Anda di halaman 1dari 27

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XII / Genap
Materi Pokok : Radioktivitas
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 3 Jam Pelajaran @45 Menit

A. Kompetensi Inti
 KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
 KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional”.
 KI 3 : Menganalisis karakteristik inti atom, radioaktivitas, pemanfaatan,dampak,
dan proteksinya Dalam kehidupan sehari-hari
 KI 4 : Menyajikan laporan tentang sumber radioaktif, radioaktivitas, pemanfaatan,
dampak, dan proteksinya bagi kehidupan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
1.11. Bertambah Keimanannya 1.11.1. Menunjukan rasa syukur terhadap Tuhan
dengan menyadari YME mengenai Radioktivitas
hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan
jagad raya terhadap
kebesaran Tuhan yang
menciptakannya.

2.11.Menunjukkan perilaku 2.11.1 Menunjukkan sikap, teliti dan tanggung


ilmiah (memiliki rasa ingin jawab dalam melakukan percobaan
tahu, objektif, jujur, teliti 2.11.2 Menunjukan sikap jujur dalam aktivitas
cermat, tekun, hati-hati, sehari – hari
bertanggung jawab,
terbuka, kritis, kreatif,
inovatif, dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas
sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan
berdiskusi

3.11. Menganalisis karakteristik  Mencari informasi dari berbagai sumber


inti atom, radioaktivitas, tentang aplikasi radioaktivitas dalam berbagai
pemanfaatan, dampak, dan bidang teknologiyang bermanfaat dan
proteksinya dalam merugikan bagi kehidupan manusia.
kehidupan sehari-hari  Mendiskusikan manfaat nuklir yang sudah
digunakan saat ini dalam berbagai kehidupan
misalnya bidang kesehatan, industri dan
pertanian
4.11 Menyajikan laporan tentang  Mempresentasikan temuan tentang
sumber radioaktif, radioaktivitas, radioaktivitas, nuklir, dan pemanfaatannya
pemanfaatan, dampak, dan dalam berbagai bidang
proteksinya bagi kehidupan 

C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:

 Menjelaskan pengertian nukleon.


 Menjelaskan konsep partikel penyusun atom.
 Membedakan nomor atom dan nomor massa atom.
 Menghitung jumlah proton, elektron, dan neutron suatu atom berdasarkan
nomor atom dan nomor massanya.
 Menjelaskan konsep isotop, isoton, dan isobar pada atom.
 Mengklasifikasikan unsur ke dalam isotop, isoton, dan isobar.
 Menghitung jari-jari inti atom berdasarkan nomor massa atom.
 Menjelaskan konsep satuan massa atom.
 Menjelaskan pengertian defek massa.
 Menghitung energi ikat rata-rata per nukleon.
 Menjelaskan pengertian radioaktivitas.
 Menganalisis peristiwa radioaktivitas yang terjadi pada inti atom yang tidak
stabil.
 Membedakan peluruhan alfa, beta, dan gamma.
 Menghitung laju peluruhan dan waktu paroh pada inti atom yang tidak stabil.

D. Materi pembelajaran
1. Perkembangan Teori Atom
Model Atom Dalton

Teori atom Dalton adalah teori paling tua mengenai penjelasan tentang atom. Dalton
menjelaskan bahwa atom merupakan suatu zat yang tidak bisa dibagi - bagi lagi.

Teori atom Dalton adalah teori mengenai atom yang dikemukakan oleh ilmuwan
berkebangsaan Inggris, John Dalton pada tahun 1808. John Dalton mengemukakan teorinya
tentang materi atom yang dipubllikasikan dalam A New System of Chemical Philosiphy.
Berdasarkan penelitian dan hasil- hasil perbandingannya, Dalton menyimpulkan sebagai
berikut:

