berlebih pada organ reproduksi dan dapat mengganggu fungsi
alat kelamin wanita. Remaja masih ada yang merasa kurang nyaman untuk
kurang memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang perawatan alat kelamin
berusia 10-24 tahun berjumlah 66,3 juta jiwa. Dari total penduduk sebesar 258,7
juta sehingga satu diantara empat penduduk adalah remaja. Menurut BPS Jawa
Timur ( 2016 ) jumlah remaja perempuan usia 10-19 sebanyak 3.006.586 jiwa.
Data dari Dinkes Kabupaten Madiun ( 2017 ) diketahui jumlah remaja usia 10-
19 tahun sebanyak 47.437 jiwa. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMP
yang sudah menstruasi, didapatkan 8 siswi yang tidak mengganti pembalut lebih
dari 2 kali sehari pada saat menstruasi, 6 siswi belum tau bagaimana cebok yang
benar, sedangkan hampir semua siswi belum tau apa itu personal hygiene dan
bagaimana personal hygiene yang benar saat menstruasi itu. Menurut keterangan
2
pihak sekolah SMP Negeri 2 Dagangan Kabupaten Madiun belum pernah ada
tropis seperti Indonesia karena kurangnya informasi, sikap, niat dan lain-lain
serta tingkat kelembapan iklimnya. Hal itu terbukti karena beberapa penelitian
remaja saat menstruasi. Bila remaja putri melakukan personal hygiene pada saat
menstruasi maka akan terhindar dari kanker rahim, merasa nyaman beraktifitas
secara mendalam. Berdasarkan kajian teoritis yang ada salah satu upaya
karena jamur dan bakteri yaitu membiasakan diri dengan perilaku hyigiene.
Perilaku hygiene tersebut tidak dilakukan oleh remaja putri yang kurang peduli
pada saat menstruasi tidak akan terjadi begitu saja, tetapi merupakan sebuah
proses yang dipelajari karena individu mengerti dampak positif atau negatif
3
Faktor-faktor yang memengaruhi personal hygiene antara lain adalah
dan edukasi yang dilakukan oleh dan untuk kalangan yang sebaya yaitu kalangan
satu kelompok. Penelitian peer education pernah dilakukan oleh Ayu Ervina
hygiene genetalia pada remaja putri SMP Negeri 10 Denpasar. Hasil peneliltian
73,2% responden memiliki tindakan hygiene cukup dan saat sudah diberikan
intervensi peer education diperoleh 75,6% memiliki tindakan hygiene baik. Hal
harus melakukan diskusi karena peserta merupakan teman sendiri dengan usia
yang sebaya.
sebagai orang yang memiliki bekal pengetahuan dan sudah mempunyai sedikit
4
sendiri. Pengalaman dan potensi yang ada pada siswa adalah sumber yang perlu
menstruasi pada siswi. Dengan pemberian informasi yang tepat dan jelas
group education terhadap perilaku personal hygiene saat menstruasi pada siswi
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh peer
group education terhadap perilaku personal hygiene saat menstruasi pada siswi
5
3. Mengidentifikasi pengaruh peer group education terhadap perilaku
Kabupaten Madiun.
penelitian ini dapat menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas dan memperluas
keperawatan komunitas.
6
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Teman sebaya (peers) adalah teman yang amat akrab dengan kita karena
tempat yang sama, seminat, dan seterusnya. Dengan demikian, di antara teman
sebaya hampir tidak ada rahasia lagi. Teman sebaya menjadi teman senasib
teman sebaya bisa pula saling menjerumuskan ke dalam hal-hal yang berisiko
merugikan.
memerlukan ”teman sebaya”, baik antara remaja dan kakak yang sudah dewasa
maupun antara remaja dan kedua orang tua. Dari pihak remaja, yang terpenting
adalah sikap menjadi “friend in need” dalam keluarga. Seyogianya, kedua orang
tua dan saudara lain juga siap menjadi teman sebaya bagi remaja dalam keluarga
( PMI, 2008 ).
informasi dan edukasi yang dilakukan oleh dan untuk kalangan yang sebaya
yaitu kalangan satu kelompok, dapat berarti satu kelompok sebaya pelajar,
8
kelompok mahasiswa, sesama rekan kerja, sesama profesi dan jenis kelamin
( Lutfiani, 2011 ).
terhadap teman sebaya yang lain secara emosional. Adanya ikatan secara
dan pegaruh yang besar bagi individu yang berada dalam kelompok tersebut.
kelompok teman sebaya yang mempunyai ikatan emosional yang kuat dan
pribadinya.
Sebagai kelompok sosial yang lain, maka peer group juga mempunyai
di tempat tinggal).
ada kelas menengah dan kelas rendah (tingkat sosial). Dengan adanya kelas
9
3. Membantu peranan sosial yang baru. Peer group memberikan kesempatan
lagi anggotanya untuk mengisi peranan sosial yang baru. Misalnya anak
4. Peer group sebagai sumber informasi bagi orang tua dan guru bahkan untuk
informasi bagi guru dan orang tua tentang hubungan sosial individu dan
5. Dalam peer group, individu dapat mencapai ketergantungan satu sama lain.
Karna dalam peer group ini mereka dapat merasakan kebersamaan dalam
6. Peer group ini mengajarkan moral orang dewasa, untuk mempersiapkan diri
10
2.1.3. Keuntungan Pendidikan Sebaya (Peer Education)
dipilih karena :
3. Mudah diterima oleh khalayak yang menjadi sasaran sebagian besar orang
4. Ekomomis
yang luas dengan biaya lebih kecil, dan layanan tersebut dapat tersedia
secara efektif.
11
2.1.4. Pengaruh Peer Group
terhadap individu dan kelompok ada yang positif dan negatif, yaitu:
1. Pengaruh positif :
c. Bila individu masuk dalam peer group, maka tiap anggota akan dapat
melatih bakatnya.
2. Pengaruh negatif :
c. Menimbulkan rasa iri pada anggota satu dengan yang lain yang tidak
12
2.1.5. Kriteria Fasilitator Peer Group
bagi kelompok sebayanya ( Pusat Kajian dan Perlindugan Anak, 2008 ). Syarat-
tidak tersinggung, terbuka untuk hal-hal baru, mau belajar serta senang
menolong.
pendidikan sebaya.
13
2. Anggota kelompok tertarik kepada teman sebaya yang memiliki latar
4. Anggota kelompok terdiri dari 8-12 orang. Suatu kelompok yang terdiri dari
serta pertumbuhan.
Peer group dapat dilakukan di mana saja asalkan nyaman buat pendidikan
tetapi tempat peer group sebaiknya dilakukan di tempat yang tidak ada orang
lalu lalang dan jauh dari kebisingan sehingga diskusi bisa berlangsung tanpa
dianggap meremehkannya.
14
b. Tidak harus mengetahui semuanya, kelompok sebaya bukanlah seorang
ahli, maka apabila teman merasa kurang puas atas jawaban yang
diberikan
satu atau dua peserta saja, atau dengan kata lain “tidak pilih kasih”.
3. Rasa percaya diri pendidik sebaya harus memiliki rasa percaya diri agar
Komunikasi yang terjadi hendaknya bersifat dua arah, atau terjadi hubungan
timbal balik. Dialog sangat efektif menghadapi teman yang sifatnya tertutup,
15
menghindari kesan bahwa pendidik sebaya hendak memaksakan suatu
2.2.1. Pengertian
Perilaku adalah hasil atau resultan antara stimulus (faktor eksternal) dalam
subjek atau orang yang berperilaku tersebut. Dengan perkataan lain, perilaku
seseorang atau subjek dipengaruhi atau ditentukan oleh faktor-faktor baik dari
stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan serta lingkungan. Batasan ini mempunyai 2 unsur pokok, yakni respons
dan stimulus atau perangsangan. Respons atau reaksi manusia bersifat pasif
(pengetahuan, persepi, dan sikap) maupun bersikap aktif (tindakan yang nyata
sebagainya.
