TENTANG
IJIN USAHA INDUSTRI , IJIN USAHA PERDAGANGAN
IJIN USAHA PERGUDANGAN TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (TDP)
DAN SURAT KETERANGAN ASAL (SKA)
BUPATI KLUNGKUNG
Dengan Persetujuan
MEMUTUSKAN :
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Klungkung;
2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom
yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah.
3. Bupati adalah Bupati Klungkung;
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Klungkung.
5. Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut Retribusi adalah : pungutan daerah
sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang khususnya
disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan
pribadi atau badan.
6. Surat Ijin Usaha Perdagangan yang selanjutnya disingkat SIUP adalah surat
ijin untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan.
7. Perdagangan adalah kegiatan jual beli barang atau jasa yang dilakukan secara
terus menerus dengan mengalihkan hak atas barang atau jasa disertai imbalan
atau kompensasi.
8. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha
yang bersifat tetap dan terus menerus yang didirikan. Bekerja serta
berkedudukan dalam wilayah Kabupaten Klungkung dengan tujuan
memperoleh keuntungan atau laba.
9. Pengusaha adalah setiap orang perseorangan atau persekutuan atau badan
hukum yang menjalankan suatu jenis perusahaan.
10. Industri adalah kegiatan Ekonomi yang mengelola bahan mentah, bahan baku
barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang dengan mulai lebih
tinggi untuk penggunaan termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan
industri.
11. Ijin Usaha Industri yang selanjutnya disingkat IUI adalah Ijin yang
dikeluarkan untuk setiap kegiatan dibidang industri.
12. Perusahaan Industri adalah Perusahaan yang berbentuk, badan hukuman
persekutuan atau perorangan yang melakukan kegiatan dibidang industri dan
berkedudukan diwilayah Kabupaten Klungkung.
13. Gudang adalah Ruangan atau tempat untuk menyimpan barang perniagaan
baik terbuka maupun tertutup tidak dikunjungi umum.
14. Usaha Pergudangan adalah kegiatan Jasa Pergudangan yang dilakukan oleh
Suatu Perusahaan atau Perorangan melalui pemanfaatan gudang miliknya
sendiri atau pihak lain untuk mendukung/ memperlancar kegiatan perdagangan
barang.
15. Ijin Pergudangan adalah Ijin yang diberikan kepada setiap Perusahaan atau
Perorangan yang memiliki dan atau menguasai gudang.
16. Wajib Daftar Perusahaan selanjutnya disingkat WDP adalah Kewajiban bagi
setiap Perusahaan untuk didaftarkan dalam Daftar Perusahaan.
17. Tanda Daftar Perusahaan yang selanjutnya disingkat TDP adalah daftar catatan
resmi yang diadakan menurut atau berdasarkan ketentuan Perundang-
undangan atau Peraturan pelaksanaannya yang memuat hal-hal yang wajib
didaftarkan oleh setiap Perusahaan.
18. Surat Keterangan Asal (Certificate Of Origin) yang selanjutnya disingkat SKA
adalah suatu dokumen yang berdasarkan kesepakatan dalam perjanjian
bilateral, regional dan multilateral serta ketentuan sepihak dari suatu Negara
tertentu wajib disertakan pada barang Ekspor Indonesia akan memasuki
wilayah Negara tertentu yang membuktikan bahwa barang berasal, dihasilkan
atau diolah di Indonesia.
19. Petikan adalah cuplikan sebagai informasi atau keterangan yang dimuat dalam
Daftar perusahaan.
20. Salinan adalah copy seluruh informasi atau keterangan yang dimuat dalam
daftar perusahaan.
21. Retribusi Ijin Usaha Perdagangan, Ijin Usaha Industri, Ijin Pergudangan dan
Tanda Daftar Perusahaan dan SKA selanjutnya disebut retribusi adalah
pengutan daerah sebagai pembayaran atas penerbitan surat ijin usaha
perdagangan, surat ijin usaha perindustrian, surat ijin usaha pergudangan,
TDP, dan SKA.