1. Materi terdiri atas atom yang tidak dapat dibagi lagi.


2. Semua atom dari unsur kimia tertentu memiliki massa dan sifat yang sama.
3. Unsur kimia yang berbeda akan memiliki jenis atom yang berbeda.
4. Selama reaksi kimia, atom- atom hanya dapat bergabung dan dipecah menjadi atom-
atom yang terpisah, tetapi atom tidak dapat dihancurkan dan tidak dapat diubah
selama reaksi kimia tersebut.
5. Suatu senyawa terbentuk dari unsur- unsurnya melalui penggabungan atom tidak
sejenis dengan perbandingan yang sederhana

Teori Atom Dalton mempunyai beberapa kelemahan bila ditinjau dari teoi atom modern.
berbagai kelemahan teori atom Dalton adalah sebagai berikut:

a. Dalton menerangkan bahwa atom tidak bisa dibagi lagi. Ternyata, seiring
perkembangan ilmu dan teknologi, diketahui bahwa atom terbentuk dari partikel dasar
yang lebih kecil daripada atom, yaitu elektron, proton, dan neutron.

b. Dalton beranggapan bahwa atom tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan. Ternyata,
dengan menggunakan reaksi nulkir, satu atom dapat diubah menjadi atom unsur lainnya.

c. Dalton berpendapat bahwa atom pada suatu unsur memiliki kesamaan dalam berbagai
hal ( massa, ukuran, dan bentuk). Kini, telah dibuktikan adanya isotop, yakni atom yang
sama mempunyai kesamaan nomor atom, tetapi nomor massanya berbeda.

d. menurut Dalton, perbandingan unsur dalam suatu senyawa memiliki perbandingan


bilangan yang bulat dan sederhana. Namun, kini banyak ditemui senyawa dengan
perbandingan bilangan yang tidak bulat dan tidak sederhana.

Model Atom Thomson

Model atom ini disebut plum pudding model atau yang di Indonesia disebut model
roti kismis. Model ini disebut roti kismis karena diumpamakan dengan kismis-kismis
muatan negatif (elektron) yang tertanam dalam bola yang bermuatan positif yang
seragam.

Teori Thomson mempunyai kelebihan yakni dapat mampu membuktikan adanya


partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan
bagian yang terkecil dari suatu unsur namun teori ini tidak dapat menjelaskan bahwa
susunan muatan positif dan juga negatif dalam bola atom tersebut.

Model Atom Rutherford

Model Rutherford, dikenal pula sebagai model planet adalah sebuah model atom yang
dikemukakan oleh Ernest Rutherford pada tahun 1911. Rutherford, dalam analisisnya,
menyangkal model puding prem atom yang dikemukakan oleh J. J. Thomson, berdasarkan
percobaan Geiger–Marsden yang dilakukan pada tahun 1909. Pemodelan atom Rutherford
yang baru tersebut[1] berdasarkan pada hasil eksperimen, yang mengatakan bahwa atom
mempunyai inti yang merupakan pusat massa yang kemudian dinamakan "nukleus",
dengan dikelilingi awan elektron bermuatan negatif.

Tak berapa lama setelah Rutherford mengajukan model atomnya tersebut, ternyata
terdapat beberapa kelemahan. Model atom Rutherford dianggap bertentangan dengan
hukum fisika klasik Maxwell. Berdasarkan hukum tersebut, apabila terdapat partikel
bermuatan (elektron) yang mengelilingi inti atom bermuatan sebaliknya (proton) maka
elektron akan mengalami percepatan dan memancarkan energi berupa radiasi
elektromagnetik. Dengan demikian lama kelamaan elektron akan kehilangan energinya.
Akibatnya, jari-jari lintasan semakin kecil, hingga suatu saat elektron akan bergabung
dengan inti atom. Karenanya fisika klasik memprediksi bahwa tidak mungkin sebuah atom
mencapai kestabilan. Padahal kenyataannya, atom bersifat stabil sehingga elektron tidak
bergabung dengan inti atom.

