Anda di halaman 1dari 9

TUGAS HUKUM LINGKUNGAN

INSTANSI DAN LEMBAGA YANG BERWENANG

TERHADAP PENGELOLAAN LINGKUNGAN

NAMA : IRFAN FAUZI

NPM : B1A017264

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS BENGKULU

2019

1
A. Latar Belakang

Aktivitas pembangunan dan kegiatan usaha yang dilakukan dalam berbagai


bentuk usaha yang bergantung kepada lingkungan akan menimbulkan dampak terhadap
lingkungan. Pembangunan yang di lakukan haruslah berdasarkan prinsip pembangunan
yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dalam proses pembangunan.

Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan
Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat memperoleh izin Usaha dan/atau
Kegiatan1.

Dalam proses pelaksanaan pembangunan, dampak terhadap lingkungan yang


diakibatkan oleh berbagai aktivitas pembangunan tersebut dianalisis sejak awal
perencanaannya, sehingga langkah pengendalian dampak negatif dan pengembangan
dampak positif dapat disiapkan sedini mungkin. Perangkat atau instrumen yang dapat
digunakan untuk melakukan hal tersebut adalah Amdal dan UKL-UPL, Amdal dan
UKL-UPL juga merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan Izin Lingkungan.

Untuk itulah kiranya perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan


hidup yang dikelola secara benar. Semua pihak harus menyadari betapa mendasarnya
permasalahan yang berkenaan dengan lingkungan hidup. Untuk itu seluruh komponen
rakyat mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan
sehat2. Penegakan izin lingkungan juga merupakan bentuk pencegahan apabila terjadi
hal-hal yang berdampak buruk terhadap lingkungan. Maka dari itu lembaga dan instansi
harus melakukan pengawasan dan penegakan izin lingkungan bagi kegiatan usaha.

1
Undang-Undang nomor 27 tahun 2012 tentang izin lingkungan pasal 1 ayat 1
2
H.Samsul Wahidin. Juni 2014 Cetakan Pertama. Dimensi Hukum Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, (Malang: Penerbit Pustaka Pelajar). Hlm.6

2
B. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana undang-undang dan peraturan yang mengatur instansi dan lembaga-


lembaga yang berwenang?
2. Bagaimana peranan instansi dan lembaga yang berwenang atas izin lingkungan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui peranan dan pelaksanaan kebijakan lembaga-lembaga dan


instansi yang berwenang terhadap pengelolaan lingkungan di Indonesia.
2. Untuk mengetahui apa tindakan dan pengawasan dari lembaga-lembaga dan
instansi yang berwenang.

PEMBAHASAN

Undang-Undang Dan Peraturan Yang Mengatur Instansi Dan Lembaga-Lembaga Yang


Berwenang

A. Analisis Perundang-Undangan

Kelembagaan dapat dilihat dari instansi pemerintah dan LSM, perangkat hukum
dan peraturan perundang-undangan, serta program-program yang dijalankan pemerintah
dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan hidup dan melaksanakan pembangunan
berkelanjutan.
Perangkat hukum yang berhubungan dengan lingkungan hidup mengacu pada
UU No.23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Keppres No.2/2002 tentang
pengalihan tugas, fungsi dan kewenangan Bapedal ke Menteri Negara Lingkungan
Hidup, serta Keppres No.4/2002 tentang unit organisasi dan tugas eselon I Menteri
Negara Lingkungan Hidup. Dalam melaksanakan tugasnya Menteri Negara Lingkungan
Hidup dibantu oleh:
a. Sekretariat Menteri Negara
b. Deputi Bidang Kebijakan dan Kelembagaan Lingkungan Hidup
c. Deputi Bidang Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup Kewilayahan

3
d. Deputi Bidang Pengembangan Peran Masyarakat
e. Deputi Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Sumber Institusi
f. Deputi Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Sumber Non Institusi
g. Deputi Bidang Pelestarian Lingkungan
h. Deputi Bidang Pembinaan Sarana Teknis Pengelolaan Lingkungan Hidup
i. Staf Ahli Bidang Lingkungan Global
j. Staf Ahli Bidang Hukum Lingkungan
k. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Lingkungan
l. Staf Ahli Bidang Sosial Budaya.
Disamping itu masih banyak UU, PP, Keppres, maupun Kepmen yang
berhubungan erat dengan lingkungan hidup. Disamping memuat wewenang Pemerintah
dalam mengatur kebijakan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup, UU No.23/1997
juga berisi persyaratan penaatan, penyelesaian sengketa, penyidikan, dan ketentuan
pidana.

