Anda di halaman 1dari 74

Penerapan Metode Kooperatif Model TGT

(Team Games Tournament) Sebagai

Alternatif Meningkatkan Prestasi Belajar

Matematika Pada Siswa Kelas V SD


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek

abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran

suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya

sudah diterima, sehingga keterkaitan antar konsep dalam matematika

bersifat sangat kuat dan jelas.

Dalam pembelajaran matematika agar mudah dimengerti oleh siswa,

proses penalaran deduktif untuk menguatkan pemahaman yang sudah

dimiliki oleh siswa. Tujuan pembelajaran matematika adalah melatih cara

berfikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten.

Pembelajaran matematika tidak juga tidak lagi mengutamakan pada

penyerapan melalui pencapaian informasi, tetapi lebih mengutamakan pada

pengembangan kemampuan dan pemrosesan informasi. Untuk itu akti....itas

peserta didik perlu ditingkatkan melalui latihan-latihan atau tugas

matematika dengan bekerja kelompok kecil dan menjelaskan ide-ide kepada

orang lain. (Hartoyo, 2000: 24).

Langkah-langkah tersebut memerlukan partisipasi aktif dari siswa.

Untuk itu perlu ada metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara
langsung dalam pembelajaran. Adapun metode yang dimaksud adalah

metode pembelajaan kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah suatu

pengajaran yang melibatkan siswa bekerja dalam kelompok-kelompok untuk

menetapkan tujuan bersama. Felder, (1994: 2).

Pembelajaran kooperatif lebih menekankan interaksi antar siswa. Dari

sini siswa akan melakukan komunikasi aktif dengan sesama temannya.

Dengan komunikasi tersebut diharapkan siswa dapat menguasai materi

pelajaran dengan mudah karena “siswa lebih mudah memahami penjelasan

dari kawannya dibanding penjelasan dari guru karena taraf pengetahuan

serta pemikiran mereka lebih sejalan dan sepadan”. (Sulaiman dalam

Wahyuni 2001: 2).

Penelitian juga menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif

memiliki dampak yang amat positif terhadap siswa yang rendah hasil

belajarnya. (Nur, 1996: 2).

Pete Tschumi dari Uni....ersitas Arkansas Little Rock memperkenalkan

suatu ilmu pengetahuan pengantar pelajaran komputer selama tiga kali, yang

pertama siswa bekerja secara indi....idu, dan dua kali secara kelompok. Dalam

kelas pertama hanya 36% siswa yang mendapat nilai C atau lebih baik, dan

dalam kelas yang bekerja secara kooperatif ada 58% dan 65% siswa yang

mendapat nilai C atau lebih baik (Felder, 1994:14).


Berdasarkan paparan tersebut diatas maka peneliti ingin mencoba

Penerapan Metode Kooperatif Model TGT (Team Games Tournament) Sebagai

Alternatif Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas

melakukan penelitian dengan judul “……………………………………… Tahun

Pelajaran .....”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siswa dengan diterapkannya

metode pembelajaran kooperatif model TGT pada siswa kelas

…………………………………… Tahun Pelajaran ....?

2. Bagaimanakah pengaruh metode pembelajaran kooperatif model TGT

terhadap moti....asi belajar siswa kelas …………………………………………..

Tahun Pelajaran ....?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah

diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model TGT pada siswa

kelas …………………………………..atu Tahun Pelajaran .....


2. Ingin mengetahui pengaruh moti....asi belajar siswa setelah diterapkan

metode pembelajaran kooperatif model TGT pada siswa kelas

………………………………… Tahun Pelajaran .....

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan pada permasalahan dalam penelitian tindakan

yang berjudul ……………………………. yang dilakukan oleh peneliti, dapat

dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:

"Jika Proses Belajar Mengajar Siswa Kelas ……………….

menggunakan metode………………. dalam menyampaikan materi

pembelajaran, maka dimungkinkan minat belajar dan hasil belajar siswa

kelas …………………… akan lebih baik dibandingkan dengan proses belajar

mengajar yang dilakukan oleh guru sebelumnya".

E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi:

1. Sekolah sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi

belajar siswa khususnya pada mata pelajaran matematika.

2. Guru, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode

pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa.

3. Siswa, dapat meningkatkan moti....iasi belajar dan melatih sikap sosial

untuk saling peduli terhadap keberhasilan siswa lain dalam mencapai

tujuan belajar.

4. Meningkatkan belajar siswa pada pelajaran matematika.

5. Mengembangkan model pembelajaran yang sesuai.

F.Definisi Operasional ....ariabel

Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka

perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:

1. Metode pembelajaran kooperatif :

Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan siswa

untuk bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menentapkan tujuan

bersama. (Felder, 1994: 2).

2. Moti....asi belajar adalah;

Merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat

melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan, pengalaman.


Moti....asi mendorong dan mengarah minat belajar untuk tercapai suatu

tujuan.

3. Prestasi belajar adalah;

Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor,

setelah siswa mengikuti pelajaran matematika.

G. Asumsi

Dalam penelitian ini diasumsikan;

1. Siswa mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh dari awal sampai

akhir pelajaran.

2. Siswa menerima semua pelajaran yang disampaikan guru dengan baik.

3. Dalam mengerjakan soal tes tanpa dipengaruhi oleh siswa lain.

H. Batasan Masalah

Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah

yang meliputi;

1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas

…………………………………………Tahun Pelajaran .....


2. Penelitian ini dilakukan pada bulan Sepetember semester ganjil tahun

pelajaran .....

3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan pengukuran


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses, cara, menjadikan orang atau makhluk

hidup belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian

atau ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh

pengalaman. (KBBI, 1996: 14).

Sependapat dengan pernyataan tersebut Sutomo (1993: 68)

mengemukakan bahwa pembelajaran adalah proses pengelolaan lingkungan

seseorang yang dengan sengaja dilakukan sehingga memungkinkan dia

belajar untuk melakukan atau mempertunjukkan tingkah laku tertentu pula.

Sedangkan belajar adalah suatu peoses yang menyebabkan perubahan

tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat

fisik, tetapi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan, bertambah, berkembang

daya pikir, sikap dan lain-lain. (Soetomo, 1993: 120).

Jadi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan

siswa belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada

situasi tertentu.

B. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan

siswa untuk bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan

bersama. (Felder, 1994: 2).

Wahyuni (2001: 8) menyebutkan bahwa pembelajaran kooperatif

merupakan strategi pembelajaran dengan cara menempatkan siswa dalam

kelompok-kelompok kecil yang memiliki kemampuan berbeda.

Sependapat dengan pernyataan tersebut Setyaningsih (2001: 8)

mengemukakan bahwa metode pembelajaran kooperatif memusatkan

akti....itas di kelas pada siswa dengan cara pengelompokan siswa untuk

bekerjasama dalam proses pembelajaran.

Dari tiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah suatu metode pembelajaran dengan cara mengelompokkan

siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk bekerja sama dalam

memecahkan masalah. Kemampuan siswa dalam setiap kelompok adalah

hiterogen.

Dalam pembelajaran kooperatif siswa tidak hanya sebagai objek

belajar tetapi menjadi subjek belajar karena mereka dapat berkreasi secara

maksimal dalam proses pembelajaran. Hal ini terjadi karena pembelajaran

kooperatif merupakan metode alternatif dalam mendekati permasalahan,

mampu mengerjakan tugas besar, meningkatkan keterampilan komunikasi

dan sosial, serta perolehan kepercayaan diri.


Dalam pembelajaran ini siswa saling mendorong untuk belajar, saling

memperkuat upaya-upaya akademik dan menerapkan norma yang

menunjang pencapaian hasil belajar yang tinggi. (Nur, 1996: 4). Dalam

pembelajaran kooperatif lebih mengutamakan sikap sosial untuk mencapai

tujuan pembelajaran yaitu dengan cara kerjasama.

Pembelajaran kooperatif mempunyai unsur-unsur yang perlu

diperhatikan. Unsur-unsur tersebut sebagai berikut:

1. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau

berenang bersama”.

2. Para siswa memiliki tanggungjawab terhadap siswa lain dalam

kelompoknya, disamping tanggungjawab terhadap dirinya sendiri, dalam

mempelajari materi yang dihadapi.

3. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semuanya memiliki

tujuan yang sama.

4. Para siswa harus membagi tugas dan berbagai tanggungjawab sama

besarnya diantara para anggota kelompok.

