Akuisisi Internasional
Akuisisi Internasional
Contoh. Yahoo! Telah sukses mendirikan portal-portal di kawasan Eropa dan Asia.
Namun, hal ini dipercaya dapat meningkatkan eksistensinya di Asia dengan
memfokuskan kawasan Cina yang lebih besar. Cina memiliki banyak potensi karena
basis populasinya, tetapi perusahaan-perusahaan juga memberlakukan batasan-
batasan yang mencegah DFI. Sementara, Kimo, sebuah perusahaan swasta dan
merupakan portal terkemuka di Taiwan memiliki empat juta pengguna yang terdaftar
di sana. Yahoo! setuju untuk mengakuisisi Kimo dengan harga $150 juta. Dengan
adanya DFI ini, Yahoo! tidak hanya hadir di Taiwan, tetapi juga membentuk link ke
daratan Cina.
dimana
IOa = Investasi awal yang dibutuhkan oleh perusahaan induk untuk
mengakuisisi perusahaan target.
CFa,t = Arus kas yang akan dihasilkan oleh perusahaan sasaran untuk
perusahaan pengakuisisi.
k = rate of return pada akuisisi sasaran
SVa = nilai sisa sasaran (diharapkan harga jual perusahaan target di
masa depan).
N = waktu ketika perusahaan sasaran akan dijual oleh perusahaan
pengakuisisi
CFa,t = (CFf,t) St
Hal ini mengabaikan setiap pemotongan pajak dan pembatasan dana-dana yang
diblokir yang diberlakukan oleh pemerintah perusahaan target dan setiap pajak
penghasilan yang dikenakan oleh pemerintah AS. Jumlah nilai sisa dolar
perusahaan AS ditentukan oleh nilai sisa satuan mata uang asing (SVf) dan kurs
spot pada waktu itu (periode n) ketika dikonversikan ke dolar (Sn):
SVa = (SVf) Sn
Perhitungan NPV. Net present value perusahaan asing dapat diperoleh dengan
cara mensubstitusikan persamaan seperti yang dijelaskan dalam persamaan capital
budgeting berikut:
Faktor Khusus
Karakteristik perusahaan target berikut biasanya dipertimbangkan saat menghitung
arus kas yang akan dihasilkan kantor cabang untuk induk perusahaan.
Kondisi Pasar Saham Sekitar. Saham perusahaan lokal potensial yang dimiliki
publik terus mendapat respon baik di pasar, sehingga harga saham mereka dapat
berubah dengan cepat. Selama saham perusahaan target berubah-ubah, harga
tawaran yang diterima untuk membeli perusahaan tersebut cenderung berubah-
ubah pula. Dengan demikian, akan ada perubahan substansial dalam harga
pembelian yang dapat diterima perusahaan target. Hal ini terutama berlaku untuk
perusahaan publik di pasar negara-negara berkembang seperti di Asia, Eropa
Timur, dan Amerika Latin di mana harga saham biasanya berubah hingga 5 persen
atau lebih dalam seminggu. Oleh karena itu, perusahaan multinasional yang
berencana mengakuisisi perusahaan target lebih memilih melakukan penawaran
pada saat harga pasar saham perusahaan lokal rendah.
Pendapatan dan Arus Kas. Berdasarkan informasi yang ada di sini, laba setelah
pajak yang akan dihasilkan perusahaan target di bawah kepemilikan Lincoln
ditunjukkan pada Exhibit 15.2. Arus kas yang dihasilkan perusahaan target yang
ditentukan dengan cara menambahkan beban penyusutan kembali ke laba setelah
pajak. Asumsikan perusahaan membutuhkan C$5 juta dalam bentuk tunai setiap
tahunnya untuk mendukung kegiatan operasional (termasuk biaya perbaikan mesin)
dan arus kas yang tersisa disetorkan ke perusahaan induk di AS. Asumsikan
perusahaan target keuangannya hanya didukung oleh ekuitas. Saat ini perusahaan
target memiliki 10 juta saham yang beredar dengan harga C$17 per lembar.
Arus Kas Yang Masuk Ke Perusahaan Induk. Karena perusahaan induk Lincoln
ingin menilai perusahaan target dari sudut pandangnya sendiri, mereka
memfokuskan pada arus kas yang akan diterima dalam bentuk dolar AS. Asumsikan
tidak ada pajak tambahan, arus kas yang dihasilkan di Kanada yang disetorkan ke
perusahaan induk Lincoln dikonversikan ke dolar AS dengan kurs yang diinginkan
setiap akhir tahunnya. Lincoln menggunakan kurs dolar Kanada ($.80) sebagai nilai
tukar yang diinginkan untuk menukarkan dolar Kanada di masa mendatang.