Model atom Rutherford juga tidak menjelaskan susunan elektron-elektron yang


mengelilingi nukleus. Model Rutherford tersebut kemudian disempurnakan dalam model
atom Bohr (disebut pula sebagai model Rutherford–Bohr) yang diusulkan pada tahun 1913
oleh murid Thomson yang lain, Niels Bohr yang turut mempelopori teori kuantum awal

Model Atom Bohr

Di dalam fisika atom, model Bohr adalah model atom yang diperkenalkan oleh Niels Bohr
pada 1913. Model ini menggambarkan atom sebagai sebuah inti kecil bermuatan positif yang
dikelilingi oleh elektron yang bergerak dalam orbit sirkuler mengelilingi inti — mirip sistem
tata surya, tetapi peran gaya gravitasi digantikan oleh gaya elektrostatik. Model ini adalah
pengembangan dari model puding prem (1904), model Saturnian (1904), dan model
Rutherford (1911). Karena model Bohr adalah pengembangan dari model Rutherford, banyak
sumber mengkombinasikan kedua nama dalam penyebutannya menjadi model Rutherford-
Bohr. Seperti sudah diketahui sebelumnya, Rutherford mengemukakan teori atom Rutherford
berdasarkan percobaan hamburan sinar alfa oleh partikel emas yang dilakukannya.

Kunci sukses model ini adalah dalam menjelaskan formula Rydberg mengenai garis-garis
emisi spektral atom hidrogen; walaupun formula Rydberg sudah dikenal secara
eksperimental, tetapi tidak pernah mendapatkan landasan teoretis sebelum model Bohr
diperkenalkan. Tidak hanya karena model Bohr menjelaskan alasan untuk struktur formula
Rydberg, ia juga memberikan justifikasi hasil empirisnya dalam hal suku-suku konstanta
fisika fundamental.

Model Bohr adalah sebuah model primitif mengenai atom hidrogen. Sebagai sebuah teori,
model Bohr dapat dianggap sebagai sebuah pendekatan orde pertama dari atom hidrogen
menggunakan mekanika kuantum yang lebih umum dan akurat, dan dengan demikian dapat
dianggap sebagai model yang telah usang. Namun, karena kesederhanaannya, dan hasil yang
tepat untuk sebuah sistem tertentu, model Bohr tetap diajarkan sebagai pengenalan pada
mekanika kuantum

2. Inti Atom dan Radioktivitas


Karakteristik Inti Atom

Pada waktu yang hampir bersamaan dengan percobaan Thomson, empat orang
fisikawan, yaitu Henri Becqurel, Marie Curie, Pierre Curie, dan Ernest Rutherford meneliti
keradioaktifan. Ada tiga jenis partikel sinar radioaktif, yaitu partikel alfa (α) bermuatan
positif, partikel beta (β) bermatan negatif dan gamma (γ) yang tidak bermuatan. Pada tahun
1906, Ernest Rutherford bersama mahasiswanya Geiger dan Marsden meneliti radiasi dari
uranium, radium, dan radioaktif lain yang memancarkan sinar α, β dan γ. Radioaktif tersebut
disimpan dalam kotak timbel dengan lubang yang sangat kecil sehingga sinar α dalam kotak
akan terpancar. Pancaran sinar α digunakan untuk menembak lempeng emas tipis sehingga
eksperimen tersebut dikenal dengan eksperimen lempeng tipis emas. Sebagian besar sinar α
diteruskan, hanya sedikit yang dipantulkan.
Mengapa sinar α lebih banyak diteruskan dibanding yang dipantulkan oleh lempeng emas?
Sinar α yang bermuatan posititf menumbuk partikel pejal (logam emas) yang juga bermuatan
positif. Partikel yang muatannya sama akan tolak-menolak. Partikel pejal tersebut dinamakan
Rutherford inti atom. Elektron terletak di luar inti pada jarak yang relatif jauh dengan
gerakan yang cepat, dikarenakan ada tolakan dari inti yang bermuatan positif.
Setiap atom mempunyai suatu pusat kecil atau inti. Peluang partikel α mendekati inti sangat
kecil karena ukurannya yang sangat kecil. Artinya, inti akan menolak partikel α karena inti
bernuatan positif seperti partikel α.
Kesimpulan dari percobaan ini adalah:
a. Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan elektron-elektron bermuatan begatif
yang beredar mengelilingi inti atom
b. Atom bersifat netral sehingga jumlah proton dalam inti sama dengan jumlah elektron yang
mengelilingi inti atom.

