NPM : B1A017264
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BENGKULU
2019
1
A. Latar Belakang
Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan
Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat memperoleh izin Usaha dan/atau
Kegiatan1.
1
Undang-Undang nomor 27 tahun 2012 tentang izin lingkungan pasal 1 ayat 1
2
H.Samsul Wahidin. Juni 2014 Cetakan Pertama. Dimensi Hukum Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, (Malang: Penerbit Pustaka Pelajar). Hlm.6
2
B. Identifikasi Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Analisis Perundang-Undangan
Kelembagaan dapat dilihat dari instansi pemerintah dan LSM, perangkat hukum
dan peraturan perundang-undangan, serta program-program yang dijalankan pemerintah
dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan hidup dan melaksanakan pembangunan
berkelanjutan.
Perangkat hukum yang berhubungan dengan lingkungan hidup mengacu pada
UU No.23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Keppres No.2/2002 tentang
pengalihan tugas, fungsi dan kewenangan Bapedal ke Menteri Negara Lingkungan
Hidup, serta Keppres No.4/2002 tentang unit organisasi dan tugas eselon I Menteri
Negara Lingkungan Hidup. Dalam melaksanakan tugasnya Menteri Negara Lingkungan
Hidup dibantu oleh:
a. Sekretariat Menteri Negara
b. Deputi Bidang Kebijakan dan Kelembagaan Lingkungan Hidup
c. Deputi Bidang Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup Kewilayahan
3
d. Deputi Bidang Pengembangan Peran Masyarakat
e. Deputi Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Sumber Institusi
f. Deputi Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Sumber Non Institusi
g. Deputi Bidang Pelestarian Lingkungan
h. Deputi Bidang Pembinaan Sarana Teknis Pengelolaan Lingkungan Hidup
i. Staf Ahli Bidang Lingkungan Global
j. Staf Ahli Bidang Hukum Lingkungan
k. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Lingkungan
l. Staf Ahli Bidang Sosial Budaya.
Disamping itu masih banyak UU, PP, Keppres, maupun Kepmen yang
berhubungan erat dengan lingkungan hidup. Disamping memuat wewenang Pemerintah
dalam mengatur kebijakan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup, UU No.23/1997
juga berisi persyaratan penaatan, penyelesaian sengketa, penyidikan, dan ketentuan
pidana.
B. Analisis konseptual
1. Lembaga
Berdasarkan UU No.23/1997 tidak secara eksplisit menyatakan struktur
organisasi yang menangani lingkungan hidup. Kementerian Negara Lingkungan Hidup
bertugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang pengelolaan lingkungan
hidup, juga mengkoordinasikan kegiatan seluruh instansi pemerintah yang berhubungan
dengan pengelolaan lingkungan hidup. Berdasarkan Keppres No.2/2002 maka tugas dan
wewenang Bapedal dialihkan ke Kementerian Negara Lingkungan Hidup sehingga
struktur organisasinya mengalami perubahan sesuai Keppress No.4/2002. Sedangkan
Bapedalda masih tetap dipertahankan bentuknya seperti semula. Disamping instansi
pemerintah masih ada LSM dan Pusat Studi Lingkungan (PSL) yang ikut berperan
dalam pengelolaan lingkungan hidup.
4
2.Instansi Pemerintah
Kementerian Negara Lingkungan Hidup yang ada saat ini semula bernama
Kementerian Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (PPLH) yang
dibentuk tahun 1978. Fungsi kementerian seperti saat ini yaitu menyusun kebijaksanaan
pelestarian lingkungan hidup dan mengkoordinasikan pelaksanaannya. Pada awal
kegiatannya digunakan pendekatan advocacy yaitu usaha difokuskan kepada
peningkatan kesadaran berlingkungan hidup dan pengembangan sarana-sarana dasar
pelestarian lingkungan hidup3.
Pada tahun 1988 mulai tahapan berikutnya yaitu accountability atau pertanggung
jawaban. Dalam kerangka accountability ini maka dibentuk Bapedal dan
mengembangkan kelembagaan serta meningkatkan penaatan, baik melalui pendekatan
hukum maupun melalui instrumen kebijakan altenatif.
Instansi yang berwenang adalah menteri sektoral yang berwenang memberikan
keputusan izin usaha atau kegiatan, menteri perindustrian di kegiatan industry, menteri
kehutanan di pemanfaatan hutan dan sumber daya mineral4
5
Tahun 1979 dibentuk PSL yang tersebar di berbagai perguruan tinggi. PSL
merupakan alat perluasan kerja Kementerian Negara Lingkungan Hidup di bidang
penelitian, pelatihan dan pengelolaan lingkungan di daerah. Berkaitan dengan
peningkatan kualitas dan kuantitas permasalahan lingkungan dan peningkatan kebutuhan
keahlian dalam lingkup yang luas, maka PSL diharapkan dapat sebagai sarana untuk
meningkatkan kemampuan dan pelayanan, baik untuk sektor privat maupun umum.
Meskipun secara struktural tetap dibawah dan bertanggung jawab pada perguruan tinggi
masing-masing, PSL memiliki peran yang sangat besar dalam pendidikan lingkungan
hidup di daerah.
A. Analisis Perundang-Undangan
Menurut undang-undang lingkungan yang lama, yaitu Undang-Undang No. 23
Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, jika sebuah perusahaan
menjalankan usaha, misalnya membuka pabrik tekstil, maka perusahaan ini memerlukan
izin usaha5. Dalam hal ini, hubungan erat antara penyelenggaraan pemerintahan yang
baik akan mempengaruhi dan menentukan pengelolaan lingkungan hidup yang baik, dan
pengelolaan hidup yang baik mencerminkan tingkat penyelenggaraan pemerintahan
yang baik. Tanpa penyelenggaraan pemerintahan yang baik, sulit mengharapkan akan
adanya pengelolaan lingkungan hidup yang baik6
B. Analisis Konseptual
Alam pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup secara nasional pemerintah
bahkan mempunyai kewajiban yang dituangkan dalam undang-undang nomor 23 tahun
1997 yang antara lain :
1. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran dan
tanggung jawab para pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
5
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, LN No. 68 Tahun 1997, TLN No. 3699
[selanjutnya disebut UU No. 23 Tahun 1997], Pasal 18 ayat (1) dan (2)
6
A. Sonny Keraf. 2006, etika lingkungan, penerbit KOMPAS, Jakarta
6
2. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran
akan hak dan tanggung jawab masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
3. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kemitraan
antara masyarakat, dunia usaha dan pemerintah dalam upaya pelestarian daya
dukung dan daya tampung lingkungan hidup
4. Mengembangkan dan menerapkan kebijaksanaan nasional pengelolaan
lingkungan hidup yang menjamin terpeliharanya daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup.
5. Mengembangkan dan menerapkan perangkat yang bersifat preemitif, preventif
dan proaktif dalam upaya pencegahan penurunan daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup
6. Memamfaatkan dan mengembangkan teknologi yang akrab lingkungan hidup
7. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan dibidang lingkungan hidup
8. Menyediakan informasi lingkungan hidup dan menyebarluaskan kepada
masyarakat
9. Memberikan pengahargaan kepada orang atau lembaga yang berjasa di bidang
lingkungan hidup
KESIMPULAN
7
DAFTAR PUSTAKA
8
9