TUGAS AKHIR
NIM : 3351303050
PRODI : AKUNTANSI D3
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2006
i
HALAMAN PERSETUJUAN
NIM : 3351303050
Jurusan : AKUNTANSI
SEMARANG
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Tugas akhir ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia ujian Tugas Akhir
Hari :
Tanggal :
Penguji I Penguji II
Mengetahui,
iii
PERNYATAAN
Menyatakan bahwa yang tertulis di dalam Tugas Akhir ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam Tugas Akhir ini dikutip atau
Alief Rizqi
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Raihlah kemenangan
Persembahan
Nya.
banyak membantu.
¾ Saudara-saudaraku
v
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas berkat dan rahmat-
Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang
berjudul Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku pada Perusahaan Kacang Atom
GAJAH Semarang.
persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada program studi D3 Akuntansi
dengan selesainya penulisan Tugas Akhir ini, penulis banyak menerima bantuan dan
Semarang.
4. Prof. Dr. Rusdarti, M.Si. Dosen pembimbing yang dengan kesabarannya telah
vi
7. Teman-teman buana kos, yang banyak membantu.
8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan baik material
Harapan penulis kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
Tugas Akhir, semoga mendapatkan berkah dan rahmat dari Allah SWT.
pengalaman, sehingga dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, maka penulis dalam hal ini dengan senang hati
menerima berbagai masukan, saran dan kritik dari berbagai pihak yang bersifat
membangun agar laporan Tugas Akhir ini menjadi lebih baik dan dapat bermanfaat
Semarang, 2006
Penulis
vii
SARI
Alief Rizqi, 2006. Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku pada Perusahaan
Kacang Atom GAJAH Semarang. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
Kata Kunci : Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku
Perusahan manufaktur dalam melaksanakan kegiatan produksi membutuhkan
barang-barang untuk diolah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi, barang-
barang yang dibutuhkan tersebut didapatkan dari transaksi pembelian. Perusahaan
dalam melakukan pembelian harus dengan perencanaan yang cermat. Perusahaan
Kacang Atom GAJAH Semarang harus dapat memperoleh bahan baku dengan harga
yang sesuai dan kualitas yang baik. Dalam hal tersebut dibutuhkan sistem akuntansi
pembelian yang baik dan memiliki pengendalian intern yang baik pula.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : 1) Fungsi apa saja
yang terkait dalam sistem akuntansi pembelian bahan baku pada Perusahaan Kacang
Atom GAJAH Semarang ? 2) Dokumen dan catatan akuntansi apa saja yang
digunakan dalam sistem akuntansi pembelian bahan baku pada Perusahaan Kacang
Atom Gajah Semarang ? 3) Laporan apa saja yang dihasilkan dalam sistem akuntansi
pembelian bahan baku pada Perusahaan Kacang Atom Gajah Semarang ? 4)
Bagaimanakah prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian bahan baku
pada Perusahaan Kacang Atom Gajah Semarang ? 5) Bagaimanakah unsur
pengendalian intern yang diterapkan dalam sistem akuntansi pembelian bahan baku
pada Perusahaan Kacang Atom Gajah Semarang ? 6) Kelebihan-kelebihan dan
kelemahan-kelemahan apa saja yang terdapat dalam sistem akuntansi pembelian
bahan baku pada Perusahaan Kacang Atom GAJAH Semarang ? 7) Bagaimana
rancangan prosedur sistem akuntansi pembelian bahan baku yang seharusnya
diterapkan pada Perusahaan Kacang Atom GAJAH Semarang ?
Lokasi kajian dalam penelitian ini adalah Perusahaan Kacang Atom GAJAH
Semarang. Objek kajian dalam penelitian ini yaitu sistem akuntansi pembelian bahan
baku pada Perusahaan Kacang Atom GAJAH Semarang. Metode pengumpulan data
menggunakan : 1) Dokumentasi, 2) Wawancara, sedangkan metode analisis data yang
digunakan adalah menggunakan metode Deskriptif Kualitatif.
Hasil penelitian yang diperoleh antara lain adalah pemaparan mengenai
elemen-elemen yang terkandung dalam sistem akuntansi pembelian bahan baku yang
meliputi fungsi-fungsi yang terkait, formulir dan dokumen yang digunakan, catatan
akuntansi yang digunakan, prosedur pembelian bahan baku dan pengendalian intern
yang diterapkan.
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah............................................................................. 6
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................. 7
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................... 8
1.5 Sistematika penulisan .......................................................................... 8
ix
2.4 Fungsi-fungsi yang Terkait................................................................ 14
2.5 Dokumen dan Catatan Akuntansi yang digunakan............................ 19
2.6 Laporan .............................................................................................. 24
2.7 Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Pembelian................. 25
2.8 Unsur Pengendalian Intern................................................................. 26
2.9 Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Pembelian.......................... 30
x
4.5 Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku pada
Perusahaan Kacang Atom GAJAH Semarang ................................ 64
4.6 Kelebihan-kelebihan Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku pada
Perusahaan Kacang Atom GAJAH Semarang ................................ 70
4.7 Kelemahan-kelemahan Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku pada
Perusahaan Kacang Atom GAJAH Semarang ................................ 71
4.8 Rancangan Prosedur Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku pada
Perusahaan Kacang Atom GAJAH Semarang ................................ 71
4.9 Pembahasan...................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
BAB I
PENDAHULUAN
mendapatkannya dari pihak lain dengan cara melakukan transaksi yang disebut
pembelian.
pembelian impor. Pembelian lokal adalah pembelian dari pemasok dalam negeri
digunakan dapat dibedakan untuk usaha dagang yaitu perusahaan yang membeli
1
2
barang dan mengubah bentuknya untuk dapat dijual. Dalam perusahaan dagang
barang-barang yang dibeli dengan tujuan akan dijual kembali disebut persediaan
dibeli akan diolah menjadi barang yang siap dijual, barang-barang yang akan
produk jadi yang dengan mudah dapat diikuti biayanya. Bahan baku merupakan
salah satu faktor produksi yang sangat penting. Jika terjadi kekurangan bahan
untuk menyediakan bahan baku yang cukup untuk proses produksi tentu saja
mencatat transaksi keuangan yang telah terjadi saja, namun memiliki peran
sistem akuntansi yang baik maka bisnis perusahaan akan berjalan dengan baik.
Oleh karena itu, setiap perusahaan perlu menerapkan sistem akuntansi yang
sesuai dengan kondisi perusahaan. Salah satu sistem akuntansi yang digunakan
produksi, karena tersedianya bahan baku yang cukup merupakan faktor yang
cukup untuk proses produksi maka pembelian bahan baku harus dilakukan
dengan tepat, supaya tidak terjadi kelebihan atau kekurangan bahan baku.
Masalah lain yang sering dihadapi adalah kualitas hasil produksi. “Kualitas
dipergunakan. Jika toleransi yang ketat ditentukan pada suatu produk dengan
pelengkap yang berkualitas tinggi” (Longenecker, at all, 2001 : 552). Agar hasil
produksi berkualitas maka, perusahaan harus memilih bahan baku yang sesuai
4
dengan standar yang ditetapkan perusahaan itu sendiri. Dengan adanya sistem
dan prosedur pencatatan yang baik, serta praktik yang sehat. Itu semua
bahan baku, seperti kecurangan pencatatan kuantitas atau harga bahan baku
yang dibeli. Oleh karena itu, sistem akuntansi pembelian bahan baku sangat
tapioka, garam, gula, bawang putih, minyak goreng dan penyedap rasa. Bahan
surat order permbelian, laporan penerimaan barang dan faktur dari pemasok.
kartu utang dan kartu stock gudang. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan
atau kecurangan dalam sistem akuntansi pembelian bahan baku pada Perusahaa
bagian keuangan yang merangkap tugas bagian akuntansi. Oleh karena itu,
dengan baik dengan tujuan agar bahan baku yang diperoleh berkualitas dan
memiliki kuantitas yang cukup untuk proses produksi. Selain itu juga untuk
juga untuk mencari pemasok yang menjual bahan baku yang berkualitas baik
1. Fungsi apa saja yang terkait dalam sistem akuntansi pembelian bahan baku
2. Dokumen dan catatan akuntansi apa saja yang digunakan dalam sistem
Semarang ?
3. Laporan apa saja yang dihasilkan dalam sistem akuntansi pembelian bahan
Semarang ?
1. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pembelian bahan baku pada
Semarang.
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami Tugas Akhir ini, maka Tugas
A. Bagian Pendahuluan
1. BAB I PENDAHULUAN
9
sistematika penulisan..
kajian, metode pengumpulan data, jenis data dan metode analisa data.
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran
BAB II
LANDASAN TEORI
2001 : 5).
10
11
1998 : 4).
2.2 Pembelian
dan telepon.
produk jadi yang dengan mudah dapat diikuti biayanya (Baridwan, 2000
: 150).
barang-barang yang belum diolah yang akan menjadi bagian dari produk
untuk mengirimkan surat pesanan pada saat yang tepat kepada pemasok
terbaik untuk memperoleh kuantitas yang tepat pada harga dan kualitas
perubahan harga.
rencana manajemen.
memiliki tanggung jawab yang berbeda tapi memiliki tujuan yang sama yaitu
15
diproses.
1. Fungsi Gudang
yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh
2. Fungsi Pembelian
yang dipilih.
3. Fungsi Penerimaan
untuk menerima barang dari pembeli yang berasal dari transaksi retur
penjualan.
4. Fungsi Akuntansi
prosedur ini adalah bagian pembelian, bagian penerimaan barang, dan bagian
1. Bagian Pembelian
menjamin bahwa :
dibutuhkan.
Setelah ada surat penawaran harga dari supplier, dapat ditentukan supplier
barang.
3. Bagian Gudang
dalam kartu gudang dan kartu barang. Catatan ini hanya menunjukkan
Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang atau fungsi
barang dengan jenis, jumlah, dan mutu seperti yang tersebut dalam surat
Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang yang
Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang telah
dipilih.
barang yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi, mutu,
atau hal lain yang bersangkutan dengan perubahan desain atau bisnis. Surat
sama dan dibagikan kepada pihak yang sama dengan yang menerima surat
order pembelian.
Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan transaksi
barang atau gudang atau bagian buku pembantu persediaan yang isinya
seperti yang tercantum pada formulir tersebut. Formulir ini dibuat rangkap
2, yang asli untuk bagian pembelian dan tembusannya untuk bagian yang
21
akuntansi.
3. Order Pembelian
dikirimkan pada penjual barang atau jasa. Formulir ini berisi permintaan
kepada penjual untuk mengirim barang atau jasa tertentu. Tembusan yang
kadang penjual diberi 2 lembar order pembelian, yang satu lembar akan
Tembusan ini bisa dibuat dua lembar, yang satu lembar digunakan untuk
disebut unfilled order copy dan disimpan urut abjad nama penjual.
dalam arsip urut nomor. Kadang-kadang dibuat 3 lembar, dimana yang satu
bahwa harga, perkalian dan pemjumlahan dalam faktur sudah betul, dan
23
ini dapat juga diganti cap (stempel) yang isinya sama dengan formulir. Cap
6. Memo Debit/Kredit
Memo debit merupakan formulir yang diisi oleh bagian pembelian untuk
bila kelebihan tersebut dapat disetujui maka dibuatkan memo kredit. Memo
debit atau kredit biasanya dibuat 2 lembar, lembar pertama untuk penjual
dan lembar kedua untuk bagian pembelian yang nantinya akan digabungkan
2. Jurnal Pembelian
3. Kartu Utang
4. Kartu Persediaan
2.6 Laporan
Laporan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang dapat berupa
neraca, laporan laba di tahan atau laporan laba rugi, laporan perubahan modal,
laporan arus kas, laporan penjualan barang, daftar umur piutang, daftar utang
25
yang akan dibayar dan sebagainya. Laporan berisi informasi yang merupakan
keluaran dari sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer
mengenai harga barang dan berbagai syarat pembelian yang lain, untuk
jenis, kuantitas, dan mutu barang yang diterima dari pemasok, dan
utang.
perusahaan (utang dagang atau bukti kas keluar yang akan dibayar), menjamin
Organisasi
tersebut.
barang yang disimpan dalam gudang, atau oleh fungsi pemakai barang,
8. Bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi akuntansi atau pejabat yang
lebih tinggi.
10. Pencatatan ke dalam kartu utang dan register bukti kas keluar (voucher
berbagai pemasok.
15. Barang hanya diperiksa dan diterima oleh fungsi penerimaan jika fungsi
untuk dibayar.
