Anda di halaman 1dari 23

KURIKULUM

RAUDHATUL ATHFAL

AL MUNAWWAROH
Kurikulum PAUD

Konang-Sekincau-Lampung
ra. HARAHAFIYAH Barat
Tahun Pelajaran 2018/2019
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Jl. Lintas Liwa no. 29


Pekon Giham Sukamaju Kec. Sekincau
Kabupaten Lampung Barat
Provinsi Lampung
ISLAMI – BERPRESTASI - MANDIRI

RAUDHATUL ATHFAL
1
HARAHAFIYAH
NSRA : 101218040029 NPSN : 69753826 STATUS : SWASTA
Alamat : Jl. Lintas Liwa No. 29 Pekon Giham Sukamaju Kec. Sekincau Kab. Lampung Barat 34885
E-mail :raharahafiyah12@gmail.com

HALAMAN PENETAPAN DAN PENGESAHAN


KURIKULUM RAUDHATUL ATHFAL
TAHUN 2017-2018

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Madrasah maka dengan ini


Kurikulum RA ditetapkan dan disahkan serta dinyatakan berlaku pada Tahun
Pelajaran 2018/2019. Dan pada akhir tahun pelajaran akan dievaluasi
keterlaksanaan dan ketercapaiannya sebagian acuan pengembangan kurikulum
pada tahun pelajaran berikutnya.

Giham Sukamaju,…… Juli 2017

Mempertimbangkan : Menetapkan :
Ketua Komite RA, Kepala RA. Harahafiyah,

SUPARDI JUNAIDI DASUKI

Mengesahkan :
a.n Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Lampung Barat
Kasi Pendidikan Madrasah,

MARYAN HASAN, M.Pd.I


NIP : 199730708 199903 1 004

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberkahi kita semua
sehingga Penyusunan Dokumen Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini program Raudlatul
Athfal ( RA ) terselesaikan sesuai waktu yang ditetapkan. De nga n me njad ik a n p a nd ua n
Dirje n pendis 3489 Tahun 2016 .
Kurikulum ini disusun dengan mengacu pada 8 Standart Instrumen Akreditasi
yang telah ditetapkan oleh BAN PAUD-PNF. Namun demikian, kami menyadari bahwa
pembuatan dokumen ini masih belum sempurna. Penyempurnaan secara berkelanjutan akan
terus dilakukan seiring kurikulum ini mulai dilaksanakan pada tahun pelajaran 2018/2019.
Pedoman-pedoman disusun sesederhana mungkin agar mampu dipahami oleh seluruh
pendidik Pendidikan Anak Usia Dini yangsangat beragam dan tersebar dengan tetap merujuk
pada kajian-kajian yang melandasinya.
Pendidikan Anak Usia Dini ini bersifat terbuka dan fleksibel, artinya sangat
memungkinkan pada penerapannya disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan budaya
setempat. Hal penting yang diusung dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
adalah keterbukaan kita menerima perubahan baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan,
sikap, dan cara kerja. Perubahan tersebut akan berimbas pada perubahan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan peserta didik.
Untuk semua usaha yang telah dilakukan, kami mengucapkan terimakasih kepada Tim
Penyusun,Tim Penelaah, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lampung Barat dan pihak –
pihak lainnya yang telah meluangkan waktu dan tenaganya serta memberikan masukan
pemikiran untuk penyusunan Kurikulum ini. Semoga Allah memberkahi upaya kita, Amin.

Giham Sukamaju, …… Juli 2018

Hormat Kami,

TIM PENYUSUN

3
DAFTAR ISI
Hal

JUDUL ..................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv
BAB I PROFIL SEKOLAH ......................................................................... 1
1. Profil Sekolah ................................................................................ 1
2. Sejarah singkat Sekolah ................................................................ 2
3. Alamat Sekolah ............................................................................. 2
4. Status Sekolah .............................................................................. 2
BAB II PENDAHULUAN .............................................................................. 3
1. Latar Belakang .............................................................................. 3
2. Tujuan .......................................................................................... 4
3. Dasar ........................................................................................... 4
BAB III Visi, Misi, Tujuan ............................................................................... 5
1. Visi .............................................................................................. 5
2. Misi .............................................................................................. 5
3. Tujuan ........................................................................................... 5
BAB IV KARAKTERISTIK .......................................................................... .. 6
1. Prinsip-prinsip pembelajaran ...................................................... . 6
2. Model Pembelajaran ................................................................... 7
3. Pendidikan Kecakapan Khusus .................................................. . 12
BAB V STRUKTUR......................................................................................... 14
1. Struktur Kurikulum ...................................................................... 14
BAB VI KALENDER PENDIDIKAN ............................................................. 15
BAB VII PENUTUP .......................................................................................... . 16