16
2. Faktor-faktor pemungkin (Enabling factors), adalah faktor-faktor yang
polindes, pos obat desa, dokter atau bidan praktek swasta, dan sebagainya.
faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, sikap dan
17
2.2.3. Prosedur Pembentukan Perilaku
dibentuk.
tersebut disusun dalam urutan yang tepat untuk menuju kepada terbentuknya
komponen tersebut.
sering dilakukan
18
2.2.4. Bentuk Perilaku
atau seseorang terhadap rangsangan (stimulus) dari luar subjek tersebut. Respons
1. Bentuk pasif adalah respons internal yaitu yang terjadi dalam diri manusia
dan tidak secara langsung dapat di lihat oleh orang lain, misalnya berpikir,
2. Bentuk aktif yaitu apabila perilaku itu jelas dapat diobservasi secara
langsung.
(attitude), dan tindakan atau praktik (practice). Oleh sebab itu, mengukur
2010 )
19
adalah tingginya pengetahuan responden tentang kesehatan atau besarnya
Sikap terhadap kesehatan adalah pendapat atau penilaian orang terhadap hal-
stimulus atau subjek yang bersangkutan. Pertanyaan secara langsung juga dapat
tertentu.
Praktik kesehatan atau tindakan untuk hidup sehat adalah semua kegiatan
atau aktivitas orang dalam rangka memelihara kesehatan. Pengukur atau cara
maupun secara tidak langsung. Pengukur perilaku yang paling baik adalah
20
tidak langsung menggunakan metode mengingat kembali (recall). Metode ini
2.3.1. Pengertian
dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan dapat di artikan sebagai suatu
untuk kesehatan fisik dan psikis. Personal hygiene merupakan kegiatan atau
kuku, gigi, rongga mulut, hidung mata, telinga, dan area perineum-genital
21
2.3.2. Tujuan Personal Hygiene
f. Menciptakan keindahan
b. Praktik sosial
prasana yang memadai seperti kamar mandi, peralatan mandi serta perlegkapan
22
mandi yang cukup, misalnya: sabun, sikat gigi, sampo dan lain-lain. Untuk
adalah hal yang sulit untuk diwijudkan. Seseorang harus termotivasi untuk
memelihara personal hygiene untuk mencegah dari kondisi atau keadaan sakit.
e. Budaya
berbeda lingkungan seseorang, berbeda pula kebudayaan dan nilai pribadi yang
f. Kebiasaan
dan melakukan perawatan rambut serta pemilihan produk seperti sabun, sampo
g. Kondisi fisik
23
2.3.4. Dampak yang timbul pada masalah personal hygiene
Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene ( Tarwoto &
Wartonah ), meliputi :
1. Dampak fisik
infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
2. Dampak psikologis
2.4.1. Pengertian
dengan fertilitas yaitu pola menstruasi. Gangguan menstruasi dapat terjadi pada
gangguan siklus menstruasi seperti berat badan, aktivitas fisik, dan stess.
24
Menstruasi adalah proses alamiah yang terjadi pada perempuan.
Menstruasi merupakan perdarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa
menarche adalah pada usia 12 sampai dengan usia 16 tahun. Periode ini akan
mengubah perilaku dari beberapa aspek, misalnya psikologis dan lainnya. Siklus
menstruasi normal terjadi setiap 22-35 hari, dengan lamanya menstruasi selama
1. Stadium Menstruasi
Stadium ini berlangsung selama 3-7 hari. Pada saat itu, endometrium
2. Stadium Poliferasi
Stadium ini berlangsung pada 7-9 hari. Dimulai sejak berhentinya darah
tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur
3. Stadium Sekresi
25
pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk
4. Stadium Premenstruasi
Stadium yang berlangsung selama 3 hari. Ada infiltrasi sel-sel darah putih,
bisa sel bulat. Stroma mengalami disintregasi dengan hilangnya cairan dan
sekret sehingga akan terjadi kolaps dari kelenjar dan arteri. Pada saat ini
1. Faktor hormon
2. Faktor Enzim
3. Faktor Vaskular
26
menghubungkan dengan arteri, dan akhirnya terjadi nekrosis dan perdarahan
4. Faktor Prostaglandin.
reproduksi. Pada saat menstruasi pembuluh darah rahim sangat mudah terinfeksi.
Oleh karena itu kebersihan alat kelamin harus lebih dijaga karena kuman mudah
27
2.4.6. Pelaksanaan personal hygiene saat menstruasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh remaja putri pada saat menstruasi
yaitu:
remaja putri. Pada saat menstruasi kerja dari kelenjar sebaseus akan meningakt
masalah jerawat pada wajah. Masalah jerawat pada remaja terkait dengan
membersihkan muka dua sampai tiga kali sehari guna membantu mencegah
timbulnya jerawat.
b. Kebersihan rambut
c. Kebersihan tubuh
dan sebaiknya mandi 2 kali sehari, dengan sabun mandi biasa, pada saat mandi
kewanitaan yang terbaik ialah membasuhnya dengan air bersih. Satu hal yang
membuang air besar (BAB), yaitu dengan membasuhnya dari arah depan ke
arah belakang (dari vagina ke arah anus), bukan sebaliknya. Karena apabila
28
terbalik arah membasuhnya, maka kuman dari daerah anus akan terbawa
Pada saat membersihkan alat kelamin, tidak perlu dibersihkan dengan cairan
pembersih atau cairan lain dan douche karena cairan tersebut akan semakin
sebaiknya gunakan sabun yang lunak (dengan pH 3,5), misalnya sabun bayi
yang ber-pH netral. Setelah memakai sabun, hendaklah dibasuh dengan air
sampai bersih (sampai tidak ada lagi sisa sabun yang tertinggal), sebab bila
masih ada sisa sabun yang tertinggal malah dapat menimbulkan penyakit.
Setelah dibasuh, harus dikeringkan dengan handuk atau tisu, tetapi jangan
gunakan pakaian dalam yang kering dan menyerap keringat karena pakaian
dalam yang basah akan mempermudah tumbuhnya jamur. Pakaian dalam yang
telah terkena darah sebaiknya direndam dahulu dan setelah kering disetrika.
Pemakaian celana yang terlalu ketat sebaiknya dihindari, karena hal ini
gunakan bahan yang nyaman dan menyerap keringat, seperti misalnya katun.
Pemakaian pantyliner setiap hari secara terus menerus juga tidak di anjurkan.
Pantyliner sebaiknya hanya digunakan pada saat keputihan banyak saja, dan
29
sebaiknya jangan memilih pantyliner yang berparfum karena dapat
e. Penggunaan Pembalut
Pada saat menstruasi, pembuluh darah dalam rahim sangat mudah terinfeksi,
oleh karna itu kebersihan alat kelamin juga harus di jaga karena kuman mudah
Pilihlah pembalut yang daya serapnya tinggi, sehingga tetap merasa nyaman
gel, sebab gel dalam pembalut kebanyakan dapat menyebabkan iritasi dan
secara teratur 4-5 kali atau setiap setelah mandi dan buang air kecil.
telah ada gumpalan darah. Alasannya ialah karena gumpalan darah yang
menstruasi adalah :
1. Demam
30
2. Radang pada permukaan vagina
4. Keputihan
eksplorasi psikologis untuk menemukan identitas diri. Pada masa transisi dari
abstrak dan konsep diri menjadi lebih berbeda. Remaja mulai memandang diri
perbandingan sosial.
