Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PRE DAN POST CONFERENCE

Disusun Guna Memenuhi Tugas Manajemen Keperawatan

PROPOSAL
Disusun Oleh
Kelompok 5 / 16 C
Arfian Diaz S 16010101
Evi Nurdiana M 16010108
Ira Indah 16010116
Lenia Hidayatil 16010121
Riska Devi 16010133
Ulfa Nanelis S 16010140

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWTAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr.SOEBANDI JEMBER
TAHUN AKADEMIK 2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan sebagai salah satu pemberi layanan kesehatan di rumah sakit


wajib memberikan layanan perawatan yang prima, efisien, efektif dan produktif
kepada masyarakat. Perawat merupakaan kelompok pemberi jasa pelayanan
kesehatan terbesar di rumah sakit yang jumlahnya 40%-60%, mengerjakan
hampir 90% layanan kesehatan di rumah sakit melalui asuhan keperawatan dan
sangat berpengaruh pada hasil akhir (outcome) pasien. Dirumah sakit, perawat
memiliki peran fundamental yang luas selama 24 jam sehari , 365 hari dalam
setahun, dan berdampak pada efisiensi, kualitas, dan efektifitas layanan kesehatan.
Globalisasi telah memberi dampak positif bagi setiap profesi kesehatan untuk
selalu berupaya meningkatkan kinerja profesionalnya dalam berkontribusi
diberbagai kebutuhan pelayanan kesehatan. Hal ini sejalan dengan makin
meningkatnya tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan. Dalam
memberikan asuhan keperawatan secara profesional didukung dengan adanya
sumber daya manusia yang bermutu, standart pelayanan, termasuk pelayanan yang
berkualitas, disamping fasilitas yang sesuai harapan masyarakat. Agar pelayanan
keperawatan sesuai dengan harapan konsumen dan memenuhi standar yang
berlaku maka perlu dilakukan Pre Post Conference terhadap pelaksanaan asuhan
keperawatan (Keliat & Anna, 2009).
Pre Post Conference, yaitu komunikasi katim dan perawat pelaksana
setelah selesai operan dan sebelum operan berikutnya yang dipimpin oleh
katim atau penanggungjawab tim. Isi pre conference adalah rencana tiap
perawat (rencana harian) dan tambahan rencana dari katim atau PJ tim. Isi post
conference adalah hasil asuhan keperawatan tiap perawat dan hal penting untuk
operan (Nursalam, 2015).
Pelaksanaan Pre Post Conference dilakukan setelah timbang terima dan
pengarahan dari kepala ruangan, ketua tim 1 dan ketua tim 2 melakukan
kegiatan Pre Post Conference bersama anggota timnya dan membagi pasien
sesuai dengan pasien kelolaan. Pelaksanaan penulisan rencana harian dilakukan
pada saat Pre Post Conference antara ketua tim dan perawat pelaksana. Ketua
tim memerintahkan kepada perawat pelaksana untuk menyiapkan note book
atau catatan harian dan bersama ketua tim mendiskusikan kebutuhan pasien
sehingga mempunyai persepsi yang sama dalam pembagian tugas perawat
pelaksana kemudian masing-masing menuliskan intervensi yang akan
dilakukan pada catatan harian. Kepala ruangan setelah melaksanakan timbang
terima menulis catatan rencana kegiatan harian kepala ruangan. Post
conference membahas tentang keadaan implementasi masing-masing pasien,
apakah ada masalah selama dinas shift, katim memberikan reinforcement
kepada anggotanya yang selesai melaksanakan tugasnya. Kegiatan Pre Post
Conference dirasakan sangat berguna karena Pre Post Conference merupakan
komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai operan dan sebelum
operan berikutnya yang dipimpin oleh katim atau penanggung jawab tim
dimana isi post conference adalah hasil asuhan keperawatan tiap perawat dan
hal penting untuk operan. Post conference akan menginfokan kegiatan perawat
selama dinas shift (Nursalam, 2015).
Berdasarkan hal tersebut, maka mahasiswa STIKES dr. Soebandi Jember
akan melakukan role play mengenai Pre Post Conference guna menerapkan
asuhan keperawatan yang profesional.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan roleplay penerimaan pasien baru, mahasiswa mampu
mengetahui mekanisme dalam proses Pre Post Conference serta dapat
mempraktikannya sesuai standart prosedur.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah kegiatan role play Pre Post Conference, mampu :
a. Menjelaskan tentang pengertian Pre Post Conference keperawatan
b. Menjelaskan tentang tujuan Pre Post Conference keperawatan
c. Mengidentifikasi ruang lingkup Pre Post Conference keperawatan
d. Mengidentifikasi sasaran Pre Post Conference keperawatan
e. Menjelaskan prinsip Pre Post Conference keperawatan
f. Mengidentifikasi kompetensi yang harus dimiliki oleh katim
g. Melaksanakan tehnik Pre Post Conference keperawatan
h. Mampu melaksanakan dokumentasi hasil Pre Post Conference

