Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Stres merupakan masalah umum yang terjadi dalam kehidupan umat


manusia. Kupriyanov dan Zhdanov (2014) menyatakan bahwa stres yang ada
saat ini adalah sebuah atribut kehidupan modren. Hal ini dikarenakan stres
sudah menjadi bagian hidup yang tidak bisa terelakkan. Baik di lingkungan
sekolah, kerja, keluarga, atau dimanapun, stres bisa dialami oleh seseorang.
Stres juga bisa menimpa siapapun termasuk anak-anak, remaja, dewasa, atau
yang sudah lanjut usia. Dengan kata lain, stres pasti terjadi pada siapapun dan
dimanapun. Yang menjadi masalah adalah apabila jumlah stres itu begitu
banyak dialami seseorang. Dampaknya adalah stres itu membahayakan
kondisi fisik dan mentalnya. (National Taiwan Ocean University 2015)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi

B. Konsep Adaptasi
1. Adaptasi Fisiologi
2. Adaptasi psikologi
3. Adaptasi Sosial
Adaptasi sosial adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan
lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu
beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk memperoleh air, udara,
dan nutrisi (makanan). Mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti
temperatur , cahaya dan panas. Mempertahankan hidup dari musuh
alaminya dan merespon perubahan yang terjadi disekitarnya dan
Merupakan cara untuk mengadakan perubahan dengan melakukan proses
penyesuian perilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku dimasyarakat
dalam kegiatan kemasyarakatan. (Damayantilinda, 2016).
4. Adaptasi Spiritual
Proses penyesuain diri dengan melakukan perubahan perilaku yang
didasarkan pada keyakinan dan kepercayaan yang dimiliki sesuai dengan
agama yang dianutnya. Apabila mengalami stress, maka seseorang akan
giat melakukan kegiatan ibadah, seperti rajin melakukan ibadah (Winata,
2014).
C. Cara Mengatasi Stres
mengatasi stres merupakan usaha dalam mengurangi stres atau
meniadakan dampak negative yang kita alami, maka sebaliknya kekebalan yang
bersangkutan perlu ditingkatkan agar mampu menanggulangi stressor
psikososial yang muncul dengan cara hidup yang teratur, serasi, selas dan
seimbang antara hidup dengan Tuhan (vertikal), sedangkan secara horizontal
antara dirinya dengan sesama orang lain dan lingkungan alam sekitarnya
(Fariyuni Litiloly, 2014).
stres perlu ditangani dengan benar agar tidak menimbulkan penyakit
dan akibat yang lebih buruk. Berikut ini cara-cara yang dapat dilakukan untuk
mengendalikan dan mengatasi stres yaitu:
1. Menyelesaikan masalah
Penyelesaian masalah yang berfokus pada masalah, seseorang
akan dengan sendirinya mencermati stres yang dihadapi, kemudian
berupaya mendapatkan cara terbaik dalam mengatasi stres.
2. Mendekatkan diri kepada Tuhan
Stres merusak keseimbangan alamiah dalam diri manusia.
Mengalami keadaan yang tidak normal ini secara terus-menerus akan
merusak kesehatan tubuh dan berdampak pada beragam gangguan
fungsi tubuh. Manusia adalah mahluk fitrah (berkeTuhan-an)
memerlukan pemenuhan kebutuhan dasar spiritual yaitu dengan
mendekatkan diri kepada Tuhan, menekuni ajaran agama masing-
masing untuk mencari keselarasan, keharmonisan, dan kedamaian.
3. Bekerja dalam Porsi Wajar
Seseorang bekerja menurut kemampuan yang dimilki, kapasitas
dan tanggung jawab. Karena, semakin besar tanggung jawabnya,
semakin tinggi pula porsi kerjanya, dan biasanya paling tinggi stresnya.
4. Harmonisasi
Keseimbangan antara lahir batin dan dunia akhirat adalah kunci
utama untuk terhindar dari stres. Harmonisasi dapat dilakukan dengan
cara relaksasi, meditasi, komunikasi, berubah, mengatur finansial,
mengubah cara pandang, dan jauhkan diri dari situasi-situasi menekan.
5. Berbagi (Silaturahmi)
Manusia adalah mahluk sosial yaitu seseorang tidak dapat hidup
sendiri atau menyendiri. Ketika menghadapi berbagai masalah yang
rumit, sebaiknya dapat berbagi dengan orang yang dipercaya misalnya
keluarga, teman dan sahabat.
6. Mengenali penyebab stress
Mengenali penyebab stres dan kemudian melakukan tindakan
penyelesaian dan berkonsentrasi untuk menyelesaikan masalah.
7. Menangis
Menangis dapat meluapkan seluruh emosi dan dapat menjadi
ekspresi atau membebaskan perasaan.
8. Perencanaan yang baik yaitu perlunya merencanakan atau mengatur
waktu dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan daya tahan dan
kekebalan fisik maupun mental, misalnya dalam pekerjaan, rumah
tangga, anak-anak, keuangan, liburan.
9. Menjaga Kesehatan
Seseorang sebaiknya menjaga kesehatanya dengan memiliki
pola hidup sehat, seimbangkan porsi makanan dan kalori yang
dibutuhkan.
D. Cara Mencegah Stress