Remaja mempunya sifat yang unik, salah satunya adalah sifat ingin meniru
31
b. Tampak dan merasa ingin bebas.
( Kusmiran, 2013 ) :
secara efektif.
perempuan).
32
3. Mencapai relasi yang baru dan lebih matang, baik dengan teman sebaya
dewasa lainnya.
kehidupan keluarga
Semua organ reproduksi wanita tumbuh selama masa puber. Namun tingkat
kecepatan organ antara organ satu dan lainnya berbeda. Berat uterus pada anak
usia 11 atau 12 tahun kira-kira 5,3 gram, pada usia 16 tahun rata-rata beratnya
lendir dan jaringan sel yang hancur dari uterus secara berkala, yang akan
terjadi kira-kira setiap 28 hari. Hal ini akan berlangsung terus smapai
menjelang masa menopause. Menopause bisa terjadi pada usia sekitar lima
33
2. Tanda-tanda Seks Sekunder
a. Rambut
Rambut kemaluan pada wanita juga tumbuh seperti halnya remaja laki-
laki. Tumbuhnya rambut kemaluan ini terjadi setelah pinggul dan payudara
mulai berkembang. Bulu ketiak dan bulu pada kulit wajah mulai tampak
setelah haid. Semua rambut kecuali rambut wajah mula-mula lurus dan
terang warnanya, kemudian menjadi lebih subur, lebih kasar, lebih gelap,
b. Pinggul
dibawah kulit.
c. Payudara
susu menonjol. Hal ini terjadi secara harmonis sesuai pula dengan
d. Kulit seperti halnya laki-laki juga menjadi lebih kasar, lebih tebal, pori-
pori membesar. Akan tetapi berbeda dengan laki-laki kulit pada wanita
34
e. Kelenjar lemak dan kelenjar keringat
f. Otot
g. Suara
Suara berubah semakin merdu. Suara serak jarang terjadi pada wanita.
35
BAB III
3.2.
Faktor-faktor perilaku
Faktor-faktor yang mempengaruhi
1. Faktor Predisposisi
personal hygiene:
a. Kepercayaan/budaya
1. Citra Tubuh
b. Sikap
2. Praktik Sosial
c. Keyakinan
3. Status sosial ekonomi
d. Nilai-nilai
4. Pengetahuan dan motivasi
e. Pengetahuan
5. Budaya
2. Faktor Pemungkin
6. Kebiasaan
- Ketersediaan fasilitas
7. Lingkungan
dan sarana kesehatan
8. Kondisi fisik
3. Faktor Penguat
- Dukungan Keluarga
Peer Group Education
- Dukungan petugas
kesehatan
Perilaku personal hygiene saat
Keterangan : menstruasi
1. Perawatan kulit dan wajah
2. Kebersihan rambut
: Tidak diteliti
3. Kebersihan tubuh
4. Kebersihan pakaian sehari-
: Diteliti
hari
: Berpengaruh 5. Penggunaan pembalut
: Berhubungan
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Pengaruh Peer Group Education Terhadap Perilaku
36
Pada gambar 3.1 dapat dijelaskan mekanisme pengaruh peer education
diantaranya, citra tubuh, praktik sosial, status sosial ekonomi, pengetahuan dan
motivasi, budaya, kebiasaan, lingkungan, dan kondisi fisik. Dalam usia remaja
seperti ini, peran teman sebaya sangatlah kuat dalam pembentukan perilaku
saat menstruasi, dengan begitu akan meningkatkan kesadaran siswi dalam hal
37
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pre test-post test.
Pada design ini tidak ada kelompok pembanding (kontrol). Satu kelompok
dilakukan pengukuran awal (pre test) untuk menentukan kemampuan atau nilai
perlakuan dilakukan intervensi sesuai dengan protocol uji coba yang telah
education terhadap perilaku personal hygiene saat menstruasi pada siswi di SMP
38
Keterangan :
P : Perlakuan
4.2.1 Populasi
Dagangan Kabupaten Madiun kelas VII & VIII yang sudah mengalami
menjadi 44 siswa.
4.2.2 Sampel
Sampel yang diambil dari penelitian ini adalah sebagian siswi SMP Negeri
n= N
1 + N (d)2
Keterangan :
n : besar sampel
N : besar populasi
39
n= 44
1 + 44(0,05)2
n= 44
1 + 44(0,0025)
n= 44
1 + 0,11
n= 44
1,11
n = 39,63 = 40
diperlukan untuk peer group education tentang perilaku personal hygiene saat
40
4.4. Teknik Sampling
karena sifat dan ciri populasi adalah siswi SMP Negeri 2 Dagangan Kabupaten
41
4.5. Kerangka Kerja Penelitian
Populasi
Seluruh Siswi di SMP Negeri 2 Dagangan Kabupaten Madiun Kelas 7,8 yang
sudah menstruasi dengan jumlah 44 siswi.
Sampel
Sebagian siswi SMP Negeri 2 Dagangan Kabupaten Madiun sebanyak 40
siswi yang sesuai dengan kriteria inklusi
Sampling
Tekhnik purposive sampling
Pengumpulan Data
Pengolahan data
Editing, scoring, coding, tabulating, entry data, cleaning
Analisa data
T-Test
Pelaporan
Gambar 4.5 Kerangka Kerja Penelitian Pengaruh Peer Group Education terhadap
Perilaku Personal Hygiene saat Menstruasi
42
4.6. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
saat menstruasi.
43
personal
hygiene
menstruasi
Dependen: Segala sesuatu Skor yang Kuisio Inter Skor item pertanyaan perilaku
Perilaku yang diperoleh dari ner Val personal hygiene untuk anggota
Personal dilakukan pengukuran kelompok
Hygiene siswi tentang perilaku Pertanyaan positif :
saat personal personal - Selalu : 3
menstruasi hygiene saat hygiene - Kadang-kadang : 2
mentruasi 1. Perawatan -Tidak pernah : 1
kulit dan Pertanyaan negatif :
wajah - Selalu : 1
2. Kebersihan - Kadang-kadang : 2
rambut - Tidak pernah : 3
3. Kebersihan Penilaian Perilaku
tubuh - Baik: skor jawaban x ≥ 55
4. Kebersihan
- Cukup: skor jawaban
pakaian
sehari-hari 41 ≤ x < 55
5. Penggunaan
- Kurang: skor jawaban x < 41
pembalut
lembar kuisioner yang berisikan data umum dan data khusus. Data umum
memuat katakteristik responden yang terdiri dari usia, jenis kelamin, dan status
tempat tinggal, sedangkan data khusus adalah kuisioner tentang pengetahuan dan
44
4.7.1 Uji Validitas
mengukur apa yang seharusnya diukur ( Nursalam, 2013 ). Adapun rumus yang
penelitian ini adalah rumus korelasi product moment person dilakukan dalam
program SPSS, dimana p-value ≤ 0,05 maka item pertanyaan dinyatakan valid
dan bila p-value >0,05 maka item pertanyaan dinyatakan tidak valid ( Arikunto,
Hikam Geger Madiun. Hasil uji validitas dinyatakan valid karena r hasil > r tabel
0,5.
pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu
butir pertanyaan. Uji reabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach (a), dalam
uji reabilitas r hasil adalah alpha. Jika r alpha > r tabel pertanyaan tersebut
memberikan nilai Alpha Cronbach > 0,05 ( Sujarweni, 2014 ). Dalam uji
45
realibilitas kuisioner pengetahuan personal hygiene menstruasi sebagai nilai r
alpha > 0,76 maka pertanyaan tersebut reliabel. Untuk uji reabilitas kuisioner
a. Tempat Penelitian
b. Waktu Penelitian
3. Meminta data responden dari siswa kelas 7,8 SMP Negeri 2 Dagangan
Kabupaten Madiun.
