(RPP)
Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XII / Genap
Materi Pokok : Radioktivitas
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 3 Jam Pelajaran @45 Menit
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional”.
KI 3 : Menganalisis karakteristik inti atom, radioaktivitas, pemanfaatan,dampak,
dan proteksinya Dalam kehidupan sehari-hari
KI 4 : Menyajikan laporan tentang sumber radioaktif, radioaktivitas, pemanfaatan,
dampak, dan proteksinya bagi kehidupan
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
D. Materi pembelajaran
1. Perkembangan Teori Atom
Model Atom Dalton
Teori atom Dalton adalah teori paling tua mengenai penjelasan tentang atom. Dalton
menjelaskan bahwa atom merupakan suatu zat yang tidak bisa dibagi - bagi lagi.
Teori atom Dalton adalah teori mengenai atom yang dikemukakan oleh ilmuwan
berkebangsaan Inggris, John Dalton pada tahun 1808. John Dalton mengemukakan teorinya
tentang materi atom yang dipubllikasikan dalam A New System of Chemical Philosiphy.
Berdasarkan penelitian dan hasil- hasil perbandingannya, Dalton menyimpulkan sebagai
berikut:
Teori Atom Dalton mempunyai beberapa kelemahan bila ditinjau dari teoi atom modern.
berbagai kelemahan teori atom Dalton adalah sebagai berikut:
a. Dalton menerangkan bahwa atom tidak bisa dibagi lagi. Ternyata, seiring
perkembangan ilmu dan teknologi, diketahui bahwa atom terbentuk dari partikel dasar
yang lebih kecil daripada atom, yaitu elektron, proton, dan neutron.
b. Dalton beranggapan bahwa atom tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan. Ternyata,
dengan menggunakan reaksi nulkir, satu atom dapat diubah menjadi atom unsur lainnya.
c. Dalton berpendapat bahwa atom pada suatu unsur memiliki kesamaan dalam berbagai
hal ( massa, ukuran, dan bentuk). Kini, telah dibuktikan adanya isotop, yakni atom yang
sama mempunyai kesamaan nomor atom, tetapi nomor massanya berbeda.
Model atom ini disebut plum pudding model atau yang di Indonesia disebut model
roti kismis. Model ini disebut roti kismis karena diumpamakan dengan kismis-kismis
muatan negatif (elektron) yang tertanam dalam bola yang bermuatan positif yang
seragam.
Model Rutherford, dikenal pula sebagai model planet adalah sebuah model atom yang
dikemukakan oleh Ernest Rutherford pada tahun 1911. Rutherford, dalam analisisnya,
menyangkal model puding prem atom yang dikemukakan oleh J. J. Thomson, berdasarkan
percobaan Geiger–Marsden yang dilakukan pada tahun 1909. Pemodelan atom Rutherford
yang baru tersebut[1] berdasarkan pada hasil eksperimen, yang mengatakan bahwa atom
mempunyai inti yang merupakan pusat massa yang kemudian dinamakan "nukleus",
dengan dikelilingi awan elektron bermuatan negatif.
Tak berapa lama setelah Rutherford mengajukan model atomnya tersebut, ternyata
terdapat beberapa kelemahan. Model atom Rutherford dianggap bertentangan dengan
hukum fisika klasik Maxwell. Berdasarkan hukum tersebut, apabila terdapat partikel
bermuatan (elektron) yang mengelilingi inti atom bermuatan sebaliknya (proton) maka
elektron akan mengalami percepatan dan memancarkan energi berupa radiasi
elektromagnetik. Dengan demikian lama kelamaan elektron akan kehilangan energinya.
Akibatnya, jari-jari lintasan semakin kecil, hingga suatu saat elektron akan bergabung
dengan inti atom. Karenanya fisika klasik memprediksi bahwa tidak mungkin sebuah atom
mencapai kestabilan. Padahal kenyataannya, atom bersifat stabil sehingga elektron tidak
bergabung dengan inti atom.
Di dalam fisika atom, model Bohr adalah model atom yang diperkenalkan oleh Niels Bohr
pada 1913. Model ini menggambarkan atom sebagai sebuah inti kecil bermuatan positif yang
dikelilingi oleh elektron yang bergerak dalam orbit sirkuler mengelilingi inti — mirip sistem
tata surya, tetapi peran gaya gravitasi digantikan oleh gaya elektrostatik. Model ini adalah
pengembangan dari model puding prem (1904), model Saturnian (1904), dan model
Rutherford (1911). Karena model Bohr adalah pengembangan dari model Rutherford, banyak
sumber mengkombinasikan kedua nama dalam penyebutannya menjadi model Rutherford-
Bohr. Seperti sudah diketahui sebelumnya, Rutherford mengemukakan teori atom Rutherford
berdasarkan percobaan hamburan sinar alfa oleh partikel emas yang dilakukannya.
