Anda di halaman 1dari 6

UJIAN PSIKOMOTORIK

Oleh: TIM GERBONG III (STASE I)


1. Persiapan Alat
a. Hanskun
b. Meteran, penggaris
c. Stetoskop
d. Busur Derajat
e. Termometer
f. Pemeriksaan Sampel:
i. Urin  Spuit, tabung, as. Sitrat
ii. Darah  Spuit, tabung EDTA
iii. Sampel Jaringan  daerah luka  Skapel, pinset, gelas ukur, formalin
alumunium foil.
iv. DNA  Skapel, pinset, alumunium foil.

2. Identifikasi Jenazah
a. Pakaian
i. Atas : Baju lab. berwarna putih polos, tanpa motif, berbahan katun,
berkerah, memiliki 3 kantong pada bagian depan, 1 di bagian dada
kanan dan 2 di bagian bawah, berkerah, berkancing dengan jumlah
kancing bagian depan sebanyak 5 buah dan dua buah pada bagian
belakang, terdapat belahan di bagian belakang, tidak bermerek, tidak
memiliki ukuran, panjang lengan 20 cm, panjang pundak/bahu 40 cm,
panjang baju 120 cm, tidak terdapat robekan, lubang, kotoran, maupun
bercak darah pada baju.
ii. Bawah : Rok berwarna putih polos, tanpa motif, berbahan katun,
terdapat karet pada bagian pinggang dan bagian bawah dikelilingi oleh
renda-renda, tanpa merek dan tanpa ukuran, panjang lingkar pinggang
80 cm, panjang rok 100 cm, tidak didapatkan robekan, lubang, bercak
darah maupun kotoran pada rok.

b. Perhiasan: tidak ditemukan perhsiasan perhiasan pada jenazah. (kalau ada


jelasin : jenis apa?, bahan apa?, motif?, warna?)

c. Tubuh (umum) :
i. Ditemukan sesosok jenazah manusia, dengan ciri:
ii. Panjang badan : 170 cm
iii. Jenis Kelamin : Laki-laki
iv. Usia :
1. Ditemukan tanda-tanda seks sekunder (rambut pubis, jenggot,
kumis, ketiak, jakun)  usia > 10 tahun
2. Pemeriksaan gigi geligi  Molar III  > 17 tahun
3. Mata  ditemukan arkus senilis pada kornea  > 40 tahun
v. Ras :
1. Mongoloid : Kulit kuning kecoklatan, rambut lurus
2. Negroid : kulit hitam rambut keriting
3. Kaukasian : kulit putih

vi. Head – toe


1. Rambut :
a. Rambut kepala : panjang 1 cm, berwarna hitam, lurus,
persebaran merata, terdapat uban yang tersebar merata.
b. Alis : panjang 0,5 cm, berwarna hitam, lurus,
persebaran merata, tidak terdapat uban pada kedua alis.
c. Kumis : panjang 2 cm, berwarna hitam, lurus,
persebaran merata, terdapat uban yang tersebar merata.
d. Jenggot : ukuran terpanjang 2 cm terpendek 1 cm,
berwarna hitam, lurus, persebaran merata, terdapat uban
yang tersebar merata.
e. Rambut pubis : panjang 4 cm, berwarna hitam,
gelombang, persebaran merata, tidak terdapat uban.
2. Hidung – pesek/mancung
3. Alat kelamin :
a. Penis – sudah disunat
b. Teraba testis pada skrotum

d. Tanda khusus (periksa dari head-toe + balik mayatnya)


i. Jaringan parut : tidak ditemukan jaringan parut.
ii. Bekas jahitan : ditemukan bekas jahitan di bagian pangkal
paha kanan bagian dalam dengan ukuran panjang 3 cm.
iii. Tahi lalat : ditemukan tahi lalat pada dahi bagian kanan,
kelopak mata kanan, pinggang sebelah kiri dengan diameter 0,5 cm,
tidak menonjol
iv. Kelainan anatomi tubuh: tidak ditemukan kelainan anatomi tubuh,
seperti lordosis, kifosis, skoliosis dll.

3. Penentuan Waktu Kematian


a. Tanda-tanda kematian Dini
i. Wajah pucat
ii. Refleks pupil : (-) – tidak miosis
iii. Kornea : keruh
iv. Denyut nadi (10 menit) : (-) - hilang
v. Bunyi jantung dan paru (10 menit) : (-) - hilang
b. Lebam Mayat
i. Warna : merah kebiruan
ii. Lokasi : searah dengan gravitasi | kalau terlentang  lokasi
lebam mayat terletak pada tengkuk, punggung, pantat, lengan, paha,
betis bagian belakang.
iii. Penekanan selama 30 detik  lebam mayat tidak hilang dengan
penekanan
iv. Kematian > 6 jam.

c. Kaku Mayat
i. Kelopak mata : kaku dan sulit dilawan
ii. Rahang : kaku dan sulit dilawan
iii. Leher : kaku dan sulit dilawan
iv. Bahu : kaku dan sulit dilawan
v. Siku : kaku dan mudah dilawan
vi. Pergelangan tangan : kaku dan sulit dilawan
vii. Kaki (paha, lutut) : kaku dan sulit dilawan
viii. Perkiraan waktu kematian : kaku seluruh tubuh – fase rigor mortis
kaku mayat lengkap 6-18 jam.