5. Pre Penelitian :
46
a. Memberikan penjelasan kepada calon responden dan apabila bersedia
consent.
hygiene menstruasi.
pramuka.
Tahap 2 :
dilakukan penelitian
47
b. Peneliti memberikan kuisioner sebelum diberikan pendidikan
pendidikan kesehatan.
1. Editing
standar operasional prosedur, hal ini untuk mengecek kembali apakah standar
2. Coding
sebagai berikut:
a. Usia
11 - 12 tahun : Kode 1
13 - 14 tahun : Kode 2
15 - 16 tahun : Kode 3
48
Menumpang saudara : Kode 2
Wiraswasta : Kode 1
Petani : Kode 2
PNS : Kode 3
3. Scoring
Benar 1
Salah 0
Penilaian Pengetahuan
Pertanyaan positif :
Selalu 3
Kadang-kadang 2
Tidak pernah 1
49
Pertanyaan negatif :
Selalu 1
Kadang-kadang 2
Tidak pernah 3
Penilaian Perilaku:
4. Tabulating
5. Data Entry
dari orang yang melakukan “data entry”. Apabila tidak, maka terjadi bias
6. Cleaning
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
atau koreksi. Proses ini disebut pembersihan data atau (data cleaning).
50
4.10. Analisis Data
karakteristik setiap variabel penelitian. Pada analisa data univariat ini digunakan
Madiun. Pada penelitian ini meliputi data umum dan data khusus, yang termasuk
pekerjaan, dan data khusus meliputi perilaku personal hygiene saat menstruasi.
Keterangan :
P : Prosentase
N : Frekuensi jawaban
51
4.10.2 Analisa Bivariat
digunakan adalah uji paired T-Test. Uji ini merupakan analisis dengan libatkan
dua pengukuran pada subjek yang sama terhadap suatu pengaruh atau lakuan
tertentu. Pada uji beda paired sample t-test, peneliti menggunakan sampel yang
sama, tetapi pengujian terhadap sampel dilakukan sebanyak dua kali. Dalam
penelitian ini test yang diberikan disebut dengan pretest (test belum mengadakan
perlakuan) dan post test (setelah diberi perlakuan). Adapun penggunaaan paired
sample t-test adalah satu sampel yang diberikan dua pengakuan yang berbeda,
dalam kondisi yang sama atau homogency dan berasal dari tabulasi yang telah
dan sesudah dilakukan intervensi dapat diketahui melalui dua cara pertama harga
Ketentuan pengujian adalah bila harga t hitung lebih besar harga t tabel maka H 0
ditolak.
Dalam penelitian ini juga terdapat etika dalam penelitian dan dibedakan
1. Prinsip Manfaat
52
Penelitian harus dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan
to full disclosure)
c. Informerd concent
53
Subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan
penelitian.
54
BAB V
Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan tentang
Juni 2018. Jumlah responden 40 siswi. Penyajian data dibagi menjadi dua yaitu
data umum dan data khusus. Data umum berisi karakteristik responden meliputi
usia, status tempat tinggal, riwayat informasi sebelumnya, dan pekerjaan orang.
Data khusus yang disajikan berdasarkan hasil pengukran variabel, yaitu Perilaku
personal hygiene saat menstruasi sebelum dan sesudah diberikan peer group
terletak di jalan raya segulung, Kec. Dagangan Kab. Madiun, Jawa Timur.
SMPN 2 Dagangan Madiun terdiri dari 9 ruangan kelas dari kelas 1-3 dan
memperoleh ilmu pengetahuan baik secara pembelajaran dan prakek LAB terdiri
sampel data dilakukan dengan mengambil sampel dari dua kelas yaitu kelas VII
55
5.2. Hasil Penelitian
meliputi tujuan, manfaat, dan resiko yang ada dari penelitian yang akan
dilakukan, apabila siswi tersebut bersedia menjadi responden penelitian ini maka
56
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Tempat Tinggal
Responden SMP Negeri 2 Dagangan Kabupaten Madiun Tahun 2018
57
1. Perilaku Personal Hygiene Saat Menstruasi Responden Sebelum
Dilakukan Peer Group Education di SMP Negeri 2 Dagangan
Kabupaten Madiun.
sebelum dilakukan peer group education adalah cukup. nilai tengah perilaku
dilakukan peer group education yang keluar paling banyak adalah 51, nilai
education paling rendah yaitu 41 dan yang tertinggi 59, serta perilaku
58
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa nilai rata-rata perilaku personal hygiene
saat menstruasi setelah dilakukan peer group education adalah 60,40, dapat
dilakukan peer group education adalah baik. nilai tengah perilaku personal
peer group education yang keluar paling banyak adalah 63, nilai perilaku
paling rendah yaitu 52 dan yang tertinggi 66, serta perilaku personal
Tabel 5.7 Analisa Hasil Pengaruh Peer Group Education Terhadap Perilaku
Personal Hygiene Saat Menstruasi pada Siswi Di SMP Negeri 2
Dagangan Kabupaten Madiun
Mean Modus SD Min-Max Α P value
Pretest 51,25 51 3,342 41-59
0,05 0,000
Posttest 60,40 63 4,137 52-66
Sumber : Data Primer diolah, 2018
education keluar paling banyak adalah 51, perilaku personal hygiene saat
59
menstruasi sebelum dilakukan peer group education memilik standart
deviasi 3,342, serta nilai perilaku personal hygiene saat menstruasi sebelum
dilakukan peer group education paling rendah yaitu 41 dan yang tertinggi
59
setelah dilakukan peer group education adalah 60,40, dapat diartikan bahwa
adalah 63, perilaku personal hygiene saat menstruasi setelah dilakukan peer
diterima artinya ada perbedaan antar variabel. Hasil ini berarti ada pengaruh
5.3. Pembahasan
sebelum dilakukan peer group education memiliki rerata nilai 51,25 mendekati
nilai tengah 51,00, dalam pengkategorian perilaku, ini artinya rata-rata perilaku
60
personal hygiene para siswi sebelum dilakukan peer group education adalah
cukup. Hal ini dibuktikan dengan hasil skoring penelitian didapatkan 35 (87,5%)
Perilaku dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor internal
dan eksternal. Adapun faktor internal yang mempengaruhi adalah umur dan
perilaku (Notoatmodjo, 2007). Faktor sosial dan budaya juga termasuk faktor
ini adalah status ekonomi, dimana status ekonomi ini yang paling berpengaruh,
Faktor internal yang pertama adalah usia. Usia merupakan faktor yang
dibagi menjadi 3 tahap yaitu remaja tahap awal (10-14 tahun), remaja tahap
menengah (15-16 tahun), dan remaja tahap akhir (17-21 tahun). Pada usia remaja
awal, seorang remaja putri akan mulai mengalami menstruasi. Hal ini tentu akan
menstruasi. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian dimana responden yang
61
berusia 15-16 tahun rata-rata berperilaku baik, usia 13-14 tahun rata-rata
2007). Hal ini sesuai dengan penelitian Sari, Firani, dan Yuliatun (2009),
kesehatan sebagian besar memiliki perilaku baik dan yang tidak mendapatkan
cukup. Hal ini menunjukkan bahwa dengan pengetahuan yang lebih baik,
informasi tentang personal hygiene menstruasi sebelumnya. Hal ini tentu akan
menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Hal ini sesuai dengan teori Blum
perilaku. Blum (1974) dalam Maulana (2013) menyatakan bahwa faktor yang
tua mereka. Secara tidak langsung, orang tua responden telah memberikan
62
Berdasarkan hasil penelitian diatas peneliti memberikan pendapat peran
menstruasi anaknya. Karena orang tua merupakan sekolah pertama bagi anak.