B. Analisis konseptual

1. Lembaga
Berdasarkan UU No.23/1997 tidak secara eksplisit menyatakan struktur
organisasi yang menangani lingkungan hidup. Kementerian Negara Lingkungan Hidup
bertugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang pengelolaan lingkungan
hidup, juga mengkoordinasikan kegiatan seluruh instansi pemerintah yang berhubungan
dengan pengelolaan lingkungan hidup. Berdasarkan Keppres No.2/2002 maka tugas dan
wewenang Bapedal dialihkan ke Kementerian Negara Lingkungan Hidup sehingga
struktur organisasinya mengalami perubahan sesuai Keppress No.4/2002. Sedangkan
Bapedalda masih tetap dipertahankan bentuknya seperti semula. Disamping instansi
pemerintah masih ada LSM dan Pusat Studi Lingkungan (PSL) yang ikut berperan
dalam pengelolaan lingkungan hidup.

4
2.Instansi Pemerintah
Kementerian Negara Lingkungan Hidup yang ada saat ini semula bernama
Kementerian Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (PPLH) yang
dibentuk tahun 1978. Fungsi kementerian seperti saat ini yaitu menyusun kebijaksanaan
pelestarian lingkungan hidup dan mengkoordinasikan pelaksanaannya. Pada awal
kegiatannya digunakan pendekatan advocacy yaitu usaha difokuskan kepada
peningkatan kesadaran berlingkungan hidup dan pengembangan sarana-sarana dasar
pelestarian lingkungan hidup3.
Pada tahun 1988 mulai tahapan berikutnya yaitu accountability atau pertanggung
jawaban. Dalam kerangka accountability ini maka dibentuk Bapedal dan
mengembangkan kelembagaan serta meningkatkan penaatan, baik melalui pendekatan
hukum maupun melalui instrumen kebijakan altenatif.
Instansi yang berwenang adalah menteri sektoral yang berwenang memberikan
keputusan izin usaha atau kegiatan, menteri perindustrian di kegiatan industry, menteri
kehutanan di pemanfaatan hutan dan sumber daya mineral4

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)


LSM adalah organisasi yang tumbuh secara swadaya, atas kehendak dan
keinginan sendiri, dan berminat serta bergerak dalam bidang kemasyarakatan tertentu,
misalnya lingkungan hidup. Berdasarkan Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup (KPLH), LSM berperan sebagai penunjang dalam pengelolaan
lingkungan hidup. Dalam menjalankan peran ini, LSM sebagai sarana untuk
mengikutsertakan sebanyak mungkin anggota masyarakat dalam mencapai tujuan
pengelolaan lingkungan hidup.

Pusat Studi Lingkungan (PSL)


3
Supriadi, 2006, Hukum Lingkungan Di Indonesia, Sebuah Pengantar,Sinar Grafika, Jakarta
4
Edra satmaidi. Hukum lingkungan course material. EDRA SATMAIDI & ARINI AZKA MUTHIA,
Fakultas Hukum Universitas Bengkulu, tahun 2019. Hlm 94

5
Tahun 1979 dibentuk PSL yang tersebar di berbagai perguruan tinggi. PSL
merupakan alat perluasan kerja Kementerian Negara Lingkungan Hidup di bidang
penelitian, pelatihan dan pengelolaan lingkungan di daerah. Berkaitan dengan
peningkatan kualitas dan kuantitas permasalahan lingkungan dan peningkatan kebutuhan
keahlian dalam lingkup yang luas, maka PSL diharapkan dapat sebagai sarana untuk
meningkatkan kemampuan dan pelayanan, baik untuk sektor privat maupun umum.
Meskipun secara struktural tetap dibawah dan bertanggung jawab pada perguruan tinggi
masing-masing, PSL memiliki peran yang sangat besar dalam pendidikan lingkungan
hidup di daerah.