4
BAB I
PROFIL LEMBAGA

A. Profil Lembaga RA. Harahafiyah


1 Nama Lembaga : RA. Harahafiyah
2 Status RA : Swasta
3 Tahun Beroperasi : 2012
4 SK Pendirian RA : Kd.08.04/4/PP.01.1/125/2013
5 Nama Kepala RA : Junaidi Dasuki
6 SK Kepala RA :
7 Alamat Kepala RA : Jl. Lintas Liwa No. 29 Giham Sukamaju Kec. Sekincau
Kabupaten Lampung Barat
Telp. 0…-....................... / HP. 0823 7427 5055

 Komponen Lahan RA
1. Luas Total Tanah RA : 300 m²
2. Luas Total Bangunan : 54 m²
3. Tahun Dibangun : 2012
4. Tahun Berdiri RA : 2012
5. Tahun Rehabilitasi :

 Data Ruang TK
Nama Ruang Jumlah Ukuran (m) Keterangan
Ruang Kelas 1 9x3 Sewa
Ruang Kepala RA -
Ruang Kerja Guru 1 3x3 Sewa
Ruang Tata Usaha -
Ruang UKS -
KM/WC guru -
Dapur -
Gudang 1 6x2 Sewa
Ruang Terbuka (Speelood) 1 12 x 20 Milik Sendiri
KM/WC Anak 1 1,5 x 1,5 Sewa
Lainnya

 Data Jumlah Anak Didik 3 ( tiga ) tahun Terakhir

Jumlah Siswa ( orang )


Kelas
Putra Putri Total
2016/2017 20
2017/2018 24
2018/2019 20

5
 Data Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Klasifikasi Guru Jumlah Guru Kurang Berlebih
PNS - - -
Guru Honor Tetap RA 3 1 -
GTT/PTT - - -
Staf Tata Usaha 1 - -
Petugas Pembantu - - -
Lainnya (sebutkan) : - - -

B. Sejarah Singkat RA. Harahafiyah


Awal mula berdirinya RA HARAHAFIYAH, tidak ubahnya seperti lembaga-lembaga
pendidikan pada umumnya.Meski bukan lembaga pendidikan yang dananya selalu disubsidi oleh
pemerintah, lambat laun sekolah ini menjadi pilihan favorit masyarakat Pemangku Sunur dan
Sunjaya Pekon Giham Sukamaju Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat dan
sekitarnya.

Pada bulan Juli 2012 mayoritas warga Giham Sukamaju memasukkan anaknya yang
masih usia dini dari umur 4 sampai 6 tahun karena RA HARAHAFIYAH memiliki ciri khas.
yaitu bisa baca tulis Al Quran dan Buku serta berhitung, akhirnya RA HARAHAFIYAH yang
berlokasi di desa Giham SukamajuSekincauLampung Barat yang dulunya hanya satu kelas
(sekitar 12 anak), Alhamdulillah saat ini mencapai 24 siswa, yang dulunya masih menumpang di
Gudang MIHarahafiyah dan saat ini menyewa di rumah wargayaitu di Jl. Lintas Liw No. 29
Giham Sukamaju sebanyak 24 anak.Pada awal berdirinya RA HARAHAFIYAH jumlah guru
sebanyak 2 orang.Alhamdulillah saat ini guru RA HARAHAFIYAH sebanyak 4 orang dengan
jumlah siswa setiap tahun mengalami peningkatan.

C. Alamat Dan Peta Lokasi TK


Pendirian RA. HARAHAFIYAH pada awalnya berlokasi di Pemangku Sunur Desa Giham
Sukamaju dan telah memperhatikan serta memenuhi persyaratan lingkungan, yaitu faktor
keamanan, kebersihan, ketenagaan, jauh dari pemukiman penduduk. Dan saat ini lokasi RA.
HARAHAFIYAH telah pindah alamat di Jl. Lintas Liwa No. 29 Giham Sukamaju
sebagaimana seperti gambar di atas dengan status Sewa/Kontrak rumah warga serta diminati
dan didukung oleh masyarkat sekitar memasukkan putra putrinya ke RA. HARAHAFIYAH
karena lokasinya yang sangat strategis.

Peta Lokasi RA. Harahafiyah :

6
D. Status RA. Harahafiyah
Me nerangkan status lembaga secara administrative, misalnya Kurikulum RA.
HARAHAFIYAH telah memiliki izin operasional dari Ke m e nte ria n Aga ma
Kabupaten Lampung Barat nomor : Kd. 08.04/4/PP. 01. 1/125/2013 untuk program
Raudhatul Athfal dan Masih Belum Terakriditasi.