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Perawat/Mahasiswa Keperawatan
1) Meningkatkan pemahaman tentang Pre Post Conference.
2) Meningkatkan kualitas pelaksanaan askep terhadap penderita yang
berkesinambungan.
3) Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan yang professional.
1.3.2 Bagi Pasien
Pasien mendapatkan pelayanan keperawatan yang berkualitas.
1.3.3 Bagi Rumah Sakit
Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada pasien secara
komprehensif.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Conference


Konferensi merupakan pertemuan tim yang dilakukan setiap hari. Konferensi
dilakukan sebelum atau setelah melakukan operan dinas, sore atau malam
sesuai dengan jadwal dinas perawatan pelaksanaan. konference sebaiknya
dilakukan di tempat tersendiri sehingga dapat mengurangi gangguan dari luar
(Kurniadai & Anwar, 2013).

2.2 Jenis Conference


Menurut (Sugiarto & Ahmad, 2012) konferensi terdiri dari pre conference dan
post conference yaitu :

1. Pre Conference
Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah
selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin
oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim
tersebut hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan. Isi pre
conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan tambahan
rencana dari katim dan PJ tim

Waktu : setelah operan

Tempat : Meja masing – masing tim

Penanggung jawab : Ketua tim atau Pj tim

Kegiatan :

a) Ketua tim atau Pj tim membuka acara


b) Ketua tim atau pj tim menanjakan rencana harian masing – masing
perawat pelaksana
c) Ketua tim atau Pj tim memberikan masukan dan tindakan lanjut terkait
dengan asuhan yang diberikan saat itu.
d) Ketua tim atau Pj tim memberikan reinforcement.
e) Ketua tim atau Pj tim menutup acara
2. Post Conference
Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang
hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi
post conference adalah hasil askep tiap perawatan dan hal penting untuk
operan (tindak lanjut). Post conference dipimpin oleh katim atau Pj tim

Waktu :Sebelum operan ke dinas berikutnya.

Tempat : Meja masing – masing tim.

Penanggung jawab : ketua tim atau Pj tim

Kegiatan :

a) Ketua tim atau Pj tim membuka acara.


b) Ketua tim atau Pj tim menanyakan kendala dalam asuhan yang telah
diberikan.
c) Ketua tim atau Pj tim yang menanyakan tindakan lanjut asuhan klien
yang harus dioperkan kepada perawat shift berikutnya.
d) Ketua tim atau Pj menutup acara.

2.3 Tujuan Pre dan Post Conference


1. Menurut (Sitorus & Ratna, 2006), tujuan pre conference adalah:
1) Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien,
merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi hasil
2) Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan
3) Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien
2. Menurut (Sitorus & Ratna, 2006), tujuan post conference adalah:
Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah
dan membandingkan masalah yang dijumpai
2.4 Syarat Pre dan Post Conference
1. Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatan
dan post conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan
2. Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit
3. Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan
pasien, perencanaan tindakan rencana dan data-data yang perlu
ditambahkan
4. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan
anggota tim
2.5 Pedoman pelaksanaan conference
1. Sebelum dimulai, tujuan conference harus dijelaskan
2. Diskusi harus mencerminkan proses dan dinamika kelompok
3. Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga fokus diskusi tanpa
mendominasi dan memberi umpan balik
4. Pemimpin harus merencanakan topik yang penting secara periodic
5. Ciptakan suasana diskusi yang mendukung peran serta, keinginan
mengambil tanggung jawab dan menerima pendekatan serta pendapat
yang berbeda
6. Ruang diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi
7. Pada saat menyimpulkan conference, ringkasan diberikan oleh
pemimpin dan kesesuaiannya dengan situasi lapangan.

