Anda di halaman 1dari 3

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PERMATA HATI

NOMOR :101/Skep-Dir/RS-PH/III/2019

TENTANG

PEMBERLAKUAN PANDUAN MANAJEMEN KOMUNIKASI EFEKTIF


DI RUMAH SAKIT PERMATA HATI

DIREKTUR RUMAH SAKIT PERMATA HATI

Menimbang a. Bahwa Manajemen komunikasi efektif yang tepat, akurat,


lengkap, jelas dan yang dipahami oleh penerima, akan
mengurangi kesalahan dan menghasilkan peningkatan
keselamatan pasien.
b. Bahwa kompetensi komunikasi menentukan keberhasilan
dalam membantu penyelesaian masalah kesehatan pasien.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b
diatas maka perlu ditetapkan Peningkatan komunikasi
yang Efektif di RS Permata Hati dengan Keputusan
Direktur RS Permata Hati.

Mengingat 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004


tentang Praktik Kedokteran.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang: Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
5. Keputusan Direktur RS Permata Hati Tujuan dan Motto RS
PermataHati
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama Panduan Manjemen Komunikasi Efektif di RS Permata Hati
sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.
Kedua MEMBERLAKUKAN PANDUAN MANAJEMEN KOMUNIKASI EFEKTIF DI
RUMAH SAKIT PERMATA HATI
Ketiga Agar seluruh pemberi pelayanan kepada pasien untuk
mengetahui dan melaksanankan sistem komunikasi efektif ini
Keempat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila terdapat kekeliruan didalamnya akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Duri
Pada tanggal : 11 Maret 2019
Direktur Rumah Sakit Permata hati

dr. Efrianti, M. Kes


Lampiran I : SK Direktur RS PermataHati
Nomor : 101/SKEP-DIR/RS-PH/III/2019
Tanggal : 11/03/2019
Tentang : Pemberlakuan Panduan Manajemen
Komunikasi Efektif

PEMBERLAKUAN PANDUAN MANAJEMEN KOMUNIKASI EFEKTIF


DI RUMAH SAKIT PERMATA HATI

1. Komunikasi efektif adalah komunikasi yang dilakukan secara akurat,


lengkap, dimengerti, tidak duplikasi dan tepat kepada penerima
informasi untuk mengurangi kesalahan dan untuk meningkatkan
keselamatan pasien.Komunikasi dapat dilakukan menggunakan tulisan,
lisan atau elektronik.
2. Komunikasi dengan masyarakat menggunakan media seperti spanduk,
Standing Bunner, baliho, iklan radio, web site, dan brosur.
3. Komunikasi dengan pasien dan keluarga seperti dokter UGD dengan
pasien dan keluarga, informasi dokter DPJP dengan pasien dan
keluarga, informasi Front Office dengan pasien dan informasi antar
perawat dengan pasien dan keluarga.
4. Komunikasi antar staff seperti rapat kepala rumah sakit dengan
kabag dan karu, rapat kabag/Koordinator dengan staff, antar shift
pemberi pelayanan klinik, antar DPJP dengan DU (Dokter Umum), antar
DPJP, antar DPJP dengan Perawat, antar dokter jaga dan antar
perawat jaga dan antar shift FO dan Kasir.
5. Komunikasi efektif secara lisan dilakukan dengan cara menerapkan
metode SBAR (Situation, Background, Assesment dan Rekomendation)
dan teknik TBAK (Tulis, Baca kembali/write, down/Read back) dan
harus dikonfirmasi ulang kepada pemberi instruksi.

Anda mungkin juga menyukai