Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK 2

 Buatlah Resume Dari Jurnal Internasional Yang Terpublikasi Mengenai Kasus


Kegawatdaruratan Neonatal (min 3 jurnal International)
 Buat dalam bentuk makalah dan Power Point , setiap kelompok terdiri dari 4-6
mahasiswa
 Topik materi Asfiksia (Kelp 1), Ikterus (Kelp 2), kejang (Kelp 3), Perdarahan tali pusat
(Kelp 4), Hypertermia (Kelp 5), Hypoglikemia (Kelp 6)
 Makalah di upload di web kuliah online sesuai jadwal yang tertera
 Power Point siap untuk dipresentasikan pada sesi perkuliahan onsite
 Cara pembuatan makalah adalah dengan meresume hasil dari berapa jurnal menjadi
satu
 Contoh format untuk resume setiap jurnal

Format Resume Jurnal I

Judul Jurnal : Early neonatal mortality rate and the risk factors in
Wangaya hospital
Angka kematian neonatal dini dan faktor risiko di
rumah sakit Wangaya

Latar Belakang : The first week of life of a neonate is a critical


period In Asia, early neonatal mortality rate
remains high.
Minggu pertama kehidupan neonatus adalah
periode kritis. Di Asia, angka kematian neonatal
dini masih tinggi.
Tujuan : Objective To investigate early neonatal mortality
rate and the risk factors in Wangaya Hospital.
Tujuan Untuk menyelidiki tingkat kematian dini
neonatal dan risikonya
faktor di Rumah Sakit Wangaya.

Metodologi : Methods A cross sectional study was carried out


retrospectively on neonates registered at
Perinatology Unit, Wangaya Hospital Denpasar,
Bali since January 2006. The study was done from
October to November 2007. Data was obtained
from medical record, analyzed as univariate using
chi-square test or Fisher's exact test and
multivariate logistic regression analysis model.
Metode: Penelitian cross sectional dilakukan
secara retrospektif pada neonatus yang terdaftar
di Unit Perinatologi, Rumah Sakit Wangaya
Denpasar, Bali sejak Januari 2006. Penelitian
dilakukan dari
Oktober hingga November 2007. Data diperoleh
dari medis catatan, dianalisis sebagai univariat
menggunakan uji chi-square atau Fisher tes eksak
dan model analisis regresi logistik multivariat.

Hasil : Results Early neonatal mortality rate in Wangaya


Hospital was 38.7 per 1000 livebirths. Univariate
analyses showed that there were five significant
risk factors of early neonatal death, i.e.,
respiratory distress, asphyxia, birth weight less
than 2500 grams, sepsis, and gestational age less
than 3 7 weeks. Multivariate analysis showed
that those five variables were significant as risk
factors of early neonatal death i.e., OR (95%
confidence interval) for respiratory distress: 16.8
(3.7 to 76.6)], asphyxia: 13.5 (6.1 to 29.9)], birth
weight <2500 grams: 8.1 (3.3 to 19.9)], sepsis: 7.3
(3.1 to 17.1), and gestational age <37 weeks: 3.5
(1.6 to 7.8)].
Hasil Angka kematian neonatal dini di Rumah
Sakit Wangaya adalah 38,7 per 1000 kelahiran
hidup. Analisis univariat menunjukkan bahwa ada
lima faktor risiko signifikan kematian neonatal
dini, yaitu pernapasan gawat, asfiksia, berat lahir
kurang dari 2500 gram, sepsis, dan usia kehamilan
kurang dari 3 7 minggu. Analisis multivariat
menunjukkan bahwa kelima variabel tersebut
signifikan sebagai faktor risiko awal
kematian neonatal mis., OR (interval kepercayaan
95%) untuk pernapasan marabahaya: 16,8 (3,7
hingga 76,6)], asfiksia: 13,5 (6,1 hingga 29,9)],
kelahiran berat <2500 gram: 8.1 (3.3 hingga 19.9)],
sepsis: 7.3 (3.1 hingga 17.1), dan usia kehamilan
<37 minggu: 3,5 (1,6 hingga 7,8)].

