Anda di halaman 1dari 13

A.

Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan pada Akseptor


Kontrasepsi Hormonal Pil Kombinasi
I. PENGKAJIAN
DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama :
Umur : usia PUS (20-55 tahun) mempengaruhi pengambilan
keputusan dalam pemeliharaan kesehatan (Sarwono 2005).
 Umur > 40 th disertai riwayat kardiovaskuler
 Umur 35 th perokok berat (> 15 batang/ hari)
Agama :
Suku/ Bangsa :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :

2. Keluhan utama
Pada pasien yang menggunakan pil biasa nya mengeluh mual, pusing, atau
muntah, bercak atau flek diantara masa haid, sakit kepala ringan, payudara
nyeri, berat badan sedikit naik atau turun.
3. Riwayat Kesehatan Klien
a. Riwayat Kesehatan yang lalu
Penyakit/ Kelainan Reproduksi :
 Riwayat kehamilan ektopik, kelainan payudara jinak, penyakit
radang panggul, endometriosis atau tumor ovarium jinak
dapat menggunakan pil kombinasi
 Riwayat kanker payudara atau dicurigai kanker payudara
tidak diperbolehkan menggunakan pil kombinasi
 Akseptor dengan mioma uteri tidak dianjurkan untuk
menggunakan KB pil kombinasi

Penyakit Kardiovaskuler :
 Akseptor yang mengalami Penyakit jantung tidak di anjurkan /
tidak boleh menggunakan alat kontrasepsi pil kombinasi,
kontrasepsi suntikan progestin, implant
 Akseptor dengan umur > 40 tahun disertai riwayat
kardiovaskuler, tidak di anjurkan menggunakan KB pil
kombinasi
Penyakit Darah :

1
2

 Riwayat gangguan faktor pembekuan darah dan Anemia bulan


sabit tidak boleh menggunakan pil kombinasi
 Akspetor yang memiliki riwayat hipertensi dilarang untuk
menggunakan pil kombinasi
Penyakit Paru-paru :
Penyakit Saluran Pencernaan :
Penyakit Ginjal & Saluran Kencing :
Penyakit Endokrin :
 DM tanpa komplikasi boleh menggunakan pil kombinasi
 Diabetes mellistus >20 tahun tidak boleh menggunakan pil
kombinasi
Penyakit Saraf :
 Migrain dan gejala neurologik fokal (epilepsi/riwayat epilepsi)
tidak boleh menggunakan pil kombinasi
Penyakit Jiwa :
Penyakit Sistem imunologi :
Penyakit Infeksi :
 Menderita tuberkulosis (kecuali yang menggunakan
rifampisin) boleh menggunakan pil kombinasi

b. Riwayat Kesehatan sekarang

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

5. Riwayat Menstruasi
 Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang
(mencegah anemia), tidak terjadi nyeri haid, namun pada tiga bulan
pertama kadang terjadi perdarahan bercak atau perdarahan sela.
 Ibu yang mengalami anemia karena haid berlebihan boleh
menggunakan pil kombinasi
6. Riwayat Obstetri

N Kehamilan Persalinan Anak Nifas


o Suami Ank UK Peny Jns Pnlg Tmpt Peny JK BB/PB H M Abn Laktasi Peny

7. Riwayat Kontrasepsi
3

Jenis kontrasepsi yang pernah digunakan : Pil Kombinasi


Lama pemakaian : lama pemakaian kontrasepsi pil
kombinasi adalah 2 tahun
(Saifuddin,2011)
Keluhan selama pemakaian : Amenorrhoe, tekanan darah
tinggi, mual, pusing, muntah,
perdarahan, jerawat,
hyperpigmentasi, payudara
terasa penuh atau mengencang
(Mastalgia), depresi (perubahan
mood dan kehilangan libodo)
(Saifuddin,2006)
Alasan berhenti/ pindah metode : nyeri berat didaerah dada atau
sesak nafas, sakit kepala hebat
atau pandangan tidak jelas,
nyeri tungkai hebat(betis atau
paha), tidak terjadinya
perdarahan apapun atau bercak
selama minggu bebas pil
(kemasan 21 hari) atau
saattidak minum pil selama 7
hari (kemasan 28 hari),
kemungkinan merupakan tanda
hamil. (Saifuddin,2006)

8. Pola Fungsional Kesehatan

Pola Keterangan
Nutrisi Nafsu makan biasa meningkat saat menggunakan
alat kontrasepsi ini (Saifuddin,2011)
Jika terdapat keluhan mual dapat mengganggu
asupan nutrisi selama menggunakan alat kontrasepsi
4

Pil kombinasi (Saifuddin,2011)


BAK 4-5 x/hari, konsistensi cair, warna kuning
jernih
Eliminasi
BAB ± 2 x/ hari, konsistensi padat, warna kuning
kecoklatan.
Istirahat Normal
Aktivitas Normal
Personal Hygiene Normal
Kebiasaan Normal
Dapat mengganggu pola seksualitas, karena
Seksualitas penggunaan alat kontrasepsi ini dapat
menghilangkan libido (Saifuddin,2006).

9. Riwayat Psikososiokultural Spiritual

DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran :
Tanda Vital :
 Tekanan darah tinggi >180/110 mmHg, atau diastolik >90 mmHg
atau sistolik >160 mmHg tidak boleh menggunakan alat
kontrasepsi pil kombinasi (buku panduan praktis pelayanan KB
hal : MK-31)
Antropometri :
Berat badan sekarang : perubahan berat badan 1- 2 kg
dapat saja terjadi. (Saifuddin,2011)
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Kepala :
Wajah : Hyperpigmentasi dan jerawat (Saifuddin,2006)
Mata :
 Kehilangan penglihatan atau kabur menandakan stroke, hipertensi
atau problem vaskular
Hidung :
Mulut :
Telinga:
Leher : Hyperpigmentasi
Dada :
Payudara :
5

Abdomen :
 Hal yang perlu diperhatikan pada pil kombinasi Nyeri abdomen
hebat menandakan penyakit kandung empedu, bekuan darah,
pancreatitis
 Akspetor yang memiliki kantong empedu yang aktif tidak
dianjurkan menggunakan pil kombinasi
 Akseptor yang memiliki tumor hepar, ikterus/ikterus tidak
dianjurkan menggunakan pil kombinasi
Genitalia :
 Pada pil kombinasi Perdarahan berat yang 2 kali lebih panjang
dari masa haid atau 2 kali lebih banyak dalam 1 periode haid atau
2 kali lebih banyak dalam satu periode masa haid
 Perdarahan abnormal dari genetalia tanpa sebab tidak dianjurkan
menggunakan kb pil kombinasi
Ekstermitas :
 Varises, rasa sakit dan kaki bengkak menandakan indikasi risiko
tinggi penggumpalan darah pada tungkai
 Akspetor yang pernah gips dalam waktu lama pada tungkai bawah
tidak dianjurkan menggunakan pil kombinasi
Palpasi
Kepala :
Wajah :
Mata :
Hidung :
Mulut :
Telinga:
Leher :
Dada :
Payudara : Nyeri Payudara
 Terabanya benjolan yang dapat menandakan adanya kemungkinan
akseptor menderita tumor jinak atau kanker payudara boleh
menggunakan metode ini
Abdomen :
Genitalia :
Ekstermitas :
6

 Varises, rasa sakit dan kaki bengkak menandakan indikasi risiko


tinggi penggumpalan darah pada tungkai
 Akseptor yang sedang / pernah menderita trombophlebitis tidakdi
anjurkan menggunakan pil kombinasi

Auskultasi
Perkusi
3. Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan Laboraturium :
Pemeriksaan USG :
Pemeriksaan diagnostic lainnya :

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Diagnosis : PAPAH usia… Akseptor ulang Kontrasepsi Hormonal Pil Oral
Kombinasi
Masalah : hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman hal yang sedang
dialami klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau yang
menyertai diagnosis.
Kebutuhan: Hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi
dalam diagnosis dan masalah.

III.IDENTIFIKASI DIAGNOSIS/MASALAH POTENSIAL


Langkah ini diambil berdasarkan diagnosis dan masalah aktual yang telah
diidentifikasi. Pada langkah ini juga dituntut untuk merumuskan tindakan
antisipasi agar diagnosis/masalah potensial tersebut tidak terjadi
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA
Langkah ini mencakup rumusan tindakan emergensi/darurat yang harus
dilakukan untuk menyelamatkan ibu dan bayi. Rumusan ini mencakup
tindakan segera yang bisa dilakukan secara mandiri, kolaborasi, atau bersifat
rujukan.

V. INTERVENSI
1. Pastikan klien bahwa tidak hamil
R/ Menyingkirkan persepsi pada klien adanya kemungkinan hamil
2. Persiapkan lingkungan
7

R/ Persiapan lingkungan untuk menjaga privasi agar klien merasa aman


dan nyaman
3. Menanyakan pada pasien, keluahan yang dialami selama pemakaian pil
kombinasi
R/ agar dapat merencanakan tindak lanjut yang cepat dan tepat jika
ditemukan keluhan
4. Memberitahu kembali kepada klien efek samping dari penggunaan kb pil
kombinasi
R/ agar klien dapat segera kepetugas kesehatan jika ditemukan efek
samping dari penggunaan kb pil kombinasi
5. Lakukan pencatatan pada kartu kunjungan klien
R/ Pendokumentasian serta evaluasi terhadap tindakan yang telah
dilakukan pada kartu kunjungan klien dapat menghindari terjadinya
kesalahan dalam pemasangan atau pemberian KB
6. Pastikan ibu mengetahui tanggal kembali yang telah ditentukan
R/ Keterlambatan jadwal kunjungan ulang akan mempengaruhi efektivitas
dari cara pemakaian atau penggunaan KB

VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilakukan dengan efisien dan aman sesuai dengan rencana
asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini dapat dilakukan seluruhnya oleh
bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya.

VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan asuhan
kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi di dokumentasikan dalam bentuk
SOAP.
8

BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 23 Oktober 2019
Waktu Pengkajian : 09.30 Wita
Tempat Pengkajian : Puskesmas Air Putih
Nama Pengkaji :

DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama : Ny.Ar
Umur : 24tahun
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Banjar
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl.P.Suryanata

2. Keluhan utama / Alasan lunjungan


Ibu datang ke puskesmas ingin menggunakan KB Pil Progestin

3. Riwayat Kesehatan Klien


9

Ibu mengatakan tidak ada yang menderita penyakit menular dan menurun
seperti TBC, Asma, Hepatitis B, Jantung, Hipertensi, HIV/AIDS dan
Diabetes Melitus

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Didalam keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit menular dan
menurun seperti TBC, Asma, Hepatitis B, Jantung, Hipertensi, HIV/AIDS
dan Diabetes Melitus

5. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun Siklus : 28 hari
Dengan lama haid selama 7 hari, ganti pembalut 3-4x/hari

6. Riwayat Obstetri

N Kehamilan Persalinan Anak Nifas


o Suami Ank UK Peny Jns Pnlg Tmpt Peny JK BB/PB H M Abn Laktasi Peny
1 1 1 ate - Sc Dokt Rs - P 3200/ 3 - - Asi 6
49
rm er t bulan
h

7. Riwayat Kontrasepsi

Jenis kontrasepsi yang pernah digunakan : Pil Kombinasi


Lama pemakaian : lama pemakaian kontrasepsi pil
kombinasi adalah 1 tahun
Keluhan selama pemakaian : tidak ada

8. Pola Fungsional Kesehatan

Pola Keterangan
Makan 3x sehari dengan porsi menu makan
Nutrisi
seimbang
BAK 4-5 x/hari, konsistensi cair, warna kuning
jernih
Eliminasi
BAB ± 1 x/ hari, konsistensi padat, warna kuning
kecoklatan.
Istirahat Tidur malam 7-8 jam/hari, Tidur siang 2jam/ hari
Aktivitas Ibu mengerjakan pekerjaan rumah sendiri
10

