Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun,

menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja adalah

penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan menurut Badan Kependudukan dan

Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum

menikah. Jumlah kelompok usia 10-19 tahun di Indonesia menurut Sensus

Penduduk tahun 2010 sebanyak 43,5 juta atau sekitar 18% dari jumlah penduduk.

Di dunia diperkirakan kelompok remaja berjumlah 1,2 milyar atau 18% dari

jumlah penduduk dunia (WHO, 2014).

Usia rata-rata menarche di Amerika Serikat adalah 12,8 tahun sementara di

China 17 tahun. Sejumlah penelitian berkata bahwa alasan kejadian kanker

payudara di cina 1/3 dari kejadian di Amerika. Bahkan China, provinsi dengan

rerata usia menarche lebih tua cenderung memiliki rerata terjadinya kanker

payudara rendah (Rosenthal, 2009).

Belakangan ini, usia datangnya menstruasi semakin dini di Indonesia.

Hasil SDKI 2012 menyatakan bahwa 23% perempuan usia 12 tahun dan 7% usia

10–11 tahun sudah mengalami menarche dan 89% usia menarche remaja

Indonesia termasuk dalam rentang usia 12–15 tahun. Persentase ini mengalami

kenaikan dari hasil SKKRI tahun 2007.

Menarche pada remaja terjadi dalam rentang usia 10-15 tahun (Price,

2006). Usia menarche bervariasi pada setiap Individu dan wilayah tenpat tinggal.

Usia menarche dapat dikatakan normal apabila terjadi pada usia 12-14 tahun
(Susanti, 2012). Hasil Laporan Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 merupakan

rata-rata usia menarche di Indonesia adalah 13 tahun dengan usia menarche

termuda dibawah 9 tahun dan tertua 20 tahun serta sebanyak 20,9% siswi di

ndonesia telah mengalami Menarche dini di usia kurang dari 12 tahun (Riskesdas,

2010). Penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2014) pada 204 siswi di sekolah

dasar negeri di Surakarta menyatakan bahwa sebanyak 35 siswi (17,16%)

mengalami menarche pada usia <12 tahun. Di Jawa Barat terdapat 20,3 % yang

mengalami menarche dini (Riskesdas, 2010).

Konsumsi makanan beragam dan bergizi seimbang memengaruhi

perkembangan organ reproduksi remaja. Berdasarkan beberapa penelitian yang

dikutip dari (Susanti, 2012) bahwa asupan konsumsi lemak, protein (hewani dan

nabati), serat dan kalsium berperan terhadap percepatan dan perlambatan usia

menarche. Menurut (Astuti, 2010) konsumsi protein hewani yang tinggi bisa

menimbulkan menarche dini, remaja putri di pusat kota menarche berusia rerata

11 tahun dengan asupan konsumsi protein hewani 2 kali sampai seminggu sekali.

Sedangkan di pinggiran kota menarche berusia rerata 12 tahun dengan asupan

konsumsi protein hewani 2–3 bulan sekali.

Keterpaparan media massa orang dewasa (pornografi ) yang meliputi

media cetak, audio, dan audiovisual memengaruhi timbulnya menarche dini

remaja putri karena memacu organ reproduksi dan genital lebih cepat matang.

Keterpaparan media orang dewasa (pornografi ) menjadikan remaja putri lebih

cepat dewasa dan bila tidak mengerti media yang bertema pornografi bisa

disalahgunakan pada hal negatif seperti seks bebas (Fajriyanti, 2008). Perilaku

seksual berbentuk mulai dari ketertarikan dengan lawan jenis, orang dalam
khayalan maupun khayalan diri sendiri, berkencan, dan bercumbu. Perilaku

seksual juga memengaruhi lebih cepat matang organ reproduksi karena

merangsang remaja putri pada hasrat seksualnya yang menyebabkan menarche

dini (Fajriyanti, 2008).

Gaya hidup merupakan kebiasaan sehari hari yang dilakukan remaja putri

yang berkaitan dengan olahraga, konsumsi soft drink, dan makanan fast food.

Menurut Nopembri (2012) bahwa remaja putri aktif dalam kegiatan fisik

(olahraga) yang berlebihan sebelum datang menarche akan mengalami

keterlambatan menarche dari pada remaja putri yang jarang melakukan olahraga

bahkan tidak pernah melakukan olahraga. Menurut (Path, 2005) bahwa konsumsi

soft drink yang mengandung pemanis buatan cenderung meningkat selama fase

luteal (masa saat ovulasi terjadi sampai terjadinya menstruasi). Sehingga selama

fase luteal terjadi peningkatan asupan makanan atau energi. Menurut (Susanti,

2012) makanan fast food banyak mengandung pemanis buatan, lemak, dan zat

aditif bisa menyebabkan menarche lebih awal.

1.2. Rumusan Masalah

Menarche pada remaja terjadi dalam rentang usia 10-15 tahun

(Price,2006). Usia menarche bervariasi pada setiap individu dan wilayah tempat

tinggal. Usia menarche dapat dikatakan normal apabila terjadi pada usia 12-14

tahun (Susanti, 2012).

Data yang didapatkan di SD N Harjamikti 01 bahwa hasil wawancara yang

dilakukan peneliti pada 32 siswi SD N Harjamukti 01 didapatkan 25 %

mengalami menarche dini. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi


menarche dini yang dialami siswi SD N Harjamukti 01 diantaranya faktor

makanan cepat saji, media massa, genetik, dan pola asuh.

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Analisa Menarce Dini di SD N

Harjamukti 1 Depok Jawa Barat Tahun 2019?”

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan umum

Mengetahui adanya kejadian menarche dini di SD Negeri Harjamukti 1

Depok Jawa Barat tahun 2019.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui Distribusi frekuensi keterpaparan media massa, makanan cepat

saji, genetik dan pola asuh terhadap kejadian Menarche Dini di SD Negeri

Harjamukti 1 Depok Jawa Barat tahun 2019.

b. Mengetahui hubungan media informasi terhadap menarche dini di SD Negeri

Harjamukti 1 Depok Jawa Barat tahun 2019.

c. Mengetahui hubungan makanan siap saji terhadap menarche dini di SD Negeri

Harjamukti 1 Depok Jawa Barat tahun 2019.

d. Mengetahui hubungan genetik terhadap menarche dini di SD Negeri

Harjamukti 1 Depok Jawa Barat tahun 2019.

e. Mengetahui hubungan pola asuh terhadap menarche dini di SD Negeri

Harjamukti 1 Depok Jawa Barat tahun 2019.


1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Bagi SD N Harjamukti 1

Sebagai masukan informasi bagi sekolah mengenai hubungan media informasi,

makanan siap saji berpengaruh terhadap menarche dini pada siswi sekolah

dasar sehingga bisa memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi bagi

para murid terutama kepada siswi SD Negeri Harjamukti 1.

2. Bagi Siswi SD N Harjamukti 01

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada

responden tentang beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya

menarche dini.

3. Bagi Tenaga Kesehatan

Memberikan informasi tentang adanya hubungan media informasi dan

makanan cepat saji terhadap menarche dini pada siswi sekolah dasar.

4. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam merancang dan

melaksanakan penelitian ilmiah dalam ilmu kebidanan khususnya tentang

menarche dini.

Anda mungkin juga menyukai