Secara tidak langsung, anak akan meniru kebiasaan orang tua mereka. Selain itu,
peran sekolah juga tidak kalah pentingnya. Karena anak menghabiskan sebagian
pada siswi putri sesudah diberikannya pendidikan kesehatan metode peer group
saat menstruasi setelah dilakukan peer group education memiliki rerata nilai
60,40 mendekati nilai tengah 62,00, dalam pengkategorian perilaku, ini artinya
rata-rata perilaku personal hygiene para siswi sebelum dilakukan peer group
education adalah baik. Hal ini dibuktikan dengan hasil skoring penelitian
berperilaku baik.
63
hygiene melalui mekanisme dukungan teman sebaya secara signifikan dapat
dalamnya hingga (p<0,05). Sementara itu Zulva (2013) dalam penelitiannya juga
menemukan bahwa metode peer group dalam kelompok teman sebaya secara
terhadap perilaku personal hygiene saat menstruasi adalah usia. Karena selain
group ini rentang usia yang hampir sama akan mempengaruhi pengalaman dan
rentang usia yang hampir sama akan lebih nyambung saat berkomunikasi.
kesamaan satu dengan yang lainnya seperti di bidang usia, kebutuhan dan tujuan
64
masalahnya sendiri, dan dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan
Jika menstruasi disertai dengan pengetahuan yang benar, remaja putri akan
spersonal hygiene pada ketua kelompok peer group education setelah diberikan
kurang lebih 3 hari. Dimana saat pre test diketahui pengetahuan ketua peer
group education tentang personal hygiene saat menstruasi memiliki nilai rerata
16,00 dan setelah diberikan peer group education kemudian diberikan post test,
teman-teman sebayanya.
65
peningkatan. Terdapat pengaruh peer group education terhadap perilaku
Kabupaten Madiun.
0,000 < α = 0,05) personal hygiene saat menstruasi pada siswi di SMP Negeri 2
kesehatan yaitu cocok secara budaya (cultural appropriate) dan mudah diterima
mana bahasa dan logika yang dimiliki oleh edukator tidak sesuai dengan sasaran
pendidikan. Selain itu topik yang tabu atau dianggap memalukan juga menjadi
seksualitas dan menstruasi masih dipandang sebagai topik yang tabu dan
memalukan untuk ditanyakan pada guru. Padahal hampir sebagian besar waktu
remaja putri dihabiskan di sekolah. Oleh karenanya sebagian besar remaja putri
66
cenderung mencari jawaban dari media massa dan dari sesama teman sebaya di
sekolah (peers). Oleh karenanya metode peer education dapat menjadi alat
karena peer educator sebagai bagian dari kelompok teman sebaya dapat
yang masih dianggap tabu terutama untuk dibicarakan dengan orang asing
ataupun lawan jenis dapat dibicarakan dengan leluasa tanpa kesungkanan karena
Peluang remaja untuk mengikuti anjuran dari teman sebaya adalah 5,6 kali.
Sementara itu peluang remaja untuk mengikuti anjuran dari orang tua hanya 1,2
kali.
Hal ini dibuktikan dengan pengetahuan siswa, sikap siswa tentang perilaku
67
kesehatan metode peer group education dibandingkan dengan sebelum
pengertian yang benar dan perilaku yang positif terhadap kesehatan dan pada
akhirnya responden setelah dibentuk peer group dapat melakukan apa yang
dianjurkan dalam penelitian tersebut. Hal ini sejalan dengan uji Paired T-Test
dengan nilai p value = 0,000 < α = 0,05 yang menunjukkan adanya perbedaan
signifikan, dimana sebelum dibentuk peer group perilaku personal hygiene saat
setelah dilakukan peer group education menjadi nilai 60,40. Hal ini
Jadi, dari penelitian diatas dapat disimpulkan, bahwa ada pengaruh peer
group education terhadap perilaku personal hygiene saat menstruasi pada siswi
68
5.4. Keterbatasan Penelitian
dimana jawaban dari responden masih bersifat apa adanya, serta hasil yang
memerlukan pemahaman dari peneliti, untuk itu sebaiknya peneliti tidak hanya
psikis yang penting atau yang sukar diperoleh apabila hanya dengan angket.
69
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
3. Hasil uji paired t test didapatkan p = 0,000 < α = 0,05 berarti ha diterima
artinya ada perbedaan antar variabel. Hasil ini berarti ada pengaruh peer
6.2. Saran
yang sudah terbentuk serta membentuk peer group di tahun ajaran baru
70
adalah peer group untuk dapat meningkatkan pengetahuan kesehatan remaja
3. Bagi responden
sikap yang baik dalam kebersihan diri saat menstruasi. Menerapkan peer
yang baik.
71
DAFTAR PUSTAKA
Antara, Agregasi. 2017. “Wow! Jumlah Remaja Indonesia 66,3 Juta Jiwa,
Kekuatan Atau Kelemahan?”. Https://Lifestyle.Com/Read/2017/10/27/196/
1802143/Wow-Jumlah-Remaja-Indonesia-66,3-Juta-Jiwa-Kekuatan-Atau-
Kelemahan. 3 Mei 2018.
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur. 2016. “Jumlah Penduduk Menurut
Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin Di Provinsi Jawa Timur, 2015”.
Https://Jatim.Go.Id/Statictable/201607/22/342/Jumlah-Penduduk-Menurut-
Kelompok-Umur-Dan-Jenis-Kelamin-Di-Provinsi-Jawa-Timur-
2015.Html.12 Januari 2018.
Iriana, Nona, Hasnani Rangkuti, Anik Chamami, Dhani Arief Harmanto. 2016.
Perempuan Dan Laki-Laki Di Indonesia 2016. Jakarta-Indonesia : Badan
Pusat Statistik.
72
Sma Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan. Medan : Jurnal Fkm
Universitas Sumatra Utara.
Pmi. 2008. Pendidikan Remaja Sebaya. Jakarta : Pengurus Pusat Palang Merah
Indonesia.
73
Stanhope And Knollmueller. 2010. Praktik Keperawatan Kesehatan Komunitas.
Jakarta: Egc
Wawan Dan Dewi.2010. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku
Manusia. Yogjakarta : Nuha Medika.
Widyastuti, Yani, Rahmawati, Anita., Purnamaningrum, Yuliasti Eka. 2009.
Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Fitramaya.
Yuni, Natalia Erlina. 2015. Buku Saku Personal Hygiene. Yogyakarta : Nuha
Medika.
74
Lampiran 1
75
Lampiran 2
76
Lampiran 3
77
Lampiran 4
78
Lampiran 5
79
Lampiran 6
Oleh :
Dinta Yolinda Nugraheni
Tujuan penelitian ini untuk mempelajari dan melaksanakan pengaruh peer group
education terhadap perilaku personal hygiene saat menstruasi. Peneliti mengharap
informasi yang anda berikan nanti sesuai keadaaan yang sesungguhnya dan tanpa
dipengaruhi orang lain. Peneliti menjamin kerahasiaan identitas anda. Informasi
yang saudara berikan hanya akan digunakan untuk pengembangan ilmu
pendidikan dan tidak akan dipergunakan untuk maksud-maksud lain.