2.6 Panduan perawat pelaksanaan dalam melaksanakan konferensi


Adapun panduan bagi PP dalam melakukan konferensi adalah sebagai
berikut:

1. Konferensi dilakukan setiap hari segera setelah dilakukan pergantian dinas


pagi atau sore sesuai dengan jadwal perawatan pelaksana.
2. Konferensi dihadiri oleh perawat pelaksana dan PA dalam timnya masing
– masing.
3. Penyampaian perkembangan dan masalah klien berdasarkan hasil evaluasi
kemarin dan kondisi klien yang dilaporkan oleh dinas malam.
Hal hal yang disampaikan oleh perawat pelaksana meliputi :

a) Keluhan utama klien


b) Keluhan klien
c) TTV dan kesadaran
d) Hasil pemeriksaan laboraturium atau diagnostic terbaru.
e) Masalah keperawatan
f) Rencana keperawatan hari ini.
g) Perubahan keadaan terapi medis.
h) Rencana medis.
4. Perawat primer mendikusikan dan mengarahkan perawat asosiet tentang
masalah yang terkait dengan perawatan klien yang meliputi :
a) Klien yang terkait dengan pelayanan seperti : keterlambatan,
kesalahan pemberian makan, kebisikan pengunjung lain, kehadiran
dokter yang dikonsulkan.
b) Ketepatan pemberian infuse.
c) Ketepatan pemantauan asupan dan pengeluaran cairan.
d) Ketepatan pemberian obat / injeksi.
e) Ketepatan pelaksanaan tindakan lain,
f) Ketepatan dokumentasi.
5. Menggiatkan kembali standar prosedur yang ditetapkan.
6. Menggiatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan
kemajuan masing –masing perawatan asosiet.
7. Membantu perawatan asosiet menyelesaikan masalaah yang tidak dapat
diselesaikan.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, & Anna, B. (2009). Pedoman Pelayana Keperawatan Profesional. Jakarta: EGC.

Kuntoro, A. (2010). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Kurniadai, & Anwar. (2013). Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktek


Keperawatan Profesional. Jakarta: Badan Penerbit FK UI.

Nursalam. (2015). Manajemen Keperawatan Aplikasi dan Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta: Salemba Medika.

Salam, N. (2016). Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional Edisi :5. Jakarta: Salemba Medika.

Salam, N. (2016). Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional, Edisi:5. Jakarta: Salemba Medika.

Sitorus, & R. D. (2006). Model Praktek Keperawatan Manajemen. Jakarta: EGC.

Sugiarto, & A. S. (2012). Manajemen Keperawatan Aplikasi MPKP di Rumah Sakit.


Jakarta: EGC.
ROLE PLAY PRE DAN POST CONFERENCE

Kasus

Pagi hari di Ruang Cempaka RS saiful anwar akan dilakukan tindakan pre
conference dan post conference Dalam acara tersebut diikuti oleh Kepala Ruang,
Ketua Tim 1 dan dua orang perawat pelaksana.

PRE CONFERENCE
Waktu kegiatan : setelah operan shif malem ke pagi
Tempat : ruang jaga cempaka
Penanggung jawab : kepalka ruangan
Karu : Assalamualaikum Wr. Wb
Semua : Waalaikumsalam Wr. Wb
Karu : Baiklah mari kita mulai acara pre conferen ini
Semua : Baik pak
Karu : Puji syukur kita ucapkan kepada allah SWT yang telah
memberikan kesehatan kepada kita sehingga kita masih bisa
menjalankan tugas kita sebagai seorang perawat.baiklah
untuk memulai aktivitas kita awali dengan sam-sama
membaca doa. Untuk selanjutnya serahkan kepada ketua tim
seperti biasanya untuk memandu conference kita pada pagi
ini.
Katim : Terimakasih pak
Pada kesempatan pre conference pagi ini tanggal 21
september 2019, di ruangan perawatan cempaka dengan
jumlah pasien 6 orang. Baik langsung saja kepada PJ 1 dan
PJ 2 silahkan untuk menyampaikan tindakan yang akan
dilakukan kepada pasien.
PJ 1 : Saya menangani pasien A dikamar 1 dengan keluhan BAB
lebih lebih dari 5 kali dalam satu hari, pada pagi ini tindakan
yang dilakukan :
09.00 : mengukur TTV dan pantau cairan (input atau output)
09.15 : memberi injeksi
09.30 : kolaborasi dengan ahli gizi untuk diet.