5. Para siswa akan diberikan satu e....aluasi atau penghargaan yang akan

ikut berpengaruh terhadap e....aluasi seluruh anggota kelompok.

6. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh

keterampilan bekerjasama selama belajar.


7. Para siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara indi....idual

materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Johnson, Johnson, dan Smitt dalam Felder (1994: 2) menambahkan

unsur-unsur dalam pembelajaran koopratif sebagai berikut:

1. Ketergantungan Positif

Anggota kelompok harus saling tergantung untuk mencapai tujuan. Jika

ada anggota yang gagal mengerjakan tugasnya maka setiap anggota harus

menerima konsekuensinya.

2. Kemampuan Indi....idual

Seluruh siswa dalam satu kelompok memiliki tanggung jawab melakukan

pekerjaannya dan menguasai seluruh bahan untuk dipelajari.

3. Promosi tatap muka interaktif

Meskipun beberapa kelompok kerja dibagi-bagikan dan dilakukan tiap

indi....idu, beberapa diantarannya harus dilakukan secara interaktif,

anggota kelompok saling memberikan timbal balik.

4. Manfaat dari penggabungan keahliah yang tepat


Siswa didorong dan dibantu untuk mengembangkan dan mempraktekkan

pembangunan kepercayaan, kepemimpinan, pembuatan keputusan,

komunikasi dan konflik manajemen keahlian.

5. Kelompok Proses

Anggota kelompok mengatur kelompok, secara periodik menilai apa yang

mereka lakukan dengan baik sebagai sebuah kelompok dan

mengidentifikasi perubahan yang akan mereka lakukan agar fungsi

mereka lebih efektif di waktu selanjutnya.

Berdasarkan unsur-unsur dalam pembelajaran kooperatif, Johnson,

Johnson dalam Wahyuni (2001: 10) menyebutkan peranan guru dalam

pembelajaran kooperatif sebagai berikut:

1. Menentukan objek pembelajaran

2. Membuat keputusan menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok

belajar sebelum pembelajaran dimulai.

3. Menerangkan tugas dan tujuan akhir pada siswa.

4. Menguasai kelompok belajar dan menyediakan keperluan tugas.

5. Menge....aluasi prestasi siswa dan membantu siswa dengan cara

mendiskusikan cara kerjasama.

C. Keterampilan-Keterampilan Kooperatif
Pembelajaran kooperatif akan terlaksana dengan baik jika siswa

memiliki keterampilan-keterampilan kooperatif. Keterampilan-keterampilan

kooperatif yang perlu dimiliki siswa seperti diungkapkan Nur (1996: 25)

adalah keterampilan kooperatif tingkat awal, tingkat menengah dan tingkat

mahir.

1. Keterampilan kooperatif tingkat awal

Keterampilan kooperatif tingkat awal meliputi hal-hal sebagai berikut:

- Menggunakan kesepakatan

Menggunakan kesepakatan artinya setiap anggota kelompok memiliki

kesamaan pendapat. Menggunakan kesepakatan bertujuan untuk

mengetahui siapa yang memiliki pendapat yang sama.

- Menghargai kontribusi

Maksud dari menghargai kontribusi yaitu memperhatikan atau

mengenal apa yang dikatakan atau dikerjakan oleh anggota kelompok

yang dibuat lain. Tidak selalu harus menyetujui, dapat saja tidak

menyetujui yang berupa kritik, tetapi kritik yang diberikan harus

terhadap ide dan tidak terhadap pelaku.

- Menggunakan suara pelan

Tujuan menggunakan suara dalam kerja kelompok adalah agar

anggota kelompok dapat mendengar percakapan dengan jelas dan

tidak frustasi oleh suara keras dalam ruangan.


- Mengambil giliran dan berbagi tugas

Setiap anggota kelompok harus bisa menggantikan seseorang yang

mengemban tugas tertetentu dan mengambil tanggungjawab tertentu

dalam kelompok.

- Berada dalam kelompok

Untuk menciptakan pekerjaan kelompok yang efisien setiap anggota

kelompok harus tetap duduk atau berada dalam tempat kerja

kelompok.

- Berada dalam tugas

Setiap anggota kelompok harus meneruskan tugas yang menjadi

tanggungjawabnya agar kegiatan selesai tepat waktunya.

- Mendorong partisipasi

Anggota kelompok selalu mendorong semua anggota kelompok untuk

memberikan sumbangan terhadap penyelesaian tugas kelompok.

Karena jika satu atu dua orang anggota kelompok tidak berpartisipasi

atau hanya memberikan sedikit sumbangan, maka hasil dari

kelompok tersebut tidak akan terselesaikan pada waktunya atau

hasilnya kurang orisinil atau kurang imajinatif.

- Mengundang orang lain untuk berbicara

Maksud dari mengundang orang lain untuk berbicara yaitu meminta

orang lain untuk berbicara agar hasil kelompok bisa maksimal.


- Menyelesaikan tugas tepat waktunya

Tugas yang dikerjakan harus diselesaikan sesuai dengan waktu yang

direncanakan agar memperoleh nilai yang tinggi.

- Menyebutkan nama dan memandang bicara

Memangil satu sama lain menggunakan nama dan menggunakan

kontak mata akan memberikan rasa bahwa mereka telah memberikan

kontribusi penting kelompok.

- Mengatasi gangguan

Mengatasi gangguan berarti menghindari masalah yang diakibatkan

karena tidak atau kurangnya perhatian terhadap tugas yang diberikan.

Gangguan dapat membuat suatu kelompok tidak dapat menyelesaikan

tugas belajar yang diberikan.

- Menolong tanpa memberi jawaban

Agar siswa tidak merasa telah memahami atau menemukan konsep,

dalam memberikan bantuan tidak dengan menunjukkan cara

pemecahannya.

- Menghormati perbedaan indi....idu.

Bersikap menghormati perbedaaan terhadap budaya unik,

pengalaman hidup serta suku bangsa/ras dari semua siswa dapat

menghindari permusuhan dalam kelompok. Ketegangan dapat

dikurangi, rasa memiliki dan persahabatan dapat dikembangkan serta


masing-masing indi....idu anggota kelompok dapat meningkatkan rasa

kebaikan, sensiti....itas dan toleransi.

2. Keterampilan kooperatif tingkat menengah

Keterampilan kooperatif tingkat menengah meliputi:

- Menunjukkan penghargaan dan simpati

Menunjukkan rasa hormat, pengertian dan rasa sensiti....itas terhadap

usulan-usulan yang berbeda dari usulan orang lain.

- Menggunakan pesan “saya”

Dalam berbicara perlu menggunaan kata “saya” agar orang lain tidak

merasa terancam atau merasa bersalah sehingga permusuhan dapat

dihindari.

- Menggunakan ketidak setujuan dengan cara yang dapat diterima

Menyatakan pendapat yang berbeda atau menjawab pertanyaan harus

dengan cara yang sopan dan sikap yang baik karena jika mengkritik

seseorang dan memadamkan ide seseorang dapat menimbulkan

atmosfir yang negatif dalam kelompok.

- Mendengarkan dengan aktif

Mendenganrkan dengan aktif maksudnya menggunakan pesan fisik

dan lisan dalam meperhatikan pembicara. Pembicara akan

mengetahui bahwa pendengar secara giat sedang menyerap informasi.


Pengertian terhadap konsep akan meningkat dan hasil kelompok akan

menunjukkan tingkat pemikiran dan komunikasi yang tinggi.

- Bertanya

Bertanya artinya meminta atau menanyakan suatu informasi atau

penjelasan lebih jauh. Dengan bertanya dapat menjelaskan konsep,

seseorang yang sedang tidak aktif dapat didorong untuk ikut serta,

dan anggota kelompok yang malu dapat dimoti....asi untuk ikut

berperan serta.

- Membuat ringkasan

Membuat ringkasan maksudnya mengulang kembali informasi. Ini

dapat digunakan untuk membantu mengatur apa yang sudah

dikerjakan dan apa yang perlu dikerjakan.

- Menafsirkan

Menafsirkan artinya menyatakan kembali informasi dengan kalimat

yang berbeda. Informasi dapat dijelaskan dan hal-hal yang penting

dapat diberi penekanan.

- Mengatur dan mengorganisir

Merencanakan dan menyusun pekerjaan sehingga dapat diselesaikan

secara efektif dan efisien. Dengan mengatur dan mengorganisir, tugas-

tugas yang diberikan akan dapt diselesaikan dengan efesien dan

efektif.
- Memeriksa ketepatan

Membandingkan jawaban dan memastikan bahwa jawaban itu benar.