Partisipasi anda bersifat bebas.Anda bebas untuk ikut atau tidak tanpa adanya
sanksi.Jika anda bersedia menjadi responden penelitian ini, silahkan anda
menandatangani kolom yang tersedia.
80
Lampiran 7
Kepada
Di Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Progam Studi
NIM 201402011
education terhadap perilaku personal hygiene saat menstruasi pada siswi di SMP
kesediaan saudara untuk bersedia menjadi responden dalam penelitian yang akan
saya lakukan. Kerahasiaan data pribadi saudara akan sangat kami jaga dan
81
Lampiran 8
(Informed Consent)
Nama :
Umur :
Alamat :
kerahasiaan dan tidak adanya resiko dalam penelitian yang akan dilakukan oleh
peer group education terhadap perilaku personal hygiene saat menstruasi pada
informasi yang akan saya berikan ini sangat bermanfaat bagi pengetahuan
keperawatan di Indonesia. Untuk itu saya akan memberikan data yang diperlukan
sesuai keperluan.
Responden
82
Lampiran 9
KUESIONER
PENGARUH PEER GROUP EDUCATION TERHADAP PERILAKU
PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA SISWI DI
SMP NEGERI 2 DAGANGAN KABUPATEN MADIUN
Petunjuk Kuisioner
1. Kuisioner ini terdiri dari dua bagian, halaman pertama memuat petunjuk,
dan halaman berikutnya memuat soal.
2. Isilah identitas Anda pada bagian Identitas Responden, identitas Anda
akan kami rahasiakan
3. Di bawah ini ada beberapa jenis soal diantaranya:
a. Soal multiple choice ( pilihan ganda ) untuk mengukur tingkat
pengetahuan Anda tentang personal hygiene saat menstruasi
b. Kuisioner perilaku personal hygiene saat menstruasi
4. Bacalah pertanyaan dan pernyataan dibawah ini secara teliti.
5. Pilihlah satu jawaban sesuai keadaan Anda dengan cara:
a. Tipe pilihan ganda : pilih satu jawaban dengan cara memberi tanda
silang pada jawaban yang Anda anggap benar.
Contoh :
Dibawah ini yang tergolong usia remaja adalah ...
a. 6-10 d. 20-26
b. 10-12 e. 21-30
c. 12-18
Cara menjawab yang benar a b c d e
Cara menjawab yang salah a b c d e
b. Kuisioner : berikan tanda ceklist ( √ ) pada salah satu pilihan jawaban
yang telah disediakan. Contoh cara menjawab sebagai berikut :
No Pernyataan S KK TP
1 Saya mandi sehari 2 kali agar badan sehat √
6. Jawaban Anda akan kami rahasiakan.
83
1. Identitas Responden
No. Responden :
Nama :
Usia :
Agama :
Kelas :
Alamat :
Dengan siapa anda tinggal :
Teman Keluarga
84
dan kesehatan diri yang d. Pertumbuhan bulu kelamin
dilakukan selama masa e. Semua benar
menstruasi sehingga 8. Menurut kamu, apakah pembalut
meningkatkan kesejahteraan wanita itu?
a. Perangkat yang digunakan oleh
fisik dan psikis serta dapat
wanita disaat menstruasi, ini
meningkatkan derajat kesehatan berfungsi untuk menyerap darah
seseorang. dari vagina supaya tidak meleleh
d. Untuk mencegah kepercayaan kemana-mana.
diri b. Perangkat serbaguna
e. Semua benar c. Perangkat tipis yang digunakan
4. Membersihkan alat kelamin dan oleh wanita setiap hari
d. Perangkat yang digunakan oleh
sekitarnya sebaiknya dilakukan
balita dan lanjut usia
pada .... e. Perngkat yang digunakan oleh
a. Setiap setelah BAB, BAK, dan laki-laki
pada saat mandi 9. Menurut kamu, jenis pembalut
b. Setiap saat seperti apa yang sebaiknya
c. Setiap bangun tidur digunakan pada saat menstruasi?
d. Semua benar a. Pembalut modern
e. Semua salah b. Pembalut tradisional
5. Membersihkan anus sebelum c. Sabut kelapa
membersihkan alat kelamin ke arah d. Semua benar
belakang menggunakan sabun, e. Semua salah
bertujuan untuk ... 10. Menurut kamu, bahan pembalut
a. Mencegah lecet seperti apa yang sebaiknya
b. Mencegah bau digunakan pada saat menstruasi?
c. Mencegah bakteri terbawa ke a. Pembalut dengan bahan yang
alat kelamin mengandung parfum dan gel
d. Mencegah keringat b. Pembalut yang harum
e. Mencegah air masuk ke vagina c. Pembalut dengan bahan yang
6. Menurut kamu, apa yang sebaiknya lembut dan menyerap
dilakukan pertama kali sebelum d. Pembalut dengan bahan yang
mencuci alat kelamin? dapat menghambat darah keluar
a. Mencuci tangan e. Pembalut dengan bahan yang
b. Langsung membasuh alat menggumpat
kelamin 11. Apa yang terjadi jika tidak sering
c. Tidak melakukan apa-apa mengganti pembalut pada saat
d. Berdoa menstruasi?
e. Mencuci baju a. Bakteri tidak dapat berkembang
7. Apakah yang didapat jika alat biak di vagina
kelamin lembab? b. Bakteri mudah berkembang
a. Pertumbuhan bakteri dan jamur biak ke dalam vagina dan
b. Perdarahan alat kelamin menyebabkan infeksi.
c. Kerusakan alat kelamin atau c. Bakteri akan mati saat berada
lecet di vagina
85
d. Bakteri akan memanggil terkena darah haid
teman-temanya. d. Tidak melakukan apapun
e. Bakteri akan memakan bakteri e. Menjualnya
lain. 17. Sebelum dibuang, pembalut yang
12. Apa dampak pembalut bagi sudah penuh dengan darah,
kesehatan yang anda ketahui? seharusnya diapakan?
a. Menyebabkan kanker rahim, a. Direbus
infeksi gatal-gatal b. Dibuang begitu saja ketempat
b. Gangguan alat reproduksi sampah
c. Gangguan hati c. Dijemur dan dipakai kembali
d. Gangguan jantung d. Dicuci dengan detergen sampai
e. Tidak ada dampaknya bersih
13. Jika mengunakan pembalut dapat e. Dibiarkan saja
membahayakan kesehatan, 18. Bagaimana cara membuang
penyakit apa yang dapat timbul pembalut yang benar?
akibat kebiasaan menggunakan a. Direbus
pembalut? b. Dibuang begitu saja ketempat
a. Kanker rahim sampah
b. Keputihan c. Dibiarkan saja
c. Peradangan pada dinding rahim d. Setelah pembalut dicuci bersih,
(endometrium) dibungkus dengan koran,
d. Semua benar kemudian dimasukkan dalam tas
e. Semua salah kresek hitam
14. Menurut kamu, berapa kali harus e. Diloakkan
mengganti pembalut dalam sehari? 19. Bagaimana cara membersihkan
a. Satu kali sehari daerah kewanitaan yang benar?
b. Dua kali sehari a. Dengan menggunakan cairan
c. Setiap empat jam sekali antiseptik pembersih kewanitaan
d. Setiam jam b. Menggunakan air bersih yang
e. Tiga kali sehari mengalir saja atau boleh dengan
15. Menurut kamu, bagaimana arah sabun bayi
cebok yang benar? c. Menggunakan jamu tradisional
a. Dari belakang kedepan d. Menggunakan air keruh
b. Memutar e. Menggunakan lulur
c. Dari depan ke belakang 20. Apakah penting rajin mencuci wajah
d. Dari depan, kebelakang, dan saat menstruasi?
