KELOMPOK 4
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) kognitif adalah agar
mencegah menurunnya daya ingat klien dan meningkatkan kemampuan
kognitif klien.
2. Tujuan Khusus
a. Klen mampu melatih ketajaman daya ingat
b. Klien mampu melatih konsentrasi
c. Klien mampu menjawab pertanyaan yang diberikan
d. Klien mampu berinteraksi saat terapi kelompok
C. LANDASAN TEORI
Lansia (lanjut usia) adalah fase menurunnya kemampuan akal dan
fisik, yang di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagai
mana diketahui, ketika manusia mencapai usia dewasa, ia mempunyai
kemampuan reproduksi dan melahirkan anak. Ketika kondisi hidup berubah,
seseorang akan kehilangan tugas dan fungsi ini, dan memasuki selanjutnya,
yaitu usia lanjut, kemudian mati. Bagi manusia yang normal, siapa orangnya,
tentu telah siap menerima keadaan baru dalam setiap fase hidupnya dan
mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi lingkunganya (Darmojo, 2004
dalam Psychologymania, 2013).
Proses menua merupakan suatu proses yang wajar, bersifat alami dan
pasti akan dialami oleh semua orang yang dikaruniai umur panjang (Nugroho,
2000). Penuaan adalah normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang
dapat diramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai
usia tahap perkembangan kronologis tertentu (Stanley and Patricia, 2006).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO dalam
Psychologymania, 2013 batasan lanjut usia meliputi : (1) Usia pertengahan
(middle age) adalah kolompok usia 45-59 tahun, (2) Lanjut usia (elderly)
antara usia 60-74 tahun, (3) Lanjut usia tua (old) antara 75-90 tahun dan (4)
Usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Terapi aktivitas kelompok merupakan terapi yang
dilakukan atas kelompok penderita bersama-sama dengan berdiskusi satu
sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seseorang terapis.
Aktivitas digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target
asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling
bergantung, saling membutuhkan, dan menjadi laboratorium tempat klien
berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang
maladaptif.
D. KLIEN
1. Karaktersitik Lansia atau Kriteria
Klien tidak dengan demensia
Klien yang kooperatif
Klien dengan penginderaan baik
2. Proses seleksi
Mengobservasi klien yang masuk kriteria
Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
Mengumpulkan klien yang masuk kriteria
Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok
3. Sasaran
Lansia yang berada di Panti Werdha Budi Mulya Jelambar
4. Jumlah
Klien berjumlah 20 orang
E. PENGORGANISASIAN
a) Leader : Yuliani
Uraian tugas :
Mengkoordinasi seluruh kegiatan
Memimpin jalannya terapi kelompok
Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam terapi kelompok
Uraian tugas :
Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
Membimbing kelompok selama permainan
Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
F. METODE
Metode yang dilakukan dalam terapi kelompok ini adalah cerdas
cermat : tanya jawab
G. WAKTU
a) Hari/Tanggal : Kamis, 31 Oktober 2019
b) Jam : Jam 14.00 – 14.45 WIB
c) Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (30 menit)
Penutup (5 menit)
H. TEMPAT
Terapi Aktivitas Kelompok akan dilaksanakan di Panti Werdha Budi
Mulya Jelambar.
Gambar Setting Tempat
L CL
F F
K K K K F K K K K
K K K K F K K K K
K K K K F K K K K
F F
Keterangan gambar :
L
: Leader
CL
: Co-Leader
O : Observer
F : Fasilitator
K : Klien
I. ALAT
Papan nama
Spidol
Kursi
Sound System
J. PROSES PELAKSANAAN
1. Persiapan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
3. Fase Kerja
a. Pertanyaan dibacakan
pertanyaan
4. Terminasi
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
2. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan. Beri tanda √ jika klien mampu dan
berikan tanda X jika klien tidak mampu.
LAMPIRAN SOAL
DAFTAR PUSTAKA
Darmojo & Martono, (2004). Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut).
FKUI: Jakarta
Nugroho, W. (2000). Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Jakarta: Balai Penerbit EGC
Stanley M, Patricia GB. (2006) . Buku Ajar Keperawatan Gerontik . Jakarta :
EGC
Stuart dan Sundeen. (1998). Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3 alih bahasa
Achir Yani. S. Jakarta: EGC.