7
BAB II
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, tuntutan masyarakat,
perubahan paradigma pendidikan dan otonomi daerah membawa dampak pada pendidikan,
sehingga kurikulum TK perlu dikembangkan untuk menyikapi perubahan perubahan tersebut.
Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan, Permendikbud no. 137 th 2014 tentang Standart Nasional
PAUD ;
Permendikbud no. 146 th 2014 tentang Kurikulum 2013 PAUD ; Permendikbud no. 160 th
2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 PAUD ;
Pengembangan program pembelajaran merupakan salah satu upaya untuk
mengoptimalkan perkembangan anak. program pembelajaran mencakup perencanaan,
pendekatan, dan strategi pembelajaran, serta penilaian yang disusun secara sistimatis. oleh
karena itu pengembangan program pembelajaran merupakan salah satu bagian penting dalam
proses pendidikan.
Program pembelajaran disusun untuk mengembangkan seluruh potensi anak yang beragam
selaras dengan tumbuh kembang anak dengan tetap memperhatikan budaya daerah dan
karakter bangsa melalui pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Kurikulum adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan yang terdiri dari :
• Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,
• Struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,
• Kalender pendidikan, dan
• Silabus
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran, pengelolaan
kelas, serta penilaian dan proses capaian perkembangan. yang mencangkup :
• Tingkat Satuan Pendidikan,
• Kopetensi Inti
• Kompetensi Dasar
• Materi pokok/pembelajaran,
• Sumber/bahan/alat belajar,
• Kegiatan pembelajaran,
• Indikator
• Penilaian,
• Alokasi waktu.
Silabus merupakan penjabaran Kompetensi Inti juga Kompetensi Dasar dan Hasil Belajar ke
dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian.
8
Kurikulum ini disusun dan dikembangkan oleh satu tim penyusun yang terdiri kepala
RA, guru-guru, dan komite sekolah dengan pendampingan oleh narasumber dari Pengawas
RA/Madrasah di bawah koordinasi Kementerian Agama Kabupaten Lampung Barat.

Pengembangan Kurikulum ini didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.


• Berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak.
• Berorientasi pada kebutuhan anak.
• Bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain.
• Menggunakan pendekatan tematik.
• Kreatif dan inovatif.
• Lingkungan kondusif
• Mengembangkan kecakapan hidup.
Pada akhirnya Kurikulum Raudhatul Athfal Harahafiyah ini tetap hanya sebuah
dokumen, yang akan menjadi kenyataan bahwa apabila terlaksana di lapangan dalam proses
pembelajaran yang baik. Pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas, hendaknya
berlangsung secara efektif yang mampu membangkitkan aktivitas dan kreativitas anak.
Dalam hal ini para pelaksana kurikulum (guru) yang akan membumikan Kurikulum ini dalam
proses pembalajaran. Para pendidik juga hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan dan mengasyikkan bagi peserta didik, sehingga peserta didik betah di sekolah.
Atas dasar kenyataan tersebut, maka pembelajaran di Raudhatulk Athfal hendaknya bersifat
mendidik, mencerdaskan, membangkitkan aktivitas dan kreativitas peserta didik, efektif,
demokratis, menyenangkan, dan mengasyikkan. Dengan semangat seperti itulah Kurikulum
ini akan menjadi pedoman yang dinamis bagi penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di
Raudhatul Athfal Harahafiyah Giham Sukamaju.
2. Tujuan
 Tujuan penyusunan Kurikulum ini untuk
• Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam
mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang ada.
• Acuan bagi satuan pendidikan RA dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum
memberi panduan dan arah kepada guru RA agar dapat mengembangkan model-
model pembelajaran yang tepat sesuai dengan bidang-bidang pengembangan peserta
didik RA untuk mewujudkan visi dan misi lembaga.
3. Dasar
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional.
b. Peraturan Pres iden Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2013 tentang Pengembangan
anak Usia Dini Holistik-Integratif
c. Peraturan Pe merintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Pe rubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
d. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.137 Tahun 2014 tentang Standar
Pendidikan Anak Usia Dini, sebagai pengganti Peraturan Mente ri Pendidikan Nasional
No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini;
9
e. Permendikbud Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
Dini;
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013 pasal 7 Pedoman
Penyusunan KTSP Direktorat Pembinaan PAUD Tahun 2014;
g. Undang- Undang Nomor 1 7Tahun 2005 tentang Rencana Pe mbangunan Jangka
Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional;
h. Peraturan Pemerintah No mor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015;
i. Peraturan Presiden Nomor 60 Tentang Pengembangan Ana k Usia Dini Holistik
Integratif;
j. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 373 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Wilayah Kemenag Provinsi dan Kantor Kemenag Kab/Kota;
k. Perturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang Pendirian Madrasah;
l. Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 1365 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Pendirian Madrasah Oleh Masyarakat;
m. Perturan Menteri Agama Nomor 60 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peratuan
Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2015 tentang Pendirian Madrasah;
n. Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 3489 Tahun 2016 tentang Kurikulum
Raudhatul Athfal.

