Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan untuk mengembangkan infrastruktur di Indonesia dibutuhkan untuk
meningkatkan perekonomian, kunci atas perekonomian berdasarkan pada kualitas
infrastruktur dan kinerja logistic (Prakarsa, 2014). Jalan tol merupakan salah satu
usaha pemerintah untuk menambah pendapatan Negara.

Menurut PT. Hutama Karya Tol Trans Sumatra rencananya membentang


sepanjang jalur utama mulai dari Pekanbaru sampai dengan Dumai salah satu obsesi
daerah Sumatra adalah pembangunan jalan Tol Pekanbaru –Dumai.

Menurut Jasa Marga, di Indonesia pertumbuhan laju lalulitas selalu meningkat


sekitar 37% dari 2011 hingga 2013, kenaikan laju lalulintas dapat menyebabkan
kemacetan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun2004
Tentang Jalan Jalan raya yang belum memadai dan rekayasa lalu lintas yang belum
tepat guna menjadikan penghambat untuk keseimbangan wilayah sebagai sistem
transportasi.

Sebagai upaya pemerintah Sumatra Barat untuk meningkatkan insfrastruktur


adalah dengan pembangunan jalan Tol Pekanbaru – Dumai. Pembangunan ini dapat
dikatakan strategis bagi Sumatra Barat karena dapat mengembangan jaringan jalan
secara khusus serta jaringan jalan dalam skala regional. Pemerataan pembangunan
daerah akan berjalan dengan baik jika didukung oleh jalur akses antar wilayahnya yang
mampu mencukupi kebutuhan akan sarana penunjang mobilitas wilayah tersebut,
sehingga tercipta pengembangan wilayah secara terpadu dan menyeluruh.
Proyek pembangunan Jalan Tol Pekanbaru – Dumai ini dimulai pada bulan
Desember 2016. Jalam tol ini dibagi menjadi 6 seksi, yaitu : Seksi 1 Pekanbaru – Minas
sepanjang 9,2 km, Seksi 2 Minas – Petapahan 23,6 km, seksi 3 Petapahan – Kandis
Utara 17,45 km, Seksi 4 Kandis utara – duri Selatan 28,95 km, Seksi 5 Duri selatan –
Duri Utara 27,23 km, Seksi 6 Duri Utara – Dumai 25,05 km.

1.2 Tujuan dan Manfaat Kerja Praktek


Maksud dari kerja praktek ini adalah untuk memenuhi kewajiban sebagai
mahasiswa Teknik Sipil Universitas Islam Riau karena sebagai salah satu SKS wajib
yang harus diselesaikan oleh seluruh mahasiswa. Tujuan kerja praktek sebagai berikut:
1. Memahami tahapan kerja proyek
2. Memahami manajemen pelaksanaan proyek di lapangan
3. Memahami aspek-aspek teknis pekerjaan Teknik Sipil dan penerapannya di
lapangan.
4. Menyusun laporan Kerja Praktek (KP) sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah,
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta mengikuti Ejaan
Yang Disempurnakan (EYD)
5. Mempresentasikan laporan Kerja Praktek (KP) dengan baik.
Manfaat yang diperoleh dalam mengerjakan kerja praktek ini adalah mahasiswa
dapat menimba pengalaman dan memperoleh pengetahuan tentang prosedur kerja,
kepemimpinan dan tanggung jawab pada masing-masing pihak dalam suatu proyek.
Selain tujuan di atas diharapkan mahasiswa dapat:
1. Membandingkan beberapa prosedur kerja dan memilih alternatif yang baik,
tepat waktu serta ekonomis dalam pelaksanaannya.
2. Meningkatkan dan menjalin kerja sama yang baik antara lembaga pendidikan
dengan perusahaan dalam penerapan dari ilmu dan keahlian yang didapat dari
bangku kuliah.
3. Mempelajari cara berkomunikasi yang baik antara atasan dan bawahan atau
pimpinan dan staf serta cara pelaksanaan dan pengendalian manajemen proyek.
4. Melatih mental dan daya fikir untuk mengatasi berbagai persoalan yang timbul
di lapangan.
5. Sebagai syarat untuk lulus mata kuliah kerja praktek.
1.3. Ruang Lingkup Permasalahan
Ruang lingkup kerja praktek yang ditinjau oleh penulis pada proyek ini berupa
tinjauan pelaksanaan pekerjaan Pileslab pada pembangunan jembatan Jalan Tol
Pekanbaru – Dumai Seksi 1. Kegiatan pengamatan ini dilakukan sejak tanggal 16 juni
sampai dengan pembuatan Laporan ini selasai.
Adapun ruang lingkup permasalahan (batasan masalah) dalam kerja praktek ini
yaitu pekerjaan sturuktur pada Pileslab.

1.4. Metodologi Penulisan


Metodologi penulisan yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan laporan
praktek kerja lapangan ini adalah :
1. Metode studi literatur
Metode studi literatur merupakan suatu cara dengan mengadakan studi
perpustakaan dengan menelaah melalui literatur atau buku-buku dan dokumen
yang diperlukan dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan ini.
2. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu memperoleh data-data dalam bentuk gambar bestek dari
pihak pengelola proyek serta mengambil beberapa buah foto selama
pelaksanaan kerja dilapangan sebagai dokumen tambahan dalam penyusunan
laporan ini.
3. Metode wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara mengajukan serangkaian pertanyaan yang
berhubungan dengan proses pekerjaan untuk memperoleh data dan informasi
dalam pembangunan proyek.
4. Metode observasi
Observasi yang dilakukan dengan mengamati secara langsung terhadap
pelaksanaan pekerjaan di lokasi proyek, guna mengetahui prosedur pelaksanaan
mulai dari tahap persiapan sampai tahap penyelesaian.
1.5. Gambaran Umum Proyek
Data umum dari proyek Pembangunan Jalan Tol Pekanbaru – Dumai Seksi 1
antara lain sebagai berikut:
Program : Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra
Nama Pekerjaan : Pembangunan Jalan Tol Pekanbaru–Dumai Seksi1
Lokasi Proyek : Kota Pekanbaru, Provinsi Riau
Sumber Dana :
Pemilik Proyek :
Kontrak :
1. Sistem Kontrak : Unit Price
2. Nomor Kontrak :
3. Nilai Kontrak : Rp. 107.502.791.773,45
4. Jenis Mata Uang : Rupiah
5. Konsultan Perencana : PT. Anugrah Kridapradana JO. PT. Disiplan C.
6. Kontraktor Pelaksana : PT. Brantas Abipraya (PERSERO)
7. Konsultan Pengawas : PT. Anugrah Kridapradana JO. PT. Disiplan C.
8. Waktu Pekerjaan : 500 hari kalender
9. Mulai Kerja : 9 Agustus 2017
10. Selesai : Desember 2018
BAB II

Anda mungkin juga menyukai