Memperkirakan Harga Jual Perusahaan Target Di Masa Depan. Jika Lincoln
membeli perusahaan target, mereka akan menjualnya dalam waktu tiga tahun,
setelah meningkatkan kinerjanya. Lincoln berharap akan mendapatkan C$230 juta
(setelah pajak capital gain) dari penjualan. Harga dimana perusahaan sudah bisa
dijual sebenarnya bergantung pada arus kasnya di masa mendatang dari saat ia
dijual, tetapi sebagian arus kas tersebut bergantung pada kinerja perusahaan
sebelum dijual. Dengan demikian, Lincoln dapat meningkatkan harga jual dengan
meningkatkan kinerja target selama 3 tahun untuk menguasainya.
Menilai Target Perusahaan Berdasarkan Estimasi Arus Kas. Arus kas dalam
bentuk dolar AS yang ingin disetorkan ke perusahaan induk Lincoln selama tiga
tahun ke depan akan ditampilkan dalam Exhibit 15.2. Arus kas yang tinggi pada
tahun ketiga dikarenakan Lincoln berencana menjual targetnya tersebut pada saat
itu. Asumsikan jika Lincoln telah memperoleh rate of return sebesar 20% dari proyek
ini, arus kas didiskontokan pada tingkat itu untuk memperoleh nilai sekarang dari
arus kas targetnya. Berdasarkan sudut pandang Lincoln, nilai sekarang targetnya
berjumlah $158.72 juta.
Mengingat bahwa saham target saat ini senilai C$17 per saham, 10 juta
saham bernilai C$170 juta. Pada kurs $.80 per dolar, target saat ini dihargai pasar
sebesar $136 juta (C$170 juta X $.80). Penilaian Lincoln terhadap target sebesar
$159 juta sekitar 17% di atas nilai pasar. Namun, Lincoln harus membayar premi
pada saham untuk membujuk dewan direksi perusahaann target agar menyutujui
akuisisi. Premi biasanya berkisar antara 10 - 40% dari harga pasar. Jika Lincoln
menyetujui premi 10% di atas harga saham yang berlaku yaitu C$17 per lembar,
maka mereka akan membayar C$18.7 per lembar kepada perusahaan target. Pada
harga per lembar saham ini, harga yang harus dibayarkan kepada perusahaan
Kanada adalah C$187 juta atau $149.6 juta sesuai kurs yang berlaku saat itu. Harga
ini lebih rendah dari net present value perusahaan target, sehingga Lincoln mungkin
bersedia membayar jumlah ini.
Lincoln menyadari targetnya bisa saja menolak tawarannya mengenai premi
10% dan mungkin meminta premi yang lebih tinggi, tetapi mereka tidak akan
membayar jika harga targetnya melampaui estimasi net present value yang telah
ditentukan. Karena Lincoln menilai targetnya sebesar $159 juta, mereka tidak akan
membayar lebih dari C$199 juta dengan kurs yang berlaku ($159 juta dibagi $.80
per dolar Kanada), atau harga per lembar sahamnya menjadi C$19.9 (C$199 juta
dibagi 10 juta lembar).
Dampak Kondisi Pasar Saham. Perubahan yang terjadi pada kondisi pasar saham
dapat mempengaruhi harga per lembar saham di pasaran. Nilai perusahaan yang
sahamnya diperjualbelikan secara public juga akan mengalami perubahan. Perlu
diingat bahwa pihak pengakuisisi perlu membayar premi di atas harga pasar untuk
mengakuisisi perusahaan asing.
Lanjutan dari contoh sebelumnya mengenai keinginan Lincoln. Co untuk
mendapatkan perusahaan Kanada, anggaplah perusahaan taraget memiliki harga
pasar saham sebesar C$17 per lembarnya, dengan total keseluruhan C$170 juta,
tetapi sebelum Lincoln membuat keputusan untuk mengakuisisi perusahaan
tersebut, tingkat harga saham di Kanada naik sebesar 20%. Jika harga saham
perusahaan target naik dengan presentasi yang sama, harga saham perusahaan
tersebut saat ini:
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam contoh ini, perusahaan swasta juga bisa
menjadi target yang lebih mahal ketika kondisi pasar saham lokal membaik.
Dampak Nilai Tukar. Entah itu perusahaan asing milik public atau swasta, pihak
pengakuisisi AS tetap harus mengkonversikan dolar ke matauang lokal untuk
membeli perusahaan tersebut. Jika matauang perusahaan asing meningkat pada
saat terjadinya akuisisi, harga yang dibayarkan akan lebih mahal. Jumlah yang
dibayarkan untuk akuisisi bertambah seiring dengan adanya perubahan pada nilai
tukar.
Pasar Saham Gabungan Dan Efek Nilai Tukar. Pada kenyataannya, tingkat pasar
saham dan nilai tukar berubah secara bersamaan. Efek biaya akuisisi perusahaan
asing sangatlah jelas di negara-negara berkembang dimana nilai saham dan
matauang tidak stabil.
