Anda di halaman 1dari 20

Electrical Submersible Pump (ESP)

TUJUAN

Pendahuluan
Pendesainan ESP
Contoh Soal

DHEQ-028 Electrical Submersible Pump (ESP) 1


1. Penda
ahuluan
ESP yang biasa disebut Reda-pump, kkarena pemb buat pompa a yang palin
ng terkenal
adalah dari Reda ini meenggunakan n prinsip sen
ntrifugal, dim
mana rotor m
melemparkan n fluida ke
samping, ke emudian dittangkap ole eh sudu-sud du stator yang diarahka an kembali ke bagian
tengah yang g diterima oleh
o rotor beerikutnya di sebelah ataas. Demikian
n seterusnya
a, sehingga
fluida terseb
but mempun nyai energi untuk
u mengaalir ke permuukaan, Gambbar 1 &2.

⇪ Gambar 1. Electricall Submersib


ble Pump (E
ESP)

⇪ Gam
mbar 2.Mixe
ed flow Imp
peller and Mixed
M Impeller of ESP
Semakin banyak k tingkatan stator-stato
or maka sem
makin tinggi head pomp
panya dan
nyak laju yan
semakin ban ng dapat dip
peroleh.
Akan tetappi untuk suattu susunan p
pompa terte
entu kemamp puan laju produksi dan head
h
akan dibatasi ole
eh besarnya a daya mottor yang terpasang, se ehingga sem makin besar laju
produ
uksi yang dip
pakai, maka akan
a menurunkan headn nya, begitu pula
p sebalikn
nya, Gambarr 3

⇪ Gambaar 3. Kurva Kelakuan


K ES
SP
Beesarnya head
d yang dibuttuhkan meru
upakan fungsi dari kedalaman pomp pa dan densitas
flu
uida, semakin
n dalam dan
n semakin be
erat fluidanyya maka head
d yang diperrlukan pun akan
a
semakin besarr, Gambar 4.
⇪ Gambar 4. Head Fun
ngsi dari Ke
edalaman Po
ompa dan D
Densitas Flu
uida
Besa
arnya laju ya ang direncannakan haruss sesuai den ngan kemam mpuan reserrvoir untuk
memproduk ksi (PI) sehin
ngga tidak terjadi
t Down nthrust dima
ana laju terla
alu kecil den
ngan head
terlalu besar atau terjad
di Upthrust karena
k laju ya
ang telah did
desain, Gam
mbar 5.

⇪ Gamba
ar 5. Downthrust, Operrating Range dan Upthrust dari ES
SP
⇪ Gambar 6. Konfigu
urasi dari ES
SP
Konfigurassi dari ESP seperti terliha
at pada Gammbar 6 terdiri dari moto
or, seal prote
ector,
intake
e, pump, well head, juncttion box, swiitchboard, trranformers.
Motor sebbagai penggerak utama diletakkan di d bawah dan terendam oleh fluida agar
gitu pula panasnya mottor akan me
terdinginkan, beg da menjadi lebih panas dan
embuat fluid
menurunkan vis-kkositasnya. Bentuk
B motor listrik yang
g umum dipaakai terlihat pada Gamba
ar 7.
⇪ G
Gambar 7. Bentuk Moto
or Listrik Ya
ang Umum D
Dipakai
Seal Protector (G
Gambar 8) addalah bagiann penghubung putaran motor ke po ompa serta
berfungsi memisahkan
m m
motor dari fluida agar m
motor tetap dalam
d keada
aan kering.

⇪ Gambar 8
8. Seal Prote
ector
Lubang intake adalah tempat ma asuknya fluid
da untuk diisap pompa
a. Kadangkaddang
dipasa
ang juga gaas separator agar gas yang terkanddung terlepa
askan ke anulus lubang dan
a fluida yang dapat diisap pompa, Ga
hanya ambar 9.

