Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhamad Indra Gunawan

Kelas : BSD (Semester 6)


NIM : 2015820050

Iblis vs Malaikat
Alat-alat yang diperlukan :

 1 buah pulpen / pensil


 Selembar Kertas

Gambar 1.1 Selembar kertas dan sebuah pulpen/pensil yang dibutuhkan dalam permainan

Jumlah Pemain :

 Minimal = 4 orang pemain


 Maximal = Tak Terbatas

Tata Cara Bermain :

1. Pemain dibagi menjadi 3 Kelompok yaitu kelompok manusia, malaikat dan iblis.
2. Kelompok manusia memiliki anggota lebih banyak daripada kelompok lain, sedangkan
kelompok malaikat dan iblis memiliki jumlah anggota yang sama.
3. 1 orang ditunjuk sebagai moderator untuk memimpin jalannya permainan.
4. Untuk pembagian kelompok, Moderator menuliskan berbagai peran di kertas yang
kemudian diundi apa peran yang akan para pemain mainkan, apakah manusia, malaikat atau
iblis.
Gambar 1.2 Moderator menuliskan berbagai peran untuk diundi

Gambar 1.3 Kertas yang berisi berbagai peran yang akan diundi moderator

Pemain yang sudah mendapat peran lewat pengundian tidak boleh membocorkan perannya
ke pemain lain.
5. Para pemain yang sudah siap bermain berbaris secara melingkar.
6. Permainan dibagi menjadi 3 fase. Fase 1 kelompok yang berperan sebagai iblis dapat
memilih satu pemain yang ingin dijerumuskan dengan cara melakukan voting dengan
pemain iblis lain, dan pemain yang terkena voting paling banyak oleh iblis di fase ini akan
terjerumus dan keluar dari permainan. Pemain iblis dapat mengetahui identitas pemain iblis
lain di fase ini dan harus bekerjasama untuk menjerumuskan semua manusia dan/atau
mengeluarkan pemain malaikat untuk memenangkan permainan. Dalam fase ini hanya
diberi waktu selama 30 detik dan semua pemain selain iblis harus menutup mata.
7. Fase kedua, dalam fase ini semua pemain harus menutup mata kecuali kelompok malaikat,
pemain yang berperan sebagai malaikat dapat mengetahui pemain lain yang berperan sama
dan dapat bertanya kepada moderator apa peran pemain lain, dalam fase ini diberi waktu 30
detik dan setiap fase ini pemain yang mendapat peran malaikat hanya dapat mengungkap 1
identitas pemain lain dengan harapan dapat melakukan voting di fase 3 untuk mengeluarkan
pemain tersebut jika ternyata dia berperan sebagai iblis. Oleh karena itu pemain yang
berperan malaikat harus bekerjasama dalam mengungkap identitas pemain lain dengan cara
melakukan voting di fase ini. Pemain yang terkena voting oleh malaikat di fase ini akan
diungkap identitasnya dan hanya pemain yang berperan malaikat yang tahu identitas
tersebut. Pemain yang berperan sebagai malaikat akan menang jika pemain yang berperan
sebagai manusia menang, yaitu ketika semua pemain iblis berhasil disingkirkan dari
permainan.
8. Fase ketiga adalah fase dimana pemain yang berperan sebagai manusia dan malaikat
berusaha mengeluarkan iblis dari permainan dengan menebak siapa yang berperan sebagai
iblis dengan cara melakukan voting, pemain yang mendapat jumlah voting terbanyak akan
keluar dari permainan tanpa mengungkap identitas peran dia dalam permainan tersebut.
Dalam fase ini iblis juga ikut andil dalam voting. Jadi pemain yang mendapat peran manusia
benar-benar tidak tahu pemain mana yang menjadi malaikat maupun iblis. Dalam fase ini
voting diberi waktu selama 60 detik dan jika berhasil mengeliminasi semua pemain yang
berperan sebagai iblis, maka pemain yang berperan sebagai manusia dan malaikat akan
menang. Dalam fase ini hanya melakukan 1x voting dan hanya mengeluarkan satu pemain,
dan jika jumlah voting sama, maka tidak ada pemain yang dikeluarkan.
9. Setelah fase 3 permainan kembali ke fase 1 berikut seterusnya sampai kelompok manusia
dan malaikat menang atau sebaliknya, kelompok iblis yang menang.
10. Setiap orang yang keluar dari permainan dari kelompok manapun akan mengurangi waktu
bermain di setiap fase sebanyak 2 detik.