10
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN

Raudhatul Athfal Harahafiyah Giham Sukamaju mempunyai identitas tersendiri


dalam mengembangkan pendidikan yang mempunyai Visi, Misi dan Tujuan dalam
jangka waktu pendek, menengah dan panjang.

1. VISI
“Mewujudkan Lembaga Pendidikan Pra-Sekolah Yang Islami, Berprestasi dan Mandiri”

2. MISI
a. Menanmkan sifat iman dan taqwa melalui pengamalan agama dalam kehidupan
sehari-hari dimulai sejak dini.
b. Memfasilitasi kegiatan belajar yang menyenangkan sesuai dengan tahapan
perkembangan, minat, dan potensi anak.
c. Mengembangkan kreatifitas dan karakteristik anak.
d. Membangun pembiasaan perilaku hidup bersih, seha tdan berakhlak mulia secara
mandiri.
e. Membangun kerjasama dengan orangtua, masyarakat, dan lingkup terkait dalam
rangka pengelolaan PAUD yang professional, bertanggungjawab dan berdayasaing.
3. TUJUAN
a. Menjadikan anakyang sehat, jujur, senang belajar, dan mandiri
b. Me wujudkan anak yang mampu merawat dan peduli terhadap diri sendiri, teman, dan
lingkungan sekitarnya.
c. Menjadikan anak yang mampu berfikir, berkomunikasi, bertindak produktif dan kreatif
melalui bahasa, musik, karya, dan gerakan sederhana.
d. Menjadikan anak beragama sejak dini.

11
BAB III
KARAKTERISTIK
1. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kegiatan Pembelajaran Raudhatul Athfal
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau
satuan pendidikan di bawah koordinasi Kementerian Agama Pengembangan kurikulum
RA mengacu pada standar Pendidikan Anak Usia Dini.
• Berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak.
Dalam melakukan kegiatan, pendidik perlu memberikan kegiatan yang sesuai dengan
tahapan perkembangan anak. Anak merupakan individu yang unik, maka perlu
memperhatikan perbedaan secara individual. Dengan demikian dalam kegiatan yang
disiapkan perku memperhatikan cara belajar anak yang dimulai dari cara sederhana
ke rumit, konkrit ke abstrak, gerakan ke verbal, dan ke-aku-an ke rasa sosial.
• Berorientasi pada kebutuhan anak.
Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi kepada kebutuhan
anak. Anak pada usia dini sedang membutuhkan proses belajar untuk
mengoptimalkan semua aspek perkembangannya. Dengan demikian berbagai jenis
kegiatan pembelajaran hendaknya dilakukan berdasarkan pada perkembangan dan
kebutuhan masing- masing anak.
• Bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain.
Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran di TK. Kegiatan
pembelajaran yang disiapkan oleh pendidik hendaknya dilakukan dalam situasi yang
menyenangkan dengan menggunakan strategi, metode, mate ri/bahan, dan media yang
menarik serta mudah diikuti oleh anak. Melalui bermain anak diajak untuk
bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan anak,
sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi anak. Ketika bermain anak
membangun pengertian yang berkaitan dengan pengalamannya.
• Menggunakan pendekatan tematik.
Perkembangan anak bersifat sistematis, progresif dan berkesinambungan. Hal ini
berarti kemajuan perkembangan satu aspek akan mempengaruhi aspek perkembangan
lainnya. Karakteristik anak memandang segala sesuatu sebagai suatu keseluruhan,
bukan bagian demi bagian. Stimulasi harus diberikan secara terpadu sehingga seluruh
aspek perkembangan dapat berkembang secara berkelanjutan, dengan memperhatikan
kematangan dan konteks sosial, dan budaya setempat.
Contohnya jika anak melakukan kegiatan makan, maka dalam kegiatan tersebut anak
mengembangkan aspek :
• Sikap Spritual : Bersyukur dengan adanya makanan
• Sikap Sosial : menolong diri sendiri
• Pengetahuan : mengerti manfaat makan
• Ketrampilan : mulai belajar memegang sendok

12
• Kreatif dan inovatif.
Proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan dapat
dilakukan oleh anak yang disiapkan oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang
menarik, menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin gtahu anak, memotivasi
anak untuk berpikir kritis, dan menemukan hal- hal baru. Pengelolaan pembelajaran
hendaknya dilakukan secara demokratis, mengingat anak merupakan subjek dalam
proses pembelajaran.
• Lingkungan kondusif.
Lingkungan pembelajaran harus diciptakan sedemikian menarik dan menyenangkan
serta demokratis sehingga anak selalu betah dalam lingkungan sekolah baik di dalam
maupun di luar ruangan. Lingkungan fisik hendaknya memperhatiokan keamanan
dan kenyamanan anak dalam bermain. Penataan ruang belajar harus disesuaikan
dengan ruang gerak anak dalam bermain sehingga anak dapat berinteraksi dengan
mudah baik dengan pendidik maupun dengan temannya.
Lingkungan belajar hendaknya tidak memisahkan anak dari nilai nilai budayanya,
yaitu tidak membedakan nilai- nilai yang dipelajari di rumah dan di sekolah ataupun
di lingkungan sekitar. Pendidik harus peka terhadap karakteristik budaya masing-
masing anak.
• Mengembangkan kecakapan hidup.
Proses pembelajaran harus diarahkan untuk mengembangk an kecakapan hidup
melalui penyiapan lingkungan belajar yang menunjang berkembangnya kemampuan
menolong diri sendiri, disiplin dan sosialisasi serta memperoleh ketrampilan dasar
yang berguna untuk kelangsungan hidupnya.

2. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang diterapkan di RA. Harahafiyah Giham Sukamaju adalah
Model pembelajaran berdasarkan minat dalam bentuk Kelompok berdasarkan
kegiatan pengaman.
Metode pembelajaran yang bisa digunakan di RA antara lain :
• Metode Bercerita
Metode Bercerita adalah cara bertutur kata dan penyampaian cerita atau
memberikan penjelasan kepada anak secara lisan.
• Metode Bercakap-cakap
Metode Bercakap-cakap berupa kegiatan bercakap-cakap atau bertanya jawab
antara anak dengan guru atau anak dengan anak. Bercakap dapat dilaksanakan
dalam bentuk (1) bercakap-cakap bebas, (2) bercakap-cakap menurut tema, dan
(3) bercakap-cakap berdsarkan gambar seri. Dalam bercakap-cakap bebas
kegiatan tidak terikat pada tema, tetapi pada kemampuan yang diajarkan.
Bercakap-cakap menurut tema dilakukan berdasarkan tema tertentu. Bercakap-
cakap berdasarkan gambar seri menggunakan gambar seri sebagai bahan
pembicaraan.
13
• Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab dilaksanakan dengan cara mengajukan pertanyaan tertentu
kepada anak. Metode ini digunakan untuk : (1) mengetahui pengetahuan dan
pengalaman yang telah dimiliki anak, (2) memberi kesempatan anak unutk
bertanya, dan (3) mendorong keberanian anak untuk mengemukakan pendapat.
• Metode Karyawisata
Metode karyawisata dilakukan dengan mengajak anak mengunjungi objek-objek
yang sesuai dengan tema.
• Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi dilakukan dengan cara mempertunjukkan atau
memperagakan suatu cara atau suatu ketrampilan. Tujuannya agar anak
memahami dan dapat melakukannya dengan benar, misalnya, mengupas buah,
memotong rumput, menanam bunga, mencampur warna, meniup balon kemudian
melepaskannya, menggosok gigi, mencuci tangan dan lain-lain.
• Metode Sosiodrama atau Bermain Peran
Metode sosiodrama adalah cara memberikan pengalaman kepada anak melalui
bermain peran, yakni anak diminta memainkan peran tertentu dalam suatu
permainan peran. Misalnya, bermain jual beli sayur mayor, bermain menolong
anak yang jatuh, bermain menyayangi keluarga, dan lain-lain.
• Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara memberikan pengalaman kepada anak dimana
anak memberi perlakukan terhadap sesuatu dan mengamati akibatnya. Misalnya,
balon ditiup, warna dicampur, air dipanaskan, tanaman disirami, dan lain-lain.
• Metode Proyek
Metode proyek adalah metode yang memberikan kesempatan kepada anak untuk
menggunakan alam sekitar dan kegiatan sehari-hari sebagai bahan pembahasan
melalui berbagai kegiatan.
• Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah metode yang memberikan kesempatan kepada
anaka untuk melaksanakan tugas yang disiapkan oleh guru.
• Penilaian
Penilaian di Raudhatul Athfal dilaksanakan berdasarkan gambaran/deskripsi
pertumbuhan dan perkembangan, serta unjuk kerja peserta didik yang diperoleh
dengan menggunakan berbagai teknik penilaian. Dalam kegiatan pembelajaran
sehari- hari, penggunaan berbagai teknik penilaian ini terintegrasi dengan kegiatan
pembelajaran itu sendiri, sehingga guru tidak harus menggunakan instrument khusus.
Untuk anak-anak yang menunjukkan perkembangan dan perilaku yang khas, dan
memerlukan penanganan secara khusus diperlukan instrument yang khusus pula
seperti disajikan dalam lampiran pedoman. Beberapa teknik penilaian yang dapat
dilakukan di Raudhatul Athfal, diantaranya :

