Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PNEUMONIA

Di Ruang 28 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Disusun Oleh :
1. Universitas Brawijaya
2. Poltekkes Malang
3. Poltekkes Trenggalek
4. Stikes ICME

MALANG 2019
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan yang berjudul “Pneumonia” di Ruang 15 RSUD


Dr. Saiful Anwar Malang yang akan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 21
November 2019 yang disusun oleh :
MAHASISWA :
1. Universitas Brawijaya
Bambang Purnomo
Rismala Inas Mufida
Yuliatan
2. Poltekkes Malang
Deni Dwi Kurniawan
Khairunnisa
Yuniarti
3. Poltekkes Trenggalek
Trisvia Brilianita
Umi Afifah
Vera Melinda
Yogie Ashwar Afandi
4. Stikes ICME
Zofa M.P
Dimas. D.K
Martha P

Telah disetujui dan disahkan pada :


Hari :
Tanggal :

Telah Disetujui Oleh:

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

................................................ .................................................
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasa : Pneumonia


Waktu : 30 Menit
Sasaran : Keluarga dan Pasien
Hari/Tanggal : Kamis, 21 November 2019
Tempat : Ruang 28 RSSA

A. Latar Belakang

Pneumonia merupakan penyakit infeksi saluran napas bawah akut pada


parenkim paru. Pneumonia disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri,
virus, jamur, dan parasit (PDPI, 2014; Djojodibroto, 2009). Peradangan pada
paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis tidak dikategorikan ke
dalam pneumonia (Dahlana , 2014).

Penyakit saluran nafas menjadi penyebab angka kematian dan kecacatan


yang tinggi di seluruh dunia. Sekitar 80 % dari seluruh kasus baru praktek
berhubungan dengan infeksi saluran nafas yang terjadi di masyarakat (pneumoni
atau didalam rumah sakit (pneumini nosokomil). Pneumoni yang merupakan
bentuk infeksi saluran nafas bawah akut di parenkim paru yang serius dijumpai
sekitar 15-20%.

B. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit pasien dan keluarga pasien


dapat mengetahui dan memahami mengenai pneumoni.

C. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti penyuluhan, pasien dan keluarga pasien mampu


mengetahui dan memahami :

1. Pengertian pneumonia
2. Penyebab Pneumonia
3. Tanda dan Gejala Pneumonia
4. Pemeriksaan Penunjang
5. Komplikasi Pneumonia
6. Pengobatan Pneumonia

D. Metode

1. Ceramah
2. Diskusi

E. Alat bantu dan Media


1. Leaflet
2. LCD dan PPT

F. Materi pembelajaran (terlampir)


1. Pengertian pneumonia
2. Penyebab Pneumonia
3. Tanda dan Gejala Pneumonia
4. Pemeriksaan Penunjang
5. Komplikasi Pneumonia
6. Pengobatan Pneumonia

G. Kegiatan
H. EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

a. Penyuluh mencari literatur mengenai pneumoni

b. Penyuluh membuat SAP Mengenai pneumonia, diharapkan telah


mempersiapkan terkait materi, media, alat banruserta sarana-
prasarana yang digunakan untuk penyuluhan kesehatan dengan
matang
c. Penyuluhan dilakukan dengan sesuai pengorganisasian
- Moderator :
- Pemateri :
- Fasilitator dan observer :
2. Evaluasi Proses
a. Diharapkan penyuluhan berjalan sesuai rencana
b. Diharapkan suasana penyuluhan kondusif dan tidak ada peserta yang
meninggalkan ruangan saat dilakukan penyuluhan
c. Diharapkan peserta antusias terhadap materi penyuluhan
d. Diharapkan peserta memberikan respon atau umpan balik berupa
pertanyaan-pertanyaan.
3. Evaluasi Hasil
No Indikator Pre Post
1. Jumlah pasien yang datang 100 % 100%
penyuluhan (24 orang)
2. Sarana prasarana siap (LCD, 100 % 100 %
tempat penyuluahan, leaflet,
kursi, meja, laptop)
3. Penyaji menyiapkan materi dan 100 % 100 %
menguasi materi
4. Kegiatan penyuluhan berjalan 100 % 100 %
lancar dan kondusif