Manfaatnya yaitu pekerjaan akan bebas dari kesalahan dan kekurang

tepatan. Pemahaman terhadap bidang studi juga akan berkembang.

- Menerima tanggungjawab

Menerima tanggungjawab bersedia dan mampu memikul

tangungjawab dari tugas-tugas dan kewajiban untuk diri sendiri dan

kelompok, untuk meyelesaikan tugas yang diberikan.

- Menggunakan kesabaran

Bersikap toleran pada teman, tetap pada pekerjaan dan bukan pada

kesulitan-kesulitan, serta tidak membuat keputusan yang tergesa-

gesa.

- Tetap tenang/mengurangi ketegangan

Maksud dari tatap tenang/mengurangi ketegangan adalah

menimbulkan atmosfir yang damai dalam kelompok. Suasana yang

hening dalam kelompok dapat menimbulkan tingkat pembelajaran

yang lebih tinggi.

3. Keterampilan kooperatif tingkat mahir

Keterampilan tingkat mahir meliputi hal-hal sebagai berikut:


- Mengelaborasi

Mengelaborasi berarti memperluas konsep, kesimpulan dan

pendapat-pendapat yang berhubungan dengan topik tertentu.

Mengelaborasi dapat menghasilkan pemahaman yang lebih dalam dan

prestasi yang lebih tinggi.

- Memeriksa secara cermat

Bertanya dengan pokok pembicaraan yang lebih mendalam unuk

mendapatkan jawaban yang benar. Memeriksa secara cermat dapat

menjamin bahwa jawabannya benar.

- Menanyakan kebenaran

Menanyakan kebenaran maksudnya membuktikan bahwa jawaban

yang dikemukakan adalah benar atau memberikan alasan untuk

jawaban tersebut. Menanyakan kebenaran akan membantu siswa

untuk berfikir tentang jawaban yang diberikan dan untuk lebih

meyakinkan terhadap ketepatan jawaban tersebut.

- Menganjurkan suatu posisi

Menganjurkan suatu posisi maksudnya menunjukkan posisi kelompok

terhadap suatu masalah tertentu.

- Menetapkan tujuan
Menetapkan tujuan maksudnya menentukan prioritas-prioritas.

Pekerjaan dapat diselesaikan lebih efeisien jika tujuannya jelas.

- Berkompromi

Berkompromi adalah menentukan pokok permasalahan dengan

persetujuan bersama. Kompromi dapat membangun rasa hormat

kepada orang lain dan mengurangi konflik antar pribadi.

- Mengahadapi masalah khusus

Mengahadapi masalah khusus maksudnya menunjukkan masalah

dengan memakai pesan “saya”, tidak menuduh, tidak menggunakan

sindiran, atau memanggil nama. Hal tersebut menunjukkan bahwa

hanya sikap yang dapat berubah bukan ciri atau ketidak mampuan

seseorang semuanya itu bertujuan untuk memecahkan masalah dan

bukan untuk memenangkan masalah. Dengan hal ini konflik pribadi

akan berkurang. Tingkat kebaikan, sensiti....itas dan toleran akan

meningkat.

D. Pembelajaran Kooperatif Model TGT (Team Games Tournament)

Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif mode TGT sebagai

berikut:
1. Kelompokkan siswa dengan masing-masing kelompok terdiri dari tiga

sampai dengan lima orang. Anggota-anggota kelompok dibuat heterogen

meliputi karakteristik kecerdasan, kemampuan awal matematika,

moti....asi belajar, jenis kelamin, atupun latar belakang etnis yang berbeda.

2. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan presentasi guru dalam

menjelaskan pelajaran berupa paparan masalah, pemberian data,

pemberian contoh. Tujuan peresentasi adalah untuk mengenalkan konsep

dan mendorong rasa ingin tahu siswa.

3. Pemahan konsep dilakukan dengan cara siswa diberi tugas-tugas

kelompok. Mereka boleh mengerjakan tugas-tugas tersebut secara

serentak atau saling bergantian menanyakan kepada temannya yang lain

atau mendiskusikan masalah dalam kelompok atau apa saja untuk

menguasai materi pelajaran tersebut. Para siswa tidak hanya dituntut

untuk mengisi lembar jawaban tetapi juga untuk mempelajari konsepnya.

Anggota kelompok diberitahu bahwa mereka dianggap belum selesai

mempelajari materi sampai semua anggota kelompok memahami materi

pelajaran tersebut.

4. Siswa memainkan pertandingan-pertandingan akademik dalam

tournament mingguan dan teman sekelompoknya tidak boleh menolong

satu sama lain. Pertandingan indi....idual ini bertujuan untuk mengetahui

tingkat penguasaaan siswa terhadap suatu konsep dengan cara siswa


diberikan soal yang dapat diselesaikan dengan cara menerapkan konsep

yang dimiliki sebelumnya.

5. Hasil pertandingan selanjutnya dibandingkan dengan rata-rata

sebelumnya dan poin akan diberikan berdasarkan tingkat keberhasilan

siswa mencapai atau melebihi kinerja sebelumnya. Poin ini selanjutnya

dijumlahkan untuk membentuk skor kelompok.

6. Setelah itu guru memberikan pernghargaan kepada kelompok yang

terbaik prestasinya atau yang telah memenuhi kriteria tertentu.

Penghargaan disini dapat berupa hadiah, sertifikat, dan lain-lain.

Gagasan utama dibalik model TGT adalah untuk memoti....asi para

siswa untuk mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai

keterampilan-keterampilan yang disajikan oleh guru. Jika para siswa

menginginkan agar kelompok mereka memperoleh penghargaan, mereka

harus membantu teman sekelompoknya mempelajari materi yang

diberikan. Mereka harus mendorong teman meraka untuk melakukan

yang terbaik dan menyatakan suatu norma bahwa belajar itu merupakan

suatu yang penting, berharga dan menyenangkan.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan

bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang

diinginkan dapat dicapai.

Menurut Oja dan Sumarjan (dalam Titik Sugiarti, 1997: 8)

mengelompokkan penelitian tindakan menjadi empat macam yaitu, (a) guru

sebagai peneliti; (b) penelitian tindakan kolaboratif; (c) simultan terintegratif;

(d) administrasi sosial eksperimental.

Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti,

penanggung jawab penuh penelitian ini adalah guru. Tujuan utama dari

penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran di kelas

dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan,

tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Dalam penelitian ini peneliti tidak bekerjasama dengan siapapun,

kehadiran peneliti sebagai guru di kelas sebagai pengajar tetap dan dilakukan

seperti biasa, sehingga siswa tidak tahu kalau diteliti. Dengan cara ini
diharapkan didapatkan data yang seobjektif mungkin demi ke....alidan data yang

diperlukan.

A. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan

penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat

di ……………………..

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau

saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

September semester ganjil tahun pelajaran .....

3. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas ………………………………..

pokok bahasan pengukuran

B. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Menurut Tim Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang
bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan

kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas,

memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu,

serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan

(dalam Mukhlis, 2000: 3).

Sedangkah menurut Mukhlis (2000: 5) PTK adalah suatu bentuk

kajian yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk

memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.

Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk

memperbaiki/meningkatkan pratek pembelajaran secara

berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannya adalah menumbuhkan

budaya meneliti di kalangan guru (Mukhlis, 2000: 5).

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan,

maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis

dan Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang

satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana),

action (tindakan), obser....ation (pengamatan), dan reflection (refleksi).

Langkah pada siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah dire....isi,

tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan

tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral


dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar

berikut.

Puta
ran 1

Refleksi Rencana
Rencana
awal/rancangan
awal/rancangan Puta
ran 2
Tindakan/
Observasi
Rencanayang
yang
Refleksi Rencana
direvisi
direvisi Puta
ran 3
Tindakan/
Observasi

Rencanayang
yang
Refleksi Rencana
direvisi
direvisi

Tindakan/
Observasi

Gambar 3.1 Alur PTK


Penjelasan alur di atas adalah:

1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti

menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan,

termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti

sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati

hasil atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran model team

games tournament.

3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau

dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan

yang diisi oleh pengamat.

4. Rancangan/rencana yang dire....isi, berdasarkan hasil refleksi dari

pengamat membuat rancangan yang dire....isi untuk dilaksanakan pada

siklus berikutnya.

Obser....asi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, 2 dan 3,

dimana masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang

sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes

formatif di akhir masing putaran. Dibuat dalam tiga putaran dimaksudkan

untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:


1. Silabus

Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan

pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.