14
• Observasi
Observasi merukapan pengamatan yang dilakukan secara langsung dan alamiah
untuk mendapatkan data dan informasi tentang perkembangan anak dalam
berbagai situasi dan kegiatan yang dilakuakn. Agar observasi lebih terarah, guru
dapat menggunakan instrument observasi, baik yang dikembangkan oleh guru
sendiri maupun menggunakan instrument yang sudah tersedia, dengan tetap
mengacu pada indikator pencapaian perkembangan anak.
• Catatan anekdot
Catatan anekdot pada dasarnya merupakan bagian dari teknik observasi. Catatan
anekdot lebih memfokuskan pada catatan tentang sikap dan perilaku anak yang
terjadi secara khusus atau peristiwa yang terjadi secara insidental/tiba-tiba.
• Percakapan
Percakapan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan
atau penalaran anak mengenai sesuatu hal.
• Penugasan
Penugasan merupakan cara penilaian berupa pemberian tugas yang harus
dikerjakan peserta didik dalam waktu tertentu baik secara perorangan maupun
kelompok. Misalnya : melakukan percobaan dengan menanam cabe, tomat, dan
kacang-kacangan, membuat berbagai bentuk dengan bahan dasar plastisin, tanah
liat, adonan (playdough) dan jenis penugasan lainnya.
• Unjuk Kerja (Performance)
Unjuk kerja merupakan penilaian yang menuntut peserta didik untuk melak ukan
tugas dalam perbuatan yang dapat diamati, misalnya praktek menyanyi, olah raga,
menari, dan bentuk praktek lainnya.
• Hasil Karya
Hasil karya adalah merupakan hasil kerja peserta didik setelah melakukan suatu
kegiatan dapat berupa pekerjaan tangan atau karya seni. Hasil karya anak dapat
dipajang dalam bentuk mandiri atau bentuk pameran anak yang disajikan secara
bersama-sama.
Data penilaian dengan berbagai alat dan cara tersebut diatas dikumpulkan dan
didokumentasikan dalam bentuk portofolio. Berdasarkan data tersebut guru
melakukan analisis untuk memperoleh kesimpulan tentang gambaran akhir
perkembangan anak berdasarkan semua indikator yang telah ditetapkan setiap
semester.
Kegiatan pengembangan diri dinilai secara kualitatif bukan kuantitatif dan
dilaporkan secara berkala oleh RA kepada Orang Tua baik melalui laporan secara
tertulis maupun melalui forum pertemuan yang sudah dijadwalkan.

15
• Prinsip-prinsip Penilaian
• Sistematis
Penilaian harus dilakukan secara sistematis, artinya kegiatan penilaian dilakukan
secara teratur dan terprogram, sesuai dengan yang telah disusun, kebutuhan nyata
yang ada dilapangan, dan atau karakteristik penggunaan instrument yang akan
digunakan.
• Menyeluruh
Penilaian mencakup semua aspek perkembangan anak yang meliputi : nilai- nilai
agama dan moral, motorik, kognitif, bahasa, serta sosial emosional. Di samping
aspek yang dinilai, sesuai sifat dan tingkat kedalamannya, kegiatan penilaian juga
dapat menggali data dari berbagai sumber yang relevan dengan aspek yang
dinilai.
• Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk
memperoleh gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
• Objektif
Proses dan hasil- hasil penilaian dilakukan sesuai dengan kondisi anak yang
sebenarnya dan semata- mata untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan
anak. Oleh karenanya hal- hal lain yang tidak berhubungan dengan pertumbuhan
dan perkembangan anak tidak menjadi bagian dari pertimbangan dalam penilaian.
• Mendidik
Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi,
mengembangakan dan membina anak agar tumbuh dan berkembang secara
optimal.
• Kebermaknaan
Hasil penilaian harus mempunyai arti dan bermanfaat bagi peserta didik, orang
tua, guru dan pihak lain yang relevan.

• Pengaturan-Pengaturan
• Pengaturan Beban Belajar
ProgramPengem bangan Kompetensi Usia4-6tahun
1. Nilai Agama Moral A. Sikap Spiritual 900 menit per- 900 menit per-
2. Fisik - Motorik
B. Sikap Sosial minggu terdiri atas minggu 150 menit
3. Kognitif Spiritual
C. Pengetahuan 540 menit tatap untuk 6 pertemuan
4. Bahasa
5. Sosial Emosional D. Ketrampilan muka dan 360 per minggu atau
6. Seni
menit pengasuhan 180 menit untuk 5
terprogram pertemuan per-
minggu

• Jam kegiatan efektif per hari 2,5 jam (150 menit) dialokasikan sebagaimana tertera
dalam struktur kurikulum. Alokasi waktu satu jam kegiatan adalah 30 menit, dengan
perincian :
16
• Kegiatan awal + 30 menit
• Kegiatan Inti + 60 menit
• Istirahat + 30 menit
• Kegiatan Akhir + 30 menit