Sebelum melakukan penyuluhan pemateri memberikan pertanyaan


dasar mengenai pengertian pneumonia, kemuadian setelah penyuluhan
peserta diberikan pertanyaan yang sama dengan pertanyaan yang
diberikan sebelum dilakukan penyuluhan. Penyuluhan dikatakan berhasil
jika dari total seluruh sasaran yang mengikuti penyuluhan, 80% sasaran
dapat menjawab dengan benar.
Misalnya : Jumlah peserta penyuluhan 10 orang, saat diawal
penyuluhan diberikan beberapa pertanyaan untuk
mengetahui tingkat pengetahuan peserta penyuluhan.
Pertanyaan yang sama juga diberikan pada akhir
penyuluhan, jika 8 dari 10 orang peserta dapat menjawab
pertanyaan dengan benar, maka penyuluhan dianggap
berhasil. Namun jika kurang dari 8 peserta menjawab
pertanyaan dengan benar maka penyuluhan dianggap tidak
berhasil.
MATERI PENYULUHAN

A. Definisi
Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-
paru (alveoli). Juga bisa didefinisikan peradangan yang mengenai parenkim
paru- distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius,
dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan
pertukaran gas setempat dan menimbulkan angka kesakitan yang tinggi-
dengan gejala-gejala batuk demam, dan sesak nafas (Qauliyah, 2010).
Pneumonia dapat diklasifikasikan sebagai suatu peradangan paru yang
disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, parasite, jamur dan lain-lain)
B. Klasifikasi
Menurut Departemen Kesehatan RI , pneumonia diklasifikasikan
sebagai berikut :
1. Pneumonia berat
2. Peumonia ringan
3. Bukan pneumonia ( penyakit paru lain) (Kemenkes, 2010).