Radioktivitas
Radioaktivitas didefinisikan sebagai peluruhan spontan dari inti yang tidak stabil. Inti yang
tidak stabil dapat terpecah menjadi dua partikel atau lebih lainnya dengan membebaskan
sejumlah energi. Pemecahan ini dapat terjadi melalui beberapa cara , bergantung pada atom
tertentu yang meluruh.
Proses peluruhan bersifat statistik eksponensial. Jumlah inti atom untuk meluruh setiap saat N
bergantung pada jumlah sampel mula-mula inti induk No, selang waktu peluruhan t, dan
tetapan desintegrasi

3. Peluruhan

Neutron dan proton yang menyusun inti atom, terlihat seperti halnya partikel-partikel lain,
diatur oleh beberapa interaksi. Gaya nuklir kuat, yang tidak teramati pada skala makroskopik,
merupakan gaya terkuat pada skala subatomik. Hukum Coulomb atau gaya elektrostatik juga
mempunyai peranan yang berarti pada ukuran ini. Gaya nuklir lemah sedikit berpengaruh
pada interaksi ini. Gaya gravitasi tidak berpengaruh pada proses nuklir.

Interaksi gaya-gaya ini pada inti atom terjadi dengan kompleksitas yang tinggi. Ada sifat
yang dimiliki susunan partikel di dalam inti atom, jika mereka sedikit saja bergeser dari
posisinya, mereka dapat jatuh ke susunan energi yang lebih rendah. Mungkin bisa sedikit
digambarkan dengan menara pasir yang kita buat di pantai: ketika gesekan yang terjadi antar
pasir mampu menopang ketinggian menara, sebuah gangguan yang berasal dari luar dapat
melepaskan gaya gravitasi dan membuat tower itu runtuh.
Keruntuhan menara (peluruhan) membutuhkan energi aktivasi tertentu. Pada kasus menara
pasir, energi ini datang dari luar sistem, bisa dalam bentuk ditendang atau digeser tangan.
Pada kasus peluruhan inti atom, energi aktivasi sudah tersedia dari dalam. Partikel mekanika
kuantum tidak pernah dalam keadaan diam, mereka terus bergerak secara acak. Gerakan
teratur pada partikel ini dapat membuat inti seketika tidak stabil. Hasil perubahan akan
memengaruhi susunan inti atom; sehingga hal ini termasuk dalam reaksi nuklir, berlawanan
dengan reaksi kimia yang hanya melibatkan perubahan susunan elektron di luar inti atom.

Menurut teori Big Bang, isotop radioaktif dari unsur teringan (H, He, dan Li) dihasilkan tidak
berapa lama seteleah alam semesta terbentuk. Tetapi, inti-inti ini sangat tidak stabil sehingga
tidak ada dari ketiganya yang masih ada saat ini. Karenanya sebagian besar inti radioaktif
yang ada saat ini relatif berumur muda, yang terbentuk di bintang (khususnya supernova) dan
selama interaksi antara isotop stabil dan partikel berenergi. Sebagai contoh, karbon-14, inti
radioaktif yang mempunyai umur-paruh hanya 5730 tahun, secara terus menerus terbentuk di
atmosfer atas bumi akibat interaksi antara sinar kosmik dan Nitrogen.

Peluruhan radioaktif telah digunakan dalam teknik perunut radioaktif, yang digunakan untuk
mengikuti perjalanan subtansi kimia di dalam sebuah sistem yang kompleks (seperti
organisme hidup misalnya). Sebuah sampel dibuat dengan atom tidak stsbil konsentrasi
tinggi. Keberadaan substansi di satu atau lebih bagian sistem diketahui dengan mendeteksi
lokasi terjadinya peluruhan.