• PENGELOMPOKAN ANAK DIDIK


Peserta didik dinyatakan pindah kelompok ke tingkat yang lebih tinggi apabila
memenuhi syarat usia dan atau perkembangan kemampuan.
Kriteria pengelompokan disesuaikan dengan usia perkembangan anak didik
• 4 s/d 5 tahun kelompok A
• 5 s/d 6 tahun kelompok B

• PERPINDAHAN KELOMPOK
Sekolah dapat menentukan persyaratan pindah/mutasi siswa sesuai dengan
prinsip manajemen berbasis sekolah, antara lain mencakup hal-hal berikut :
Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar siswa (LHBS) dari sekolah asal sesuai
dengan bentuk rapor yang digunakan disekolah tujuan.
Perpindahan kelompok dilaksanakan pada setiap akhir tahun pembelajaran,
apabila anak sudah cukup umur, (A ke B, B ke SD/MI)
• Kriteria Tamat Belajar
Peserta didik dinyatakan tamat belajar apabila memenuhi syarat atau salah satu
syarat :
• Tingkat perkembangan kemampuan
• Usia peserta didik
• Mengikuti proses pembelajaran sampai kelompok B.

3. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP


Tujuan :
Pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan kecakapan hidup dan dilakukan
secara terpadu baik melalui pembiasaan maupun pengembangan kemampuan
dasar misalnya : menggosok gigi, memotong buah, membuang sampah
ditempatnya, membersihkan lantai dengan anak lain yang berguna untuk
kalangsungan hidupnya.
• Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler yang bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi sesuai dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah.
• Pengembangan Diri
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta d idik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
minat setiap peserta didik sesuai kondisi sekolah dalam ekstrakurikuler. Kegiatan
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan
17
dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier
peserta didik.
Berdasarkan kondisi objektif RA. Harahafiyah Giham Sukamaju dan
kebutuhan masyarakat, kegiatan pengembangan diri yang dipilih dan ditetapkan
adalah sebagai berikut :
• Tahfidzul Hadits (hadits pendek)
• Tahfidzul Qur an (surat-surat pendek)
• Tahfidzul Asmaul Husna
Tujuan :
Menanamkan dan mengembangkan Aqidah, ibadah, dan baca tulis Al-Qur’an
• Mengembangkan seni tari
Tujuan :
Mengembangkan bakat dan potensi anak didik di bidang seni tari.
• Mekanisme Pelaksanaan
• Kegiatan Pengembangan diri dilaksanakan di luar dan di dalam jam
pembelajaran melalui kegiatan Intrakurikuler dan Ekstrakurikuler yang dibina
oleh guru/pelatih yang memiliki kualitas yang baik.
• Alokasi Waktu
Kegiatan pengembangan diri (terprogram) diberikan pada kelompok A dan B, 30
Menit sebelum dan sesudah Kegiatan Belajar Mengajar
• Pengembangan diri yang berhubungan dengan bimbingan pribadi, sosial, belajar
dan karier dilaksanakan dalam program Bimbingan Konseling dan
pelaksanaannya terpadu atau di luar proses pembelajaran.

18
BAB IV
STRUKTUR KURIKULUM

• STRUKTUR KURIKULUM
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan Kompetensi Inti yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum
pada setiap Kompetensi Inti di RA dituangkan dalam Kompetensi Dasar yang harus
dikuasai peserta didik sesuai dengan Indikator dalam struktur kurikulum. Kompetensi
Inti yang dimaksud terdiri atas Kompetensi Dasar yang dikembangkan melalui materi
atau program program yang disusun oleh RA.
• Struktur kurikulum Raudhatul Athfal Harahafiyah Giham Sukamaju meliputi
subtansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan pada usia anak
4 - 6 tahun. Struktur kurikulum RA disusun berdasarkan standar pendidikan anak
usia dini yang meliputi ;
• Sikap Spiritual
• Sikap Sosial
• Pengetahuan
• Ketrampilan
• Kegiatan Pengembangan diri yang dikembangkan di RA. Harahafiyah Giham
Sukamaju bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan
minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi RA. Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang
dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri
dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
• Jam kegiatan efektif per hari 2,5 jam (150 menit) dialokasikan sebagaimana tertera
dalam struktur kurikulum. Alokasi waktu satu jam kegiatan adalah 30 menit, dengan
perincian :
• Kegiatan awal + 30 menit
• Kegiatan Inti + 60 menit
• Istirahat + 30 menit
• Kegiatan Akhir + 30 menit
• Minggu efektif dalam satu tahun kegiatan (dua semester) adalah 34 minggu, tiap
semester terdiri dari 17 minggu.