Sedangkan pada panduan persatuan dokter paru indonesia (2003),


pneumonia diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Berdasarkan klinis dan epidemiologis :
a. Pneumonia komuniti (Community Acquired Pneumonia)
b. Pneumonia nosokomial (Hospital Acqiured Pneumonia /
Nosocomial Pneumonia)
c. Pneumonia aspirasi
d. Pneumonia pada penderita Immunocompromised
Pembagian ini penting untuk memudahkan dalam penatalaksanaan
2. Berdasarkan bakteri penyebab
a. Pneumonia bakterial / tipikal. Dapat terjadi pada semua usia.
Beberapa bakteri mempunyai tendensi menyerang sesorang
yang peka, misalnya Klebsiella pada penderita alkoholik,
Staphyllococcus pada penderita pasca infeksi influenza.
b. Pneumonia atipikal, disebabkan Mycoplasma, Legionella dan
Chlamydia
c. Pneumonia virus
d. Pneumonia jamur sering merupakan infeksi sekunder.
Predileksi terutama pada penderita dengan daya tahan
lemah (immunocompromised) 3
3. Berdasarkan predileksi infeksi
a. Pneumonia lobaris, Sering pada pneumania bakterial, jarang
pada bayi dan orang tua. Pneumonia yang terjadi pada satu
lobus atau segmen kemungkinan sekunder disebabkan oleh
obstruksi bronkus misalnya : pada aspirasi benda asing atau
proses keganasan.
b. Bronkopneumonia, Ditandai dengan bercak-bercak infiltrat
pada lapangan paru. Dapat disebabkan oleh bakteria
maupun 12 virus. Sering pada bayi dan orang tua. Jarang
dihubungkan dengan obstruksi bronkus
c. Pneumonia interstisial (PDPI, 2003).
C. Etiologi
Sebenarnya pada diri manusia sudah ada kuman yang dapat
menimbulkan pneumonia dan penyakit ini baru akan timbul apabila ada
faktor- faktor prsesipitasi, namun pneumonia juga sebagai komplikasi dari
penyakit yang lain ataupun sebagai penyakit yang terjadi karena etiologi di
bawah ini :
1. Bakteri
Bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia adalah : Diplococus
pneumonia, Pneumococcus, Streptococcus Hemoliticus aureus, Haemophilus
influenza, Basilus friendlander (Klebsial pneumonia), Mycobacterium
tuberculosis. Bakteri gram positif yang menyebabkan pneumonia bakteri
adalah steprokokus pneumonia, streptococcus aureus dan streptococcus
pyogenis
2. Virus
Pneumonia virus merupakan tipe pneumonia yang paling umum
disebabkan oleh virus influenza yang menyebar melalui transmisi droplet.
Cytomegalovirus merupakan penyebab utama pneumonia virus. Virus lain yang
dapat menyebabkan pneumonia adalah Respiratory syntical virus dan virus
stinomegalik.
3. Jamur
Infeksi yang disebabkan oleh jamur seperti histoplasmosis menyebar
melalui penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan
pada kotoran burung. Jamur yang dapat menyebabkan pneumonia adalah :
Citoplasma Capsulatum, Criptococcus Nepromas, Blastomices Dermatides,
Cocedirides Immitis, Aspergillus Sp, Candinda Albicans, Mycoplasma
Pneumonia.
4. Protozoa
Ini biasanya terjadi pada pasien yang mengalami imunosupresi seperti
pada penderita AIDS.
5. Faktor lain yang mempengaruhi
Faktor lain yang mempengaruhi timbulnya pneumonia adalah daya
tahan tubuh yang menurun misalnya akibat malnutrisi energi protein (MEP),
penyakit menahun, pengobatan antibiotik yang tidak sempurna.
D. Tanda dan Gejala
- Panas
- Batuk (sering pada malam hari)
- Nyeri tenggorokan
- Takipnea
- Retraksi dinding dada
- Sesak nafas
- Sakit kepala
- Nafsu makan berkurang
- Nyeri perut
- Muntah
- Batuk dan pilek