Kunci sukses model ini adalah dalam menjelaskan formula Rydberg mengenai garis-garis
emisi spektral atom hidrogen; walaupun formula Rydberg sudah dikenal secara
eksperimental, tetapi tidak pernah mendapatkan landasan teoretis sebelum model Bohr
diperkenalkan. Tidak hanya karena model Bohr menjelaskan alasan untuk struktur formula
Rydberg, ia juga memberikan justifikasi hasil empirisnya dalam hal suku-suku konstanta
fisika fundamental.
Model Bohr adalah sebuah model primitif mengenai atom hidrogen. Sebagai sebuah teori,
model Bohr dapat dianggap sebagai sebuah pendekatan orde pertama dari atom hidrogen
menggunakan mekanika kuantum yang lebih umum dan akurat, dan dengan demikian dapat
dianggap sebagai model yang telah usang. Namun, karena kesederhanaannya, dan hasil yang
tepat untuk sebuah sistem tertentu, model Bohr tetap diajarkan sebagai pengenalan pada
mekanika kuantum
Pada waktu yang hampir bersamaan dengan percobaan Thomson, empat orang
fisikawan, yaitu Henri Becqurel, Marie Curie, Pierre Curie, dan Ernest Rutherford meneliti
keradioaktifan. Ada tiga jenis partikel sinar radioaktif, yaitu partikel alfa (α) bermuatan
positif, partikel beta (β) bermatan negatif dan gamma (γ) yang tidak bermuatan. Pada tahun
1906, Ernest Rutherford bersama mahasiswanya Geiger dan Marsden meneliti radiasi dari
uranium, radium, dan radioaktif lain yang memancarkan sinar α, β dan γ. Radioaktif tersebut
disimpan dalam kotak timbel dengan lubang yang sangat kecil sehingga sinar α dalam kotak
akan terpancar. Pancaran sinar α digunakan untuk menembak lempeng emas tipis sehingga
eksperimen tersebut dikenal dengan eksperimen lempeng tipis emas. Sebagian besar sinar α
diteruskan, hanya sedikit yang dipantulkan.
Mengapa sinar α lebih banyak diteruskan dibanding yang dipantulkan oleh lempeng emas?
Sinar α yang bermuatan posititf menumbuk partikel pejal (logam emas) yang juga bermuatan
positif. Partikel yang muatannya sama akan tolak-menolak. Partikel pejal tersebut dinamakan
Rutherford inti atom. Elektron terletak di luar inti pada jarak yang relatif jauh dengan
gerakan yang cepat, dikarenakan ada tolakan dari inti yang bermuatan positif.
Setiap atom mempunyai suatu pusat kecil atau inti. Peluang partikel α mendekati inti sangat
kecil karena ukurannya yang sangat kecil. Artinya, inti akan menolak partikel α karena inti
bernuatan positif seperti partikel α.
Kesimpulan dari percobaan ini adalah:
a. Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan elektron-elektron bermuatan begatif
yang beredar mengelilingi inti atom
b. Atom bersifat netral sehingga jumlah proton dalam inti sama dengan jumlah elektron yang
mengelilingi inti atom.
Radioktivitas
Radioaktivitas didefinisikan sebagai peluruhan spontan dari inti yang tidak stabil. Inti yang
tidak stabil dapat terpecah menjadi dua partikel atau lebih lainnya dengan membebaskan
sejumlah energi. Pemecahan ini dapat terjadi melalui beberapa cara , bergantung pada atom
tertentu yang meluruh.
Proses peluruhan bersifat statistik eksponensial. Jumlah inti atom untuk meluruh setiap saat N
bergantung pada jumlah sampel mula-mula inti induk No, selang waktu peluruhan t, dan
tetapan desintegrasi
3. Peluruhan
Neutron dan proton yang menyusun inti atom, terlihat seperti halnya partikel-partikel lain,
diatur oleh beberapa interaksi. Gaya nuklir kuat, yang tidak teramati pada skala makroskopik,
merupakan gaya terkuat pada skala subatomik. Hukum Coulomb atau gaya elektrostatik juga
mempunyai peranan yang berarti pada ukuran ini. Gaya nuklir lemah sedikit berpengaruh
pada interaksi ini. Gaya gravitasi tidak berpengaruh pada proses nuklir.