PJ 2 : Saya menangani pasien B dikamar 2 dengan keluhan demam


terus menerus sejak 2 hari yang lalu. Tindakan yang akan di
lakukan :
09.00 : mengukur suhu dan test darah
09.15 memberi injeksi
09.30 kompres hangat.
Katim : Ya, baiklah terimakasih kepada rekan-rekan yang sudah
menyampaikan tindakan yang akan dilakukan kepada seluruh
pasien, dilihat dari hasil laporan teman-teman semua pasien
memerlukan penanganan lebih, jadi diharapkan untuk
kerjasama antara rekan-rekan.baik, saya kembalikan kepada
bapak karu
karu : Terimakasih kepada katim dan rekan-rekan atas laporannya.
Langsung saja kita semua melakukan tindakan-tindakan yang
sudah direncanakan, sekali lagi diharapkan kerjasamanya
dari semua rekan-rekan sekalian.
Semua : Baik pak
karu : Masalah pada dinas pagi ini sudah kita bahas apakah ada
yang ditanyakan ?
Jika sudah tidak ada konferensi awal pada pagi ini kita tutup,
selamat menjalankan tugas sesuai rencana
Wassalamualaikum Wr. Wb
POST CONFERENCE

Waktu kegiatan : Sebelum operan ke dinas sore


Tenmpat : Ruang jaga cempaka
Pananggung jawa : Kepala ruangan
Karu : Assalamualaikum Wr. Wb
Semua : Waalaikumsalam Wr. Wb
karu : Baiklah mari kita mulai acara post conference ini
Alhamdulillahirobbil ‘alamin, puji syukur kehadirat allah
SWT, kita masih bertemu lagi dan berkumpul di penghujung
tugas kita. Seperti biasa kita akan melakukan post conference
sebelum di operkan ke shif berikutnya. Langsung saja saya
serahkan kepada ketua TIM.
Katim : Terimakasih atas waktu yang diberikan, baiklah langsung
saja bagaimana hasil tindakan yang telah dilaksanakan oleh
rekan-rekan termasuk kendala selama rekan-rekan
melakukan tindakan, dan untuk di operkan kepada shif
berikutnya. Untuk PJ 1, PJ 2 dan PJ 3 silahkan melaporkan
hasil tindakan yang telah dilakukan.
PJ 1 : Pasien A k/u lemah, sudah dilakukan injeksi pasien BAB cair
3 kali, pasien mendapatkan makanan lunak. Lanjutkan
intervensi
PJ 2 : Pasien B suhu 38oC, sudah diberikan kompres hangat, sudah
dilakukan test darah tetapi hasilnya masih ditunggu di lab.
Lanjutkan intervensi
PJ 3 : Pasien C k/u lemah, sudah dilakukan medikasi, keadaan luka
sudah berwarna merah, sudah diberikan insulin 10 unit.
Lanjutkan intervensi
Katim : Baiklah terimakasih rekan-rekan atas laporan hasil tindakan
yang telah dilakukan. Kita telah melakukan semua rencana
tindakan, selanjutkan saya kembalikan kepada kepala
ruangan.
Karu : Iya, terimakasih kepada rekan-rekan. Alhamdulillah
intervensi yang telah kita lakukan dari pagi sampai siang ini
terlaksana dengan lancar dan sesuai prosedur. Terimakasih
atas kerja sama rekan-rekan sekalian yang sudah bekerja
semaksimal mungkin. Pertahankan terus kinerja rekan-rekan
dan alangkah baiknya jika bisa ditingkatkan lagi demi
pencapaian kinerja yang lebih optimal. Untuk mengakhiri
tugas kita pada siang hari ini,marilah kita akhiri dengan
berdoa bersama menurut agama dan kepercayaan masing-
masing, berdoa.... mulai...selesai... kita akhiri post
conference ini
Waasalamualaikum Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai