Anda di halaman 1dari 5

Afra Hatim: Pengaruh lama perendaman dalam obat kumur

Pengaruh lama perendaman dalam obat


kumur terhadap kekerasan polyethylene fiber-
reinforced composites

Afra Hatim
Departemen Ilmu Biomaterial Kedokteran Gigi, Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
ISSN 2302-5271

Widowati Siswomihardjo
Departemen Ilmu Biomaterial Kedokteran Gigi, Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Siti Sunarintyas
Departemen Ilmu Biomaterial Kedokteran Gigi, Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Abstrak

Fiber-reinforced composites (FRC) merupakan material


berbahan dasar resin yang diperkuat oleh fiber. Aplikasi FRC
sebagai bahan dalam bidang kedokteran gigi tentunya akan
berinteraksi dengan berbagai cairan dalam rongga mulut,
salah satunya obat kumur. Obat kumur yang mengandung
alkohol diduga akan memberikan efek pada material
tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
lama perendaman dalam obat kumur terhadap kekerasan
polyethylene fiber reinforced composites. Bahan penelitian
adalah polyethylene (Fiber UHMWPE, Vactrise), resin komposit
(MasterFlow, Brazil), dan obat kumur (Original Listerine®
Antiseptic). Spesimen berbentuk strip (5x2x2)mm disinar
light cured (LED) selama 20 detik. Dua belas spesimen dibagi
menjadi 3 kelompok; K1 (kontrol, tanpa perendaman), K2
(direndam 24 jam), K3 (direndam 48 jam). Nilai kekerasan
diukur menggunakan Vickers hardness tester (Buehler, Jerman).
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan anava satu jalur
dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan
rerata kekerasan kelompok perendaman obat kumur (0, 24,
dan 48) jam adalah 19±0,82 VHN, 14,33±0,25 VHN, dan
Korespondensi:
8,67±0,84 VHN. Hasil uji anava satu jalur menunjukkan
Afra Hatim terdapat pengaruh lama perendaman dalam obat kumur yang
Departemen Ilmu Biomaterial bermakna (p<0,05) terhadap kekerasan polyethylene FRC.
Kedokteran Gigi, Fakultas Hasil uji LSD menunjukkan perbedaan bermakna antar semua
Kedokteran Gigi Universitas kelompok perlakuan. Kesimpulan penelitian ini adalah lama
Gadjah Mada Yogyakarta
perendaman dalam obat kumur mempengaruhi kekerasan
Email: afrahatim@gmail.com
polyethylene FRC.

Kata kunci: FRC, lama perendaman, kekerasan.

Tautan versi e-jurnal: http://jurnal.pdgi.or.id/index.php/jmkg/article/view/366

1
Abstract

Fiber-reinforced composites (FRC) is a resin base


material that strengthen with fiber. In dentistry, these
materials interacts with various fluid, such as mouthwash.
Mouthwash that contains alcohol affects the physical and
mechanical properties of the material. The aim of this
research is to determine the effect of immersion duration
in mouthwash towards the hardness of polyethylene fiber
reinforced composites. The materials used in this research
are polyethylene (Fiber UHMWPE, Vactrise), composite resin
(MasterFlow, Brazil), and mouthwash (Original Listerine®
Antiseptic). Strip-shaped specimens (5x2x2)mm is light cured
for 20 seconds. The specimens is divided into K1 (control
group), K2 (immersed for 24 hours) and K3 (immersed for 48
hours). Hardness values is measured using Vickers Hardness
Test (Buehler, Germany). The data obtained is analyzed using
one way anova and followed by LSD test. The results showed
the mean of hardness of groups immersed with mouthwash
(0, 24, and 48 hours) are 19±0.82 VHN, 14.33±0.25 VHN,
and 8.67±0.84 VHN respectively. One way anova test showed
there is a significant effect (p<0,05) of immersion duration
in mouthwash towards the hardness of polyethylene FRC.
LSD test showed significant differences between all groups.
The conclusion of this research is prolonged immersion in
mouthwashes decreases the hardness of polyethylene FRC.

Keyword: FRC, immersion time, hardness.

Pendahuluan jangka panjang dalam rongga mulut. Bahan


restoratif akan terpapar oleh kondisi termal,
Fiber-reinforced composites (FRC) kimiawi, serta mekanis dalam rongga
merupakan material berbahan dasar mulut yang dapat menyebabkan deformasi
resin yang mengandung fiber untuk pada material. 9 Efek dari berbagai macam
meningkatkan sifat fisiknya. Fiber-reinforced cairan di lingkungan rongga mulut akan
composite terdiri fiber sebagai penguat dan mempengaruhi kekerasan dari material.
matriks yang menyelubunginya. Fiber yang Kekerasan merupakan salah satu sifat fisik
digunakan sebagai penguat antara lain yang harus dimiliki oleh suatu material, yang
adalah polietilen, polipropilen, kaca, serta berupa ketahanan suatu material terhadap
karbon dan aramid. Fiber polietilen berguna indentasi ataupun penetrasi Kekerasan
untuk menambah kekuatan impak, modulus material bermanfaat untuk memprediksi
elastik, dan kekuatan fleksural dari material ketahanan material terhadap keausan dan
komposit. Fiber polietilen hampir tidak kemampuan material untuk mengikis atau
tampak pada matriks resin jika dibanding terkikis oleh struktur gigi dan material lain. 3
jengan fiber jenis lain, yang membuatnya Obat kumur yang penggunaannya
menjadi fiber sebagai bahan penguat terbaik telah meluas dalam beberapa waktu terakhir
dari segi estetik bagi material komposit.7 digunakan untuk mencegah karies dan
Bahan restoratif yang digunakan di penyakit periodontal dengan cara melarutkan
kedokteran gigi harus memiliki daya tahan plak serta mempunyai manfaat tambahan

2 JMKG 2018;7(1):1-5.
Afra Hatim: Pengaruh lama perendaman dalam obat kumur

untuk mengurangi bau mulut. Larutan obat jam, diikuti oleh sampel dengan perendaman
kumur mengandung beberapa komponen 24 dan 48 jam (Tabel 1). Hasil uji anava
seperti detergen, pelarut, asam organik, satu jalur menunjukkan terdapat perbedaan
pewarna, dan alkohol. Alkohol berguna untuk kekerasan yang signifikan (p<0,05) antar
melarutkan plak dan berperan sebagai agen kelompok (Tabel 2). Hal ini menunjukkan
antiseptik. Alkohol juga berperan sebagai bahwa lama perendaman polyethylene FRC
plasticizer pada matriks polimer yang berpengaruh secara bermakna terhadap
menyebabkan material menjadi lebih duktil. penurunan kekerasan.
Etanol mampu melemahkan ikatan antara Hasil penelitian menunjukkan bahwa
matriks resin dan filler anorganik yang dapat lama perendaman dalam obat kumur dapat
menurunkan ketahanan terhadap erosi.11 mempengaruhi kekerasan polyethylene
Alkohol pada obat kumur berfungsi fiber-reinforced composites. Hal ini dapat
sebagai antiseptik, pelarut, serta untuk dilihat dari rerata kekerasan pada tiap
memperpanjang masa simpan obat kelompok perendaman. Rerata kekerasan
kumur, dan mencegah pencemaran pada kelompok perendaman 0 jam memiliki
mikroorganisme.12 Alkohol akan berdifusi nilai lebih tinggi jika dibandingkan dengan
dalam resin dan melunakkan matriks. 14 rerata kelompok perendaman 24 jam dan
Obat kumur yang mengandung alkohol 48 jam. Waktu perendaman dalam suatu
akan mengakibatkan penurunan kekerasan, larutan menjadi salah satu faktor terjadinya
meningkatkan kekasaran permukaan, dan penurunan kekerasan. 16 Hasil uji ANAVA satu
kelarutan pada resin komposit. 8 Tujuan jalur juga menunjukkan bahwa perendaman
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dalam obat kumur ini berpengaruh secara
efek lama perendaman dalam obat kumur signifikan terhadap kekerasan polyethylene
terhadap kekerasan polyethylene fiber- FRC. Selain itu, resin komposit mempuqnyai
reinforced composites. sifat penyerapan air dan kelarutan
yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan
Metode Penelitian turunnya kemampuan mekanis yang akan
mempengaruhi durabilitas resin komposit
Penelitian ini menggunakan matriks berupa tersebut.17
flowable composite (MasterFlow, Brazil) Fiber reinforced composite akan
dan fiber UHMWPE (Vastrice). Sampel mengalami penurunan kekerasan karena
dibuat menggunakan cetakan brass mould matriks resin komposit yang mengalami
berukuran 5x2x2mm dengan susunan proses penyerapan air. Penyerapan air
matriks-fiber-matriks. Dua belas spesimen dalam resin komposit diawali dengan proses
dibagi menjadi 3 kelompok; K1 (kontrol, difusi air dalam matriks resin. Saat dilakukan
tanpa perendaman), K2 (direndam 24 jam), perendaman dalam obat kumur, resin
K3 (direndam 48 jam). Kekerasan sampel komposit mengalami dua mekanisme yang
diuji dengan alat Buehler Vickers Hadrness berbeda. Pertama adalah terjadi penyerapan
Test. Sampel diletakkan di atas meja uji dan air yang akan meningkatkan massa resin
disentuhkan dengan indentor dengan beban komposit melalui akumulasi molekul air
sebesar 0,245N selama 20 detik. Kekerasan pada celah mikro antara filler dan resin yang
dihitung dalam satuan VHN. Data kekerasan akan mengakibatkan perubahan morfologi
dianalisis secara statistic menggunakan uji material.5 Hal ini menyebabkan terjadinya
ANAVA satu jalur dengan derajat signifikan ekspansi dari polimer karena molekul-
0,05. molekul polimer terdesak ke samping dan
menyebabkan atom-atom menjadi tidak
Hasil Penelitian stabil yang mengakibatkan terjadinya
perubahan dimensi. 17 Akumulasi molekul air
Nilai kekerasan dengan rerata tertinggi mampu meyebabkan ekspansi higroskopik
terletak pada sampel dengan perendaman 0 dan menurunkan kekerasan Ekspansi