18. Catatan yang berfungsi sebagai buku pembantu utang secara periodik
potongan tunai.
20. Bukti kas keluar beserta dokumen pendukungnya dicap “lunas” oleh
sebagai berikut :
a. Meminta pembelian
b. Melakukan pembelian
c. Menerima barang
d. Menyimpan barang
6. Distribusi debit dari barang-barang atau jasa yang dibeli harus dilakukan
dipercaya.
yang memiliki wewenang. Setiap transaksi yang terjadi dicatat dalam catatan
transaksi terjadi dengan otorisasi oleh yang berwenang dan dicatat melalui
METODE PENELITIAN
metode-metode tertentu. Adapun maksud dari penelitian adalah cara ilmiah yang
Semarang.
penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002 : 9). Pada penelitian ini yang menjadi
34
35
a. Wawancara
b. Dokumentasi
Metode yang mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan suatu
buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda (Suharsimi Arikunto, 2002
pembelian, kartu persediaan, kartu utang, kartu stock gudang dan surat jalan.
Adapun jenis data yang penulis gunakan dalam membuat tugas akhir ini adalah:
a. Data Primer
Adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, diamati dan
dicatat untuk pertama kalinya. Data primer diperoleh melalui observasi dan
wawancara.
36
b. Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh penulis dari buku-buku atau literatur yang
penelitian.
berdasarkan analisis, maka dilihat dari data yang diperoleh dan digunakan
dalam penelitian ini. Analisis data yang digunakan adalah secara deskriptif
kualitatif yaitu analisis yang tidak didasarkan pada perhitungan statistik yang
berbentuk kuantitatif (jumlah), tapi dalam bentuk pernyataan dan uraian yang
ini berdiri secara resmi pada tanggal 9 Juni 1990 oleh Bapak Soekamto
Proses pembuatan kacang atom pada saat itu pun masih menggunakan
37
38
Soekamto untuk mencari tempat yang lebih luas dan layak dengan cara
bersaing dengan kacang atom “GAJAH” yang lebih dulu dikenal oleh
3. Adanya fasilitas yang memenuhi syarat yaitu listrik, air dan telepon
yang bagus.
Bentuk garis dan staff ini memudahkan koordinasi antar kegiatan, proses
1. Pimpinan
Tugas :
2. Wakil Pimpinan
Tugas :
3. Manajer
Tugas :
1. Manajer Manufaktur
Tugas :
stafnya, yaitu :
1) Kabag. Purchasing
Tugas :
barang-barang lain.
2) Kabag. Ingredients
Tugas :
perusahaan.
3) Kabag. Processing
Tugas :
dan jumlahnya.
jumlahnya.
4) Kabag. Finishing
Tugas :
produksi.
produksi perusahaan.
produksi.
Tugas :
stafnya, yaitu :
1) Kabag. Keuangan
Tugas :
tahunan.
2) Kabag. Personalia
Tugas :
(training).
ketenagakerjaan.
perusahaan.
3. Manajer Penjualan
Tugas :
rencana perusahaan.
stafnya, yaitu :
Tugas :
berikut:
perwakilan.
2) Chief Accountant
Tugas :
di perusahaan.
4. Kabag. Gudang
Tugas :
gudang.
1. Modal Dalam
2. Modal Luar
a. Proses Produksi
- Tepung tapioka
- Garam
- Gula
- Bawang putih
- Minyak goreng
- Penyedap rasa
2. Bahan penolong :
- Plastik
- Karton
- Band tape
1. Tahap Persiapan
kembali.
52
2. Tahap Pengolahan
b. Tahap Pembentukan
terjaga.
c. Tahap Penyortiran
mesin penyortir.
53
3. Tahap Penggorengan
4. Tahap Penyerapan/Pendinginan
dengan mesin.
b. Hasil Produksi
atau 2000 bal kacang atom yang dikemas dalam berbagai variasi
4.2 Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku pada Perusahaan Kacang Atom
GAJAH Semarang
pengiriman, harga bahan baku yang akan dibeli, jatuh tempo pembayaran utang
Oleh karena itu, penawaran harga hanya dilakukan sekali saja yaitu saat
perjanjian kontrak tersebut terjadi. Namun apabila dalam satu tahun tersebut
harga bahan baku berubah, untuk penawaran harga atau yang lainnya tergantung
sebagai berikut :
1. Bagian Processing
2. Bagian Purchasing
bagian processing.
