I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Seiring dengan lahirnya kebijakan otonomi yang dituangkan dalam
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah di
mana Pemerintah Daerah Otonomi diberi kewenangan yang lebih luas dalam
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, maka peran
penyelenggara Pemerintahan Daerah Otonomi dalam hal ini pemerintah
daerah semakin strategis. Dampaknya, pembangunan setiap Kabupaten di
Propinsi Aceh, khususnya Kabupaten Aceh Barat semakin meningkat salah
satunya pada sektor infrastruktur, sarana dan prasarana.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Aceh Barat masih berupaya
meningkatkan kualitas infrastruktur di berbagai sektor, Sarana dan Prasarana
Aparatur salah satunya dalam hal ini Pembangunan Infrastruktur Air minum.
Peningkatan kualitas dan mutu pada sektor ini dirasa sangat perlu mengingat
Kabupaten Aceh Barat sedang meningkatkan pembangunan sarana dan
prasarana. Sehubungan dengan itu Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, melalui
Dana DTU Tahun Anggaran 2019 mengalokasikan dana untuk Pengawasan
Teknis Pembangunan Sumur Bor pada BPBD, Kec. Kaway XVI dan Kec.
Woyla dalam Kabupaten Aceh Barat.
Beranjak dari hal tersebut, untuk itu diperlukan pengawasan dalam
pelaksanaan Pengawasan Pembangunan Infrastruktur Air minum di Aceh
Barat ini.
b. Tujuan
Tujuan dari Pengawasan Teknis Pembangunan Sumur Bor pada BPBD,
Kec. Kaway XVI dan Kec. Woyla ini adalah agar proses pekerjaan dapat
berjalan dengan lancar dan benar sesuai spesifikasi dan biaya berdasarkan
hasil perencanaan sehingga jalan dapat berfungsi dengan baik.
Hasil pengawasan dituangkan dalam bentuk laporan awal, laporan akhir,
laporan dokumentasi (foto) kemajuan fisik, laporan kemajuan pekerjaan
fisik secara tertulis yang dibuat disetiap bulannya.
c. Sasaran
Sasaran dari Pengawasan Teknis ini adalah:
1. Untuk mewujudkan mutu pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis
yang tercantum dalam kontrak kerja;
2. Pekerjaan yang dilaksanakan harus selesai tepat waktu;
3. Pekerjaan yang dilakukan setelah selesai dapat difungsikan dengan
baik oleh masyarakat.
c. Konsultasi
1) Melakukan konsultasi dengan Pengguna Jasa/ Kuasa Pengguna Anggaran/
Pengendali Kegiatan/ Pejabat Pembuat Komitmen untuk membahas segala
masalah dan persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan
pembangunan.
2) Mengadakan rapat lapangan secara berkala sedikitnya 2 (dua) kali setiap
bulannya, dengan Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/ Pejabat
Pembuat Komitmen/ Pelaksana Kegiatan/ Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan; Konsultan Perencana Teknis; Rekanan/ Kontraktor pelaksana;
dan Tim Teknis, dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan
persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, untuk kemudian membuat
risalah rapat dan mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan,
serta sudah diterima masing-masing pihak paling lambat satu minggu
kemudian.
3) Mengadakan rapat di luar jadwal rutin tersebut apabila dianggap perlu dan
karena ada permasalahan mendesak yang perlu dipecahkan.
d. Pelaporan
1) Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologis
kepada Pengguna Jasa/Kuasa Pengguan Anggaran/ Pejabat Pembuat
Komitmen/ Pejabat Pelaksana Kegiatan atau Pengelola Kegiatan
mengenai volume, prosentase dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan
yang akan dilaksanakan Rekanan/ Kontraktor pelaksana.
2) Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata mengenai volume, prosentase
dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan Rekanan/
Kontraktor pelaksana dan dibandingkan dengan jadwal yang telah
disetujui.
3) Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan
alat yang digunakan.
4) Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh Rekanan/
Kontraktor pelaksana terutama yang mengakibatkan tambah atau
berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan serta gambar konstruksi
yang dibuat oleh Rekanan/ Kontraktor pelaksana (shop drawings).
5) Melaporkan semua kegiatan pengawasan dalam laporan bulanan dan
laporan akhir pekerjaan.
V. AZAS-AZAS PENGAWASAN
Selain kriteria umum diatas, Konsultan Pengawas harus memperhitungkan
azas-azas pengawasan antara lain sebagai berikut:
1. Fact Finding, bahwa pengawasan harus menemukan fakta-fakta tentang
bagaimana kontraktor menjalankan tugasnya.
2. Preventif, dalam arti bahwa pengawasan dilaksanakan untuk mencegah
timbulnya penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan rencana.
3. Pengawasan diarahkan kepada masa sekarang, dalam arti bahwa pengawasan
hanya ditujukan terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan.