E. Faktor Yang Memengaruhi Stress


Sesuatu yang merupakan akibat pasti memiliki penyebab atau yang
disebut stressor, begitupula dengan stress, seseorang bisa terkena stress karena
menemui banyak masalah dalam kehidupannya. Seperti yang telah
diungkapkan di atas, stress dipicu oleh stressor. Tentunya stressor tersebut
berasal dari berbagai sumber (Musradinur, 2016).
1. Lingkungan
Yang termasuk dalam stressor lingkungan di sini yaitu:
a. Sikap lingkungan, seperti yang kita ketahui bahwa lingkungan itu
memiliki nilai negatif dan positif terhadap prilaku masing-masing
individu sesuai pemahaman kelompok dalam masyarakat tersebut.
Tuntutan inilah yang dapat membuat individu tersebut harus selalu
berlaku positif sesuai dengan pandangan masyarakat di lingkungan
tersebut.
b. Tuntutan dan sikap keluarga, contohnya seperti tuntutan yang sesuai
dengan keinginan orang tua untuk memilih jurusan saat akan kuliah,
perjodohan dan lain-lain yang bertolak belakang dengan
keinginannya dan menimbulkan tekanan pada individu tersebut.
c. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), tuntutan
untuk selalu update terhadap perkembangan zaman membuat
sebagian individu berlomba untuk menjadi yang pertama tahu
tentang hal-hal yang baru, tuntutan tersebut juga terjadi karena rasa
malu yang tinggi jika disebut gaptek.
2. Diri sendiri, terdiri dari
a. Kebutuhan psikologis yaitu tuntutan terhadap keinginan yang ingin
dicapai
b. Proses internalisasi diri adalah tuntutan individu untuk terus-
menerus menyerap sesuatu yang diinginkan sesuai dengan
perkembangan.
3. Pikiran
a. Berkaitan dengan penilaian individu terhadap lingkungan dan
pengaruhnya pada diri dan persepsinya terhadap lingkungan.
b. Berkaitan dengan cara penilaian diri tentang cara penyesuaian yang
biasa dilakukan oleh individu yang bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA
Damayantilinda. (2016). Adaptasi sosial etnis jawa pada masyarakat di kelurahan
sumpang binangae, kecamatan barru, kabupaten barru.
Fariyuni Litiloly, N. (2014). Manajemen Stres Pada Istri Yang Mengalami Long
Distance Marriage. EMPATHY Jurnal Fakultas Psikologi, 2(2), 53–61.
Musradinur. (2016). Stres Dan Cara Mengatasi Dalam Perspektif Psikologi. Jurnal
Edukasi, 2(July), 183–200.
Winata, A. (2014). Adaptasi Sosial Mahasiswa Rantau Dalam Mencapai Prestasi
Akademik. 50. Retrieved from http://repository.unib.ac.id/9181/

Anda mungkin juga menyukai