d. Tanda-tanda pembusukan: tanda pembusukan awal dilihat pada bagian sekum


(perut kuadran kanan bawah) – belum terlihat berwarna kehijauan pada bagian
sekum  belum ada tanda-tanda pembusukan| perkiraan waktu kematian <24
jam.

e. Suhu rektal: (dimasukan termometer dengan kedalaman 10 cm selama 3-5


menit) diukur 3 kali kemudian di ambil rata-ratanya
i. Rumus “Marshall & Hoare”:
1. 3 jam  menurun 0,55 C/jam  35,3 C
2. 6 jam  menurun 1,1 c/jam  28,7
3. Selanjutnya /jam  menurun 0,8 C
ii. Suhu tubuh 24,7 C  waktu kematiannya  9 jam  28,7 – 24,7 =
4C/0,8  5 jam. Perkiraan waktu kematian: 14 jam yang lalu.

Berdasarkan rumus Marshall & Hoare, dengan suhu awal tubuh 37


derajat celcius dan didapatkan suhu rektal 24,7 derajat celcius maka
diperkirakan lama waktu kematian korban sekitar 14 jam yang lalu.

f. Perkiraan lama waktu kematian : perkiraan lama kematian, berdasarkan lebam


mayat, kaku mayat, tanda pembusukan dan suhu tubuh diperkirakan lama
kematian korban sekitar 14 jam.
4. Diskripsi luka

Ceritanya luka bacok:


Terdapat sebuah luka terbuka berbentuk memanjang
dari dada sampai perut bagian kiri. Sebelum
ditautakan luka tersebut berbentuk menganga dengan
panjang 9 cm, lebar terpanjang 2 cm, lebar terpendek 1
cm, dengan kedalaman 5 cm. Setelah ditautkan, luka
menjadi rapat dan berbentuk garis lurus berukuran
panjang 9 cm. Ujung pertama luka terletak pada 2 cm
di atas garis mendatar yang melewati pusat dan 4 cm
di sebelah kiri garis tengah tubuh. Ujung kedua luka
terletak 7 cm dibawah garis mendatar yang melewati
pusat dan 5 cm di sebelah kiri garis tengah tubuh.
Sifat-sifat luka: Batas luka tegas, tepi luka rata, kedua
sudut luka masing-masing 10 derajat dan 70 derajat,
tebing luka rata, tidak terdapat jembatan jaringan,
tebing luka terdiri dari kulit, jaringan subkutis,
pembuluh darah, otot dan tulang iga, dasar luka
tampak otot, tulang dan usus. Ditemukan kulit
berwarna merah kebiruan pada area sekitar luka.

Interpretasi:
Jenis luka merupakan luka bacok. Diperkirakan benda
penyebab memiliki dua sisi salah satu sisi bermata
tajam dan salah satu sisi bermata tumpul. Panjang
benda yang masuk adalah 9 cm dan masuk dengan
kedalaman 5 cm. Berdasarkan warna memar,
diperkirakan usia luka kurang dari 1 hari dan terdapat
tanda intravitalitas sehingga kemungkinan luka terjadi
sebelum kematian.

Ceritanya: luka tusuk.


Terdapat sebuah luka terbuka di dada bagian kanan.
Sebelum ditautkan, luka berbentuk oval dengan
ukuran panjang 4 cm, lebar 1 cm, dalam 4 cm.
Setelah ditautkan, luka menjadi rapat membentuk garis
miring dengan panjang 4 cm. Ujung pertama luka
terletak pada 5 cm di atas garis mendatar yang
melewati kedua puting susu dan 6 cm disebelah kanan
garis tengah tubuh. Ujung kedua luka terletak pada 4
cm di atas garis mendatar yang melewati kedua puting
susu dan 8 cm disebelah kanan garis tengah tubuh.
Pusat luka berada 130 cm dari tumit. Sifat-sifat luka:
batas luka tegas, tepi luka rata, sudut luka masing
masing 30 derajat dan 30 derajat, tebing luka rata dan
tidak terdapat jembatan jaringan. Tebing luka terdiri
dari terdiri dari kulit, jaringan ikat, lemak dan otot,
dasar luka terdiri atas otot dan darah yang telah
membeku. Daerah disekitar garis batas luka tidak
didapatkan kulit berwarna kebiruan.