Dengan dasar bahwa proses peluruhan radioaktif adalah proses acak (bukan proses chaos),
proses peluruhan telah digunakan dalam perangkat keras pembangkit bilangan-acak yang
merupakan perangkat dalam meperkirakan umur absolutmaterial geologis dan bahan organik.

4. Aplikasi Iptek Nuklir


Reaksi Inti
Reaksi inti merupakan peristiwa perubahan suatu inti atom sehingga berubah
menjadi inti atom lain dengan disertai munculnya energi yang sangat besar. Agar
terjadi reaksi inti diperlukan partikel lain untuk menggoyahkan kesetimbangan
inti atom sehingga kesetimbangan inti terganggu. Akibatnya inti akan terpecah
menjadi dua inti yang baru. Partikel yang digunakan untuk mengganggu
kesetimbangan inti yaitu partikel proton atau neutron. Di mana partikel proton
atau neutron yang berenergi ditembakkan pada inti target sehingga setelah reaksi
terjadi akan terbentuk inti atom yang baru disertai terbentuknya partikel yang
baru. Inti target dapat merupakan inti atom yang stabil, sehingga setelah terjadi
reaksi menyebabkan inti atom menjadi inti yang tidak stabil yang kemudian
disebut isotop radioaktif. Jadi reaksi inti dapat juga bertujuan untuk mendapatkan
isotop radioaktif yang berasal dari inti stabil.
Reaksi Fisi
Reaksi fisi yaitu reaksi pembelahan inti atom berat menjadi dua inti atom lain
yang lebih ringan dengan disertai timbulnya energi yang sangat besar. Misalnya
inti atom uranium-235 ditembak dengan neutron sehingga terbelah menjadi inti
atom Xe-235 dan Sr-94 disertai dengan timbulnya 2 neutron yang memiliki energi
tinggi.
Dalam reaksi fisi yang terjadi akan dihasilkan energi kira-kira sebesar 234 Mev.
Dalam reaksi fisi ini timbul -baru yang berenergi tinggi. Neutron-neutron
yang timbul akan menumbuk inti atom berat yang lain sehingga akan
menimbulkan reaksi fisi yang lain. Hal ini akan berlangsung terus sehingga
semakin lama semakin banyak reaksi inti yang dihasilkan dan dalam sekejab dapat
timbul energi yang sangat besar. Peristiwa semacam ini disebut reaksi fisi
berantai. Reaksi fisi berantai yang tak terkendali akan menyebabkan timbulnya
energi yang sangat besar dalam waktu relatif singkat, sehingga dapat
membahayakan kehidupan manusia. Reaksi berantai yang tak terkendali terjadi
pada Bom Atom. Energi yang timbul dari reaksi fisi yang terkendali dapat
dimanfaatkannya untuk kehidupan manusia. Reaksi fisi terkendali yaitu reaksi fisi
yang terjadi dalam reaktor nuklir (Reaktor Atom). Di mana dalam reaktor nuklir
neutron yang terbentuk ditangkap dan tingkat energinya diturunkan sehingga
reaksi fisi dapat dikendalikan.
Reaksi Fusi
Reaksi fusi yaitu reaksi penggabungan dua inti atom ringan menjadi inti atom lain
yang lebih berat dengan melepaskan energi.
Misalnya penggabungan deutron dengan deutron menghasilkan triton dan proton
dilepaskan energi sebesar kira-kira 4,03 MeV. Penggabungan deutron dengan
deutron menghasilkan inti He-3 dan neutron dengan melepaskan energi sebesar
3,3 MeV. Penggabungan triton dengan triton menghasilkan inti He-4 dengan
melepaskan energi sebesar 17,6 MeV,
Agar dapat terjadi reaksi fusi diperlukan temperatur yang sangat tinggi sekitar 108
K, sehingga reaksi fusi disebut juga reaksi termonuklir. Karena untuk bisa terjadi
reaksi fusi diperlukan suhu yang sangat tinggi, maka di matahari merupakan
tempat berlangsungnya reaksi fusi. Energi matahari yang sampai ke Bumi diduga
merupakan hasil reaksi fusi yang terjadi dalam matahari. Hal ini berdasarkan hasil
pengamatan bahwa matahari banyak mengandung hidrogen (1H1). Dengan reaksi
fusi berantai akan dihasilkan inti helium-4. Di mana reaksi dimulai dengan
penggabungan antardua atom hidrogen membentuk deutron, selanjutnya antara
deutron dengan deutron membentuk inti atom helium-3 dan akhirnya dua inti
atom helium-3 bergabung membentuk inti atom helium -4 dan 2 atom hidrogen
dengan melepaskan energi total sekitar 26,7 MeV,