Kesimpulan : Conclusions Early neonatal mortality rate in


Wangaya Hospital remains high. Respiratory
distress, asphyxia, birth weight <2500 gram,
sepsis, and gestational age <37 weeks were
independent risk factors of early neonatal death.
Kesimpulan Angka kematian neonatal dini di
Rumah Sakit Wangaya tetap tinggi. Distres
pernapasan, asfiksia, berat lahir <2500
gram, sepsis, dan usia kehamilan <37 minggu
adalah risiko independen faktor kematian neonatal
dini.
Kelebihan : 1.
2.
3.
4.
5.
Kekurangan : 1. Peneliti tidak melakukan penyesuaian untuk
semua faktor risiko neonatal dini kematian,
terutama faktor risiko pada ibu, seperti sosial
status ekonomi, status gizi ibu, semua ibu
2.
3.
4.
5.

https://paediatricaindonesiana.org/index.php/paediatrica-indonesiana/article/view/611

Format Resume Jurnal II

Judul Jurnal : ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH


TERHADAP KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM

Latar Belakang : Antenatal care is designed to promote, protect,


and maintain the health during pregnancy and
reduce maternal and neonatal mortality. The scope
of antenatal care also includes the detection and
special care for high risk cases as well as the
prediction and prevention of complications during
pregnancy and childbirth. Complications of
pregnancy and childbirth causes of neonatorum
asphyxia. Neonatorum asphyxia is a condition
where the baby can not breathe spontaneously
and regularly after birth. Neonatorum asphyxia
cases in Mojokerto district has 46.9% in 2010 and
39.7% in 2014.
Antenatal care merupakan upaya untuk
mempromosikan, melindungi, dan menjaga
kesehatan ibu selama kehamilan dan menurunkan
angka kematian ibu dan bayi. Ruang lingkup
pemeriksaan kehamilan juga mencakup deteksi
dan penanganan ibu hamil dengan kasus risiko
tinggi serta mendeteksi dan mencegah komplikasi
kehamilan dan persalinan. Komplikasi kehamilan
dan persalinan mengakibatkan terjadinya asfi ksia
neonatorum. Asfi ksia neonatorum adalah suatu
kondisi dimana bayi tidak bisa bernapas secara
spontan dan teratur setelah lahir. Jumlah kasus
asfi ksia neonatorum di Kabupaten Mojokerto
sebesar 46,9% pada tahun 2010 dan 39,7% pada
tahun 2014.

Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk


menganalisis pengaruh kualitas antenatal care
terhadap neonatorum asfi ksia di kabupaten
Mojokerto
This aim of this study was to analyze the effect of
the quality of antenatal care to neonatorum
asphyxia in Mojokerto.

Metodologi : Jenis penelitian observasional analitik dengan


desain case control dengan besar sampel kasus
dan kontrol sebesar 80 bayi. Data dianalisis
menggunakan univariat, bivariat dan analisis
multivariat dengan uji regresi logistik.
The type of this study was observational analytic
with case control design with a sample of cases
and controls amounted to 80 babies. Data was
analyzed using univariate, bivariate and
multivariate analysis with logistic regression.

Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas


antenatal care berpengaruh signifi kan terhadap
asfi ksia neonatorum (OR = 8.556; 95% CI: 2,777–
26,358). Variabel perancu yang berpengaruh
terhadap asfi ksia neonatorum adalah pekerjaan
ibu (OR = 4.558; 95% CI: 1,391–14,298), pendidikan
dasar (OR = 21.620; 95% CI: 1,932–241,886),
pendidikan menengah (OR = 20.977; 95% CI:
1,819–241,872).
The results of this study showed that the quality
of antenatal care was signifi cant with neonatorum
asphyxia (OR = 8,556; 95% CI:2,777–26,358).
Confounding variables associated with
neonatorum asphyxia were maternal occupation
(OR = 4,558;95% CI:1,391– 14,298), primary
education (OR = 21,620; 95% CI: 1,932–241,886),
secondary education (OR = 20,977; 95%CI: 1,819–
241,872)
Kesimpulan : Kesimpulan kualitas antenatal care berpengaruh
terhadap asfi ksia neonatorum. Saran berdasarkan
hasil penelitian ini adalah bagi petugas kesehatan
diharapkan melakukan health education kepada
masyarakat dan keluarga tentang pentingnya
pemeriksaan antenatal care dan pelayanan
antenatal care yang harus didapat dari petugas
kesehatan.
The conclusion quality of antenatal care has effect
of nenatorum asphyxia. Suggestions can be
drawn based on the results of this study are for
health workers are expected to do health
education to the public and families about the
importance of antenatal care and antenatal care
services that should be obtained from health
workers
Kelebihan :
1. .
2.
3.
4.
5.