3
Tabel 1. Hasil rerata dan simpangan baku mengubah sifat fisik lainnya.6 Resin komposit
kekerasan polyethylene FRC (VHN) setelah cenderung mengalami perubahan sifat jika
dilakukan perendaman dalam obat kumur selama
terpapar pH rendah (asam) terus menerus.
0 jam, 24 jam dan 48 jam
15
Derajat keasaman yang rendah akan
menyebabkan degradasi pada permukaan
Kelompok Polyethylene Rerata ±
FRC
N
Simpangan Baku
resin komposit. Derajat keasaman untuk
larutan obat kumur yang digunakan dalam
Perendaman 0 Jam 4 19,007 ± 0,820
penelitian ini adalah 4,8. Derajat keasaman
Perendaman 24 Jam 4 14,335 ± 0,253
(pH) yang rendah akan menyebabkan
Perendaman 48 Jam 4 8,6775 ± 0,841
filler pada matriks resin akan terlepas dari
Tabel 2. Rangkuman hasil uji anava satu jalur material. Ion H+ dari asam akan bereaksi
kekerasan FRC setelah direndam dalam obat dengan gugus metakrilat pada matriks resin
kumur selama 0 jam, 24 jam dan 48 jam komposit. Ikatan antara ion H+ dan gugus
metakrilat tersebut akan terputus dari rantai
Derajat bebas Signifikansi polimer. 10 Proses ini akan menyebabkan
Antar kelompok 2 0,000 terjadinya degradasi ikatan polimer dan
Dalam kelompok 9 memberi stimulus terhadap terjadinya
Total 11 plastisasi, yang berakhir pada penurunan
kekerasan dari resin komposit. 4
higroskopik terjadi ketika air masuk ke dalam Hasil uji LSD (Tabel 3) kekerasan
ikatan polimer dan memisahkan rantai polier. polyethylene FRC menunjukan terdapat
Penyerapan air ini tidak mengubah volume perbedaan bermakna antara rerata kekerasan
dari resin komposit. 1 Proses kedua adalah pada setiap kelompok perendaman. Nilai
terjadinya pelarutan dari monomer sisa kekerasan pada kelompok yang dilakukan
yang menyebabkan terjadinya pegurangan perendaman selama 48 jam lebih rendah
massa yang mengindikasikan terjadinya dibanding dengan nilai kekerasan pada
proses pelarutan.4 Alkohol yang terdapat kelompok perendaman 24 jam, dan nilai
dalam larutan obat kumur juga berpengaruh kekerasan pada kelompok perendaman 24
terhadap pelunakan resin komposit. Polimer jam lebih rendah dibanding dengan nilai
dengan basis bis-GMA maupun UDMA kekerasan pada kelompok perendaman 0
sangat rentan terhadap pelunakan kimiawi jam. Durasi perendaman ini masih perlu
yang disebabkan oleh alkohol.3 Efek ini dievaluasi karena pada penelitian kali ini
berhubungan dengan persentase alkohol terdapat penguapan alkohol saat dilakukan
yang terdapat dalam obat kumur. Obat perendaman. Penguapan ini menyebabkan
kumur yang digunakan dalam penelitian kadar alkohol menjadi tidak stabil dan
ini mengandung alkohol sebanyak 26,9%. mengalami penurunan dibanding dengan
Alkohol menyebabkan terjadinya pelunakan konsentrasi semula.
pada permukaan resin komposit melalui Penurunan nilai kekerasan yang sigifikan
pelarutan monomer dan oligomer yang tidak ini disebabkan oleh proses penyerapan air
bereaksi dari struktur polimer.2 dalam matriks, pelarutan dan pelunakan
Alkohol yang masuk ke dalam ikatan matriks oleh alkohol, serta tingkat keasaman
polimer akan menyebabkan ekspansi dari yang rendah. Kombinasi dari beberapa
struktur polimer dan melepaskan monomer faktor inilah yang menyebabkan terjadinya
yang tidak bereaksi yang berakhir pada penurunan nilai kekerasan polyethylene FRC
pecahnya ikatan linear pada polimer.13 yang bertahap secara gradual.
Alkohol juga mampu membuka struktur
polimer yang lebih dulu diinisisasi oleh Simpulan
air yang berdifusi ke dalamnya. Hal ini
dapat menyebabkan terjadinya penurunan Berdasarkan hasil penelitian mengenai
kekerasan, meningkatkan keausan, dan pengaruh lama perendaman terhadap