2. Rencana Pelajaran (RP)

Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai

pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-

masing RP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar,

tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar.

3. Lembar Kegiatan Siswa

Lembar kegiatan ini yang dipergunakan siswa untuk membantu

proses pengumpulan data hasil eksperimen.

4. Lembar Obser....asi Kegiatan Belajar Mengajar

a. Lembar obser....asi pengolahan metode pembelajaran

kooperatif model TGT, untuk mengamati kemampuan guru dalam

mengelola pembelajaran.

b. Lembar obser....asi akti....itas siswa dan guru, untuk mengamati

akti....itas siswa dan guru selama proses pembelajaran.

5. Tes formatif
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan

untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematika pokok bahasan

……….. Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang

diberikan adalah pilihan ganda (objektif).

D. Metode Pengumpulan Data

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui

obser....asi pengolahan metode pembelajaran kooperatif model TGT,

obser....asi akti....itas siswa dan guru angket moti....asi siswa, dan tes formatif.

E. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui keefekti....an suatu metode dalam kegiatan

pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan

teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang

bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang

diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai

siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran

serta akti....itas siswa selama proses pembelajaran.

Untuk mengalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan

siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan

cara memberikan e....aluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.

Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistic sederhana yaitu:


1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang

selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut

sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:

X 
X
N
Dengan : X = Nilai rata-rata

Σ X = Jumlah semua nilai siswa

Σ N = Jumlah siswa

2. Untuk ketuntasan belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan

secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar

kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas

belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut

tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai

daya serap lebih dari atau sama dengan 65%. Untuk menghitung

persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

P
 Siswa. yang.tuntas.belajar x100%
 Siswa
3. Untuk lembar obser....asi

a. Lembar obser....asi pengelola metode pembelajarn koooperatif model

TGT.

Untuk menghitung lembar obser....asi pengelolaan metode

pembelajaran kooperatif model TGT digunakan rumus sebagai berikut

P1  P 2
X=
2

Dimana P1 = Pengamat 1 dan P2 = Pengamat 2

b. Lembar obser....asi aktifitas guru dan siswa

Untuk menghitung lembar obser....asi aktifitas guru dan siswa

digunakan rumus sebagai berikut :

x
%= x 100 % dengan
x

Jumah.hasil. pengama tan P1  P 2


X= Jumlah. pengama tan
=
2

Dimana : % = Presentase pengamatan

X = Rata-rata

∑x = Jumlah rata-rata

P1 = Pengamat 1

P2 = Pengamat 2
BAB I....

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Data lembar obser....asi diambil dari dua pengamatan yaitu data

pengamatan pengelolaan metode pembelajaran kooperatif model TGT yang

digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran

kooperatif model TGT dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dan data

pengamatan akti....itas siswa dan guru.

Data tes formatif untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa

setelah diterapkan metode pembelajaran kooperatif model TGT.

A. Analisis Data Penelitian Persiklus

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat

pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes

formatif 1 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga

dipersiapkan lembar obser....asi pengolahan metode pembelajaran

kooperatif model TGT, dan lembar obser....asi akti....itas guru dan

siswa.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I

dilaksanakan pada tanggal 10 September .... di kelas .... dengan jumlah

siswa 27 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun
proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah

dipersiapkan. Pengamatan (obser....asi) dilaksanakan bersamaan

dengan pelaksaaan belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I

dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam

proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil

penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus I

Penilaian Rata-
No Aspek yang diamati
P1 P2 rata
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Memoti....asi siswa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 2 2 2
3. Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya 2 2 2
4. Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok
belajar

I B. Kegiatan inti
1.Mempresentasikan langkah-langkah metode 3 3 3
pembelajaran kooperatif
2.Membimbing siswa melakukan kegiatan 3 3 3
3.Melatih keterampilan kooperatif 3 3 3
4.Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran
5.Memberikan bantuan kepada kelompok yang 3 3 3
mengalami kesulitan
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat rangkuman 3 3 3
2. Memberikan e....aluasi 3 3 3
II Pengelolaan Waktu 2 2 2
Antusiasme Kelas
III 1. Siswa antusias 2 2 2
2. Guru antisias 3 3 3
Jumlah 32 32 32
Keterangan : Nilai : Kriteria
1) : Tidak Baik
2) : Kurang Baik
3) : Cukup Baik
4) : Baik

Berdasarkan tabel di atas aspek-aspek yang mendapatkan

kriteria kurang baik adalah memoti....asi siswa, menyampaikan tujuan

pembelajran, pengelolaan waktu, dan siswa antusias. Keempat aspek

yang mendapat nilai kurang baik di atas, merupakan suatu kelemahan

yang terjadi pada siklus I dan akan dijadikan bahan kajian untuk

refleksi dan re....isi yang akan dilakukan pada siklus II.

Hasil obser....asi berikutnya adalah akti....itas guru dan siswa

seperti pada tabel berikut :

Tabel 4.2. Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus I

No Akti....itas Guru yang diamati Presentase


Menyampaikan tujuan
1 Memoti....asi siswa 5,0
2 Mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya 8,3
3 Menyampaikan materi/ langkah-langkah/ strategi 8,3
4 Menjelaskan materi yang sulit 6,7
5 Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan 13,3
6 konsep 21,7
7 Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil 10,0
8 kegiatan 18,3
9 Memberikan umpan balik 8,3
Membimbing siswa merangkum pelajaran
No Akti....itas siswa yang diamati Presentase
1 Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru 22,5
2 Membaca buku 11,5
3 Bekerja dengan sesama anggota kelompok 18,7
4 Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru 14,4
5 Menyajikan hasil pembelajaran 2,9
6 Menyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ide 5,2
7 Menulis yang rele....an dengan KBM 8,9
8 Merangkum pembelajaran 6,9
9 Mengerjakan tes e....aluasi 8,9
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa akti....itas guru yang

paling dominan pada siklus I adalah membimbing dan mengamati

siswa dalam menemukan konsep, yaitu 21,7 %. Akti....itas lain yang

presentasinya cukup besar adalah memberi umpan balik/ e....aluasi,

tanya jawab dan menjelaskan materi yang sulit yaitu masing-masing

sebesar 13,3 %. Sedangkan akti....itas siswa yang paling dominan

adalah mengerjakan/ memperhatikan penjelasan guru yaitu 22,5 %.

Akti....itas lain yang presentasinya cukup besar adalah bekerja dengan

sesama anggota kelompok, diskusi antara siswa/ antara siswa dengan

guru, dan membaca buku yaitu masing-masing 18,7 % 14,4 dan 11,5

%.

Pada siklus I, secaraa garis besar kegiatan belajar mengajar

dengan metode pembelajaran kooperatif model TGT sudah

dilaksanakan dengan baik, walaupun peran guru masih cukup

dominanuntuk memberikan penjelasan dan arahan, karena model

tersebut masih dirasakan baru oleh siswa.

Table 4.3. Nilai Tes Formatif Pada Siklus I

Keterangan Keterangan
No. Urut Skor No. Urut Skor
T TT T TT
1 50 √ 15 80 √
2 70 √ 16 60 √
3 80 √ 17 80 √
4 40 √ 18 40 √
5 90 √ 19 50 √
6 70 √ 20 70 √
7 70 √ 21 70 √
8 70 √ 22 70 √
9 50 √ 23 80 √
10 70 √ 24 50 √
11 80 √ 25 70 √
12 50 √ 26 80 √
13 70 √ 27 60 √
14 70 √ Jumlah 860 8 5
Jumlah 930 10 4
Jumlah Skor 1790
Jumlah Skor Maksimal Ideal 2700
Rata-Rata Skor Tercapai 66,30

Keterangan: T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Jumlah siswa yang tuntas : 18

Jumlah siswa yang belum tuntas :9

Klasikal : Belum tuntas

Tabel 4.4. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Pada Siklus I

No Uraian Hasil Siklus I


1 Nilai rata-rata tes formatif 66,30
2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 18
3 Persentase ketuntasan belajar 66,67

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan

metode pembelajaran kooperatif model TGT diperoleh nilai rata-rata

prestasi belajar siswa adalah 66,30 dan ketuntasan belajar mencapai

66,67% atau ada 18 siswa dari 27 siswa sudah tuntas belajar. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal


siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 65

hanya sebesar 66,67% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang

dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa

masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan

digunakan guru dengan menerapkan metode pembelajaran

kooperatif model TGT.

c. Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh

informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut:

1) Guru kurang baik dalam memoti....asi siswa dan dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran

2) Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu

3) Siswa kurang begitu antusias selama pembelajaran berlangsung.

d. Refisi

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih

terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya refisi untuk dilakukan

pada siklus berikutnya.