E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : DI
Metode : Diskusi, kerja kelompok, dan Ceramah
Pendekatan : Teacher center

F. Media Pembelajaran
Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 Lembar penilaian
 LCD Proyektor
Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocus

G. Sumber Belajar
 Buku Fisika Siswa Kelas XII, Kanginan,2018
 Buku refensi yang relevan,

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi
:
Perkembangan Teori Atom
  Model Atom Dalton
 Model Atom Thomson
 Model Atom Rutherford
 Model Atom Bohr

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung


● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 105 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pemberian pada topik materi Getaran dengan cara :
rangsangan) → Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Getaran
● Pemberian contoh-contoh materi Getaran untuk dapat dikembangkan
peserta didik, dari media interaktif, dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan Getaran
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Teori Atom
→ Mendengar
Pemberian materi Teori Atom oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai materi :
Perkembangan Teori Atom
Teori Atom Dalton
Teori Atom Thomson
Teori Atom Rutherford
Teori Atom Bohr

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,


mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
(pertanyaan/ sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
identifikasi disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
masalah) → Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Perkembangan Teori Atom
Teori Atom Dalton
Teori Atom Thomson
Teori Atom Rutherford
Teori Atom Bohr

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data) → Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Perkembangan Teori Atom
yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi
yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.

→ Membaca sumber lain selain buku teks


Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi Perkembangan Teori
Atom yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami
dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru
berkaitan dengan materi Perkembangan Teori Atom yang sedang
dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Perkembangan
Teori Atom yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam
buku paket mengenai materi Perkembangan Teori Atom
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Perkembangan Teori
Atom yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi
dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
materi dengan rasa percaya diri Perkembangan Teori Atom sesuai
dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Perkembangan Teori Atom
Teori Atom Dalton
Teori Atom Thomson
Teori Atom Rutherford
Teori Atom Bohr

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
processing (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Perkembangan Teori Atom
Teori Atom Dalton
Teori Atom Thomson
Teori Atom Rutherford
Teori Atom Bohr

→ Mengolah informasi dari materi Perkembangan Teori Atom yang


sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau
pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi
Perkembangan Teori Atom
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui
kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Perkembangan Teori Atom
Teori Atom Dalton
Teori Atom Thomson
Teori Atom Rutherford
Teori Atom Bohr

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama


membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan) → Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Perkembangan Teori
Atom berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :
Perkembangan Teori Atom
Teori Atom Dalton
Teori Atom Thomson
Teori Atom Rutherford
Teori Atom Bohr
→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag
materi Perkembangan Teori Atom dan ditanggapi oleh kelompok
yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Perkembangan Teori Atom
yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Perkembangan Teori Atom
Teori Atom Dalton
Teori Atom Thomson
Teori Atom Rutherford
Teori Atom Bohr

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Perkembangan Teori Atom


yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja
yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi
Perkembangan Teori Atom yang akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Perkembangan Teori
Atom yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Getaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu,
peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Perkembangan Teori
Atom yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Perkembangan Teori
Atom yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Getaran
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas

2. Pertemuan Ke-2 (3 x 45 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi
:
Inti Atom dan Radioktivitas
Karakteristik Inti Atom
Radioktivitas

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung


● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 105 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pemberian pada topik materi Inti Atom dan Radioktivitas dengan cara :
rangsangan) → Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.