⇪ Gam
mbar 9. Luba
ang Intake
Bentuk dari pompa yang merupakkan serangka aian susunan
n sudu-sudu stator dan rrotor
yang disebut
d seba
agai diffuser dan impelle ada Gambar 10.
er terlihat pa
⇪ Gambar 10. Diffuser dan Impeller
Hal sangat
s pentiing dalam ES
SP adalah kaabel, dimana
a selain mam
mpu me-nga alirkan arus
sebesar yan
ng diperlukan oleh motor, kabel tersebut haruss dijaga dan n dlindungi agar tidak
d pekerjan-pekerjaan
rusak akibatt benturan dan n mekanik la ainnya. Bentuk kabel terrlihat pada
Gambar 11 dan protecto ornya pada Gambar
G 12.
⇪ Gamba
ar 11. Bentu
uk Kabel ESP

⇪ Gambar 12. Protector pada Pomp


pa ESP
Peralatan pendukung lainnya seperti amp-me
eter, junction
n box dan transformer bank
memiliki bentuk yang
y umum.
2. Pendesainan ESP
Dalam mendesain suatu ESP dapat dilakukan dengan urut-urutan sederhana sbb:
1. Tentukan Pwf lebih besar 100 psi dari Pb
2. Berdasarkan Pwf dan PI tentukan laju alir fluida total (BPD)
Q = ( Ps − Pwf ) P I ............................................................................................................................... (1)
dimana :
Ps = Tekanan statik sumur, psi
Pwf = Tekanan alir dasar sumur, psi
PI = Productivty Index, bpd/psi
Q = laju alir, bbl
3. Pilih pompa yang sesuai dengan laju produksi (Q), catat :type pompa,
Head/stage, HP/stage, Efisiensi
4. Tentukan SGrata-rata fluida

SGrata − rata =
(1 x SGo ) + (WOR x SGw ) .....................................................................................(2)
(1 + WOR )
SG rata rata = Wcx SGW + ( 1 − Wc ) SGO .............................................................................. (3)
5. Menentukan gradient tekanan sepanjang tubingGradient = SGrata-rata x 0.433
6. Berdasarkan setting depth pump, tentukan pump intake pressure (PIP) atau
tekanan di suction
PIP = Pwf - Gradient (D - Dsetting)
dimana :
PIP = pump intake pressure, psi
Gradient = gradent tekanan sepanjang tubing, psi/ft
D = kedalaman lubang perforasi, ft (dari permukaan)
Dseting = letak kedalaman pompa, ft (dari permukaan)

10 DHEQ-028 Electrical Submersible Pump (ESP)


⇪ Gaambar 13. R
Reda Pump Performancce Curve
7. Tentukkan harga To
otal Dynamicc Head (TDH
H)
Pt Pwf
TDH = + D− + Z f ...................................................................................... (4)
Gradien Gradienn
atau
Pt PIP
DH =
TD + Dsetting − + Z f ........................................................................... (5)
Gradiien Gradienn
Pt = tekana an kepala tub
bing, psi
Zf = friction
n loss sepanjjang pipa, pssi (lihat gambar 14)


Gambar 1
14. Friction Loss
8. Tentukan
T jum
mlah tingkatt pompa (N)::
TDH
N= .................................................................................................................................. (6)
Head / staage
9. Tentukan
T orse Power fluida,
Ho
Q x TDH x SGrata − rata
HPpump = .................................................................................................................. (7)
0 x eff
135770
10.. Dari Tabel 1 diambil sattu jenis motor yang mew
wakili syarat-syarat di atas.
11.. Check PenddinginanVs = kecepatan lebih besar dari 1 ft / deetik
0.0119 x Q
Vs = ...................................................................................................... (8)
(Csg ID )2 − (motor OD
O )
2

Vs = kecepaatan lebih be
esar dari 1 ftt/detik
12.. Check Travo
o
1.73 x Vtotal x 1
VA(3 fasa ) =
KV .............................................................................................................. (9)
1000
Kehilangan tegangan dikabel d
diplih sekita
ar 30 volt / 1000 ft attau kurang lihat
gambar 15
1
(Dset+ 1000)
Loss totaal di kabel = x 30 ....................................................................................... (10)
1000
(penamb
bahan 100 ft untuk di permukaan)