E. Faktor Resiko
1) Polusi Udara di dalam rumah
Polusi udara dapat terjadi baik di dalam rumah maupun di luar rumah.
Polusi udara di dalam rumah dihasilkan dari pembuangan asap seperti
asap rokok dan asap pembakaran kompor tungku atau kayu bakar. Asap
tersebut berpotensi besar menimbulkan pajanan partikulat seperti PM10
(Partikulat Matter 10 Mikron). Jika terhirup, asap tersebut dapat
mengganggu pernapasan. Pemajanan oleh partikulat lebih berpotensial
terjadi jika dapur berada dekat dengan kamar tidur atau kamar tamu.
Anak-anak yang lebih sering berada di dapur atau kamar tidur yang
berdekatan dengan dapur lebih berisiko untuk mengalami gangguan
pernapasan. Sementara itu, adanya perokok di dalam rumah dapat
meningkatkan pajanan asap rokok kepada anggota keluarga lainnya.
Konsumsi perokok di dalam rumah merupakan faktor risiko gangguan
pernapasan pada anak balita (Purwana dalam Machmud,2006).
2) Kepadatan Hunian
Kepadatan hunian untuk rumah sederhana adalah 'minimal 10 m 2/orang.
Jika suatu rumah memiliki kepadatan hunian yang tinggi maka akan
mempengaruhi pertukaran udara di dalam rumah. Foster menjelaskan
bahwa kepadatan ruang dalam rumah berhubungan dengan kejadian
pneumonia pada balita (Mahcmud, 2006). Herman (2002) juga
mendapatkan hubungan yang bermakna antara kepadatan hunian dengan
insidens pneumonia.
3) Ventilasi Rumah
Ventilasi atau pertukaran udara adalah proses penyediaan dan
pengeluaran udara ke dan atau dari suatu ruang secara alamiah maupun
mekanis. Pertukaran udara secara mekanis dilakukan melalui penyediaan
lubang ventilasi di dalam rumah. Pada dasarnya luas lubang tersebut
minimal 5% dari luas lantai. Akan tetapi, jika ditambah dengan lubang
udara lain seperti celah pintu atau jendela maka luas minimal lubang
ventilasi menjadi 10% dari luas lantai. Pada penelitian Herman (2002)
diketahui bahwa seseorang yang tinggal di rumah dengan ventilasi yang
tidak sehat akan memiliki resiko 4,2 kali lebih besar untuk terkena
pneumonia dibandingkan yang tinggal di rumah dengan ventilasi sehat.
4) Kondisi Fisik Rumah
Rumah yang sehat adalah bangunan rumah tinggal yang telah memenuhi
syarat kesehatan dengan beberapa kriterianya antara lain memenuhi
kebutuhan fisik (suhu, iluminasi dan ventilasi), memenuhi kebutuhan
kejiwaan (privasi dan hubungan antar anggota keluarga),memenuhi
kriteria keselamatan (bangunan yang kokoh dan terhindar dari gas
beracun, serta mampu melindungi penghuninya dari kemungkinan
penularan penyakit (Budiarti, 2006). Oeh sebab itu, sangatlah penting
memikirkan hal-hal tersebut di atas agar seluruh anggota keluarga dapat
merasa sehat dan nyaman berada di rumah.
Rumah yang tidak sehat dapat memudahkan penularan penyakit,
terutama penyakit pernapasan contohnya saja jika ventilasi udara dan
pencahayaan di rumah yang tidak baik. Kuman-kuaman akan cepat
berkembang biak jika rumah dibiarkan lembab dan tidak terawat.
Penelitian Yulianti menemukan ada pengaruh antara dinding rumah dan
jenis lantai dengan kejadian pneumonia (Tantry, 2008)

F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain :
a) Rontgen dada
b) Pembiakan dahak
c) Hitung jenis darah
d) Gas darah arteri

G. Komplikasi
a) Pneumothorak
Udara dari alveolus yang pecah disebabkan karena sumbatan atau
peradangan disaluran bronkioli yang membuat udara bisa masuk namun tidak
bisa keluar. Lambat laun alveolus menjadi penuh sehingga tak kuat
menampung udara dan pecah.
b) Empiyema (Paradangan di paru)
Peradangan terjadi karena kuman atau bakteri berhasil dilokalisasi
oleh pertahanan tubuh namun tidak dapat dibasmi akhirnya muncul nanah
dan mengumpul diantara paru-paru dan dinding dada.

H. Pencegahan
Pengobatan di rumah bagi orang dewasa :
1. Menjaga ruangan tetap bersih, ventilasi, pencahayaan.
2. Menjaga kebersihan diri.
3. Menjaga udara tetap lembab.
4. Anjurkan banyak istirahat.
5. Ajarkan teknik batuk efektif.
6. Penempatan tempat sampah.
7. Hindarkan kontak dengan anak kecil, karena mudah tertular.
8. Makan makanan yang bergizi