→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan Inti Atom dan
Radioktivitas
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Inti Atom
dan Radioktivitas
→ Mendengar
Pemberian materi Osilasi pegas oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai materi :
Inti Atom dan Radioktivitas
Karakteristik Inti Atom
Radioktivitas

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,


mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
(pertanyaan/ sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
identifikasi disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
masalah) → Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Inti Atom dan Radioktivitas
Karakteristik Inti Atom
Radioktivitas

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data) → Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Osilasi pegas yang sedang
dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi Inti Atom dan
Radioktivitas yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi Inti Atom dan
Radioktivitas yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami
dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru
berkaitan dengan materi Inti Atom dan Radioktivitas yang sedang
dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Inti Atom dan
Radioktivitas yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada
guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam
buku paket mengenai materi Inti Atom dan Radioktivitas
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Inti Atom dan
Radioktivitas yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan
yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
materi dengan rasa percaya diri Inti Atom dan Radioktivitas sesuai
dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Inti Atom dan Radioktivitas
Karakteristik Inti Atom
Radioktivitas

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
processing (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Inti Atom dan Radioktivitas
Karakteristik Inti Atom
Radioktivitas

→ Mengolah informasi dari materi Inti Atom dan Radioktivitas yang


sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau
pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Inti Atom
dan Radioktivitas
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui
kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Inti Atom dan Radioktivitas
Karakteristik Inti Atom
Radioktivitas

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama


membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan) → Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Inti Atom dan
Radioktivitas berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :
Inti Atom dan Radioktivitas
Karakteristik Inti Atom
Radioktivitas

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag


materi Inti Atom dan Radioktivitas dan ditanggapi oleh kelompok
yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Inti Atom dan Radioktivitas
yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Inti Atom dan Radioktivitas
Karakteristik Inti Atom
Radioktivitas

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Inti Atom dan Radioktivitas


yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja
yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Inti
Atom dan Radioktivitas yang akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Inti Atom dan
Radioktivitas yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Osilasi pegas berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu,
peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Inti Atom dan Radioktivitas yang baru
dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Inti Atom dan
Radioktivitas yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Inti Atom dan Radioktivitas
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Inti Atom dan Radioktivitas
kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

3. Pertemuan Ke-3 (3 x 45 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi
:

 Peluruhan
Aktivitas Bahan Radioaktif
Serapan Radioaktif
Detektor Radioakttif
Bahaya Radioaktif

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung


● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 105 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pemberian pada topik materi Getaran dengan cara :
rangsangan) → Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Getaran
● Pemberian contoh-contoh materi Peluruhan untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan Peluruhan
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Peluruhan
→ Mendengar
Pemberian materi Teori Ato oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai materi :

Peluruhan
Aktivitas Bahan Radioaktif
Serapan Radioaktif
Detektor Radioakttif
Bahaya Radioaktif
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
(pertanyaan/ sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
identifikasi disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
masalah) → Mengajukan pertanyaan tentang materi :

Peluruhan
Aktivitas Bahan Radioaktif
Serapan Radioaktif
Detektor Radioakttif
Bahaya Radioaktif

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data) → Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Getaran yang sedang dipelajari
dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan
mencoba menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi Peluruhan yang sedang
dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami
dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru
berkaitan dengan materi Peluruhan yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Peluruhan yang
telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam
buku paket mengenai materi Peluruhan
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Peluruhan yang telah
diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
materi dengan rasa percaya diri Peluruhan sesuai dengan
pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :

Peluruhan
Aktivitas Bahan Radioaktif
Serapan Radioaktif
Detektor Radioakttif
Bahaya Radioaktif