Peranan Instansi Dan Lembaga Yang Berwenang Atas Izin Lingkungan

A. Analisis Perundang-Undangan
Menurut undang-undang lingkungan yang lama, yaitu Undang-Undang No. 23
Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, jika sebuah perusahaan
menjalankan usaha, misalnya membuka pabrik tekstil, maka perusahaan ini memerlukan
izin usaha5. Dalam hal ini, hubungan erat antara penyelenggaraan pemerintahan yang
baik akan mempengaruhi dan menentukan pengelolaan lingkungan hidup yang baik, dan
pengelolaan hidup yang baik mencerminkan tingkat penyelenggaraan pemerintahan
yang baik. Tanpa penyelenggaraan pemerintahan yang baik, sulit mengharapkan akan
adanya pengelolaan lingkungan hidup yang baik6
B. Analisis Konseptual
Alam pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup secara nasional pemerintah
bahkan mempunyai kewajiban yang dituangkan dalam undang-undang nomor 23 tahun
1997 yang antara lain :
1. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran dan
tanggung jawab para pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup.

5
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, LN No. 68 Tahun 1997, TLN No. 3699
[selanjutnya disebut UU No. 23 Tahun 1997], Pasal 18 ayat (1) dan (2)
6
A. Sonny Keraf. 2006, etika lingkungan, penerbit KOMPAS, Jakarta

6
2. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran
akan hak dan tanggung jawab masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
3. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kemitraan
antara masyarakat, dunia usaha dan pemerintah dalam upaya pelestarian daya
dukung dan daya tampung lingkungan hidup
4. Mengembangkan dan menerapkan kebijaksanaan nasional pengelolaan
lingkungan hidup yang menjamin terpeliharanya daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup.
5. Mengembangkan dan menerapkan perangkat yang bersifat preemitif, preventif
dan proaktif dalam upaya pencegahan penurunan daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup
6. Memamfaatkan dan mengembangkan teknologi yang akrab lingkungan hidup
7. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan dibidang lingkungan hidup
8. Menyediakan informasi lingkungan hidup dan menyebarluaskan kepada
masyarakat
9. Memberikan pengahargaan kepada orang atau lembaga yang berjasa di bidang
lingkungan hidup
KESIMPULAN

Dalam kaitannya dengan pengelolaan lingkungan tersebut, Artinya pengelolaan


lingkungan harus dilakukan secara terintegrasi antara pengelolaan alam dan lingkungan
sosial. Partisipasi Pemerintah serta masalah keadilan harus pula menjadi perhatian yang
semestinya Selama ini, pengelolaan lingkungan sosial belum mendapatkan perhatian
yang memadai bahkan seringkali terabaikan. Untuk itu perlu adanya kewajiban organ
pemerintahan untuk memberikan informasi dan hak rakyat untuk didengarkan.
Pemerintah perlu mengeluarkan program yang pro lingkungan, sementara pihak swasta
perlu juga menyadari akan pentingnya pemanfaatan sumber daya alam yang
berkelanjutan, dan masyarakat diharapkan agar adanya tindakan yang ramah terhadap
lingkungan hidup seperti memilih dan memelihara pohon atau juga menggunakan energi
secara bijak.

7
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang nomor 27 tahun 2012 tentang izin lingkungan

H.Samsul Wahidin. Juni 2014 Cetakan Pertama. Dimensi Hukum Perlindungan


dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, (Malang: Penerbit Pustaka Pelajar).

Supriadi, 2006, Hukum Lingkungan Di Indonesia, Sebuah Pengantar,Sinar


Grafika, Jakarta

Edra satmaidi. Hukum lingkungan course material. EDRA SATMAIDI &


ARINI AZKA MUTHIA, Fakultas Hukum Universitas Bengkulu, tahun 2019.

UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, LN No. 68


Tahun 1997, TLN No. 3699 [selanjutnya disebut UU No. 23 Tahun 1997]

Sonny Keraf. 2006, etika lingkungan, penerbit KOMPAS, Jakarta

8
9

Anda mungkin juga menyukai