1) Guru perlu lebih terampil dalam memoti....asi siswa dan lebih jelas

dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak


untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan

dilakukan.

2) Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan

menambahkan informasi-informasi yang dirasa perlu dan

memberi catatan

3) Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memoti....asi

siswa sehingga siswa bisa lebih antusias.

2. Siklus II

a. Tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat

pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 2, LKS, 2, soal tes

formatif II dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga

dipersiapkan lembar obser....asi pengelolaan metode pembelajaran

kooperatif model TGT dan lembar obser....asi akti....itas guru dan

siswa.

b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan


Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II

dilaksanakan pada tanggal 17 September .... di kelas …………. dengan

jumlah siswa 27 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru.

Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran

dengan memperhatikan refisi pada siklus I, sehingga keslah atau

kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II.

Pengamatan (obser....asi) dilaksanakan bersamaan dengan

pelaksanaan belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II

dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam

proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrument yang

digunakan adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada

siklus II adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1. Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus II

Penilaian Rata-
No Aspek yang diamati
P1 P2 rata
I Pengamatan KBM 3 3 3
D. Pendahuluan 3 4 3,5
1. Memoti....asi siswa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Menghubungkan dengan pelajaran
sebelumnya
4. Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok
belajar
E. Kegiatan inti
3 4 3,5
1.Mempresentasikan langkah-langkah metode
4 4 4
pembelajaran kooperatif
4 4 4
2.Membimbing siswa melakukan kegiatan
2. Melatih keterampilan kooperatif
4 4 4
3. Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran
4. Memberikan bantuan kepada kelompok yang
3 3 3
mengalami kesulitan
A. Penutup
1. Membimbing siswa membuat rangkuman 3 4 3,5
2. Memberikan e....aluasi 4 4 4
II Pengelolaan Waktu 3 3 2
Antusiasme Kelas
III 1. Siswa antusias 4 3 3,5
2. Guru antisias 4 4 4
Jumlah 41 43 42
Keterangan : Nilai : Kriteria
1) : Tidak Baik
2) : Kurang Baik
3) : Cukup Baik
4) : Baik

Dari tabel di atas, tanpak aspek-aspek yang diamati pada

kegiatan belajar mengajar (siklus II) yang dilaksanakn oleh guru

dengan menerapkan metode pembelajarn kooperatif model TGT

mendapatkan penilaian yang cukup baik dari pengamat. Maksudnya

dari seluruh penilaian tidak terdapat nilai kurang. Namun demikian

penilaian tesebut belum merupakan hasil yang optimal, untuk itu ada

beberapa aspek yang perlu mendapatkan perhatian untuk

penyempurnaan penerapan pembelajaran selanjutnya. Aspek-aspek

tersebut adalah memoti....asi siswa, membimbing siswa merumuskan

kesimpulan/ menemukan konsep, dan pengelolaan waktu.


Dengan penyempurnaan aspek-aspek I atas alam penerapan

metode pembelajarn kooperatif model TGT diharapkan siswa dapat

menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari dan mengemukakan

pendapatnya sehingga mereka akan lebih memahami tentang apa

ynag telah mereka lakukan.

Berikut disajikan hasil obser....asi aki....itas guru dan siswa :

Tabel 4.2. Akti....itas Guru Dan Siswa Pada Siklus II

No Akti....itas Guru yang diamati Presentase


Menyampaikan tujuan
1 Memoti....asi siswa 6,7
2 Mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya 6,7
3 Menyampaikan materi/ langkah-langkah/ strategi 6,7
4 Menjelaskan materi yang sulit 11,7
5 Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan 11,7
6 konsep 25,0
7 Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil 8,2
8 kegiatan 16,6
9 Memberikan umpan balik 6,7
Membimbing siswa merangkum pelajaran
No Akti....itas siswa yang diamati Presentase
1 Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru 17,9
2 Membaca buku 12,1
3 Bekerja dengan sesama anggota kelompok 21,0
4 Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru 13,8
5 Menyajikan hasil pembelajaran 4,6
6 Menyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ide 5,4
7 Menulis yang rele....an dengan KBM 7,7
8 Merangkum pembelajaran 6,7
9 Mengerjakan tes e....aluasi 10,8

Berdasarkan tabel I di atas, tampak bahwa aktifitas guru yang

paling dominan pada siklus II adalah membimbing dan mengamati

siswa dalam menentukan konsep yaitu 25%. Jika dibandingkan


dengan siklus I, akti....itas ini mengalami peningkatan. Akti....itas guru

yang mengalami penurunan adalah memberi umpan balik/e....aluasi/

Tanya jawab (16,6%), mnjelaskan materi yang sulit (11,7). Meminta

siswa mendiskusikan dan menyajikan hasil kegiatan (8,2%), dan

membimbing siswa merangkum pelajaran (6,7%).

Sedangkan untuk akti....itas siswa yang paling dominan pada

siklus II adalah bekerja dengan sesama anggota kelompok yaitu

(21%). Jika dibandingkan dengan siklus I, aktifitas ini mengalami

peningkatan. Aktifitas siswa yang mengalami penurunan adalah

mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru (17,9%). Diskusi

antar siswa/ antara siswa dengan guru (13,8%), menulis yang

rele....an dengan KBM (7,7%) dan merangkum pembelajaran (6,7%).

Adapun aktifitas siswa yang mengalami peningkatan adalah membaca

buku (12,1%), menyajikan hasil pembelajaran (4,6%),

menanggapi/mengajukan pertanyaan/ide (5,4%), dan mengerjakan

tes e....aluasi (10,8%).

Table 4.3. Nilai Tes Formatif Pada Siklus II

Keterangan Keterangan
No. Urut Skor No. Urut Skor
T TT T TT
1 60 √ 15 80 √
2 80 √ 16 80 √
3 90 √ 17 70 √
4 50 √ 18 60 √
5 100 √ 19 60 √
6 70 √ 20 80 √
7 80 √ 21 90 √
8 70 √ 22 80 √
9 60 √ 23 80 √
10 80 √ 24 50 √
11 80 √ 25 70 √
12 70 √ 26 80 √
13 70 √ 27 70 √
14 80 √ Jumlah 950 10 3
Jumlah 1040 11 3
Jumlah Skor 1990
Jumlah Skor Maksimal Ideal 2700
Rata-Rata Skor Tercapai 73,70

Keterangan: T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Jumlah siswa yang tuntas : 21

Jumlah siswa yang belum tuntas :6

Klasikal : Belum tuntas

Tabel 4.4. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Pada Siklus II

No Uraian Hasil Siklus II


1 Nilai rata-rata tes formatif 73,70
2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 21
3 Persentase ketuntasan belajar 77,78

Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar

siswa adalah 73,70 dan ketuntasan belajar mencapai 77,78% atau ada

21 siswa dari 27 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan

bahwa pada siklus II ini ketuntasan belajar secara klasikal telah

mengalami peningkatan sedikit lebih baik dari siklus I. Adanya


peningkatan hasil belajar siswa ini karena setelah guru

menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan

tes sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih termoti....asi

untuk belajar. Selain itu siswa juga sudah mulai mengerti apa yang

dimaksudkan dan diinginkan guru dengan menerapkan metode

pembelajaran kooperatif model TGT.

c. Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar diperoleh informasi dari

hasil pengamatan sebagai berikut:

1) Memoti....asi siswa

2) Membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep

3) Pengelolaan waktu

d. Re....isi Rancangan

Pelaksanaan kegiatan belajar pada siklus II ini masih terdapat

kekurangan-kekurangan. Maka perlu adanya re....isi untuk

dilaksanakan pada siklus II antara lain:

1) Guru dalam memoti....asi siswa hendaknya dapat membuat siswa

lebih termoti....asi selama proses belajar mengajar berlangsung.

2) Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan

takut dalam diri siswa baik untuk mengemukakan pendapat atau

bertanya.
3) Guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa merumuskan

kesimpulan/menemukan konsep.

4) Guru harus mendistribusikan waktu secara baik sehingga kegiatan

pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

5) Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan memberi

soal-soal latihan pda siswa untuk dikerjakan pada setiap kegiatan

belajar mengajar.