⇪ Gambar 155. Pemilihann Tegangan Kabel


13.Maka berdasarkan Tabel 2 untuk pemilih han travo dan Tabel 3 untuk pemilihan
hboard.
swicth
14. Untuk bisa distart motor meembutuhkan n 35% voltag ge rating, te
etapi deliverrynya
(Ampeere) tiga ka
ali nameplatte voltage sehingga
s losssnya tiga kalinya
k pula.35%
namepltae voltagge = 0.35 x nameplate voltage losss 3x = 3 (ttegangan to otal -
nameplate voltage)
¯ Tabel 1. Jenis Moto
or
¯ Tabel 2. Pemilih
han Travo
¯ Ta
abel 3. Pem
milihan Swctthboard

Jadi sisa tegang


gan di motor = tegangaan total - loss 3x Bila sisa tegangan
n di motor
lebih besar 35% nameplate voltage,, maka moto
or bisa distarrt.
3. Contoh Soal
Contoh 1.
Suatu sumur di Minas dengan data sebagai berikut :
Casing 7" 2 # (I.D 6.276" ) 6000 ’ T.D.
Tubing 3 1/2 " O.D. Listrik 60 Cycle
Perforasi 5800 - 5850
Ps = 1800 psi @ 5800’
PI = 5 BPD/psi
WOR = 50 %
THP = 100 psi
BHP = 160 oF
GOR = 100 SCF/STB
Sg oil = 0.86,
water = 1.02
Bubble point pressure = 600 psi (Bpp)
Sejarah sumur menunjukkan bahwa WOR tidak dipengaruhi oleh rate.

DHEQ-028 Electrical Submersible Pump (ESP) 17


Contoh 2.
Dalam beberapa hal ahli produksi ingin mengadakan pemilihan alat dari ESP yang
sudah tersedia.
Misalnya di gudang telah tersedia pompa dari seri 540 :
1. G-110 19 tingkat, Motor 30 HP
2. G-110 86 tingkat, Motor 120 HP
3. G-180 62 tingkat, Motor 120 HP
Bila akan dipakai satu satu dari pompa ini untuk sumur :
Casing : 7 " - 23 lb, 2450’
Tubing : 3 1/2 " OD, EUE
Perforasi : 2250’ - 2300’
Produksi : Test terakhir 2000 BOPD, 0% air dengan pompa
angguk
Tekanan statik : 500 psi @ 2200’
Gradient : 0.350 psi/ft
P.I : 32 BPD/psi
Temperatur dasar sumur : 200 oF
THP : 20 psi @ 2000 BPD
GOR : 50 SCF/STB
BPP, Buble point : 200 psi

18 DHEQ-028 Electrical Submersible Pump (ESP)


DAFTAR PARAMETER DAN SATUAN

Ps = Tekanan statik sumur, psi


Pwf = Tekanan alir dasar sumur, psi
PI = Productivty Index, bbl/psi
Q = laju alir, bbl
PIP = pump intake pressure, psi
Gradient = gradent tekanan sepanjang tubing, psi/ft
D = kedalaman lubang perforasi, ft (dari permukaan)
Dseting = letak kedalaman pompa, ft (dari permukaan)
Pt = tekanan kepala tubing, psi
Zf = friction loss sepanjang pipa, psi

DHEQ-028 Electrical Submersible Pump (ESP) 19


DAFTAR PUSTAKA

1. Bradley "Petroleum Engineering Handbook", SPE Third Edition, Richardson, Texas, USA,
1992.
2. M. A. MIAN, Petroleum Engineering Handbook for the Practicing Engineer, Volume 2.
3. Kermit E. Brown, "The Technology of Artificial Lift Methods" Volume 1 "Inflow
Performance Multiphase Flow in Pipes The Flowing Well".
4. Geoege E. King, "An Introduction to the Basics of Well Completions, Stimulation and
Workover, and Edition", Tulsa, Oklahoma, 1996.
5. Schmidt,. Z., "Gas Lift Design, Optimization and Trouble Shooting", LDI, 1997.
6. Max C.S., "Well Completions", SPE Reprint Series no.5, Tulsa, Oklahoma, 1970.

20 DHEQ-028 Electrical Submersible Pump (ESP)

Anda mungkin juga menyukai