22. Wajib Retribusi adalah Orang pribadi atau badan yang menurut Peraturan
Perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran
retribusi termasuk pungutan atau pemotongan retribusi tersebut
23. Masa retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas
waktu wajib retribusi untuk memanfaatkan jasa dan perijinan tertentu dari
Pemerintah Daerah
24. Surat Keterangan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SKRD adalah
surat ketetapan retribusi daerah yang menentukan besarnya pokok retribusi.
25. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan,
mengelola data atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan memenuhi
kewajiban perpajakan daerah dan retribusi atau tujuan lain dalam rangka
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah
dan retribusi daerah.
26. Pembantuan Satuan Pemegang Kas adalah Pegawai yang bertugas menerima,
mencatat penerimaan dan penyorotan penerimaan ke Kas Daerah yang
selanjutnya disebut PSPK.
BAB II
OBYEK, SUBYEK DAN GOLONGAN RETRIBUSI
Pasal 2
Ijin usaha industri, ijin usaha perdagangan, ijin usaha pergudangan, TDP dan SKA
dipungut retribusi sebagai bayaran atas pelayanan pemberian ijin tersebut kepada
pribadi atau badan.
Pasal 3
Objek retribusi adalah pelayanan pemberian Ijin usaha industri. Ijin usaha
perdagangan. TDP dan SKA kepada orang pribadi atau badan tertentu sesuai
dengan lokasi kegiatan-kegiatan industri dan perdagangan.
Pasal 4
Subyek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh ijin usaha
industri. Ijin usaha perdagangan, ijin usaha pergudangan, TDP dan SKA.
Pasal 5
Retribusi Ijin Usaha Industri, Ijin Usaha Perdagangan, TDP dan SKA digolongkan
sebagai Retribusi perijinan.
BAB III
KETENTUAN PERIJINAN BAGIAN PERTAMA PERIJINAN INDUSTRI
Pasal 6
(1) Setiap perusahaan yang menjalankan kegiatan industri dengan nilai investasi
seluruhnya diatas 5 (lima) juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan
diwajibkan memiliki ijin usaha industri. Sedangkan nilai investasi seluruhnya
dibawah 5 (lima) juta rupiah, serta tidak termasuk tanah dan bangunan tidak
diwajibkan memiliki ijin industri, kecuali bila dikehendaki oleh perusahaan
yang bersangkutan.
(2) Untuk memperoleh ijin industri sebagaimana dimaksud ayat (1) pengusaha
mengajukan permohonan secara tertulis kepada Bupati melalui Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Klungkung.
(3) Perusahaan industri yang melakukan perluasan dalam lingkup jenis
industrinya melebihi 30 persen dari kapasitas produksi yang diijinkan wajib
mengajukan permohonan perluasan ijin industri.
(4) Bentuk isi dan tata cara permohonan ijin industri diatur lebih lanjut dengan
Keputusan Bupati.
BAGIAN KEDUA
PERIJINAN USAHA PERDAGANGAN
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
Persyaratan dan tata cara permohonan surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
sebagaimana dimaksud pada pasal 7 dan 8 diatur lebih lanjut ditetapkan dengan
Keputusan Bupati.
Pasal 10
BAGIAN KETIGA
PERIJINAN USAHA PERGUDANGAN
Pasal 11
(1) Setiap usaha pergudangan baik perorangan maupun badan wajib memiliki ijin
usaha pergudangan.
(2) Persyaratan dan tata cara permohonan ijin usaha pergudangan diatur lebih
lanjut dengan Keputusan Bupati.
BAGIAN KEEMPAT
TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (TDP)
Pasal 12
(1) Setiap permohonan yang sudah memperoleh ijin usaha industri, ijin usaha
perdagangan, ijin usaha pergudangan dan ijin-ijin usaha lainnya, dalam jangka
waktu tiga bulan terhitung tanggal ijin diterbitkan wajib mendaftarkan
kembali perusahaannya untuk mendapatkan TDP sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
(2) Persyaratan dan tata cara pemberian TDP sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.