3. Siklus III

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat

pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 3, LKS 3, soal tes

formatif 3 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga

dipersiapkan lembar obser....asi pengelolaan pembelajaran kooperatif

model TGT dan lembar obser....asi akti....itas guru dan siswa.

b. Tahap kegiatan dan pengamatan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III

dilaksanakan pada tanggal 24 September .... di kelas …………. dengan

jumlah siswa 27 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru.

Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran

dengan memperhatikan refisi pada siklus II, sehingga kesalahan atau

kekurangan pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III.


Pengamatan (obser....asi) dilaksanakan bersamaan dengan

pelaksanaan belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III

dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam

proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang

digunakan adalah tes formatif III. Adapun data hasil penelitian pada

siklus III adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5. Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus III


Penilaian Rata-
No Aspek yang diamati
P1 P2 rata
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Memoti....asi siswa 3 3 3
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4 4 4
3. Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya
4. Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok
belajar
B. Kegiatan inti
1. Mempresentasikan langkah-
4 4 4
langkah metode pembelajaran kooperatif
I 4 4 4
2. Membimbing siswa melakukan
4 4 4
kegiatan
3. Melatih keterampilan kooperatif
4 3 3,5
4. Mengawasi setiap kelompok
secara bergiliran
3 3 3
5. Memberikan bantuan kepada
kelompok yang mengalami kesulitan
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat rangkuman 4 4 4
2. Memberikan e....aluasi 4 4 4
II Pengelolaan Waktu 3 3 3
Antusiasme Kelas
III 1. Siswa antusia 4 4 4
2. Guru antisias 4 4 4
Jumlah 45 44 44,5
Keterangan : Nilai : Kriteria
1 : Tidak Baik
2. : Kurang Baik
3. : Cukup Baik
4. : Baik

Dari tabel di atas, dapat dilihat aspek-aspek yang diamati

pada kegiatan belajar mengajar (siklus III) yang dilaksanakan oleh

guru dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif model

TGT mendapatkan penilaian cukup baik dari pengamat adalah

memoti....asi siswa, membimbing siswa merumuskan

kesimpulan/menemukan konsep, dan pengelolaan waktu.

Penyempurnaan aspek-aspek diatas dalam menerapkan

metode pembelajaran kooperatif model TGT diharapkan dapat

berhasil semaksimal mungkin.

Tabel 4.6. Akti....itas Guru dan Siswa Pada Siklus III

No Akti....itas Guru yang diamati Presentase


Menyampaikan tujuan
1 Memoti....asi siswa 6,7
2 Mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya 6,7
3 Menyampaikan materi/ langkah-langkah/ strategi 10,7
4 Menjelaskan materi yang sulit 13,3
5 Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan 10,0
6 konsep 22,6
7 Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil 10,0
8 kegiatan 11,7
9 Memberikan umpan balik 10,0
Membimbing siswa merangkum pelajaran
No Akti....itas siswa yang diamati Presentase
1 Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru 20,8
2 Membaca buku 13,1
3 Bekerja dengan sesama anggota kelompok 22,1
4 Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru 15,0
5 Menyajikan hasil pembelajaran 2,9
6 Menyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ide 4,2
7 Menulis yang rele....an dengan KBM 6,1
8 Merangkum pembelajaran 7,3
9 Mengerjakan tes e....aluasi 8,5
Berdasarkan tabel diatas tampak bahaw akti....itas guru yang

paling dominan pada siklus III adalah membimbing dan mengamati

siswa dalam menemukan konsep yaitu 22,6%, sedangkan akti....itas

menjelaskan materi yang sulit dan memberi umpan

balik/e....aluasi/tanya jawab menurun masing-masing sebesar (10%),

dan (11,7%). Akti....itas lain yang mengalami peningkatan adalah

mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya (10%), menyampiakan

materi/strategi /langkah-langkah (13,3%), meminta siswa

menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan (10%), dan

membimbing siswa merangkum pelajaran (10%). Adapun akti....itas

ynag tidak menglami perubahan adalah menyampaikan tujuan (6,7%)

dan memoti....asi siswa (6,7%).

Sedangkan untuk akti....itas siswa yang paling dominan pada

siklus III adalah bekerja dengan sesama anggota kelompok yaitu

(22,1%) dan mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru

(20,8%), akti....itas yang mengalami peningkatan adalah membaca

buku siswa (13,1%) dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan

guru (15,0%). Sedangkan akti....itas yang lainnya mengalami

penurunan.
Table 4.7. Nilai Tes Formatif Pada Siklus III

Keterangan Keterangan
No. Urut Skor No. Urut Skor
T TT T TT
1 70 √ 15 70 √
2 80 √ 16 90 √
3 90 √ 17 80 √
4 60 √ 18 60 √
5 100 √ 19 80 √
6 80 √ 20 90 √
7 90 √ 21 90 √
8 80 √ 22 100 √
9 70 √ 23 80 √
10 80 √ 24 60 √
11 90 √ 25 80 √
12 80 √ 26 80 √
13 80 √ 27 80 √
14 90 √ Jumlah 1040 11 2
Jumlah 1140 13 1
Jumlah Skor 2180
Jumlah Skor Maksimal Ideal 2700
Rata-Rata Skor Tercapai 80,74

Keterangan: T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Jumlah siswa yang tuntas : 24

Jumlah siswa yang belum tuntas :3

Klasikal : Tuntas

Tabel 4.8. Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus III

No Uraian Hasil Siklus III


1 Nilai rata-rata tes formatif 80,74
2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 24
3 Persentase ketuntasan belajar 88,89

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata tes formatif

sebesar 80,74 dan dari 27 siswa yang telah tuntas sebanyak 24 siswa
dan 3 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal

ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 88,89% (termasuk

kategori tuntas). Hasil pada siklus III ini mengalami peningkatan

lebih baik dari siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus

III ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam

menerapkan metode pembelajaran kooperatif model TGT membuat

siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini

sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah

diberikan.

c. Refleksi

Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan

baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar

dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif model TGT. Dari

data-data yang telah diperoleh dapat duraikan sebagai berikut:

1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua

pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang

belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk

masing-masing aspek cukup besar.

2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif

selama proses belajar berlangsung.


3) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami

perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.

4) Hasil belajar siswsa pada siklus III mencapai ketuntasan.

d. Refisi Pelaksanaan

Pada siklus III guru telah menerapkan metode pembelajaran

kooperatif model TGT dengan baik dan dilihat dari akti....itas siswa

serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah

berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan re....isi terlalu banyak,

tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakah selanjutnya adalah

memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan

tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya

penerapan metode pembelajaran kooperatif model TGT dapat

meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran

dapat tercapai.

C. Pembahasan

1. Ketuntasan Hasil belajar Siswa

Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran

kooperatif model TGT memiliki dampak positif dalam meningkatkan

prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya

pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan


belajar meningkat dari sklus I, II, dan III) yaitu masing-masing 66,67%,

77,78%, dan 88,89%. Pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara

klasikal telah tercapai.

2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh akti....itas siswa dalam proses

metode pembelajaran kooperatif model TGT dalam setiap siklus

mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi

belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-

rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.

3. Akti....itas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh akti....itas siswa dalam proses

pembelajaran fisika pokok bahasan……………….dengan metode

pembelajaran kooperatif model TGT yang paling dominant adalah bekerja

dengan menggunakan alat/media, mendengarkan/memperhatikan

penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi

dapat dikatakan bahwa akti....itas siswa dapat dikategorikan aktif.

Sedangkan untuk akti....itas guru selama pembelajaran telah

melaksanakan langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif model

TGT dengan baik. Hal ini terlihat dari akti....itas guru yang muncul di

antaranya akti....itas membimbing dan mengamati siswa dalam

mengerjakan kegiatan LKS/menemukan konsep, menjelaskan materi


yang sulit, memberi umpan balik/e....aluasi/tanya jawab dimana

prosentase untuk akti....itas di atas cukup besar.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga

siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah

dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan kooperatif model TGT memiliki dampak positif

dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan

peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I

(66,67%), siklus II (77,78%), siklus III (88,89%).

2. Penerapan metode pembelajaran kooperatif model TGT mempunyai

pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan moti....asi belajar siswa yang

ditunjukan dengan hasil wawancar dengan beberapa siswa, rata-rata

jawaban menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan metode

pembelajaran kooperatif model TGT sehingga mereka menjadi

termoti....asi untuk belajar.