Anda mungkin juga menyukai

  • LP DM
    LP DM
    Dokumen22 halaman
    LP DM
    yuni arti
    Belum ada peringkat
  • Sap Maligna
    Sap Maligna
    Dokumen12 halaman
    Sap Maligna
    yuni arti
    Belum ada peringkat
  • MGG 5 Hil
    MGG 5 Hil
    Dokumen14 halaman
    MGG 5 Hil
    yuni arti
    Belum ada peringkat
  • Review Jurnal
    Review Jurnal
    Dokumen3 halaman
    Review Jurnal
    yuni arti
    Belum ada peringkat
  • Api HDR
    Api HDR
    Dokumen7 halaman
    Api HDR
    Lynette Rice
    100% (2)
  • Pengkajian Seminar
    Pengkajian Seminar
    Dokumen19 halaman
    Pengkajian Seminar
    yuni arti
    Belum ada peringkat
  • ANALISIS DATA Real
    ANALISIS DATA Real
    Dokumen4 halaman
    ANALISIS DATA Real
    yuni arti
    Belum ada peringkat
  • REVISI
    REVISI
    Dokumen120 halaman
    REVISI
    yuni arti
    Belum ada peringkat
  • SEMINAR MATERNITAS Revisi
    SEMINAR MATERNITAS Revisi
    Dokumen74 halaman
    SEMINAR MATERNITAS Revisi
    yuni arti
    100% (1)
  • ANALISIS DATA Real
    ANALISIS DATA Real
    Dokumen4 halaman
    ANALISIS DATA Real
    yuni arti
    Belum ada peringkat
  • Theza Anak - Buhurun
    Theza Anak - Buhurun
    Dokumen6 halaman
    Theza Anak - Buhurun
    yuni arti
    Belum ada peringkat
  • Roundown Acara
    Roundown Acara
    Dokumen1 halaman
    Roundown Acara
    yuni arti
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Hidrosefalus
    Laporan Pendahuluan Hidrosefalus
    Dokumen10 halaman
    Laporan Pendahuluan Hidrosefalus
    yuni arti
    Belum ada peringkat
  • Pengkajian Seminar
    Pengkajian Seminar
    Dokumen21 halaman
    Pengkajian Seminar
    yuni arti
    Belum ada peringkat
  • Seminar
    Seminar
    Dokumen49 halaman
    Seminar
    yuni arti
    Belum ada peringkat
  • CKR
    CKR
    Dokumen85 halaman
    CKR
    yuni arti
    Belum ada peringkat
  • Format Penilaian Mater
    Format Penilaian Mater
    Dokumen1 halaman
    Format Penilaian Mater
    yuni arti
    Belum ada peringkat
  • CKR
    CKR
    Dokumen85 halaman
    CKR
    yuni arti
    Belum ada peringkat
  • Pathway Sepsis Fix
    Pathway Sepsis Fix
    Dokumen4 halaman
    Pathway Sepsis Fix
    Maulana Kiki
    Belum ada peringkat
  • LP Inc
    LP Inc
    Dokumen26 halaman
    LP Inc
    yuni arti
    0% (1)
  • LP DM
    LP DM
    Dokumen22 halaman
    LP DM
    yuni arti
    Belum ada peringkat
  • CKR
    CKR
    Dokumen85 halaman
    CKR
    yuni arti
    Belum ada peringkat
  • Peng Kaji An
    Peng Kaji An
    Dokumen26 halaman
    Peng Kaji An
    yuni arti
    Belum ada peringkat
  • Form Pengkajian Maternitas
    Form Pengkajian Maternitas
    Dokumen43 halaman
    Form Pengkajian Maternitas
    Kirana PD
    Belum ada peringkat
  • LP Cva Ich
    LP Cva Ich
    Dokumen29 halaman
    LP Cva Ich
    yuni arti
    Belum ada peringkat
  • LP GINEk
    LP GINEk
    Dokumen15 halaman
    LP GINEk
    yuni arti
    Belum ada peringkat
  • LP KB Suntik 3 Bulan
    LP KB Suntik 3 Bulan
    Dokumen14 halaman
    LP KB Suntik 3 Bulan
    yuni arti
    Belum ada peringkat
  • PNC
    PNC
    Dokumen13 halaman
    PNC
    yuni arti
    Belum ada peringkat
  • LP Cva Ich
    LP Cva Ich
    Dokumen29 halaman
    LP Cva Ich
    yuni arti
    Belum ada peringkat