BAGIAN KELIMA
SURAT KETERANGAN ASAL (SKA)
Pasal 13
BAB IV
MASA BERLAKUNYA IJIN
Pasal 14
(1) jangka waktu berlakunya usaha dagang dan industri maupun pergudangan
ditetapkan selama perusahaan tersebut masih beroperasi.
(2) Terhadap TDP (Tanda Daftar Perusahaan) sebagaimana dimaksud ayat (1)
dilakukan pendaftaran ulang setiap 5 tahun sekali.
(3) Pendaftaran ulang sebagaimana dimaksud ayat (2) harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam jangka waktu tiga bulan sebelum jatuh tempo
pendaftaran ulang.
(4) Dalam rangka pengawasan dan pengendalian setiap permohonan untuk
pendaftaran ulang dilakukan pemeriksaan lapangan oleh Team Peneliti yang
ditunjuk oleh Bupati.
Pasal 15
Pasal 16
BAB V
TATA CARA PENGUKURAN TINGKAT PENGGUNAAN IJIN
Pasal 17
BAB VI
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI
Pasal 18
Besarnya tarif retribusi surat ijin sebagaimana dimaksud dalam pasal (2) akan
diatur lebih lanjut dalam Keputusan Bupati setelah mendapat persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah.
BAB VII
TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PENAGIHAN RETRIBUSI
Pasal 19
BAB VIII
PENGURANGAN KERINGANAN DAN PEMBESARAN RETRIBUSI
Pasal 20
BAB IX
KETENTUAN PIDANA
Pasal 21
1. Pelanggaran atas Peraturan Daerah ini diancam pidana kurungan paling lama 6
(eman) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 5.000.000,00 (lima juta
rupiah).
2. Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah
pelanggaran.
BAB X
PENYIDIKAN
Pasal 22
(1) Selain pejabat penyidik umum yang bertugas menyidik tindak pidana,
penyidik atas tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam peraturan daerah
ini dapat juga dilakukan oleh pejabat penyidik Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan Pemerintah Daerah yang pengangkatannya ditetapkan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Dalam melaksanakan penyidikan para penyidik sebagaimana dimaksud ayat
(1) berwenang :
a. Menerima laporan atau pengaduan dari seorang tentang adanya tindak
pidana.
b. Melakukan tindakan pertama pada saat itu di tempat kejadian dan
melakukan pemeriksaan.
c. Menyuruh berhenti seorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal
diri tersangka.
d. Melakukan penyitaan benda dan atau surat.
e. Mengambil sidik jari dan memotret seseorang.
f. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau
saksi
g. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan
pemeriksaan perkara.
h. Mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat petunjuk dari
penyidik POLRI bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa
tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui
penyidik POLRI memberitahukan hal tersebut kepada penuntut umum,
tersangka atau keluarganya.
i. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat
dipertanggungjawabkan.
(3) Penyidik sebagaimana yang dimaksud ayat (1) memberitahukan dimulainya
penyidikan dan penyampaian hasil penyidikan kepada penuntut umum sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981
tentang Hukum Acara Pidana.
BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
PASAL 32
Surat ijin usaha industri, surat ijin usaha perdagangan, surat ijin usaha
pergudangan, TDP dan SKA yang telah diperoleh sebelum diundangkannya
peraturan daerah ini masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 24
I WAYAN CANDRA
Diundangkan di Semarapura
Pada tanggal 5 Maret 2004
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG,
I. UMUM
Bahwa dengan telah ditetapkannya Undang-undang Nomor 34 Tahun
2000 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak
daerah dan Retribusi Daerah maka dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah perlu segera menetapkan Peraturan Daerah tentang Retribusi Ijin Usaha
industri. Ijin Usaha Perdagangan Ijin Usaha Pergudangan. Tanda Daftar
Perusahaan (TDP) dan Surat Keterangan Asal (SKA).
Bahwa disamping sebagai pelaksanaan ketentuan tersebut di atas,
dimaksudkan pula sebagai tindak lanjut undang-undang Nomor 22 Tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah dimana penetapan tarif retribusi dan pajak diatur
dengan peraturan daerah.