Interaksi gaya-gaya ini pada inti atom terjadi dengan kompleksitas yang tinggi. Ada sifat
yang dimiliki susunan partikel di dalam inti atom, jika mereka sedikit saja bergeser dari
posisinya, mereka dapat jatuh ke susunan energi yang lebih rendah. Mungkin bisa sedikit
digambarkan dengan menara pasir yang kita buat di pantai: ketika gesekan yang terjadi antar
pasir mampu menopang ketinggian menara, sebuah gangguan yang berasal dari luar dapat
melepaskan gaya gravitasi dan membuat tower itu runtuh.
Keruntuhan menara (peluruhan) membutuhkan energi aktivasi tertentu. Pada kasus menara
pasir, energi ini datang dari luar sistem, bisa dalam bentuk ditendang atau digeser tangan.
Pada kasus peluruhan inti atom, energi aktivasi sudah tersedia dari dalam. Partikel mekanika
kuantum tidak pernah dalam keadaan diam, mereka terus bergerak secara acak. Gerakan
teratur pada partikel ini dapat membuat inti seketika tidak stabil. Hasil perubahan akan
memengaruhi susunan inti atom; sehingga hal ini termasuk dalam reaksi nuklir, berlawanan
dengan reaksi kimia yang hanya melibatkan perubahan susunan elektron di luar inti atom.
Menurut teori Big Bang, isotop radioaktif dari unsur teringan (H, He, dan Li) dihasilkan tidak
berapa lama seteleah alam semesta terbentuk. Tetapi, inti-inti ini sangat tidak stabil sehingga
tidak ada dari ketiganya yang masih ada saat ini. Karenanya sebagian besar inti radioaktif
yang ada saat ini relatif berumur muda, yang terbentuk di bintang (khususnya supernova) dan
selama interaksi antara isotop stabil dan partikel berenergi. Sebagai contoh, karbon-14, inti
radioaktif yang mempunyai umur-paruh hanya 5730 tahun, secara terus menerus terbentuk di
atmosfer atas bumi akibat interaksi antara sinar kosmik dan Nitrogen.
Peluruhan radioaktif telah digunakan dalam teknik perunut radioaktif, yang digunakan untuk
mengikuti perjalanan subtansi kimia di dalam sebuah sistem yang kompleks (seperti
organisme hidup misalnya). Sebuah sampel dibuat dengan atom tidak stsbil konsentrasi
tinggi. Keberadaan substansi di satu atau lebih bagian sistem diketahui dengan mendeteksi
lokasi terjadinya peluruhan.
Dengan dasar bahwa proses peluruhan radioaktif adalah proses acak (bukan proses chaos),
proses peluruhan telah digunakan dalam perangkat keras pembangkit bilangan-acak yang
merupakan perangkat dalam meperkirakan umur absolutmaterial geologis dan bahan organik.
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : DI
Metode : Diskusi, kerja kelompok, dan Ceramah
Pendekatan : Teacher center
F. Media Pembelajaran
Media :
Worksheet atau lembar kerja (siswa)
Lembar penilaian
LCD Proyektor
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop & infocus
G. Sumber Belajar
Buku Fisika Siswa Kelas XII, Kanginan,2018
Buku refensi yang relevan,
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi
:
Perkembangan Teori Atom
Model Atom Dalton
Model Atom Thomson
Model Atom Rutherford
Model Atom Bohr
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data) → Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Perkembangan Teori Atom
yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi
yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam
buku paket mengenai materi Perkembangan Teori Atom
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Perkembangan Teori
Atom yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi
dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
materi dengan rasa percaya diri Perkembangan Teori Atom sesuai
dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Perkembangan Teori Atom
Teori Atom Dalton
Teori Atom Thomson
Teori Atom Rutherford
Teori Atom Bohr
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
processing (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Perkembangan Teori Atom
Teori Atom Dalton
Teori Atom Thomson
Teori Atom Rutherford
Teori Atom Bohr
CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Perkembangan Teori Atom
Teori Atom Dalton
Teori Atom Thomson
Teori Atom Rutherford
Teori Atom Bohr
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan Inti Atom dan
Radioktivitas
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Inti Atom
dan Radioktivitas
→ Mendengar
Pemberian materi Osilasi pegas oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai materi :
Inti Atom dan Radioktivitas
Karakteristik Inti Atom
Radioktivitas
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data) → Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Osilasi pegas yang sedang
dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi Inti Atom dan
Radioktivitas yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi Inti Atom dan
Radioktivitas yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami
dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru
berkaitan dengan materi Inti Atom dan Radioktivitas yang sedang
dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Inti Atom dan
Radioktivitas yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada
guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam
buku paket mengenai materi Inti Atom dan Radioktivitas
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Inti Atom dan
Radioktivitas yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan
yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
materi dengan rasa percaya diri Inti Atom dan Radioktivitas sesuai
dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Inti Atom dan Radioktivitas
Karakteristik Inti Atom
Radioktivitas
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
processing (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Inti Atom dan Radioktivitas
Karakteristik Inti Atom
Radioktivitas
CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Inti Atom dan Radioktivitas
Karakteristik Inti Atom
Radioktivitas
Peluruhan
Aktivitas Bahan Radioaktif
Serapan Radioaktif
Detektor Radioakttif
Bahaya Radioaktif
Peluruhan
Aktivitas Bahan Radioaktif
Serapan Radioaktif
Detektor Radioakttif
Bahaya Radioaktif
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
(pertanyaan/ sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
identifikasi disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
masalah) → Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Peluruhan
Aktivitas Bahan Radioaktif
Serapan Radioaktif
Detektor Radioakttif
Bahaya Radioaktif
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data) → Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Getaran yang sedang dipelajari
dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan
mencoba menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi Peluruhan yang sedang
dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami
dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru
berkaitan dengan materi Peluruhan yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Peluruhan yang
telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam
buku paket mengenai materi Peluruhan
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Peluruhan yang telah
diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
materi dengan rasa percaya diri Peluruhan sesuai dengan
pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Peluruhan
Aktivitas Bahan Radioaktif
Serapan Radioaktif
Detektor Radioakttif
Bahaya Radioaktif
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
processing (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Peluruhan
Aktivitas Bahan Radioaktif
Serapan Radioaktif
Detektor Radioakttif
Bahaya Radioaktif
Peluruhan
Aktivitas Bahan Radioaktif
Serapan Radioaktif
Detektor Radioakttif
Bahaya Radioaktif
Peluruhan
Aktivitas Bahan Radioaktif
Serapan Radioaktif
Detektor Radioakttif
Bahaya Radioaktif
CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Peluruhan
Aktivitas Bahan Radioaktif
Serapan Radioaktif
Detektor Radioakttif
Bahaya Radioaktif
→ Menjawab pertanyaan tentang materi Getaran yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi
Peluruhan yang akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Peluruhan yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Getaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu,
peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Peluruhan yang baru
dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Peluruhan yang baru
diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Getaran
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan Aplikasi IpTek Nuklir
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Aplikasi
IpTek Nuklir
→ Mendengar
Pemberian materi Aplikasi IpTek Nuklir oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai materi :
Aplikasi IpTek Nuklir
Reaksi Inti
Reaksi Fisi
Reaksi Fusi
Radioisotop
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data) → Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Osilasi pegas yang sedang
dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi Aplikasi
IpTek Nuklir yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi Aplikasi IpTek Nuklir
yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami
dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru
berkaitan dengan materi Aplikasi IpTek Nuklir yang sedang
dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Aplikasi IpTek
Nuklir yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam
buku paket mengenai materi Aplikasi IpTek Nuklir
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Aplikasi IpTek Nuklir
yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
materi dengan rasa percaya diri Aplikasi IpTek Nuklir sesuai dengan
pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Aplikasi IpTek Nuklir
Reaksi Inti
Reaksi Fisi
Reaksi Fusi
Radioisotop
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
processing (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Aplikasi IpTek Nuklir
Reaksi Inti
Reaksi Fisi
Reaksi Fusi
Radioisotop
CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Aplikasi IpTek Nuklir
Reaksi Inti
Reaksi Fisi
Reaksi Fusi
Radioisotop
→ Menjawab pertanyaan tentang materi Aplikasi IpTek Nuklir yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang
telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Aplikasi
IpTek Nuklir yang akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Aplikasi IpTek Nuklir
yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja
yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Osilasi pegas berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu,
peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Osilasi pegas yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Aplikasi IpTek Nuklir
yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Aplikasi IpTek Nuklir
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Aplikasi IpTek Nuklir kepada
kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.