Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

ILMU ALAMIAH DASAR


ARTIKEL MENGENAI ISU LINGKUNGAN

DOSEN PEMBIMBING:

OLEH:

YUSTICHA OKTAVIA MURNI (17029127)

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
Selasa 04 Desember 2018, 11:49 WIB

LAGI-LAGI, PANTAI PASIR PUTIH REMBANG INI BERLUMPUR DAN BAU BUSUK

Arif Syaefudin - detikNews

Kondisi Pantai Wates Rembang. Foto: Arif Syaefudin/detikcom

Rembang - Pantai Wates yang berada di Desa Tasikharjo Kecamatan Kaliori, Rembang, kini
kondisinya kembali menghitam dan berlumpur. Kondisi tersebut pernah terjadi setahun yang
lalu, namun saat itu sudah sempat kembali bersih.

Berdasarkan pantauan detikcom pada Selasa (4/12/18), kondisi air laut di pantai pasir putih itu
nampak kecoklatan. Lumpur setinggi mata kaki dan bau cukup busuk yang sangat menyengat
juga dijumpai di lokasi sekitar. Kondisi ini mirip dengan kondisi setahun yang lalu.

Meski tak separah tahun lalu, kondisi tersebut sudah cukup menggangu aktivitas warga. Terlebih
lokasi setempat merupakan obyek wisata pantai yang sedang dirintis oleh desa karena
keunggulannya memiliki pasir putih.
Salah seorang warga setempat yang juga merupakan pengelola wisata pantai, Heri Prasetyo
menyebutkan, kondisi air laut yang kecolekatan dan menghitam jika sore tersebut mulai muncul
sekitar sepekan yang lalu. Kondisi ini menurutnya sudah menjadi fenomena rutin ketika datang
musim pancaroba.

"Memang saat ini belum separah yang tahun lalu. Ini masih hitam kecokelatan, tapi memang
mirip. Kalau pas agak pasang seperti saat ini gak kelihatan banget, tapi kalau pas surut biasanya
jam 4 sore, itu kelihatan hitam parah," kata Heri.

Diwawancara terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rembang, Suharso
mengakui telah menerima aduan dari masyarakat setempat soal kondisi Pantai Wates Rembang.
Ia pun belum bisa memastikan kondisi tersebut sama atau tidak dengan yang terjadi pada tahun
lalu.

"Kalau kemarin pembuangan dari Indoseafoad. Kemarin sudah ada teguran. Kalau ada semacam
itu lagi dari DLH Rembang akan terjun di lapangan," terang Suharso saat dihubungi wartawan,
Selasa (4/12/18).

Suharso mengakui, sejak kejadian pencemaran laut di pantai Wates tahun lalu, pihaknya telah
melakukan pendampingan terhadap sejumlah perusahaan pengolahan ikan yang ada.

"Di sana ada banyak perusahaan pengelolaan. Kalau yang kami lakukan pembinaan intens
Indoseafood dan Sinar Mandiri. Makanya perlu kita damping terus menerus," imbuhnya.
(sip/sip)
Miris! Air Laut di Pantai Wates Rembang Ini Hitam dan Bau Busuk
Arif Syaefudin - detikNews

Air laut hitam pekat dan berlumpur. Foto: Arif Syaefudin

Rembang - Warga Dukuh Wates Desa Tasikharjo Kecamatan Kaliori, Rembang mengeluhkan
berubahnya warna air laut di pantai Wates yang menghitam. Tak hanya warna air lautnya yang
hitam, baunya pun tak sedap.

Berdasarkan pantauan, Rabu (1/11/2017) kondisi air laut berwarna hitam pekat. Selain itu bau
busuk menyengat seperti got, juga tercium di sekitar lokasi. Bibir pantai juga berlumpur hitam,
dengan ketinggian sekitar 15 cm.

Warga menduga kondisi ini akibat tercemar limbah. Jika diukur dari bibir pantai, warna hitam
akibat endapan lumpur tersebut terjadi sampai sekitar 50 meter ke tengah laut.
Pantai berlumpur hitam dan berbau tak sedap. Foto: Arif Syaefudin

Heri Prasetyo, salah seorang warga setempat mengatakan, menghitamnya air laut di Pantai Wates
tesebut telah terjadi sejak tiga tahun lalu. Warga sudah pernah mengadukan kondisi tersebut
kepada DPRD Rembang.

Namun sayangnya, aduan tersebut belum mendapatkan respon dari pihak DPRD hingga saat ini.
Warga kini hanya bisa berharap ada tindakan nyata dari DPRD ataupun Pemerintah Kabupaten
mengatasi kondisi tersebut.
Warna air laut yang hitam pekat. Foto: Arif Syaefudin

"Mulai menghitam sejak tiga tahun silam, setahun terakhir kita sudah mengadu kepada DPRD,
tapi sampai saat ini ya belum ada yang ngecek atau apa," kata Heri.

Heri mengaku, warga setempat pernah mendatangi perusahaan yang ditengarai menjadi
penyebab kondisi tersebut. Namun sayangnya, warga tidak memiliki bukti kuat.

"Kita cuma bisa berharap ada bantuan setidaknya dari Pemerintah ataupun DPRD. Pantai yang
harusnya bersih, bisa untuk wisata malah jadi gini," imbuhnya.
Air laut berwarna hitam di Pantai Wates, Rembang. Foto: Arif Syaefudin

Di sisi lain, Pantai Wates mulai dikembangkan masyarakat setempat menjadi obyek destinasi
wisata dengan keunggulan pasir putihnya. Namun sayangnya, potensi tersebut justru rusak
karena pencemaran limbah tersebut.

"Padahal wisatawan yang berkunjung ke sini sudah mulai banyak. Namanya pantai, pasti mereka
juga ingin main air, tapi selalu mengeluh kepada kami karena airnya sangat kotor bahkan
menjijikkan," ujar salah satu pedagang setempat, Tarjo.

Anda mungkin juga menyukai