kedepan lagi a. Ya, karena saat menstruasi
e. Terserah saya produksi minyak pada wajah
16. Apa yang seharusnya dilakukan bertambah, sehingga rentan pada
saat pakaian terkena darah haid? jerawat
a. Segera merendam dan mencuci b. Ya, karena make up yang saya
pakaian pakai sangat tebal
b. Pakaian yang terkena darah c. Tidak, karena membuat kulit
haid langsung dijemur sampai wajah semakin tipis
kering d. Ya, agar tidak tertular penyakit
c. Membuang pakaian yang menular
86
e. Tidak, karena menghabiskan c. Dapat menyebabkan batuk
sabun d. Dapat menyebabkan sakit
21. Berapa kali seharusnya keramas kepala
saat menstruasi? e. Dapat menyebabkan radang
a. 1 hari sekali tenggorokan
b. Setiap mandi
c. Seminggu sekali
d. 2 hari sekali
e. Tidak keramas sama sekali
22. Saat darah haid sedang banyak-
banyaknya, berapa kali seharusnya
mengganti pembalut?
a. Setiap 4 jam sekali
b. Setiap ingin saja
c. Sehari sekali
d. 2 kali sehari
e. Setiap jam
23. Celana dalam seperti apa yang baik
digunakan saat menstruasi
a. Yang terbuat dari plastik
b. Yang ketat
c. Tidak menyerap keringat
d. Yang terbuat dari katun dan
tidak ketat
e. Yang berwarna gelap, agar saat
terkena darah haid tidak terlihat
24. Setelah cebok, apa yang
seharusnya dilakukan?
a. Mengeringkan kemaluan dan
sekitarnya dengan handuk/tisu
b. Langsung memakai celana
dalam saat kemaluan masih
basah
c. Tidak usah memakai celana
dalam dulu saat kemaluan
basah, agar kering sendiri
d. Mengeringkan kemaluan
dengan hairdryer
e. Berfoto selfie
25. Apa akibat dari tidak mencuci
vagina saat menstruasi?
a. Dapat menyebabkan gatal-gatal
, infeksi jamur, dan infeksi rgan
reproduksi
b. Dapat menyebabkan penyakit
jantung
87
3. Kuesioner Perilaku Personal hygiene (Untuk Anggota Peer)
Pada lembar pertanyaan dibawah, jawaban diisi pada bagian kolom yang tersedia dibagian kanan pertanyaan dengan mengisi
centang/check list(√). Dimohon agar pengisian kuesioner penelitian ini dilakukan secara teliti agar tidak ada pertanyaan yang
terlewat dan diisi dengan jujur karena tidak ada dampak buruk dari hasil penelitian ini.
No Pernyataan S KK TP
88
10. Saya membasuh daerah kewanitaan dari belakang ke depan
11. Setelah cebok, saya mengeringkan kemaluan dengan tisu atau handuk kering
Penggunaan Pembalut
12. Saya tidak mengganti pembalut setelah buang air kecil
13. Saya mengganti pembalut setelah darah tembus sampai ke celana
14. Saya langsung membuang pembalut yang masih terdapat darah
15. Saya mengganti pembalut setiap 4 jam sekali saat darah haid banyak
16. Saya mengganti pembalut ketika ada gumpalan darah di pembalut tersebut
17. Saya membungkus pembalut dengan kertas/plastik sebelum dibuang ke tempat sampah
Kebersihan Kulit Wajah dan Rambut
18. Saya membersihkan wajah 2-3 kali sehari
19. Saya membersihkan wajah dengan sabun mandi
20. Saya tidak membersihkan wajah selama menstruasi
21. Selama menstruasi saya keramas 2 hari sekali
22. Saya keramas setelah selesai menstruasi
89
Lampiran 10
1. A 11. B 21. D
2. C 12. A 22. A
3. C 13. D 23. D
4. A 14. C 24. A
5. C 15. C 25. A
6. A 16. A
7. A 17. D
8. A 18. D
9. B 19. B
10. C 20. A
Kisi-kisi Kuesioner
90
Lampiran 11
I. Tujuan Umum
yang benar.
91
perilaku kesehatan seseorang, termasuk menghindari adanya gangguan
pada fungsi alat reproduksi. Pada saat menstruasi pembuluh darah rahim
sangat mudah terinfeksi. Oleh karena itu kebersihan alat kelamin harus
lebih dijaga karena kuman mudah sekali masuk dan dapat menimbulkan
menstruasi yaitu:
timbulnya jerawat.
b. Kebersihan rambut
seminggu
c. Kebersihan tubuh
92
mandi biasa, pada saat mandi organ reproduksi luar perlu cermat
kuman dari daerah anus akan terbawa kedepan dan dapat masuk
kedalam vagina.
dengan air sampai bersih (sampai tidak ada lagi sisa sabun yang
tertinggal), sebab bila masih ada sisa sabun yang tertinggal malah
93
d. Kebersihan pakaian sehari-hari
e. Penggunaan Pembalut
94
menyebabkan iritasi dan menyebabkan timbulnya rasa gatal.
menstruasi adalah :
1. Demam
4. Keputihan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
95
3. Demonstrasi
1. LCD Proyektor
96
Memberikan reward jika menjawab jawaban
benar dan membetulkan jika masih Menjawab post test
ada kekurangan
Memberikan post test berupa
kuesioner
4 Penutup 5 Mengucapkan terima kasih dan salam Memperhatiakn
menit Menjawab salam
97
Lampiran 12
98
Lampiran 13
Uji Validitas
99
19 0,5 0,723 Valid
20 0,5 0,610 Valid
21 0,5 0,630 Valid
22 0,5 0,858 Valid
100
1. Reabilitas Pengetahuan
N %
Excludeda 0 .0
Total 25 100.0
Reliability Statistics
.767 21
2. Reabilitas Perilaku
N %
Excludeda 0 .0
Total 22 100.0
Reliability Statistics
.756 21
101
Lampiran 14
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
102
Uji Univariat
Statistics
Pre Post
N Valid 10 10
Missing 0 0
Pre
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Post
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
103
21 2 20.0 20.0 30.0
Pre Test
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Post Test
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cukup 0 00.0
104
Karakteristik anggota peer group
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
105
Uji Normalitas
N 40 40
Uji Univariat
Statistics
N Valid 40 40
Missing 0 0
Mode 51 63
Minimum 41 52
Maximum 59 66
Pre Test
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
106
48 2 5.0 5.0 10.0
Post Test
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
107
Pre Test
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Post Test
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
108
Uji Paired T-Test
N Correlation Sig.