4. Pengawasan hanya merupakan alat untuk meningkatkan efisiensi.
5. Pengawasan harus mempermudah tercapainya tujuan.
6. Pengawasan harus lebih bersifat membimbing.
Site Engineer Adalah seorang lulusan D.III Teknik Sipil dengan pengalaman
minimal 3 (tiga) tahun dalam bidang pengawasan pembangunan Infrastruktur
Air Minum, mengetahui dengan baik proses pelaksanaan dan pengawasan
pekerjaan tersebut beserta permasalahannya.
Tugas dan tanggung jawab Site Engineer meliputi :
1. Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan ini
sehingga bisa menghasilkan pekerjaan seperti yang ditentukan;
2. Memahami isi dokumen kontrak dari kontraktor;
3. Memahami strategi pelaksanaan kontraktor;
4. Memahami strategi pelaksanaan fisik;
5. Menyetujui proses dan hasil opname pekerjaan apabila kontraktor
melakukanPenagihan;
6. Memberi saran dan masukan kepada pemborong/ kontraktor pekerjaan
mengenai pelaksanaan peningkatan jalan;
7. Mengarahkan Pemborong/ Kontraktor terhadap pelaksanaan pekerjaan di lapangan;
8. Menyusun laporan pengamatan periodik yang berisi;
a). Hasil konsolidasi laporan/ catatan-catatan dari pengawas;
b). Catatan-catatan apabila ada penyimpangan disertai bukti-bukti yang
memadai (foto hasil sampling/ copy hasil test material dari
laboratorium dll.);
c.) Rekomendasi-rekomendasi yang diperlukan untuk perbaikan
pelaksanaan dimasa mendatang.
9. Memonitor secara seksama kemajuan dari semua pekerjaan dan
melaporkannya segera/tepat waktu bila kemajuan pekerjaan terlambat
sebagaimana tercantum pada buku Spesifikasi Umum dan hal itu benar-
benar berpengaruh terhadap jadwal penyelesaian yang direncanakan.
Dalam hal demikian, maka Site Engineer juga membuat rekomendasi
secara tertulis bagaimana caranya untuk mengejar keterlambatan tersebut;
10. Menjamin bahwa sebelum kontraktor diijinkan untuk melaksanakan
pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang akan
tertutup atau menjadi tidak tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah
memenuhi persyaratan dalam Dokumen Kontrak;
11. Memberi rekomendasi kepada SKPD Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Aceh Barat menyangkut mutu dan jumlah
pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap sertifikat
pembayaran bulanan kontraktor;
12. Membuat perhitungan dan sketsa-sketsa yang benar untuk bahan SKPD
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Aceh Barat pada setiap
akan memerintahkan perubahan pekerjaan;
13. Mengawasi dan memeriksa permbuatan Gambar Sebenarnya Terbangun/
Terpasang (as built drawing) dan mengupayakan agar semua gambar
tersebut dapat diselesaikan sebelum Penyerahan Pertama Pekerjaan
(Provisional Hand Over/PHO);
14. Memeriksa dengan teliti/ seksama setiap gambar-gambar kerja dan
analisa/ perihtungan-perhitungan konstruksinya dan kuantitasnya, yang
dibuat oleh kontraktor sebelum pelaksanaan;
15. Menyusun/ memelihara arsip korespondensi proyek, laporan harian,
laporan mingguan, bagan kemajuan pekerjaan, pengukuran, gambar-
gambar dan lainnya;
16. Menyusun Laporan Bulanan dan Akhir.
2) Inspector
Inspector minimal berpendidikan minimal D.III atau Sederajat berpengalaman
minimal 3 (tiga) tahun dibidang pengawasan Infrastruktur Air Minum. Inspector
juga harus berpengalaman dalam bidang teknik pengukuran (surveying) dan
mempunyai pengetahuan dalam bidang pengendalian mutu dan teknologi bahan.
Tugas dan tanggung jawab Inspector meliputi :
1. Inspector bertugas melakukan pengawasan yang terus menerus di lokasi
pekerjaan yang sedang dilaksanakan
2. memberikan informasi atas pekerjaan yang tidak sesuai dengan dokumen
kontrak, semua hasil pengamatan dilaporkan secara tertulis kepada Site
Engineer.
3) Administrasi / Keuangan
Administrasi/ Keuangan minimal berpendidikan minimal SMA atau Sederajat
berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun dibidang Administrasi/ Keuangan. Tugas
dan tanggung jawab Administrasi/ Keuangan meliputi :
Melakukan Administrasi Keuangan Proyek dan dilaporkan secara tertulis
kepada Site Engineer.
IX. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) pelaksanaan kegiatan ini dibuat untuk
menjadi acuan bagi semua pihak termasuk pihak pelaksana pekerjaan dalam
melaksanakan kegiatan Pengawasan Pembangunan Sumur Bor sumber dana DTU
Tahun 2019.
MITZUAR, ST
NIP. 19740903 200504 1 001