B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar

proses belajar mengajar matematika lebih efektif dan lebih memberikan hasil

yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:

1. Untuk melaksanakan metode pembelajaran kooperatif model TGT

memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu

menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan

dengan model kooperatif model TGT dalam proses belajar mengajar

sehingga diperoleh hasil yang optimal.

2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih

sering melatih siswa dengan berbagai metode pembelajaran, walau dalam

taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan

pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa

berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini

hanya dilakukan ………………………………….. Tahun Pelajaran .....

4. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan

agar diperoleh hasil yang lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindon.

Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Mengajar Secara Manusiawi. Jakarta:


Rineksa Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta: Rineksa Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar E....aluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara.

Arsyad, Azhar. 1997. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Combs. Arthur. W. 1984. The Profesional Education of Teachers. Allin and Bacon,
Inc. Boston.

Dahar, R.W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994. Petunjuk Pelaksanaan Proses


Belajar Mengajar, Jakarta. Balai Pustaka.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta.

Felder, Richard M. 1994. Cooperati....e Learning in Technical Corse, (online),


(Pcll\d\My % Document\Coop % 20 Report.

Hadi, Sutrisno. 1981. Metodogi Research. Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi


Uni....ersitas Gajah Mada. Yoyakarta.
Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Hasibuan. J.J. dan Moerdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Hudoyo, H. 1990. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Malang: IKIP Malang.

KBBI. 1996. Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.

Kemmis, S. dan Mc. Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. ....ictoria
Dearcin Uni....ersity Press.

Margono, S. 1996. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineksa Cipta.

Mursell, James ( - ). Succesfull Teaching (terjemahan). Bandung: Jemmars.

Ngalim, Purwanto M. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

Nur, Muhammad. 1996. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya. Uni....ersitas Negeri

Surabaya.

Purwanto, N. 1988. Prinsip-prinsip dan Teknis E....aluasi Pengajaran. Bandung.


Remaja Rosda Karya.

Rustiyah, N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Moti....asi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina
Aksara.

Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI,
Uni....ersitas Terbuka.

Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya Usaha


Nasional.

Sudjana, N dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung:


Sinar Baru.
Surakhmad, Winarno. 1990. Metode Pengajaran Nasional. Bandung: Jemmars.

Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru. Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Usman, Moh. Uzer. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Wahyuni, Dwi. 2001. Studi Tentang Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil


Belajar Matematika. Malang: Program Sarjana Uni....ersitas Negeri
Malang.

Wetherington. H.C. and W.H. Walt. Burton. 1986. Teknik-teknik Belajar dan
Mengajar. (terjemahan) Bandung: Jemmars.

PENERAPAN METODE KOOPERATIF MODEL TGT

SEBAGAI ALTERNATIF MENINGKATKAN PRESTASI

BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS

…………………… …………………………………….

TAHUN ....

KARYA TULIS ILMIAH


OLEH

…………………….

NIP: ……………………..

DINAS PENDIDIKAN …………………..

………………………………………………………….

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan penelitian ini telah disetujui dan disyahkan untuk melengkapi


perpustakaan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan dapat diajukan sebagai
salah satu Karya Ilmiah untuk Penetapan Angka Kredit Jabatas Guru pada
Golongan I....a ke I....b.

Kepala Sekolah ………………………..


……………………… Penulis

………………………… ……………………….
NIP: …………………. NIP: ……………
Mengetahui Mengetahui
Pustakawan ……………… Kepala Cab. Din. Pendidikan
…………………… ………………….

……………………. …………………
NIP: …………..

Mengetahui Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan Ketua PD II PGRI
……………… …………….

……………………… ………………
Pembina Utama Muda NPA: …………………….
NIP: ………………………….
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, hanya

dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas

penyusunan karya ilmiah dengan judul “Penerapan Metode Kooperatif Model

TGT (Team Games Tournament) Sebagai Alternatif Meningkatkan Prestasi

Belajar Matematika Pada Siswa Kelas …………………………………… Tahun

Pelajaran ....”, penulisan karya ilmiah ini kami susun untuk dipakai dalam bacaan

di perpustakaan sekolah dan dapat dipakai sebagai perbandingan dalam


pembuatan karya ilmiah bagi teman sejawat juga anak didik pada latihan diskusi

ilmiah dalam rangka pembinaan karya ilmiah remaja.

Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan

dari berbagai pihak. Untuk itu terima kasih ucapkan dengan tulus dan sedalam-

dalamnya kepada:

1. Yth. Kepala Dinas Pendidikan …………………

2. Yth. Ketua PD II PGRI ……………………..

3. Yth. Rekan-rekan Guru …………………………………..

4. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai.

Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini jauh dari sempurna

untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak

selalu penulis harapkan.

Penulis,

ABSTRAK

……………………….., ..... Penerapan Metode Kooperatif Model TGT (Team Games


Tournament) Sebagai Alternatif Meningkatkan Prestasi Belajar
Matematika Pada Siswa Kelas ………………… Tahun Pelajaran ....

Kata Kunci: pembelajaran matematika, metode kooperatif model TGT

Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak


dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep
diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sudah diterima,
sehingga keterkaitan antar konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan
jelas. Dalam pembelajaran matematika agar mudah dimengerti oleh siswa,
proses penalaran deduktif untuk menguatkan pemahaman yang sudah dimiliki
oleh siswa. Tujuan pembelajaran matematika adalah melatih cara berfikir secara
sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten.
Penelitian ini berdasarkan permasalahan: (a) Bagaimanakah peningkatan
prestasi belajar siswa dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif
model TGT? (b) Bagaimanakah pengaruh metode pembelajaran kooperatif
model TGT terhadap moti....asi belajar siswa?
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Ingin mengetahui
peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran
kooperatif model TGT. (b) Ingin mengetahui pengaruh moti....asi belajar siswa
setelah diterapkan metode pembelajaran kooperatif model TGT.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research)
sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan,
kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa
kelas ……………………………………... Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif,
lembar obser....asi kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami
peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (66,67%), siklus II
(77,78%), siklus III (88,89%).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode kooperatif model TGT
dapat berpengaruh positif terhadap moti....asi belajar Siswa ……………. …… serta
model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif
pembelajaran matematika.
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul .................................................................................................................
Lembar Pengesahan ........................................................................................................
Kata Pengantar ...................................................................................................................
Abstrak ..................................................................................................................................
Daftar Isi ...............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................

B. Rumusan Masalah .........................................................................

C. Tujuan Penelitian ..........................................................................

D. Manfaat Penelitian .......................................................................

E. Definisi Operasional ....ariabel .................................................

F. Asumsi Penelitian .........................................................................

G. Batasan Masalah.............................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Definisi Pembelajaran ................................................................

B. Pembelajaran Kooperatif .........................................................

C. Keterampilan-Keterampilan Kooperatif .............................

D. Metode Pembelajaran Kooperatif Model TGT ..................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Tempat, Waktu, dan Subyek Penelitian ................................
B. Rancangan Penelitian .................................................................

C. Instrumen Penelitian .................................................................

D. Metode Pengumpulan Data .......................................................

E. Teknik Analisis Data ..................................................................

BAB I.... HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Analisis Item Butir Soal .............................................................

B. Analisi Data Penelitian Persiklus ...........................................

C. Pembahasan ....................................................................................

BAB .... SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan ...........................................................................................

B. Saran ..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................


Lampiran 4

LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN


KOOPERATIF MODEL TGT
Nama Sekolah : ………………… Nama Guru : …………………
Mata pelajaran : ………………… Hari/Tanggal : …………………
Sub konsep : ………………… Pukul : …………………

Petunjuk
Berikan penialaian anda dengan memberikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sesuai.
Penilaian
No Aspek yang diamati
Ya Tidak 1 2 3 4
1 Pelaksanaan
A. Pendahuluan
1. Memoti....asi siswa.
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah kegiatan
bersama siswa.
2 Membimbing siswa melakukan
kegiatan.
2. Membimbing siswa mendiskusikan
hasil kegiatan dalam kelompok.
3. Memberikan kesempatan pada siswa
untuk mempresentasikan hasil
penyelidikan.
4. Membimbing siswa merumuskan
kesimpulan /menemukan konsep.
C. Pentup
1. Membimbing siswa membuat
rangkuman.
2. Memberikan e....aluasi.
II Pengelolaan waktu
1. Antusiasme kelas
III
2. Guru Antusias

Keterangan :
1. Kurang baik …………, ……….2005
2. Cukup baik Pengamat
3. Baik
4. Sangat baik
( ………………………… )