Nilai Karakter Yang Terkandung :

 Kejujuran
 Kerja Sama / Kekompakkan

Nilai Seni Yang Terkandung :

 Seni Bermain Peran / Role Playing

Nilai Dakwah :

Kita sebagai manusia tidak dapat melihat iblis namun harus percaya bahwa mereka ada
untuk senantiasa berusaha menjerumuskan kita dan menjauhkan kita dari Allah SWT, oleh karena itu
kita harus senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara memperbanyak ibadah kita
dan menjauhi hal-hal negatif karena kita tahu bahwa hal-hal negatif itu lah yang telah dibisikan oleh
iblis agar kita terjerumus.

Kita juga harus percaya bahwa malaikat itu ada meskipun kita sebagai manusia tidak dapat
melihatnya, karena malaikat akan senantiasa mendampingi kita dan mencatat segala amal
perbuatan kita oleh karena itu kita harus selalu berbuat baik dan memperbanyak ibadah kita.
Referensi

Teori :

 Menurut Kusema, dkk (2012:16) jujur merupakan suatu keputusan seseorang untuk
mengungkapkan pereasaannya, kata-katanya atau perbuatannya bahwa realitas yang ada tidak
dimanipulasi dengna cara berbohong atau menipu orang lain untuk keuntungna dirinya. Makna
jujur erat kaitannya dengan kebaikan (kemaslahatan). Kemaslahatan memiliki arti bahwa
mementingkan kepentingan orang banyak dari pada mementingkan diri sendiri maupun
kelompoknya.
 Menurut Mustari (2011: 13-15) jujur adalah suatu perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan, baik terhadap dirinya maupun pihak lain. Jujur merupakan suatu karakter moral yang
mempunyai sifat-sifat positif dan mulia seperti integritas, penuh kesabaran, dan lurus sekaligus
tidak berbohong, curang, ataupun mencuri.
 Kejujuran menurut KBBI berasal dari kata “jujur” yang mendapat imbuhan ke-an, yang artinya
“lurus hati, tidak berbohong, tidak curang, tulus atau ikhlas”. Dapat disimpulkan bahwa kejujuran
adalah suatu pernyataan atau tindakan yang sesuai dengan faktanya. Kejujuran itu ada pada
ucapan, juga ada pada perbuatan, sebagaimana seorang yang melakukan suatu perbuatan tentu
sesuai dengan yang ada pada batinnya.
 Menurut Abdulsyani (1994) kerjasama merupakan salah satu bentuk proses soial, dimana
didalamnya terdapat aktivitas tertentu yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan bersama dengan
saling membantu dan saling memahami aktivitas masing-masing.
 Purwadarminta (1985) kerjasama diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama
dari berbagai pihak untuk mencapai tujuan bersama.
 Jill Hadfield dalam Santoso (2011) mengatakan bahwa role playing adalah sejenis permainan
gerak yang didalamnya ada tujuan, aturan dan sekaligus melibatkan unsur senang.
 Hadari Nawawi dalam Kartini (2007) menyatakan bahwa bermain (role playing) adalah
mendramatisasikan cara bertingkah laku orang-orang tertentu dalam posisi yang membedakan
peranan masing-masing.

Ayat :

 Surat Al-Hijr Ayat 39 (Tentang Iblis)


“Ia (Iblis) berkata, “Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti
akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka
semuanya,”
 Surat Al-Baqara Ayat 285 (Tentang Malaikat)
“Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an) dari
Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-
bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat.
Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.”
 Surat An-Nisaa Ayat 136 (Tentang Malaikat)
“Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad)
dan kepada Kitab (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan
sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-
rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.”
 Surat Al-An’aam Ayat 152 (Tentang Jujur)
“Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat,
sampai dia mencapai (usia) dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil.
Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Apabila kamu
berbicara, bicaralah sejujurnya, sekalipun dia kerabat(mu) dan penuhilah janji Allah.
Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu ingat.”

Tujuan

 Menyampaikan dakwah bahwa iblis akan senantiasa berusaha menjerumuskan manusia


meskipun kita sebagai manusia tidak bisa melihatnya namun harus meyakini dan
mewaspadai akan tipu daya setan yang terkutuk
 Melatih kejujuran dan kerjasama

Manfaat

 Sebagai sarana bermain yang menyenangkan


 Melatih kejujuran dan kerjasama pemain karena permainan ini sangat bergantung akan
kedua hal tersebut
 Melatih daya analisis dan penalaran pemain, karena menang kalah permainan ini sangat
ditentukan oleh deduksi para pemainnya.
 Mengandung nilai dakwah bahwa iblis akan senantiasa berusaha menjerumuskan manusia
meskipun kita sebagai manusia tidak bisa melihatnya namun harus meyakini dan
mewaspadai akan tipu daya setan yang terkutuk
Lampiran

Gambar 1.1 Selembar kertas dan sebuah pulpen/pensil yang dibutuhkan dalam permainan

Gambar 1.2 Moderator menuliskan berbagai peran untuk diundi

Gambar 1.3 Kertas yang berisi berbagai peran yang akan diundi moderator

Anda mungkin juga menyukai