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference
Std. Std. Error Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper T df tailed)
Pair 1 Pre Test - Post Test -9.150 4.154 .657 -10.479 -7.821 -13.930 39 .000
109
Lampiran 15
110
TABULASI DATA KETUA KELOMPOK PEER GROUP
Status Tempat Pekerjaan POST TEST
NO Usia SKOR Kriteria
Tinggal Orang Tua 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 Baik
2 13 - 14 Bersama Orang Tua Wiraswasta 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 21 Baik
3 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20 Baik
4 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 Baik
5 11 - 12 Bersama Orang Tua Petani 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22 Baik
6 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22 Baik
7 13 - 14 Bersama Orang Tua Wiraswasta 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 Baik
8 15 - 16 Bersama Orang Tua Petani 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 Baik
9 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 Baik
10 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 Baik
111
TABULASI DATA SEBELUM DILAKUKAN PEER GROUP
Status Tempat Pekerjaan Pernyataan Perilaku
NO Usia Tinggal Orang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 SKOR Kriteria
Tua
1 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 2 3 1 2 3 1 3 3 2 1 3 2 3 1 3 2 3 2 3 3 1 3 50 Cukup
2 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 2 3 1 1 3 3 1 1 2 2 3 3 2 3 3 3 1 2 1 3 49 Cukup
3 11 - 12 Bersama Orang Tua Petani 3 3 2 1 2 1 3 3 1 1 2 2 3 2 3 2 1 3 3 3 1 3 48 Cukup
4 13 - 14 Bersama Orang Tua Wiraswasta 3 3 3 2 2 1 3 3 3 1 2 1 3 1 3 3 3 3 1 3 1 3 51 Cukup
5 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 3 1 3 1 3 3 1 1 2 1 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 51 Cukup
6 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 2 3 2 2 2 1 3 3 1 1 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 51 Cukup
7 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 2 3 2 3 2 2 3 2 1 1 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 49 Cukup
8 11 - 12 Bersama Orang Tua Wiraswasta 3 3 2 1 2 2 3 3 2 1 1 2 3 3 2 2 3 3 3 2 1 3 50 Cukup
9 11 - 12 Bersama Orang Tua Wiraswasta 3 3 2 1 2 2 3 3 2 2 1 2 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3 51 Cukup
10 11 - 12 Bersama Orang Tua Petani 2 3 3 3 1 1 3 3 1 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 54 Cukup
11 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 2 3 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 1 3 50 Cukup
12 11 - 12 Bersama Orang Tua Petani 3 3 3 2 2 1 3 3 3 1 2 1 3 3 1 3 3 3 1 3 1 3 51 Cukup
13 13 - 14 Bersama Orang Tua Wiraswasta 3 3 1 1 2 2 3 3 1 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 53 Cukup
14 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 3 1 1 1 3 3 1 1 2 1 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 49 Cukup
15 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 3 1 3 1 3 3 1 1 2 1 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 51 Cukup
16 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 3 2 2 1 3 3 1 1 3 2 1 3 2 3 3 3 2 3 1 3 51 Cukup
17 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 2 3 2 2 2 1 3 3 1 1 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 53 Cukup
18 11 - 12 Bersama Orang Tua Petani 1 1 3 3 3 1 3 1 2 2 2 3 1 3 1 1 1 3 3 3 1 1 43 Cukup
19 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 2 3 1 2 2 1 2 3 2 1 3 2 3 1 3 2 3 2 3 3 1 3 48 Cukup
20 15 - 16 Bersama Orang Tua Petani 3 3 3 3 3 2 3 3 1 1 3 2 3 1 3 3 3 2 3 3 1 3 55 Baik
21 11 - 12 Bersama Orang Tua Petani 1 1 3 3 2 1 1 3 1 2 2 3 1 3 1 1 1 3 3 3 1 1 41 Cukup
22 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 3 1 2 2 3 3 1 1 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 1 3 51 Cukup
23 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 2 1 2 1 3 3 2 1 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 1 1 49 Cukup
24 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 2 1 2 1 3 3 2 1 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 51 Cukup
25 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 2 1 2 1 3 3 2 1 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 1 1 49 Cukup
26 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 2 3 3 3 1 1 3 3 1 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 54 Cukup
27 13 - 14 Bersama Orang Tua Wiraswasta 2 3 2 2 2 2 3 3 1 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 53 Cukup
28 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 2 1 3 1 3 3 3 3 1 3 1 3 54 Cukup
29 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 3 3 2 1 3 3 1 1 3 1 3 1 3 3 3 2 3 3 1 3 51 Cukup
30 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 3 1 3 1 2 3 1 1 2 1 3 3 2 3 3 2 3 3 1 3 50 Cukup
31 15 - 16 Menumpang Saudara Wiraswasta 3 3 3 1 3 3 3 3 2 1 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 57 Baik
112
32 15 - 16 Bersama Orang Tua Wiraswasta 3 3 2 1 2 1 3 3 1 1 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 54 Cukup
33 15 - 16 Bersama Orang Tua Wiraswasta 2 3 2 2 2 3 3 3 2 1 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 56 Baik
34 15 - 16 Bersama Orang Tua Wiraswasta 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59 Baik
35 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 2 2 2 1 3 3 2 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 52 Cukup
36 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 3 1 3 3 3 3 2 1 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 57 Baik
37 13 - 14 Bersama Orang Tua Wiraswasta 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 53 Cukup
38 13 - 14 Menumpang Saudara Petani 2 3 3 1 2 1 3 3 2 1 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 1 3 50 Cukup
39 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 2 2 2 2 3 3 1 1 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 1 3 51 Cukup
40 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 2 3 1 1 3 1 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 50 Cukup
113
TABULASI DATA SETELAH DILAKUKAN PEER GROUP
Status Tempat Pekerjaan Pernyataan Perilaku
NO Usia Tinggal Orang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 SKOR Kriteria
Tua
1 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 63 Baik
2 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 60 Baik
3 11 - 12 Bersama Orang Tua Petani 3 3 3 2 1 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 59 Baik
4 13 - 14 Bersama Orang Tua Wiraswasta 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 61 Baik
5 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 62 Baik
6 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 63 Baik
7 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 2 2 2 1 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 58 Baik
8 11 - 12 Bersama Orang Tua Wiraswasta 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 2 2 3 2 3 3 1 3 3 1 3 3 54 Cukup
9 11 - 12 Bersama Orang Tua Wiraswasta 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 64 Baik
10 11 - 12 Bersama Orang Tua Petani 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 2 1 3 1 3 3 3 3 1 3 1 3 54 Cukup
11 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 62 Baik
12 11 - 12 Bersama Orang Tua Petani 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 63 Baik
13 13 - 14 Bersama Orang Tua Wiraswasta 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 63 Baik
14 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 2 1 3 2 3 3 3 3 1 3 1 3 55 Baik
15 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 63 Baik
16 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 64 Baik
17 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 3 3 3 2 3 3 1 1 3 2 3 1 3 3 3 2 3 3 1 3 55 Baik
18 11 - 12 Bersama Orang Tua Petani 2 3 2 2 3 1 3 3 2 3 3 2 1 2 3 2 3 2 3 3 2 3 53 Cukup
19 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 2 3 3 3 2 1 3 3 1 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 54 Cukup
20 15 - 16 Bersama Orang Tua Petani 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 64 Baik
21 11 - 12 Bersama Orang Tua Petani 3 3 3 1 3 2 3 3 1 1 2 1 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 52 Cukup
22 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 65 Baik
23 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 60 Baik
24 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 62 Baik
25 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 2 3 1 1 3 2 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 53 Cukup
26 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 64 Baik
27 13 - 14 Bersama Orang Tua Wiraswasta 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 63 Baik
28 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 64 Baik
29 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 2 3 2 2 3 1 3 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 1 3 52 Cukup
30 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 66 Baik
31 15 - 16 Menumpang Saudara Wiraswasta 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 63 Baik
114
32 15 - 16 Bersama Orang Tua Wiraswasta 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 63 Baik
33 15 - 16 Bersama Orang Tua Wiraswasta 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 64 Baik
34 15 - 16 Bersama Orang Tua Wiraswasta 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 65 Baik
35 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 60 Baik
36 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 63 Baik
37 13 - 14 Bersama Orang Tua Wiraswasta 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 3 3 3 3 2 2 3 3 58 Baik
38 13 - 14 Menumpang Saudara Petani 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 62 Baik
39 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 62 Baik
40 13 - 14 Bersama Orang Tua Petani 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 62 Baik
115
Lampiran 16
116
Lampiran 17
Bulan
No Kegiatan
Desember Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli Agustus
117