4 JMKG 2018;7(1):1-5.
Afra Hatim: Pengaruh lama perendaman dalam obat kumur

Tabel 3. Hasil uji LSD kekerasan FRC setelah Ionomer Cement Modified with Micro
direndam dalam obat kumur selama 0 jam, 24 and Nano Hydroxyapatite, J Nanosci
jam dan 48 jam
Nanotechnol. 2010;10(8): 5270-5276
8. Maden EA, Altun C. Use of Polyethylene
Lama perendaman Perbedaan rerata Signifikansi
Fiber (Ribbond) in Pediatric Dentistry,
0 jam dan 24
4,67250 0,000 Archiv Clinic Experim Surg 2012;1:110-5.
jam
9. Porto ICM, das Neves LE, de Souza
0 jam dan 48
10,33000 0,000 CK, Parolia A, Barbosa dos Santos.
jam
A Comparative Effect of Mouthwash
24 jam dan 48 with Different Alcohol Concentrations
5,65750 0,000
jam
on Surface Hradness, Sorption, and
Solubility of Composite Resin, Oral Health
kekerasan polyethylene FRC dapat Dent Manag. 2014;3 (2) : 502 - 506
disimpulkan bahwa lama perendaman 10. Powers JM, Sakaguchi RL. 2006. Craig’s
dalam obat kumur berpengaruh terhadap Restorative Dental Materials 12th Edition.
penurunan kekerasan polyethylene fiber- Mosby. Missouri
reinforced composites. 11. Rasul HQH, AlQaisi SD, Alrahman MS.
Evaluating the Effect of One Alcohol and
Daftar Pustaka Two Alcoholic-free Mouthwash on the
Color Stability and Surface Roughness
1. Akande OO, Alada ARA, Aderinokun of Two Resin Based Composite (In Vitro
GA, IgeAO. Efficacy of Different Brands Comparative Study). Internat J Scien
of Mouth Rinses on Oral Bacteria Load Research. 2015;4(10) :283-8
Count in Healthy Adults. Afr J Biomed 12. Rawlinson A, Pollington S, Walsh TF, Lamb
Res 2004;7:125–128. DJ, Marlow I, Hywood J, Wright P. Efficacy
2. Alrahlah A, Silikas N, Watts DC. of Two Alcohol Free Cetylpyridinium
Hygroscopic Expansion Kinetics of Chloride Mouthwash- a Randomized
Dental Resin-Composites, Dent Mater. Double-Blind Crossover Study. J Clin
2014;30(2):143-8 Periodontol. 2008;35(3):230-5.
3. Asmussen E, Peutzfeldt A. Influence 13. Silva MAB, Vitti RP, Sinhoreti MAC,
of Selected Components on Crosslink Consani RLX, Da Silva-Junior JG, Tonholo
Density in Polymer Structures. Eur J Oral J. Effect of Alcohlic Beverages on Surface
Sci. 2001;109(4):282-285 Roughness and Microhardness of Dental
4. Fernandez RAA, El-Araby M, Siblini Composites. Dent Mater. 2016; 35 (4) :
M, AlShehry A. The Effect of Different 621-6.
Types of Oral Mouth Rinses on the 14. Valinotti AC, Neves BG, da Silva EM, Maia
Hardness of Silorane-based and Nano LC. Surface Degradation of Composite
Hybrid Composites. Saudi J Oral Sci. Resins by Acidic Medicines and pH-
2014;1(2):105-9 cycling. J Appl Oral Sci 2008;16(4): 257-
5. Ferracane JL. Hygroscopic and Hydrolytic 65.
Effects in Dental Polymer Networks, 15. Yanikoglu N, Duymus ZY, Yilmaz B. Effects
Dental Materials 2006;22(3):211-22. of Different Solutions on the Surface
6. Gohring TN, Besek MJ, Schmidlin PR. Hardness of Composite Resin Materials.
Alterations of Composite Resin Materials Dent Mater. 2009;28(3): 344-351
in Vitro, J Dent. 2002;30(2-3): 119-127 16. Yudhit A, Rusfian, Illice CW. Penyerapan
7. Lee JJ, Lee YK, Choi BJ, Lee JH, Choi HJ, Air dan Kelarutan Resin Komposit
Son HK, Hwang JW, Kim SO. Physical Mikrohibrid dan Nanohibrid. Makassar
Properties of Resin-Reiforced Glass Dent J 2013;2(4):5.

Anda mungkin juga menyukai