DISUSUN OLEH:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala penyertaannya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga laporan ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, dan petunjuk.
Laporan ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan laporan ini.
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................... i
C. TUJUAN ...................................................................................................... 1
A. KESIMPULAN ............................................................................................ 5
B. SARAN ........................................................................................................ 5
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pergerakan yang terjadi antara dua tempat yaitu tempat di mana
barang/jasa dibutuhkan ke tempat di mana barang/jasa tersedia merupakan
jawaban dalam permasalah proses pemenuhan kebutuhan, dimana kebutuhan itu
tidak terpenuhi di tempat ia berada tetapi dapat terpenuhi di tempat lain. Semakin
meningkatnya pembangunan di berbagai sektor termasuk kemajuan teknologi
membawa pengaruh negatif lainnya bagi kehidupan manusia. Salah satu sektor
kemajuan yang sangat pesat adalah sarana transportasi yang dapat mempermudah
dan juga mempercepat manusia dalam menjalankan suatu kegiatan.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu derajat kejenuhan.
2. Mengetahui berapa derajat kejenuhan di jalan raya tanjankan ale-ale.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. DERAJAT KEJENUHAN
Derajat Kejenuhan didefinisikan sebagai rasio arus lalu lintas terhadap
kapasitas jalan, digunakan sebagai faktor kunci dalam penentuan tingkat kinerja
suatu segmen jalan (MKJI 1997). Nilai Derajat Kejenuhan menunjukkan apakah
segmen jalan akan mempunyai masalah kapasitas atau tidak.
DS = Q/C ..................................................................... (2.6)
keterangan : DS = Derajat kejenuhan
Q = Volume arus lalu lintas (smp/jam)
C = Kapasitas Jalan (smp/jam)
Berdasarkan Nilai Derajat Kejenuhan (DS) dapat dicari tingkat pelayanan
jalan, dengan menggunakan Tabel 2.10.
2
1. Hubungan antara Derajat Kejenuhan dan Kecepatan
Ukuran secara kualitatif dari kemampuan suatu prasarana jalan dapat
diukur dari kecepatan kendaraan dimana pengemudi sepenuhnya bebas dalam
menentukan kecepatan yang diinginkannya. Oleh karena itu, kecepatan
merupakan salah satu parameter dalam mendesain suatu jalan.
Sedangkan derajat kejenuhan (Ds) merupakan salah satu dari indikator
kinerja lalu lintas, dimana volume lalu lintas (V) yang terjadi dibandingkan
dengan daya tampung jalan atau kapasitasnya (C). Untuk mengetahui
hubungan antara kecepatan dan derajat kejenuhan diperoleh dari data survey
yang dikumpulkan kemudian dievaluasi dan dianalisa dengan penekanan pada
dasar teori aliran lalu lintas melalui hubungan antara kecepatan dan volume
(derajat kejenuhan). Untuk menguji distribusi data yang bersifat kontinu akan
diuji melalui uji kenormalan data secara statistik.
3
Lebar Jalan : 7 m
Jarak Titik A ke B : 100 m
Jumlah penduduk kota jayapura = 240.335 Jiwa
Q : Total arus lalu lintas dijalan tanjakan ale-ale sebesar, 1520.4 smp/jam
Cari Kapasitas (C) = Co×FCw×FCsp×FCsf×FCcs
C= 2900×1×1×1.02× 1 = 2958 smp/jam
DS = Q/C = 1520.4/2958 = 0.51 smp/jam
Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa jalan tanjakan ale-ale lancar karena
Derajat Kejenuhan (DS) jauh berada dibawah angka toleransi maksimm yaitu :
0.51 smp/jam.
4
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
` Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan;
1. Menurut perhitungan dan analisis Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997
(MKJI 1997) ruas jalan tanjakan ale-ale, Jayapura ini mempunyai jalan
dengan empat jalur terbagi (4/2 D) dengan derajat kejenuhannya masih di
bawah batas nilai yang disyaratkan MKJI sebesar 0,51 smp/jam.
2. Menurut perhitungan kecepatan rata-rata yang didapat dari titik A ke titik
B dengan jarak 100 meter di ruas jalan tanjakan ale-ale sebesar 7,51m/s.
B. SARAN
1. Peninjauan kembali factor- factor yang berpengaruh dalam perhitungan
serta prosedur perhitungan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 (MKJI
1997).
2. Untuk penelitian lain yang sejenis, sebaiknya melakukan survey yang lebih
detail seperti menambah jumlah jam survey, menggunakan handycame
untuk survey lalulintas, jika dibutuhkan data sekunder seperti data
pertumbuhan jumlah penduduk kota dan pertumbuhan jumlah kepemilikan
kendaraan hendaknya menggunakan data yang terbaru, sehingga dapat
memperoleh data masukan (entry data) yang lebih banyak agar hasil
analisis bisa lebih akurat.
5
DAFTAR PUSTAKA
https://docs.google.com/viewer?a=v&pid=sites&srcid=ZGVmYXVsdGRv
bWFpbnxtYXRlcmlzaXBpbHNlbWVzdGVyNHxneDoyY2VjYmQ2ZWQ
wYzRlNjll
https://www.coursehero.com/file/p5918rg/Derajat-Kejenuhan
didefinisikan-sebagai-rasio-arus-lalu-lintas-terhadap/
https://www.google.co.id/maps/place/Dealer+Kawasaki/@2.5998989,140.
6493501,8426m/data=!3m1!1e3!4m5!3m4!1s0x686cf592c8ae5e3d:0xd23
8961c65a63f33!8m2!3d-2.6073474!4d140.6457469