Kekurangan : 1. Kurangnya Pendidikan kesehatan dan promosi


kesehatan tentang pentingnya pemeriksaan
antenatal care dan pelayanan antenatal care
yang harus didapat dari petugas kesehatan,
penkes tentang asfiksia neonatorum,
komplikasi saat kehamilan, persalinan dan bayi
baru lahir.
2. Dinas kesehatan, puskesmas, dan rumah sakit
di kabupaten Mojokerto kurang meningkatkan
kualitas pelayanan antenatal care sesuai
standart minimal pelayanan 10T
Format Resume Jurnal III

Judul Jurnal : Faktor – Faktor yang Menyebabkan Terjadinya


Asfiksia Neonatorum Pada Bayi Baru Lahir Di
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Rokan
Hulu

Latar Belakang : Asfiksia Neonatorum adalah keadaan bayi yang


tidak bernafas spontan dan teratur segera setelah
lahir. Berdasarkan data WHO (World Health
Organisation) tahun 2002 menunjukkan bahwa
27% kematian bayi baru lahir disebabkan oleh
Asfiksia Neonatorum

Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya faktor-


faktor yang menyebabkan terjadinya Asfiksia
Neonatorum pada bayi baru lahir di RSUD
Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2011.
The purposeof this researchisknowingthe
factorsthat causeasphyxianeonatorumin
newbornsin hospitalsRokanHuluin 2011.

Metodologi : Metode penelitian bersifat survey analitik dengan


desain case control.Cara pengambilan sampel ini
dilakukan dengan samplingjenuh yaitu semua Ibu
yang melahirkan bayi yang mengalami Asfiksia
Neonatorum.Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan lembar Check List yang didapat
berdasarkan data skunder dari ruang kebidanan
dan OK RSUD Kabupaten Rokan Hulu tahun 2011.
Analisa data penelitian ini menggunakan uji Chi
Square dan regresi linier.

Hasil : Pada derajat kepercayaan (CI) 95 % diperoleh


faktor usia ibu p value 0,34, usia kehamilan p
value 0,202, solusio plasenta p value 0,0005,
plasenta previa p value 0,0005, gamelli p value
0,0005 dan gangguan tali pusat p value 0,0005,
Kesimpulandari penelitian ini menunjukkan bahwa
tidak ada hubungan yang bermakna antara usia
ibu dan usia kehamilan dengan kejadian Asfiksia
Neonatorum di RSUD Kabupaten Rokan Hulu
Tahun 2011 dan ada hubungan yang bermakna
dengan kekuatan hubungan lemah antara solusio
plasenta, plasenta previa, gamelli dan gangguan
tali pusat dengan kejadian Asfiksia Neonatorum di
RSUD Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2011.

Kesimpulan : Kesimpulandari penelitian ini menunjukkan bahwa


tidak ada hubungan yang bermakna antara usia
ibu dan usia kehamilan dengan kejadian Asfiksia
Neonatorum di RSUD Kabupaten Rokan Hulu
Tahun 2011 dan ada hubungan yang bermakna
dengan kekuatan hubungan lemah antara solusio
plasenta, plasenta previa, gamelli dan gangguan
tali pusat dengan kejadian Asfiksia Neonatorum di
RSUD Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2011

Kelebihan : 1.
2.
3.
4.
5.
Kekurangan :
1.
2.
3.
4.
5.

Anda mungkin juga menyukai