Interpretasi:
Jenis luka merupakan luka tusuk, diperkirakan senjata
penyebab merupakan senjata yang memiliki dua sisi
bermata tajam dengan ukuran maksimal dari lebar
senjata 4 cm, dan ukuran min panjang senjata 4 cm.
Usia luka belum dapat dipastikan, diperlukan
pemeriksaan PA untuk melihat infiltrasi sel radang.
Ceritanya luka lecet tekan:
Terdapat sebuah luka melintang di tungkai bawah
kaki kiri sisi luar. Luka berbentuk tidak teratur dengan
ukuran 2 cm x 1 cm x 0,1 cm. Pusat luka teletak pada
15 cm di atas pergelangan kaki dan 12 cm di bawah
lutut. Sifat-sifat luka: batas luka tidak tegas, tepi luka
tidak rata, tebing luka tidak terlihat dengan jelas, Pada
tepi luka bagian atas berwarna kehitaman dan tepi luka
bagian bawah berwarna kemerahan. Dasar luka tidak
rata, terdiri dari jaringan kulit jangat dan di beberapa
daerah luka masih terlihat kulit ari yang tidak
mengelupas. Permukaan luka ditutupi cairan yang
sebagian telah mengering. Permukaan luka berwarna
merah kecoklatan dan perabaan kasar. Di sekitar luka
terlihat kulit berwarna merah kebiruan.

Interpretasi:
Merupakan luka lecet tekan, diperkirakan benda
penyebab merupakan benda tumpul. Usia luka kurang
dari 1 hari dan terdapat tanda intravitalitas sehingga
kemungkinan luka terjadi sebelum kematian.

Ceritanya luka robek:


Terdapat sebuah luka terbuka melintang di lengan
kanan atas berbentuk tidak teratur. Sebelum ditautkan
didapatkan ukuran luka 2 cm x 1 cmx 0,5 cm. Setelah
ditautkan luka berbentuk garis melintang dengan
panjang 2 cm. Pusat luka teletak pada 5 cm di atas
lipatan siku dan 20 cm di bawah puncak bahu. Sifat-
sifat luka: batas luka tegas, tepi luka tidak rata, kedua
sudut luka masing masing 15 derajat dan 20 derajat,
tebing luka tidak rata, terdapat jembatan jaringan,
tebing luka terdiri dari kulit, jaringan subkutis, dan
otot. Dasar luka terdiri dari otot. Pada kulit sekitar
luka ditemukan warna merah kebiruan.

Interpretasi:
Merupakan luka robek, diperkirakan benda penyebab
merupakan benda tumpul. Usia luka kurang dari 1
hari dan terdapat tanda intravitalitas sehingga
kemungkinan luka terjadi sebelum kematian.
5. Pemeriksaan Lubang-lubang pada tubuh
a. Lubang telinga : darah (-), cairan (-), perforasi membran timpani (-), luka (-)
b. Lubang hidung : darah(-), cairan (-), perforasi septum nasi (-),luka (-)
c. Lubang mulut : darah (-), luka pada mukosa mulut (-), tekan dada-perut bau
alkohol dll (-), cairan/darah/buih (-).
d. Lubang penis : cairan (-), darah (-), luka (-)
e. Lubang anus : Bentukan corong (-), luka-luka (-), cairan (-), darah (-)
6. Sampel
a. Sampel Urin  untuk pemeriksaan toksikologi ambil di suprapubis (dua
jari di atas simfisis pubis)  masukan tabung + as. Sitrat – beri label
b. Sampel darah  untuk pemeriksaan toksikologi dan identifikasi darah 
ambil di v. Maleolus  naikin mayat  masukan tabung EDTA – beri label
c. Sampel jaringan (mengetahui intra-vitalitas luka) – ambil di sekitar daerah
luka – skapel+ pinset  + formalin – ke gelas ukur - beri label
d. DNA: tiga tempat  swab mukosa mulut (kasa), tendon achilles, costa –
ambil – bungkus alumunium foil – label.

Kesimpulan:

Berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dari pemeriksaan jenazah, maka saya simpulkan
bahwa telah diperiksa jenazah, dengan jenis kelamin laki-laki, tinggi badan 170 cm, berat
badan 65 kg, status gizi baik, dengan perkiraan meninggal sejak 14 jam yang lalu. Pada
jenazah ditemukan luka (bacok di perut kiri bawah/ tusuk di dada kanan/ robek di lengan
kakan atas/ lecet tekan di atas tulang kering kaki kiri), luka tersebut dapat disebabkan oleh

1. Bacok: Benda yang memiliki dua sisi salah satu sisi bermata tajam dan sisi lainnya
bermata tumpul. Panjang benda yang masuk adalah 9 cm dan kedalaman benda yang
masuk adalah 5 cm. Berdasarkan warna memar, diperkirakan usia luka kurang dari 1
hari dan terjadi sebelum korban meninggal.
2. luka tusuk: benda yang memiliki dua sisi bermata tajam dengan lebar maksimal
senjata 4 cm, dan panjang minimal senjata 4 cm. Usia luka dan waktu terjadinya luka
belum dapat dipastikan.
3. luka lecet tekan: benturan benda tumpul. Usia luka kurang dari 1 hari dan dan terjadi
sebelum korban meninggal.
4. luka robek: benturan benda tumpul. Usia luka kurang dari 1 hari dan benturan benda
tumpul dan terjadi sebelum korban meninggal.

Penyebab kematian jenazah belum dapat dientukan karena memerlukaan pemeriksaan dalam.

Anda mungkin juga menyukai