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
processing (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :

Peluruhan
 Aktivitas Bahan Radioaktif
 Serapan Radioaktif
 Detektor Radioakttif
 Bahaya Radioaktif

→ Mengolah informasi dari materi Getaran yang sudah dikumpulkan dari


hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Getaran
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui
kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :

Peluruhan
 Aktivitas Bahan Radioaktif
 Serapan Radioaktif
 Detektor Radioakttif
 Bahaya Radioaktif

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama


membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan) → Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Peluruhan berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan
sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :

Peluruhan
Aktivitas Bahan Radioaktif
Serapan Radioaktif
Detektor Radioakttif
Bahaya Radioaktif

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag


materi Getaran dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Getaran yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :

Peluruhan
 Aktivitas Bahan Radioaktif
 Serapan Radioaktif
 Detektor Radioakttif
 Bahaya Radioaktif
→ Menjawab pertanyaan tentang materi Getaran yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi
Peluruhan yang akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Peluruhan yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Getaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu,
peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Peluruhan yang baru
dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Peluruhan yang baru
diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Getaran
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas

4. Pertemuan Ke-4 (3 x 45 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi
:
Aplikasi IpTek Nuklir
Reaksi Inti
Reaksi Fisi
Reaksi Fusi
Radioisotop

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung


● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 105 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pemberian pada topik materi Aplikasi IpTek Nuklir dengan cara :
rangsangan) → Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.

→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan Aplikasi IpTek Nuklir
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Aplikasi
IpTek Nuklir
→ Mendengar
Pemberian materi Aplikasi IpTek Nuklir oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai materi :
Aplikasi IpTek Nuklir
Reaksi Inti
Reaksi Fisi
Reaksi Fusi
Radioisotop

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,


mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
(pertanyaan/ sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
identifikasi disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
masalah) → Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Aplikasi IpTek Nuklir
Reaksi Inti
Reaksi Fisi
Reaksi Fusi
Radioisotop

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data) → Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Osilasi pegas yang sedang
dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi Aplikasi
IpTek Nuklir yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi Aplikasi IpTek Nuklir
yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami
dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru
berkaitan dengan materi Aplikasi IpTek Nuklir yang sedang
dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Aplikasi IpTek
Nuklir yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam
buku paket mengenai materi Aplikasi IpTek Nuklir
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Aplikasi IpTek Nuklir
yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
materi dengan rasa percaya diri Aplikasi IpTek Nuklir sesuai dengan
pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Aplikasi IpTek Nuklir
Reaksi Inti
Reaksi Fisi
Reaksi Fusi
Radioisotop

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
processing (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Aplikasi IpTek Nuklir
Reaksi Inti
Reaksi Fisi
Reaksi Fusi
Radioisotop

→ Mengolah informasi dari materi Osilasi pegas yang sudah dikumpulkan


dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Aplikasi
IpTek Nuklir
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui
kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Aplikasi IpTek Nuklir
Reaksi Inti
Reaksi Fisi
Reaksi Fusi
Radioisotop

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama


membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan) → Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Osilasi pegas berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media
lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan
sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :
Aplikasi IpTek Nuklir
Reaksi Inti
Reaksi Fisi
Reaksi Fusi
Radioisotop

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag


materi Aplikasi IpTek Nuklir dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Aplikasi IpTek Nuklir yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Aplikasi IpTek Nuklir
Reaksi Inti
Reaksi Fisi
Reaksi Fusi
Radioisotop
→ Menjawab pertanyaan tentang materi Aplikasi IpTek Nuklir yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang
telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Aplikasi
IpTek Nuklir yang akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Aplikasi IpTek Nuklir
yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja
yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Osilasi pegas berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu,
peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Osilasi pegas yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Aplikasi IpTek Nuklir
yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Aplikasi IpTek Nuklir
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Aplikasi IpTek Nuklir kepada
kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

Anda mungkin juga menyukai