Bab Iv Gea
Bab Iv Gea
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada kasus ini dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang pasien didiagnosis gastroenteritis akut dehidrasi ringan-sedang. Hal-
hal yang mendasari pengambilan diagnosis tersebut diantaranya :
Gastroenteritis akut dehidrasi ringan-sedang :
Seorang anak dikatakan diare akut jika didapatkan buang air besar
dengan konsistensi lebih cair dari biasanya lebih dari 3 kali atau lebih selama 24
jam, disertai perubahan konsistensi feses menjadi cair dari biasanya dengan atau
tanpa lendir dan darah. Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari 14
hari (kurang dari 2 minggu) (WHO., 2005).
Pada pasien ini didapatkan dari anamnesis dengan keluhan yaitu buang
air besar (BAB) cair sejak 2 hari SMRS yaitu tepatnya pada saat pagi hari. BAB
cair timbul dengan tiba-tiba dan sudah berlangsung ± 5 kali sehari sejak kemarin.
BAB berbentuk cair, jumlah feses setiap kali BAB tidak begitu banyak dengan
ampas sedikit, berwarna kuning, tidak ada lendir, tidak ada darah, berbau amis,
tidak seperti minyak, dan tidak seperti air cucian beras. Selain itu, juga disertai
muntah sejak 2 hari SMRS sebanyak 5 kali sehari, muntah berisi makanan yang
dimakan dan tidak ada darah. Tidak ada riwayat mencret apabila memakan
makanan tertentu atau minum susu.
Muntah pada pasien disebabkan oleh iritasi usus yang dapat merusak
mukosa saluran cerna dan mengakibatkan pelepasan serotonin dari sel-sel
chromaffin yang selanjutnya akan ditransmisikan langsung ke pusat muntah atau
melalui chemoreseptor trigger zone. Pusat muntah selanjutnya akan
mengirimkan impuls ke otot-otot abdomen, diafragma dan nervus viseral
lambung dan esofagus untuk mencetuskan muntah (Chow et al., 2010).
Selain buang air besar cair dan muntah pasien juga mengalami demam
sejak 2 hari SMRS yaitu pada pagi hari timbul bersamaan dengan munculnya
buang air besar cair. Demam tidak begitu tinggi, timbul secara perlahan. Hal ini
disebabkan oleh karena adanya pusat pengaturan suhu terletak di bagian
anterior hipotalamus. Ketika vascular bed yang mengelilingi hipotalamus
terekspos pirogen eksogen tertentu (bakteri) atau pirogen endogen (IL-1, IL-6,
TNF), zat metabolik asam arakidonat dilepaskan dari sel-sel endotel jaringan
pembuluh darah ini. Zat metabolik ini seperti prostaglandin E2, melewati blood
37
KIE yang dapat diberikan kepada orangtua pasien adalah berikan nasihat
dan cek pemahaman ibu/pengasuh tentang cara pemberian Oralit, zinc,
ASI/makanan dan tanda-tanda untuk segera membawa anaknya ke petugas
kesehatan jika anak: buang air besar cair lebih sering, muntah berulang-ulang,
mengalami rasa haus yang nyata, makan atau minum sedikit, demam, tinjanya
berdarah, tidak membaik dalam 3 hari. Serta KIE pemberian ASI, pemberian
makan yang lebih baik, penggunaan air yang aman, mencuci tangan, keamanan
makanan, menjaga sanitasi, membeli botol susu agar dapat digunakan
bergantian dan dibersihkan secara optimal. Pasien juga sebaiknya dibiasakan
tidak menggunakan dot, karena bakteri yang dapat menyebabkan diare berasal
dari botol susu dan dot yang digunakan.