Anda di halaman 1dari 3

Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor di Jakarta Rp 1,6 Triliun

Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor di Jakarta Rp 1,6 Triliun

Kendaraan di Jakarta

Jakarta - Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta mencatat jutaan kendaraan belum
mendaftar ulang atau belum membayar pajak tahunan. Tunggakan wajib pajak kendaraan bermotor
di DKI Jakarta hingga 2017 mencapai triliunan rupiah.

"Sampai saat ini ada sekitar 3,2 juta roda dua dan 450 ribu roda empat belum daftar ulang,
potensinya Rp 1,6 triliun," ujar Kepala BPRD Edi Sumantri di Jakarta,

Total Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemda Daki Jakarta sebesar Rp 71 triliun,
sementara penerimaan pajaknya sendiri mencapai Rp 35 triliun. Dari Rp 35 triliun tersebut, Pajak
Kendaraan Bermotor (PKB) memberikan kontribusi yang cukup besar.

Dari tiga puluh lima triliun tadi kontribusi PKB itu tiga belas triliun, sehingga memang PKB menjadi
primadona. Besarnya pajak ini tidak terlepas dari dukungan Polda Metro Jaya dan didukung juga
instansi lain seperti Bank DKI dan Jasa Raharja," jelasnya.

Sementara penerimaan pajak PKB Pemda DKI Jakarta mencapai Rp 43 miliar. "Mungkin SKPD (Satuan
Kerja Perangkat Daerah) lain seneng banyak hari libut. Kalau orang pajak ngilu, karena tertunda
sehari saja penerimaan pajak ini berdampak pada semakin banyaknya tunggakan pajak kendaraan
bermotor," paparnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga akan terus meningkatkan transaksi online dalam pelayanan
penerimaan pajak daerah dengan, tidak hanya di ATM.

Sumber: https://detik.com//

Untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar kewajiban pajak


kendaraan bermotor, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya sendiri meluncurkan aplikasi dan
website untuk mengecek data dan nilai pajak kendaraan bermotor.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra mengatakan, aplikasi tersebut
mempermudah masyarakat untuk mengetahui nilai pajak kendaraan bermotor yang harus
dibayarkan.

Seharusnya e-Samsat bisa dibayarkan melalui ATM dan dikembangkan ke beberapa bank lain tidak
hanya Bank DKI. Saat ini PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) bisa dilakukan di seluruh bank dan kantor
pos

Untuk meningkatkan penerimaan pajak PKB ini, BPRKD DKI Jakarta akan membuka pelayanan
Samsat di seluruh kecamatan. BPRKD juga seharusnya menambah unit kendaraan Samsat Keliling.
Penindakan tegas juga dilakukan bagi pengguna kendaraan bermotor yang masih tidak
membayarkan pajak kendaraan bermotor mulai dari sangsi denda dan juga apabila menunggak pajak
maka STNK akan terblokir

Aturan tersebut kata Sumardji sudah mengacu dan sesuai dengan UU 22 tahun 2009 dan Perkap 5
tahun 2012.

- Pasal 1 ayat 17

Penghapusan Regident Ranmor adalah bentuk sanksi administratif bagi pemilik Ranmor yang tidak
melakukan registrasi ulang atau memperpanjang masa berlaku STNK sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun sejak masa berlaku STNK habis berdasarkan data Regident Ranmor pada Polri.

- Pasal 110 ayat 1

Ranmor yang telah diregistrasi dapat dihapus dari daftar Regident Ranmor atas dasar:

a. permintaan pemilik Ranmor;

b. pertimbangan pejabat Regident Ranmor; atau

c. pertimbangan pejabat yang berwenang di bidang perizinan penyelenggaraan angkutan umum.

- Pasal 114

1. Penghapusan Regident Ranmor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 dilakukan dengan
memberikan catatan atau tanda cap stempel “dihapus” pada Kartu Induk dan Buku Register pada
Regident Ranmor Kepemilikan dan Pengoperasian Ranmor, pada pangkalan data komputer, serta
pada fisik BPKB dan STNK Ranmor yang dihapus.

2. Registrasi Ranmor yang sudah dinyatakan dihapus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
dapat diregistrasi kembali.

(kompas.com)

Bagi pemilik kendaraan bermotor, baik roda dua ataupun empat wajib memperhatikan masa berlaku
Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Jangan sampai, dokumen tersebut tidak berlaku atau mati,
karena si empunya mobil atau motor tidak membayar pajak tahunan.

Pasalnya, jika STNK mati atau pemilik tidak membayar pajak, pihak kepolisian berhak melakukan
penilangan, dengan sanksi pidana penjara atau denda. Hal itupun dibenarkan oleh Kasubdit Gakkum
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP M Nasir.

"Dasar hukumnya, ada di Pasal 288 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan," jelas AKBP Nasir, dalam pesan elektroniknya kepada Liputan6.com, Senin
(14/10/2019).

Jika berdasarkan pasal 288 ayat 1, setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan
yang tidak dilengkapi dengan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor atau Surat Tanda Coba
Kendaraan Bermotor yang ditetapkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 106 ayat (5) huruf A dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua)
bulan atau denda paling banyak Rp 500.000 (lima ratus ribu rupiah).

Sementara itu, aturan tersebut juga ditambah dengan Peraturan Kapolri Nomor 5 tahun 2012,
tentang registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor, yang sudah dijelaskan dalam pasal 37 ayat 2
dan 3, yaitu STNK berfungsi sebagai bukti legitimasi pengoperasian kendaraan bermotor.

Sedangkan ayat 3 dalam peraturan tersebut, berbunyi STNK berlaku selama lima tahun sejak tanggal
diterbitkan pertama kali, perpanjangan atau pendaftaran mutasi dari luar wilayah regident dan harus
dimintakan pengesahan tiap tahun. (liputan6.com)

Timbal balik pemerintah kepada masyarakat yang telah taat membayar pajak

Ditingkatkan nya pembangunan insfratuktur jalan mendapatkan hak perlindungan dan keamanan
dalam berkendara khususnya dijalan raya ,membantu peningkatan pemeliharaan jalan serta
peningkatan modal dan sarana transportasi umum dan membantu peningkatan pendapatan
kabupaten/kota

Kesimpulan nya adalah

kita harus sadar akan hak dan kewajiban kita untuk membayar pajak karena pajak adalah salah satu
sumber daya pembangunan negara karena ketika kita membayar pajak kita juga ikut membangun
negara untuk menjadi lebih baik

Anda mungkin juga menyukai