Aliansi Internasional
Perusahaan multinasional umumnya terlibat dalam aliansi internasional seperti joint
ventures atau licensing dengan perusahaan-perusahaan asing. Aliansi internasional
berbeda dengan akuisisi internasional. Investasi awal biasanya lebih kecil karena
perusahaan multinasional tidak mengakuisisi perusahaan tersebut, dan arus kas
yang diterima biasanya juga lebih kecil.
Divestasi Internasional
Sebuah perusahaan multinasional harus secara berkala meninjau kembali DFI-nya
untuk menentukan apakah mereka harus dipertahankan atau dijual (divestasi).
Beberapa proyek asing mungkin tidak lagi layak sebagai akibat dari peningkatan
biaya modal perusahaan, peningkatan pajak host government, peningkatan risiko
politik di host country, atau proyeksi revisi nilai tukar. Banyak divestasi terjadi
sebagai akibat dari penilaian industry yang berubah-ubah atau kondisi ekonomi.
Misalnya, Pfizer, Johnson & Johnson, dan beberapa perusahaan multinasional AS
lainnya baru-baru ini melakukan divestasi beberapa anak perusahaan mereka di
Amerika Latin ketika kondisi ekonomi memburuk di sana.
Contoh. Mengulas contoh pada bab sebelumnya dimana Spartan, Inc. berencana
untuk membangun kantor cabang Singapura. Asumsikan kantor cabang Singapura
telah didirikan, dan setelah dua tahun, kurs spot dolar Singapura (S$) sebesar $.46.
Selain itu, peramalan telah ditinjau ulang selama dua tahun sisa proyek,
menunjukkan bahwa dolar Singapura seharusnya bernilai $.44 pada Tahun 3 dan
$.40 tahun terakhir proyek. Karena peramalan ini, nilai tukar memberikan pengaruh
buruk bagi proyek, Spartan, Inc. mempertimbangkan untuk mendivestasi kantor
cabangnya tersebut. Untuk mempermudah, asumsikan bahwa peramalan
sesungguhnya dari variabel lain tetap dan pihak pengakuisisi menawarkan S$13 juta
(setelah dilakukan penyesuaian terhadap pajak capital gain) kepada kantor cabang
jika pengakuisisi dapat menguasai modal kerja yang ada.
Spartan dapat melakukan analisis divestasi dengan cara membandingkan
pendapatan setelah pajak dari penjualan proyek (dalam dolar AS) dengan nilai
sekarang yang akan dihasilkan proyek jika proyek tidak jadi dijual dalam dolar AS.
Perbandingan ini akan menentukan net present value divestasi (NPVd), seperti yang
digambarkan pada Exhibit 15.4. Karena nilai sekarang arus kas kantor cabang
melampaui harga jualnya menurut sudut pandang Spartan, divestasi tidak mungkin
dilakukan. Selanjutnya, Spartan tidak seharusnya mendivestasi kantor cabang pada
harga yang ditawarkan. Spartan dapat mencari perusahaan lain yang bersedia untuk
mengakuisisi kantor cabang yang harga jualnya melebihi nilainya saat ini.
Keputusan Restrukturisasi Dengan Real Options
Beberapa persoalan restrukturisasi yang dihadapi perusahaan multinasional
melibatkan real options atau implicit options pada aktiva (seperti gedung, mesin, dan
aset lain yang digunakan perusahaan multinasional untuk memfasilitasi produk
mereka). Real option dapat diklasifikasikan sebagai call option atau put option pada
aktiva.
Contoh. Jade, Inc, sebuah perusahaan peralatan kantor di Amerika Serikat, sedang
mempertimbangkan akuisisi bisnis serupa di Italia. Jade, Inc, percaya bahwa jika
kondisi ekonomi di Italia menguntungkan, nilai sekarang bersih dari proyek ini positif.
Namun, mengingat bahwa kondisi ekonomi yang lemah di Italia menyebabkan
proyek menjadi tidak layak.
Asumsikan sekarang Jade, Inc. dapat menjual perusahaan Italian tersebut
pada harga tertentu kepada perusahaan lain selama empat tahun ke depan. Dalam
kasus ini, Jade memiliki put option tersirat yang melekat pada proyek tersebut.
Kelayakan proyek ini dapat dinilai dengan menentukan net present value di bawah
skenario kondisi ekonomi yang kuat dan skenario kondisi ekonomi yang lemah. Nilai
net present value proyek ini dapat dihitung seperti jumlah hasil kemungkinan dari
tiap skenario dikalikan nilai masing-masing net present value-nya. Jika kondisi
ekonomi menguntungkan, net present valuen akan bernilai positif. Jika kondisi
ekonomi lemah, Jade, Inc., dapat menjual perusahaan Italia pada harga jual paten
(yang menyerupai harga pelaksanaan put option) dan karenanya dapat mencapai
net present value positif dalam waktu singkat yang dihasilkan perusahaan Italia.
Dengan demikian, put option pada aset riil dapat mengubah proyek yang tidak layak
menjadi layak.