No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal :
Terbit
Halaman :
UPTD dr. FauziahLubis, M.M.
PUSKESMAS Pembina
BATEALIT NIP. 19750716 200501 2 010
1. Pengertian Acne vulgaris adalah penyakit peradangan kronis dari folikel pilosebasea yang
diinduksi dengan peningkatan produksi sebum, perubahan pola keratinisasi,
peradangan, dan kolonisasi dari bakteri Propionibacterium acnes
2. Tujuan Sebagai acuan kerja bagi petugas, dalam menegakkan diagnosis dan
memberikan penatalaksanaan terhadap kasus hipoglikemia
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Batealit Nomor Tahun Tentang Hak dan
Kewajiban Pasien
4. Referensi 1. Panduan Praktik klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
tahun 2014
2. PMK Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
3. PMK Nomor 514 Tahun 2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur Alat dan Bahan
6. Langkah - 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut antrian dengan dua identitas
Langkah (nama dan alamat)
2. Petugas menyapa pasien , mempersilahkan duduk dan petugas
memperkenalkan diri
3. Petugas meminta pasien untuk menyebutkan nama dan alamatnya, guna
mencocokkan identitas dalam rekam medis
4. Petugas melakukan anamnesa
Keluhan berupa erupsi kulit polimorfi di lokasi predileksi, disertai rasa nyeri atau
gatal namun masalah estetika umumnya merupakan keluhan utama
5. Petugas mempersilahkan pasien untuk tidur di bed pemeriksaan guna
dilakukan pemeriksaan fisik
6. Petugas mencuci tangan
7. Petugas melakukan pemeriksaan tanda- tanda vital dan pemeriksaan fisik
sederhana dan penunjang sesuai indikasi (pemeriksaan gula darah sewaktu)
Tanda Patognomonis
Komedo berupa papul miliar yang ditengahnya mengandung
sumbatan sebum, bila berwarna hitam disebut komedo hitam (black
comedo, open comedo) dan bila berwarna putih disebut komedo putih
atau komedo tertutup (white comedo, close comedo). Erupsi kulit
polimorfi dengan gejala predominan salah satunya, komedo, papul
yang tidak beradang dan pustul, nodus dan kista yang beradang.
- Sistemik
Pengobatan sistemik ditujukan untuk menekan aktivitas jasad renik
disamping juga mengurangi reaksi radang, menekan produksi
sebum. Dapat diberikan antibakteri sistemik, misalnya tetrasiklin
250 mg-1g/hari, eritromisin 4x250 mg/hari.
7. Diagram
Alir Petugas memanggil pasien Petugas menyapa pasien
Petugas meminta pasien
untuk menyebutkan
Petugas melakukan
anamnesa
Petugas mempersilahkan
pasien untuk tidur di bed
Petugas mencuci tangan dan
menggunakan alat pelindung
nama dan lamatnya pemeriksaan diri sesuai indikasi
8. Hal – hal
yang harus
diperhatik
an
9. Unit 1. Ruangan Periksa Umum
Terkait 2. Ruangan Pendaftaran