Hipotesis Penelitian
Hipotesis Penelitian
1 Hipotesis Penelitian
1. H-0: Dekokta daun benalu teh (Scurrula atropurpurea Bl Danser) dosis terapi, MATC dan
LC50 tidak menurunkan deyut jantung embrio ikan zebra (Danio rerio)
H-1: Dekokta daun benalu teh (Scurrula atropurpurea Bl Danser) dosis terapi, MATC dan
2. H-0: Dekokta daun benalu teh (Scurrula atropurpurea Bl Danser) dosis terapi, MATC dan
LC50 tidak menurunkan daya tetas embrio ikan zebra (Danio rerio)
H-1: Dekokta daun benalu teh (Scurrula atropurpurea Bl Danser) dosis terapi, MATC dan
1. Variabel Bebas yaitu Dekokta daun benalu teh (Scurrula atropurpurea Bl Danser) dosis
2. Variabel Terikat yaitu perubahan denyut jantung dan daya tetas embrio ikan zebra (Danio
rerio).
1. Paparan akut adalah pemberian senyawa dekokta daun pulutan selama 72 hpf pada embrio
ikan zebra
2. Dekokta daun pulutan (Urena lobata L.) adalah suatu peoses ekstraksi menggunakan
pelarut aquadest selama 30 menit pada suhu 90oC kemudian diberikan kepada hewan coba
selama 72 hpf.
4. LC50 merupakan kosentrasi yang dapat menyebabkan kematian 50% dari jumlah hewan
maksimum yang dapat diserap tubuh dan tidak menimbulkan efek merugikan
6. Dosis terapi merupakan dosis yang diberikan dalam keadaan biasa yang dapat
menyembuhkan pasien. Dosis terapi diperoleh dari penelitian sebelumnya pada tikus yang
dilakukan oleh Makdasari (2016), yaitu sebesar 500mg/kgBB pada embro ikan zebra
7. Daya tetas
8. Dosis adalh dosis atau jumlah yang mampu memberikan efek teraupetik
11. Perubahan daya tetas pada embrio ikan zebra adalah suatu pengamatan terhadap jumlah
embrio ikan zebra yang mampu keluar dari chorion dan berubah menjadi larva dalam satu
populasi yang dipapar dekokta daun benalu teh (Scurrula atropurpurea Bl Danser) dosis
terapi, dosis MATC (Maximum allowable toxicant concentration), dan dosis subletal.
Pengamatan dilakukan pada 72 hpf yang diamati pada kelompok 0, kelompok P1,
matematis menggunakan rumus sebagai berikut: (Kimmel,, et al., 1995; Chen, et al.,
2015)