3. Bagian Gudang
4. Bagian Keuangan
Utang.
berikut :
perusahaan.
berikut :
1. Jurnal Pembelian
2. Kartu Persediaan
penerimaan barang.
3. Kartu Utang
1. Daftar Utang
3. Laporan L/R
4. Neraca
akhir periode.
bahan baku.
baku. Pengendalian intern yang diterapkan terhadap pembelian bahan baku pada
1. Organisasi
bersangkutan.
dengan barang yang telah dipesan dari pemasok yang menjadi langganan
perusahaan.
pembelian.
baku yang dilakukan oleh Perusahaan Kacang Atom GAJAH Semarang. Berikut
ini adalah uraian kegiatan yang membentuk prosedur pembelian bahan baku
1. Bagian Processing
a. Meminta informasi dari fungsi gudang bahwa bahan baku yang akan
pesanan.
tanggal.
2. Bagian Purchasing
processing.
pemasok).
1. Lembar kesatu
63
2. Lembar kedua
3. Bagian Gudang
dengan faktur dan surat jalan dari pemasok apakah pencantuman sudah
1. Lembar kesatu
2. Lembar kedua
4. Bagian Keuangan
faktur.
dalam jurnal pembelian dan mencatat adanya utang dalam kartu utang.
bahan baku pada Perusahaan Kacang Atom GAJAH Semarang, dapat dilihat
4.5 Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku pada
yang memiliki wewenang. Setiap transaksi yang terjadi dicatat dalam catatan
transaksi terjadi dengan otorisasi oleh yang berwenang dan dicatat melalui
65
Berikut ini adalah bagan alir sistem akuntansi pembelian bahan baku
dalam bagiannya.
berisi mengenai kualitas bahan baku, pengiriman, harga bahan baku, jatuh
tempo pembayaran utang serta konsekuensi jika salah satu pihak melanggar
bagian keuangan. Tidak ada transaksi yang dilakukan secara lengkap oleh
kepala bagian.
71
pembelian bahan baku pada Perusahaan Kacang Atom GAJAH Semarang masih
sebagai pemegang fungsi kas dan fungsi pencatat transaksi. Hal ini dapat
4.9 Pembahasan
hanya dilakukan sekali yaitu saat perjanjian kontrak tersebut terjadi, yang
dokumen, yaitu surat permintaan pembelian, surat order pembelian dan laporan
penerimaan barang yang dibuat rangkap dan didistribusikan kepada bagian yang
akuntansi yaitu, jurnal pembelian, kartu persediaan, kartu utang dan kartu stock
gudang.
sistem otorisasi dan prosedur pencatatan serta praktik yang sehat. Penerapan
dalam bagiannya.
berisi mengenai kualitas bahan baku, pengiriman, harga bahan baku, jatuh
tempo pembayaran utang serta konsekuensi jika salah satu pihak melanggar
bagian keuangan. Tidak ada transaksi yang dilakukan secara lengkap oleh
kepala bagian.
78
antara lain :
sebagai pemegang fungsi kas dan fungsi pencatat transaksi. Hal ini dapat
Semarang telah sesuai prosedur dan berjalan dengan baik ditinjau dari landasan
teori. Walaupun telah sesuai prosedur tetapi, masih harus di kaji ulang karena
dicapai.
BAB V
5.1 Kesimpulan
bahan baku pada Perusahaan Kacang Atom GAJAH Semarang yaitu surat
barang.
bahan baku pada Perusahaan Kacang Atom GAJAH Semarang yaitu jurnal
79
80
baik ditinjau dari landasan teori. Pembelian bahan baku dilakukan secara
selama satu tahun, sehingga penawaran harga hanya dilakukan sekali yaitu
sehat merupakan unsur pengendalian intern yang baik dan sesuai dengan
landasan teori.
5.2 Saran
sudah dipesan dan kepada bagian keuangan untuk memastikan bahwa barang
barang dan copy faktur. Pemisahan tanggung jawab fungsional harus lebih
diperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA
Widya.
Rineka Cipta.
Yogyakarta : BPFE.
Erlangga.
Salemba Empat.