Personal Hygiene Mandi 2x/hari


Ibu tidak merokok,mengkonsumsi alkohol dan tidak
Kebiasaan
menggunakan obat obatan terlarang
Seksualitas 1x/semiggu

9. Riwayat Psikososiokultural Spiritual


a. Psikologis : Ibu terkadang merasa cemas dengan berat badannya
b. Sosial : Keluarga setuju dan mendukung ibu menggunakan alat
kontrasepsi KB
c. Kultural : Didalam keluarga tidak ada budaya yang melarang
penggunaan alat kontrasepsi KB
d. Spritual : Didalam agama diperbolehkan menggunakan alat
kontrasepsi untuk tujuan tertentu

DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : compos mentis
Tanda Vital : Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 89x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36˚c
Antropometri : Berat badan : 60kg
Tinggi badan : 156cm
Lingkar perut : 75cm

2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Kepala :
Wajah : Hyperpigmentasi dan jerawat (Saifuddin,2006)
Mata :
Hidung :
Mulut :
Telinga:
Leher : Hyperpigmentasi
Dada :
Payudara :
Abdomen :
Genitalia :
Ekstermitas :

Palpasi
Kepala :
11

Wajah :
Mata :
Hidung :
Mulut :
Telinga:
Leher :
Dada :
Payudara :
Abdomen :
Genitalia :
Ekstermitas :

Auskultasi
Perkusi

3. Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan Laboraturium : tidak dilakukan
Pemeriksaan USG : tidak dilakukan
Pemeriksaan diagnostic lainnya : tidak dilakukan

III.INTERPRETASI DATA DASAR


Diagnosis : P1001 usia 24 tahun Akseptor ulang Kontrasepsi Hormonal Pil
Oral Kombinasi
Masalah :
Kebutuhan :

V. IDENTIFIKASI DIAGNOSIS/MASALAH POTENSIAL


Langkah ini diambil berdasarkan diagnosis dan masalah aktual yang telah
diidentifikasi. Pada langkah ini juga dituntut untuk merumuskan tindakan
antisipasi agar diagnosis/masalah potensial tersebut tidak terjadi
VI. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA
12

Langkah ini mencakup rumusan tindakan emergensi/darurat yang harus


dilakukan untuk menyelamatkan ibu dan bayi. Rumusan ini mencakup
tindakan segera yang bisa dilakukan secara mandiri, kolaborasi, atau bersifat
rujukan.

VIII. INTERVENSI
7. Pastikan klien bahwa tidak hamil
R/ Menyingkirkan persepsi pada klien adanya kemungkinan hamil
8. Persiapkan lingkungan
R/ Persiapan lingkungan untuk menjaga privasi agar klien merasa aman
dan nyaman
9. Menanyakan pada pasien, keluahan yang dialami selama pemakaian pil
kombinasi
R/ agar dapat merencanakan tindak lanjut yang cepat dan tepat jika
ditemukan keluhan
10. Memberitahu kembali kepada klien efek samping dari penggunaan kb pil
kombinasi
R/ agar klien dapat segera kepetugas kesehatan jika ditemukan efek
samping dari penggunaan kb pil kombinasi
11. Lakukan pencatatan pada kartu kunjungan klien
R/ Pendokumentasian serta evaluasi terhadap tindakan yang telah
dilakukan pada kartu kunjungan klien dapat menghindari terjadinya
kesalahan dalam pemasangan atau pemberian KB
12. Pastikan ibu mengetahui tanggal kembali yang telah ditentukan
R/ Keterlambatan jadwal kunjungan ulang akan mempengaruhi efektivitas
dari cara pemakaian atau penggunaan KB
13

IX. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilakukan dengan efisien dan aman sesuai dengan rencana
asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini dapat dilakukan seluruhnya oleh
bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya.

X. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan asuhan
kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi di dokumentasikan dalam bentuk
SOAP.

Anda mungkin juga menyukai