PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Tuban adalah salah satu kabupaten di Jawa Timur yang terletak di
Pantai Utara Jawa Timur. Kabupaten dengan jumlah penduduk sekitar 1,2 juta jiwa ini
terdiri dari 20 kecamatan dan beribukota di Kecamatan. Luas wilayah Kabupaten Tuban
183.994.562 Ha, dan wilayah laut seluas 22.068 km2. Kabupaten Tuban merupakan bagian
dari daerah bagian zona Mendala Rembang atau Lajur Rembang-Madura yang dimana
merupakan batuan sedimen. Mendala rembang di daerah Tuban mengalami perlipatan dan
persesaran. Karena hal ini dapat mengakibatkan daerah Tuban sebagai rawan terjadi
Gempa bumi.
PT Holcim. Tbk adalah pabrik semen yang beroprasi di daerah Kabupaten Tuban
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengidentifikasi persebaran
2. Menganalisis
3. Dapat menerapkan
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Daerah Penelitian
a. Kondisi Geologi
Secara fisiografi, pulau Jawa dan Madura dibagi menjadi delapan zona yang disusun
berdasarkan atas struktur batuan. Zona-zona tersebut dibagi antara laun sebagai berikut :
Metode HVSR pertama kali diperkenalkan oleh Nogoshi dan Iragashi (1971) yang
menyatakan adanya hubungan antara perbandingan komponen horizontal dan vertikal
terhadap kurva eliptisitas pada gelombang Rayleigh yang kemudian disempurnakan oleh
𝐻
Nakamura yang menyatakan bahwa perbandingan spektrum sebagai fungsi frekuensi
𝑉
berhubungan erat dengan fungsi site transfer.
Pada umumnya site effect didefinisika sebagai modifikasi atau perubahan dari
karakteristik gelombang yaitu amplitudo, kandungan frekuensi dan durasi terhadap kondisi
lapisan soil dan topografi suatu permukaan. Modifikasi ini termanifestasikan sebagai
amplifikasi ataupun deamplifikasi dari amplitudo gelombang dalam semua frekuensi, yang
tergantung pada banyak parameter, diantaranya PI, vs, vp, Go, modulus geser, dan lain-
lain. Site effect (𝑇𝑆𝐼𝑇𝐸) pada lapisan sedimen permukaan ditentukan dengan cara
membandingkan faktor amplifikasi dari gerakan horizontal 𝑇H dengan faktor amplifikasi
dari gerakan vertikal 𝑇𝑇𝑉𝑉(Daryono et. al., 2009)
𝑇
𝑇𝑆𝐼𝑇𝐸 = 𝑇𝐻 (2…)
𝑉
Faktor amplifikasi TH dan faktor amplifikasi TV dirumuskan oleh Nakamura (2000)
dengan
𝑆
𝑇𝐻 = 𝑆 𝐻𝑆 (2..)
𝐻𝐵
𝑆𝑉𝑆
𝑇𝑉 = (2..)
𝑆𝑉𝐵
𝑆𝐻𝑆 adalah spektrum dari komponen horizontal sinyal mikrotremor di permukaan tanah,
𝑆𝐻𝐵 adalah spektrum dari komponen horizontal sinyal mikrotremor pada dasar lapisan tanah, 𝑆𝑉𝑆
adalah spektrum gerak vertikal sinyal mikrotremor di permukaan tanah, dan 𝑆𝑉𝐵 merupakan
spektrum dari komponen gerak vertikal sinyal mikrotremor pada dasar lapisan tanah (Nakamura,
2000). Asumsi yang digunakan dalam metode Nakamura ditunjukkan pada gambar berikut :
Gambar 2.3. Model Cekungan yang berisi material sedimen
dengan
𝑎4
𝑃 = 𝑎3 + ⁄𝑅
dan
𝑎6
𝑄 = 𝑎5 + ⁄𝑅