19
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum Raudhatul Athfal Harahafiyah Giham Sukamaju pada setiap jenis dan jenjang
diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan yang dikembangkan oleh RA pada
setiap tahun pelajaran.
• Ketentuan-ketentuan
• Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
• Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran.
• Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran.
• Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk setiap bidang pengembangan,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
• Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran. Waktu libur dapat berbentuk tengah semester, jeda antar
semester, libur akhir tahun pembelajaran, hari libur keagaman, hari libur
umum, termasuk hari - hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2018 / 2019 dengan rincian minggu efektif
Semester 1
No. Bulan JME HES HEF KTS LU LHB LS LPP LHR Jml.
1. Juli 2018 1 5 - - 1 2 10 - 10 29
2. Agustus 2018 4 25 - - 5 1 - - - 35
3. September 2018 5 25 - - 4 1 - - - 35
4. Oktober 2018 4 26 - - 4 1 - - - 35
5. Nopember 2018 5 25 - - 5 - - - - 35
6. Desember 2018 3 17 - - 4 2 8 - - 34

Jumlah 22 123 23 7 18 10 203

Semester 2
No. Bulan JME HES HEF KTS LU LHB LS LPP LHR Jml.
1. Januari 2019 5 25 - - 5 1 36
2. Pebruari 2019 5 24 - - 4 1 - - - 34
3. Maret 2019 5 25 - - 4 2 - - - 36
4. April 2019 4 26 - - 4 - - - - 34
5. Mei 2019 5 25 - - 5 1 - - - 36
6. Juni 2019 3 17 3 - 4 - 4 3 - 34
Jumlah 27 142 3 26 5 4 3 210
Keterangan :
JME : Jumlah Minggu Efektif LU : Libur Umum
HES : Hari Efektif Sekolah LHB : Libur Hari Besar
HEF : Hari Efektif Fakulatif LS : Libur Semester
KTS : Kegiatan Tengah Semester LPP : Libur Permulaan Puasa
LHR : Libur Hari Raya
20
• Penetapan Kalender Pendidikan
• Permulaan tahun Pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada
bulan Juni tahun berikutnya.
• Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagaman, Kepala Pemerintahan tingkat Kabupaten, dan/atau organisasi
penyelenggaraan pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
• Pemerintah Pusat/Provinsi/Kota Lampung Barat dapat menetapkan hari libur
serentak untuk satuan-satuan pendidikan.
• Kalender pendidikan RA. Harahafiyah Giham Sukamaju disusun oleh
sekolah berdasarkan beberapa pertimbangan antara lain adalah alokasi waktu
sebagaimana tersebut pada pedoman dalam SI dengan memperhatikan
ketentuan dari pemerintah.

21
BAB VI

PENUTUP

A. Simpulan.
Dalam penyusunan Kurikulum Raudhatul Athfal Harahafiyah Giham Sukamaju
Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat ini. Kami menyadari masih banyak
kelemahan dan kekurangan yang memerlukan penyempurnaan dari banyak pihak, oleh karena
itu kami membuka diri untuk menerima kritik serta saran demi kesempurnaannya.
Semoga Kurikulum RA. Harahafiyah ini dapat memberikan gambaran kepada
masyarakat tentang pelaksanaan proses pembelajaran di Raudhatul Athfal dan dapat dijadikan
pedoman bagi teman-teman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, sehingga
kehadiran Kurikulum Ra. Harahafiyah ini benar-benar ada manfaatnya bagi peserta didik,
guru, tenaga kependidikan dan masyarakat pada umumnya.

B. Saran
Kurikulum yang sudah tersusun ini harus betul betul dapat dilaksanakan sesuai dengan
apa yang telah diprogramkan , oleh karena itu disarankan kepada :
1. Kepala RA. Harahafiyah
Kepala RA. Harahafiyah bertanggung jawab mengawal keterlaksanaan kurikulum ini
dan mengevaluasinya untuk perbaikan dan inovasi.
2. Guru RA
Guru RA. Harahafiyah bertanggung jawab mengimplementasikan kurikukulum ini ke
dalam pembelajaran sesuai dengan aturan dan rambu-rambu yang telah ditetapkan ,
dan sekaligus mengadakan evaluasi untuk memberikan masukan dalam perbaikan dan
ivonasi.
3. Tenaga kependidikan.
Tenaga kependidikan di RA. Harahafiyah berkewajiban membantu kepala TK dan
guru agar pelaksanaan kurkulum ini dapat berjalan lancar.
4. Komite RA
Komite RA. Harahafiyah berkewajiban memfasilitasi pelaksanaan kurikulum ini agar
dapat berjalan lancar dan optimal.

Giham Sukamaju, 30 Juli 2018


Ketua Yayasan, Kepala RA. Harahafiyah,

KHOIRUDIN HARAHAP JUNAIDI DASUKI

22
LAMPIRAN - LAMPIRAN ;
• Struktur RA. Harahafiyah Giham Sukamaju
• Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2018 – 2019
• Program Tahunan
• Notula
• SK Tim Pengembang Kurikulum

23

Anda mungkin juga menyukai