Lampiran 5

LEMBAR PENGAMATAN AKTI....ITAS SISWA DAN GURU DALAM KBM

Nama Sekolah : ………………… Tanggal : …………………


Kelas/ Semester : ………………… Waktu : …………………
Bahan Kajian : ………………… Nama Guru : …………………
Petunjuk Pengisian
Amatilah akti....itas gur dan siswa dalam kelompok sample selama kegiatan belajar berlangsung, kemudian
isilah lembar obser....asi dengan prosedur sebagai berikut :
1. Pengamat dalam melakukan pengamatan duduk di tempat yang memungkinkan dapat melihat semua
akti....itas siswa yang diamati.
2. Setiap 2 menit pengamat melakukan pengamatan akti....itas guru dan siswa yang dominan, kemudian 1
menit pengamat menuliskan kode kategori pemngamatan.
3. pengamatan ditujukan untuk kedua kelompok yang melakukan secaraa bergantian setiap periode
waktu tiga menit .
4. kode-kode kategori dituliskan secaraa berurutan sesuai dengan kejadian pada baris dan kolom yang
tersedia.
5. Pengamatan dilakukan sejak guru memulai pelajaran dan dilakukan secaraa serempak.
Akti....itas Guru Akti....itas Siswa
1. Menyampaikan tujuan
2. Memoti....asi siswa/ merumuskan masalah 1. Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan
3. mengaitkan dengan pelajaran sebelumnya. guru.
4. menyampaikan langkah-langkah/ strategi. 2. Membaca buku.
5. Menjelaskan materi yang sulit. 3. Bekerja dengan sesamaa anggota kelompok.
6. membimbing menemukan konsep. 4. Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan
7. Meminta siswa menyajikan dan guru.
mendiskusikan hasil kegiatan. 5. Menyediakan hasil pembelajaran.
8. Memberi umpan balik/ e....aluasi/ tanya 6. Mengajukan/ menanggapi pertanyaan/ ide.
jawab. 7. Menulis yang rele....an dengan kbm.
9. Membimbing siswa merangkum pelajaran. 8. Merangkum pembelajaran.
9. Mengerjakan tes e....aluasi.

Nama Guru :

Nama Murid

Nama Murid

Nama Murid

Nama Murid

Nama Murid

Nama Murid
……………., ………..2003
Pengamat,

( ……………………… )
Lampiran 6

Data Pengamatan Akti....itas Guru dan Siswa Putaran I

No Nama (Guru – Siswa) RP I (90 menit) Jumlah


P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
………………. P1 2 2 2 1 6 4 2 6 5 30
P2 2 1 2 1 4 5 4 7 4 30
Rata-rata X 2 1,5 2 1 5 4,5 3 6,5 4,5 30
Prosentase % 6,67 5 6,67 3,3 16,67 15 10 21,67 15 100
……………… P1 2 2 5 6 2 4 3 2 4 30
1
……………… P2 2 2 5 5 0 8 2 2 4 30
……………… P1 4 5 6 3 1 3 2 3 3 30
2
……………… P2 5 5 7 3 1 2 3 2 2 30
……………… P1 6 2 5 5 1 4 3 2 2 30
3
……………… P2 7 2 6 4 1 3 3 2 2 30
……………… P1 3 5 4 5 1 4 3 3 2 30
4
……………… P2 4 4 6 4 1 3 4 2 2 30
……………… P1 6 3 6 4 1 1 4 3 2 30
5
……………… P2 7 4 3 5 2 3 2 2 2 30
……………… P1 6 4 6 4 0 2 2 2 4 30
6
……………… P2 8 4 3 5 0 2 4 2 2 30
……………… P1 5 4 6 3 2 3 2 2 3 30
7
……………… P2 5 4 4 5 3 2 3 2 2 30
……………… P1 4 4 5 4 2 4 2 2 3 30
8
……………… P2 6 4 6 4 2 3 3 1 1 30
P1 36 29 43 34 10 25 21 19 23 240
Jumlah
P2 44 29 40 35 10 26 24 15 17 240
Rata-rata X 40 29 41,5 34,5 10 25,5 22,5 17 20 240
Prosentase rata-rata % 16,67 12,08 17,29 14,38 4,16 10,63 9,38 7,08 8,33 100

Keterangan:

Jumlahhasilpengama tan
Rata-rata (x) x 100%
jumlahrata  rata

rata  rata
Prosentase rata-rata (%) = x 100%
jumlahrata  rata

71
Lampiran 7

Data Pengamatan Akti....itas Guru dan Siswa Putaran II

No Nama (Guru – Siswa) RP I (90 menit) Jumlah


P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
………………. P1 1 3 2 1 6 5 3 7 2 30
P2 3 3 1 2 4 4 3 8 2 30
Rata-rata X 2 3 1,5 5 4,5 3 7,5 2 2 30
Prosentase % 6,67 10 5 5 16,67 15 10 25 6,67 100
……………… P1 4 4 6 4 2 2 2 2 4 30
1
……………… P2 6 3 5 5 1 3 2 2 3 30
……………… P1 4 4 7 5 1 2 2 2 3 30
2
……………… P2 7 3 5 4 2 2 2 2 3 30
……………… P1 4 4 6 4 2 2 2 2 3 30
3
……………… P2 5 4 7 4 1 1 3 2 3 30
……………… P1 6 6 6 2 2 2 2 2 2 30
4
……………… P2 5 4 7 4 1 1 3 2 3 30
……………… P1 5 4 6 4 2 2 2 2 3 30
5
……………… P2 8 2 6 4 1 2 2 2 3 30
……………… P1 5 2 7 6 0 1 3 2 1 30
6
……………… P2 6 3 7 6 0 1 2 2 3 30
……………… P1 6 4 6 2 2 2 2 2 1 30
7
……………… P2 4 3 9 4 1 0 4 2 3 30
……………… P1 4 4 6 4 2 2 2 2 4 30
8
……………… P2 7 4 5 4 2 1 2 2 3 30
P1 38 32 50 31 13 15 17 16 28 240
Jumlah
P2 48 26 51 35 9 11 20 16 24 240
Rata-rata X 43 29 50,5 33 11 13 18,5 16 26 240
Prosentase rata-rata % 17,9 12,1 21 13,8 4,6 5,4 7,7 6,7 10,8 100

Keterangan:

Jumlahhasilpengama tan
Rata-rata (x) x 100%
jumlahrata  rata

rata  rata
prosentase rata-rata (%) = x 100%
jumlahrata  rata

72
Lampiran 8

Data Pengamatan Akti....itas Guru dan Siswa Putaran III

No Nama (Guru – Siswa) RP I (90 menit) Jumlah


P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
………………. P1 2 2 4 4 2 7 2 4 3 30
P2 2 2 2 4 4 6 4 3 3 30
Rata-rata X 2 2 3 4 3 6,5 3 3,5 3 30
Prosentase % 6,7 6,7 10 13,3 10 22,6 10 11,7 10 100
……………… P1 5 2 7 5 2 2 2 2 3 30
1
……………… P2 6 3 6 5 1 1 3 2 3 30
……………… P1 6 5 6 4 2 1 2 2 2 30
2
……………… P2 6 5 4 7 1 0 2 3 2 30
……………… P1 5 4 10 2 0 3 1 2 3 30
3
……………… P2 5 3 6 6 1 3 1 3 2 30
……………… P1 6 4 6 5 1 2 1 2 2 30
4
……………… P2 8 5 4 6 0 2 1 2 2 30
……………… P1 7 4 7 4 1 0 2 2 3 30
5
……………… P2 9 5 7 4 0 1 0 2 2 30
……………… P1 6 4 8 4 1 1 2 2 2 30
6
……………… P2 8 3 7 4 0 0 3 2 3 30
……………… P1 4 5 7 3 2 2 2 2 3 30
7
……………… P2 7 3 6 6 0 0 3 3 2 30
……………… P1 5 5 7 2 1 2 2 2 4 30
8
……………… P2 7 4 8 4 1 0 2 2 2 30
P1 44 33 58 29 10 13 14 16 23 240
Jumlah
P2 56 30 48 43 4 7 15 19 18 240
Rata-rata X 50 31,5 53 36 7 10 14,5 17,5 20,5 240
Prosentase rata-rata % 20,8 13,1 22,1 15 2,9 4,2 6,1 7,3 8,5 100

Keterangan:

Jumlahhasilpengama tan
Rata-rata (x) x 100%
jumlahrata  rata

rata  rata
prosentase rata-rata (%) = x 100%
jumlahrata  rata

73
74

Anda mungkin juga menyukai